Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Fisika

(Rangkaian Arus Searah)


Diajukan untuk memenuhi tugas laporan praktikum Fisika

Disusun Oleh:
Andi Gunawan (12)
Muhammad Allfi E (23)
Mutiara Dwina K (25)
Raisha Meiza I (28)

SMA NEGERI 2 CIMAHI


JL. KPAD SRIWIJAYA IX NO.45 A
Kota Cimahi
Tahun Ajaran 2018/2019
Rangkaian Arus Searah
I. Tujuan
Menelidiki hubungan tegangan dan arus pada suatu resistor.
II. Waktu Pelaksanaan
Kami melaksanakan praktikum Rangkaian Arus Searah pada
Hari : Kamis
Tanggal : 22 Agustus 2019
Waktu : KBM Fisika – Selesai
Tempat : Laboratorium Fisika SMA Negeri 2 Cimahi
III. Dasar Teori

ji

IV. Alat dan Bahan


1. Amperemeter : 1 Buah
2. Voltmeter : 1 Buah
3. Kabel Jepit Buaya : 10 Buah
4. Rheostat : 1 Buah
5. Lampu V : 1 Buah
6. Lampu V : 2 Buah
7. Power Supply : 1 Buah
V. Rangkaian Percobaan
1. Percobaan Pertama dengan 1 Resistor (Lampu)

2. Percobaan Kedua dengan 2 Resistor (Lampu)


VI. Langkah Kerja
1. Semua perlatan dalam praktikum disiapkan.
2. Posisi Power Supply, Rheostat, Amperemeter, Lampu, Voltmeter, dan Kabel
Jepit Buaya diatur sesuai gambar pada rangkaian percobaan.
3. Rangkain dan kabel diperiksa ualng agar arus listrik dapat berjalan dengan
baik.
4. Rehostat diatur pada posisi maksimum (hambatan terbesar). Atur Rheostat
sehingga jarum petunjuk Amperemeter dan Voltmeter dapat dibaca dengan
jelas.
5. Pada posisi Rheostat tertentu, Voltmeter dan Amperemeter dibaca dan
dicatat pada sebuah tabel.
6. Langkah 5 diulangi untuk mendapatkan data yang berbeda paling sedikit
lima posisi Rheostat yang berbeda.
7. Pada percobaan pertama didapat dua tabel dengan Beda Potensial yag
berbeda yakni 6 V dan 9 V.
8. Pada percobaan kedua menggunakan dua resistor (lampu).
9. Langkah 1-6 diulangi. Beda Potensial yang digunakan yakni sebesar 6 V.
10.Setiap perubahan posisi Rheostat tertentu Voltmeter dibaca pada lampu 1
dan lampu 2 serta gabungan dari keduanya.
VII. Hasil Pengamatan
1. Percobaan Pertama dengan satu Resistor (lampu) dan Beda Potensial 6 V.

NO Kuat Arus (I) Tegangan Listrik (V) Besar Hambatan (R)

1. 0,3 A 3,5 V 11,6 

2. 0,26 A 3V 11,5 

3. 0,23 A 2,5 V 10,86 

4. 0,21 A 2V 9,52 

5. 0,18 A 1,5 V 8,3 

2. Percobaan Pertama dengan satu Resistor (lampu) dan Beda Potensial 9 V.

NO Kuat Arus (I) Tegangan Listrik (V) Besar Hambatan (R)

1. 0,34 A 4,5 V 13,33 

2. 0,32 A 4V 12,5 

3. 0,3 A 3,5 V 11,6 

4. 0,28 A 3V 10,75 

5. 0,24 A 2,5 V 10,4 


3. Percobaan kedua dengan dua Resistor (lampu) dan Beda Potensial 6 V.

Besar Besar
Tegangan Tegangan Tegangan Besar Kuat
Hambata Hambata
NO Listrik Listrik Listrik Hambatan Arus
n n
(V1) (V2) (V3) (R2) (I)
(R1) (R3)

1. 2V 2,1 V 4,1 V 9,1  9,5  18,6  0,22 A

2. 1,5 V 1,6 V 3,1 V 8,4  8,8  17,2  0,18 A

3. 1V 0,8 V 1,8 V 7,1  5,7  12,8  0,14 A

4. 0,6 V 0,9 V 1,5 V 6 9 15  0,10 A

5. 0,3 V 0,5 V 0,8 V 5 8,3  13,3  0,06 A


VIII. Analisis Data
Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan berjudul “Hubungan Tegangan
dan Arus pada suatu Resistor” diperoleh hasil sebagai berikut :

1. Percobaan Pertama dengan satu Resistor (lampu) dan Beda Potensial 6 V.

1) R = V/I R = 10,86 
R = 3,5 V / 0,3 A 4) R = V/I
R = 11,6  R = 2 V / 0,21 A
R = 9,52 

2) R = V/I 5) R = V/I
R = 3 V / 0,26 A R = 1,5 V / 0,18 A
R = 11,5  R = 8,3 

3) R = V/I
R = 2,5 V / 0,23 A

2. Percobaan Pertama dengan satu Resistor (lampu) dan Beda Potensial 9 V.

1) R = V/I R = 10,75 
R = 4,5 V / 0,34 A
R = 13,33  5) R = V/I
R = 2,5 V / 0,24 A
2) R = V/I R = 10,4 
R = 4 V / 0,32 A
R = 12,5 

3) R = V/I
R = 3,5 V / 0,3 A
R = 11,6 
4) R = V/I
R = 3 V / 0,28 A
3. Percobaan kedua dengan dua Resistor (lampu) dan Beda Potensial 6 V.

