Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Judul Proposal
Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Moralitas Siswa Latar
Belakang

1.2. Latar Belakang Masalah


Pendidikan bertujuan untuk membentuk suatu perilaku yang baik pada
generasi muda muslim, yang berdasarkan dengan aqidah Islam serta
ketauhidannya kepada Allah swt., bergaul dengan teman yang mempunyai
akhlak yang baik pula, memperdalam agama dengan berbagai cara.

Melalui pendidikan dan pengajaran, berdampak pada akhlak yang baik.


Apabila seseorang yang pada awalnya belum begitu mengetahui tentang ilmu
agama, kemudian ia mempunyai niat untuk memperdalam ilmu agamanya
dengan cara menuntut ilmu di sekolahan yang berbasis agama, maka dengan
seiring berjalannya waktu ia akan mengerti tentang ilmu agama. Selain itu
moralnya juga menjadi lebih baik lagi dari pada sebelumnya. Kemudian ketika
di dalam masyarakat ia sudah siap apabila di minta tolong untuk melakukan
suatu hal yang berhubungan dengan agama.

Pendidikan agama Islam merupakan salah satu mata pelajaran yang bertujuan
untuk meningkatkan keimanan, penghayatan dan pengalaman peserta didik
tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang beriman dan
bertakwa kepada Allah SWT serta berakhlak mulia dalam kehidupan pribadi,
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, Dan menghantarkan menuju kepada
manusia yang berkualitas

Banyak kejahatan yang sangat nampak di depan mata melalui berbagai media
yang berasal dari kalangan remaja. Remaja yang seharusnya sarat dengan ilmu
dan kegigihan berjuang justru telah terlena dengan kesenangan yang
menyesatkan.mereka lebih memilih untung senang sesaat tanpa memperhatikan
efek atau kerugian yang ditimbulkan. Hawa nafsu telah menjadi Tuhan bagi
mereka, hura-hura dan pergaulan bebeas terlihat sangat akrab dalam kehidupan
remaja. Para pemuda benar-benar telah terinfeksi oleh penyakit syahwat, yaitu
penyakit kemaksiatan dan dosa yang sering digandrungi generasi muda.

21
Sementara itu pendidikan kita belum mampu memberikan pengajaran yang
cukup memadai untuk menanggulangi masalah tersebut. Materi yang diajarkan
di sekolah formal lebih mengarah pada peningkatan kognitif saja. Jarang sekali
atau bahkan tidak ada materi yang mengarahkan atau memberikan pola adab
dan penataan hati yang sesuai dengan tuntutan agama. Bahkan para pendidik
sendiri kadangkala sering tidak memperhatikan keutamaan adab dan perilaku
yang baik kepada siswa, sehingga banyak siswa yang cerdas, namun minim
akan adab. Mereka telah terprogram untuk menjadi manusia-manusia yang
berfikir kedepan namun selalu ketinggalan dalam memahami kebaikan dan
ajaran-ajaran agama.

Peranan pengajar guru agama Islam, serta waktu yang diberikan dalam
pembelajaran Pendidikan Agama Islam sampai sekarang belum terllihat jelas
mampu memberikan pemahaman yang mendasar tentang ilmu agama bagi
siswanya yang lebih menyedihkan lagi bahwa sistem pendidikan yang terdapat
di sekolah-sekolah umum (bukan sekolah yang bercorak Islam atau pondok
pesantren), sangat sedikit memberikan pengajaran yang bersifat keagamaan.

Oleh karena itu penulis mengambil judul pengaruh pendidikan agama Islam
terhadap moralitas siswa SMA Negeri 2 Cimahi

1.3. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, masalah yang akan dijadikan fokus penelitian
Ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Bagaimana pelaksanaan pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2


Cimahi?

2. Bagiamana moralitas siswa SMA Negeri 2 Cimahi?

3. Bagaimana pengaruh antara pendidikan agama Islam terhadap


pembentukan moralitas siswa di SMA Negeri 2 Cimahi?

21
1.4. Tujuan Penelitian

Untuk memperjelas arah penelitian ini, dirumuskan tujuan penelitian sebagai


berikut:
1. Mengetahui pelaksanaan pendidikan agama Islam yang telah diberikan di
SMA Negeri 2 Cimahi.
2. Untuk mengetahui keadaan moralitas siswa-siswi di SMA Negeri 2
Cimahi.
3. Untuk mengetahi pengaruh yang ditimbulkan dari pelaksanaan
pendidikan agama Islam di SMA Negeri 2 Cimahi dalam membentuk
moral/akhlakul karimah.

1.5. Ruang Lingkup


Pada Penelitian yang dilakukan ini terfokuskan pada:
1. Pengaruh dilaksanakannya pemberian Pendidikan Agama Islam terhadap
cerminan sikap yang tertanam dalam diri setiap siswa khsusunya warga
SMA Negeri 2 Cimahi.

1.6. Manfaat Penelitian


1. Secara Teoritis
Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi
pemikiran dalam pengembangan pembelajaran pendidikan agama Islam yang
berkaitan dengan pembentukan moralitas seseorang dalam kehidupan sehari-
hari
2. Secara Praktis
1. Bagi Guru
Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan wacana sebagai
bekal bagi guru khususnya guru agama Islam dalam melaksanakan
tugasnya sebagai pendidik dan penyeru akan agama Allah.
2. Bagi Sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan mampu menyadarkan pihak pengelola
sekolah untuk lebih memperhatikan program materi yang diberikan
kepada siswanya.

21
3. Bagi Siswa
Hasil penelitian diharapkan dapat menggunakan waktu se efekrif
mungkin untuk mempelajari pendidikan agama islam di SMA Negeri 2
Cimahi.
4. Bagi Peneliti
Hasil penelitian yang dilakukan diharapkan peneliti dapat mengetahui
Pendidikan Agama Islam yang disertai dalam pembelajaran lain atau
dimana pun ia berada. Serta peneliti mempunyai pengetahuan dan
wawasan mengenai pembelajaran Pendidikan Agama Islam yang sesuai.

21
BAB II
KERANGKA TEORITIS

2.1 Analisis Teoritis

Aturan dan payung hukum terkait pendidikan agama tertuang dalam UU


Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional khususnya Pasal 12
(1) butir a, "Setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak
mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan agama yang dianutnya dan
diajarkan oleh pendidik yang seagama."

Dalam UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 pada bab VI: jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan: bagian kesembilan tentang pendidikan pembinaan, pada ayat
2, 3 dan 4 disebutkan bahwa pendidikan keagamaan berfungsi mempersiapkan
peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memahami dan mengamalkan
nilai-nilai ajaran agamanya dan menjadi ahli agama.

Menurut Drs. Ahmad D. Marimba pendidikan Islam yaitu bimbingan jasmani


dan rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju terbentuknya
kepribadian utama menurut, ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian lain,
seringkali beliau menyatakan kepribadian utama dengan istilah kepribadian
muslim, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai agama
Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia tanggal 7 sampai 11 Mei 1960


di Cipayung Bogor, pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan
rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mengajarkan, melatih,
mengasuh dan mengawasi berlakunya semua ajaran Islam.

Menurut Syekh Khalid bahwa pendidikan Islam adalah metode istimewa


yang digunakan Islam untuk mendidik anak-anak dengan pendidikan keimanan.
Pendidikan ini menuju sasaran pada pembagian akal manusia dan melatihnya
untuk berfikir, merenung, memperhatikan, membahas dan menggali kecerdasan
manusia pada puncak kemampuan akal disamping untuk melayani individu dan
mengangkat status masyarakat secara bersama-sama untuk memperbaiki
perasaan (emosi), manusia, meningkatkan motivasi, meningkatkan perilaku dan
mendapatkan variasi dari interaksi sosial, yang meletakkan batas-batas bagi

21
setiap manusia dalam interaksinya dengan yang lain, sehingga masyarakat
diarahkan oleh ruh persaudaran, saling empati dan membantu.