1) R1 = V1/I R2 = 0,5 V / 0,06 A


R1 = 2 V / 0,22 A R2 = V2/I R2 = 8,3 
R1 = 9,1  R2 = 0,8 V / 0,14 A
R2 = 5,7  R3 = V3/I
R2 = V2/I R3 = 0,8 V / 0,06 A
R2 = 2,1 V / 0,22 A R3 = V3/I R3 = 13,3 
R2 = 9,5  R3 = 1,8 V / 0,14 A
R3 = 12,8 
R3 = V3/I
R3 = 4,1 V / 0,22 A 4) R1 = V1/I
R3 = 18,6  R1 = 0,6 V / 0,10 A
R1 = 6 
2) R1 = V1/I
R1 = 1,5 V / 0,18 A R2 = V2/I
R1 = 8,4  R2 = 0,9 V / 0,10 A
R2 = 9 
R2 = V2/I
R2 = 1,6 V / 0,18 A R3 = V3/I
R2 = 8,8  R3 = 1,5 V / 0,10 A
R3 = 15 
R3 = V3/I
R3 = 3,1 V / 0,18 A
R3 = 17,2  5) R1 = V1/I
R1 = 0,3 V / 0,06 A
3) R1 = V1/I R1 = 5 
R1 = 1 V / 0,14 A
R1 = 7,1  R2 = V2/I
Berdasarkan data yang diperoleh maka didapatkan hubungan kuat arus listrik yang
mengalir melalui resistor
dan NO Kuat Arus (I) Tegangan Listrik (V) tegangannya
sebagai berikut.
1. 0,34 A 4,5 V
Percobaan NO Kuat Arus (I) Tegangan Listrik (V) Pertama
dengan satu 2. 0,32 A 4V Resistor
1. 0,3 A 3,5 V
(lampu) dan Beda Potensial
6 V. 3. 2. 0,30,26
A A 3,5
3 VV

4. 3. 0,23
A A 2,5
0,28 3 VV

5. 4. 0,21
A A 2 VV
0,24 2,5

5. 0,18 A 1,5 V

5
4.5
4
Tegangan Listrik ( V )

3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 0.02 0.04 0.06 0.08 0.1 0.12 0.14 0.16 0.18 0.2 0.22 0.24 0.26 0.28 0.3

Kuat Arus ( I )

Percobaan Pertama dengan satu Resistor (lampu) dan Beda Potensial 9 V.


5
4.5
4
Tegangan Listrik ( V )

3.5
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
0 0.04 0.08 0.12 0.16 0.2 0.24 0.28 0.32

Kuat Arus ( I )

Percobaan kedua dengan dua Resistor (lampu) dan Beda Potensial 6 V.

Tegangan Tegangan Tegangan


Kuat Arus
NO Listrik Listrik Listrik
(I)
(V1) (V2) (V3)

1. 2V 2,1 V 4,1 V 0,22 A

2. 1,5 V 1,6 V 3,1 V 0,18 A


3. 1V 0,8 V 1,8 V 0,14 A

4. 0,6 V 0,9 V 1,5 V 0,10 A

5. 0,3 V 0,5 V 0,8 V 0,06 A


5
4.5
Tegangan Listrik ( V1 )

4
5
3.5
4.5
3
V3 )

4
Tegangan Listrik ( V2

2.5
3.5
2
3
1.5
2.5
1
2
0.5
1.5
0
0 0.04 1 0.08 0.12 0.16 0.2
0.5
Kuat Arus ( I )
0
0 0.04 0.08 0.12 0.16 0.2

Kuat Arus ( I )

IX. Kesimpulan

Kesimpulan yang kami dapatkan dari percobaan yang kami lakukan mengenai
hukum Ohm didapatkan bahwa arus listrik dan hambatan berbanding lurus dengan
tegangan. Artinya semakin besar arus listrik atau hambatan maka akan semakin
besar pula tegangannya begitu juga sebaliknya. Semakin besar arus listrik semakin
kecil hambatannya.
X. Lampiran
Dokumentasi kegiatan praktikum Hubungan Tegangan dan Arus pada Suatu
Resistor
Gambar 1. Alat yang
Gambar 2. Hasil kegiatan
digunakan dalam praktikum
praktikum

Gambar 3. Pelaksanaan kegiatan praktikum

Daftar Pustaka

Lasmi, Ni Ketut. 2017. Mandiri Fisika Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: PT.
Gelora Aksara Pratama.
Fitriani, Ana Desti. “Laporan Praktikum INDEKS BIAS KACA PLAN PARALEL”,
http://anadestifitriani.blogspot.com/2016/03/v-behaviorurldefaultvmlo.html, diakses
pada 24 Februari 2019 pukul 09.00.
Safitri, Deviana. 2015. “LAPORAN GO-7 PEMBIASAN PADA KACA PLAN
PARALEL”, http://devianaeka.blogspot.com/2015/12/laporan-go-7-pembiasan-pada-
kaca-plan_15.html, diakses pada 24 Februari 2019 pukul 09.10
Kandiyah, Novi. 2015. “Laporan praktikum Pembiasan Pada Kaca Plan Paralel”,
https://novikandi.blogspot.com/2015/09/laporan-praktikum-pembiasan-pada-
kaca.html, diakses pada 24 Februari 2019 pukul 09.15.
Eki, Muhammad. “Laporan Praktikum Fisika Kelas XII”,
https://www.academia.edu/21676109/Laporan_Praktikum_Fisika_Kelas_XII, diakses
pada 24 Februari 2019 pukul 10.00.

Anda mungkin juga menyukai