Moral berasal dari bahasa latin dari kata "mores" yang berarti adat istiadat
dan "aturan kesusilaan" yang meliputi semua norma untuk kelakuan, perbuatan
yang baik Moralitas adalah sistem nilai tentang bagaimana kita harus hidup
secara baik sebagai manusia. Sistem nilai ini terkandung dalam ajaran-ajaran
berbentuk petuah-petuah, nasehat, wejangan, peraturan, perintah dan
semacamnya yang diwariskan secara turun temurun melalui agama atau
kebudayaan tertentu tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik agar Ia
benar-benar menjadi manusia yang baik. Moralitas adalah tradisi kepercayaan
dalam agama atau kebudayaan tentang perilaku yang baik dan buruk.

Menurut Dr. Poespopodjo bahwa moralitas adalah kualitas dalam perbuatan


manusia yang menunjukkan bahwa perbuatan itu benar atau salah, baik atau
buruk. Moralitas mencakup pengertian tentang baik buruknya perbuatan
manusia.

Moralitas memberi manusia aturan dan petunjuk kongkrit tentang bagaimana


ia harus hidup, sebagai manusia yang baik dan bagaimana menghindari
perilaku-perilaku yang tidak baik.

Menurut Rahman Jatmika, bahwa moralitas adalah sinonim dari akhlak.


Moralitas sendiri berarti kebiasaannya, sedangkan akhlak adalah tingkah laku
manusia yang berasal dari ratio dan karsa.

Adapun menurut Fans Maguis Suseno bahwa moralitas dipengaruhi oleh


beberapa faktor yaitu, kebiasaan, pendidikan, agama dan kesadaran jiwa.

Menurut Fathullah bahwa moral dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu,
1) moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusia sebagai suatu
manifestasi dari pancaran ilahi 2) moral terapan, yaitu moral yang didapat dari
ajaran berbagai filsafat, agama adab yang menguasai permintaan manusia

21
2.2 Kerangka Berfikir

Berdasarkan analisis teoritis di atas bahwa pelaksanaan Pendidikan Agama


Islam (PAI) di sekolah seharusnya dapat meningkatkan kepribadian para
siswanya, bukan sebaliknya yaitu terjadinya dekadensi moral atau kemerosotan
moral dikalangan pelajar. Karena kalau kita lihat bahwa pendidikan Islam itu
lebih banyak ditujukan pada perbaikan sikap mental yang akan berwujud dalam
amal perbuatan, baik dalam segi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Pada
segi lainnya, pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga
praktis. Oleh karena itu, pendidikan Islam sekaligus merupakan pendidikan
iman dan pendidikan amal. Dan kerena ajaran Islam beisi ajaran tentang sikap,
tingkah laku pribadi di masyarakat menuju kesejahteraan hidup perseorangan
dan bersama, maka pendidikan Islam adalah pendidikan individu dan
pandidikan masyarakat.

Maka dari itu pendidikan agama Islam harusnya dapat menjadi pedoman
dalam pembentukan moralitas para pelajar. Dan tujuan diberikannya pelajaran
agama Islam pada intinya menurut al-Ghazali untuk pembentukan akhlakul
karimah atau pembentukan moral

Pendidikan agama Islam berkaitan dengan pendidikan moral, tidak berlebih-


lebihan kalau kita katakan bahwa pendidikan akhlak dalam pengertian Islam
adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari pendidikan agama. Sebab yang
baik adalah yang dianggap baik oleh agama dan yang buruk adalah yang
dianggap buruk oleh agama. Sebab pendidikan akhlak/moral adalah jiwa
pendidikan Islam, karena salah satu tujuan tertinggi pendidikan agama Islam
adalah pembinaan akhlak al-Karimah

Dengan demikian bahwa pendidikan agama Islam mempunyai peran yang


penting dalam membentuk dan mempengaruhi moralitas seseorang.

2.3 Hipotesis

• H0 : tidak ada pengaruh pendidikan agama islam terhadapa moralitas siswa.


• H1 : ada pengaruh pendidikan agama islam terhadapa moralitas siswa.

21
BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian


Jenis penelitian ini adalah studi kasus karena merupakan penyelidikan
mendalam mengenai suatu unit sosial sedemikian rupa, sehingga menghasilkan
gambaran yang terorganisir dengan baik dan lengkap mengenai suatu unit sosial
tersebut.

Dengan melakukan studi kasus, peneliti dapat melakukan pengumpulan data,


dan mengumpulkan informasi tentang pengaruh PAI dengan moralitas siswa.

3.2. Variabel Penelitian


Variabel adalah objek penelitian yang bervariasi atau apa yang menjadi titik
perhatian suatu penelitian.

Adapun dari sudut penelitian, "pengaruh pendidikan agama Islam terhadap


moralitas siswa SMA Negeri 2 Cimahi" maka terdapat dua variabel penelitian.
Yaitu yang pertama adalah pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama Islam
sebagai variabel bebas (x), variabel ini merupakan variabel pengaruh terhadap
variabel terikat. Dan yang kedua adalah moralitas siswa sebagai variabel terikat
(y), variabel ini sebagai varibel yang dipengaruhi oleh varibel bebas

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian


Populasi adalah keseluruhan jumlah dari objek penelitian dan merupakan
batas sejumlah individu yang paling sedikit mempunyai sifat sama. Sehingga
populasi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI SMA
Negeri 2 Ciamhi tahun pelajaran 2018/2019 yang berjumlah 350 siswa.

Sedangkan yang dimaksud sampel adalah sebagian atau wakil populasi


yang diteliti. Adapun yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah kelas
XI

Adapun teknik pengambilan dalam penelitian ini adalah random sampling


proportional, maksudnya adalah pengambilan sampel dilakukan secara acak dan
proporsional dari jumlah populasi yang ada.Sampel yang digunakan dalam
penelitian ini sebanyak 10 orang yang dipilih secara acak dari masing – masing
10 kelas yang ada di kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi.

21
3.4. Sumber Data Penelitian
Dalam penelitian ini, terdapat dua number data yang saling melengkapi,
yaitu:

1. Sumber Data Primer

Yang dimaksud dengan sumber data adalah yang diperoleh secara langsung
dari objek yang diteliti. Dalam hal ini sumber data primernya adalah data yang
berkaitan dengan pelaksanaan PAI dengan moraliras siswa. Adapun sumber
data primernya adalah siswa, wali kelas dan guru bimbingan konseling.

2. Sumber Data Sekunder

Yaitu data-data yang mendukung data primer yaitu guru, kepala sekolah,
staf TU dan buku-buku yang menunjang serta dokumen/ arsip-arsip yang ada.

3.5. Teknik Pengumpulan Data


Dari Metode Penelitian yang sudah disediakan, kami memilih Metode
Penelitian Angket.

Metode angket dalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk


memperoleh data/informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti memberikan angket kepada
beberapa siswa berkenaan dengan nilai-nilai moral, tanggung jawb moral dan
moralitas dalam kehidupan sehari-hari, di sekolah, di rumah ataupan di
masyarakat.

Metode ini penyusun gunakan untuk mencari data mengenai moralitas


siswa dalam kehidupannya sehari-hari. Metode angket yang peneliti gunakan,
hanya sebagai sumber tambahan, sehingga pengolahan datanya hanya bersifat
sederhana.

3.6. Teknik Analisis Data


Teknik analisa data ini kami buat sebagai suatu langkah yang paling
menentukan penelitian kami. Analisa Data yang kami lakukan yaitu melalui
tahap sebagai berikut :
1. Tahap Penelitian
a. Perencanaan
pada tahap ini kegiatan yang dilakukan melalui tahap berikut ini :

21
1) Tim Peneliti merancang kelas yang akan dijadikan sampel. Disini
kami mengambil sample 8 kelas dari kelas XII siswa SMA Negeri 2
Cimahi.
2) Tim Peneliti membuat instrumen-instrumen penelitian yang akan
digunakan untuk penelitian. Kami menggunakan instrumen dengan
Angket. Yang melibatkan pertanyaan tetntang penelitian kami yaitu
“Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Moralitas Siswa”
dan mengajukan kepada kurang lebih 10 orang perkelas dari 8 kelas
XI.

b. Pelaksanaan
Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :
Tim Peneliti, menganalisis dan menetapkan instrumen penelitian dengan
cara mengajukan angket kepada kurang lebih 5 orang perkelas dari 8 kelas XI di
hari sekolah pada waktu satu minggu di bulan Februari 2019.
c. Evaluasi
Pada tahap ini, peneliti menganalisi dan mengolah data yang telah
dikumpulkan dengan metode yang telah ditentukan.
d. Penyusunan Laporan
Pada tahap ini, kegiatan yaang dilakukan adalah menyusun dan
melaporkan hasil-hasil penelitian.

2. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal-soal
dan pilihan mengenai Pengaruh Pendidikan Agama Islam dengan
Moralitas Siswa. Adapun prosedur yang dilakukan dalam penyusunan
instrumen ini adalah :
a. Perencanaan
Tahap perencanaan imi dilakukan oleh peneliti dengan
memberikan angket kepada pihak yang diteliti sesuai dengan ruang
lingkup yang sudah disebutkan.
b. Pembuatan Butir Soal
Pembuatan butir soal dilakukan oleh peneliti berdasarkan
perencanaan yang telah dibuat, karena untuk memudahkan dalam
pemberian angket.

21
BAB IV
PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

4.1. Analisis Data dan Pembahasan

1. Pertanyaan pertama
Apakah Anda menyukai mata pelajaran Pada pertanyaan “Apakah
Pendidikan Agama Islam?
Anda menyukai mata
 
pelajaran Pendidikan
Ya Tidak
Agama Islam?”. Hal ini
4%
menunjukkan bahwa siswa
kelas XI SMA Negeri 2
Cimahi menyukai
Pendidikan Agama Islam.

96%
2.
Pertanyaan kedua Apakah Anda mengikuti pembelajaran Pendidikan
Pada pertanyaan “Apakah Anda Agama Islam dengan baik?
mengikuti pembelajaran Pendidikan
Selalu Sering
Agama Islam dengan baik?”. Hal ini Kadang - kadang Tidak Pernah
menunjukkan bahwa siswa kelas XI
11%
SMA Negeri 2 Cimahi sering
33%
mengikuti pembelajaran Pendidikan
Agama Islam dengan baik.
56%
3.
Apakah Anda mengerti terhadap materi – materi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah?
 
Selalu Sering
Kadang - kadang Tidak pernah
4%

27%

69%

3. Pertanyaan ketiga

21
Pada pertanyaan “Apakah Anda mengerti terhadap materi – materi
pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah?”. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi selalu mengerti terhadap materi-
materi Pendidikan Agama Islam di sekolah.

4. Pertanyaan keempat
Apakah dengan belajar Pendidikan Agama Islam Pada pertanyaan “Apakah
dapat mencegah Anda dari perbuatan tidak baik? dengan belajar Pendidikan
Ya Tidak Agama Islam dapat
mencegah Anda dari
20% perbuatan tidak baik?”.
Hal ini menunjukkan
bahwa siswa kelas XI
SMA Negeri 2 Cimahi
setuju bahwa Pendidikan
80% Agama Islam dapat
mencegah dari perbuatan
tidak baik.

5. Pertanyaan
Apakah sudah efektif pelaksanaan pembelajaran kelima
Pendidikan Agama Islam di sekolah dengan waktu yang Pada pertanyaan
terbatas saat ini? “Apakah sudah
Ya Tidak efektif pelaksanaan
4% pembelajaran
Pendidikan Agama
Islam di sekolah
dengan waktu yang
terbatas saat ini?”.
Hal ini
menunjukkan bahwa
96% siswa kelas XI SMA
Negeri 2 Cimahi
setuju bahwa pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam berjalan
efektif dengan waktu yang terbatas.

6. Pertanyaan keenam

21
Apakah Anda menerima pembelajaran Pendidikan Agama Pada pertanyaan
Islam selain dari lingkungan sekolah? “Apakah Anda
Selalu Sering Kadang-Kadang Tidak Pernah menerima
7%
4% pembelajaran
Pendidikan
38% Agama Islam
selain dari
51% lingkungan
sekolah?”. Hal
ini menunjukkan
bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi selalu menerima pembelajraan
Pendidikan Agama Islam selain dari lingkungan sekolah.

7. Pertanyaan ketujuh

Adakah dampak yang diberikan oleh pembelajaran Pada pertanyaan


Pendidikan Agama Islam terhadap sikap dan moralitas “Adakah dampak
siswa? yang diberikan oleh
 
pembelajaran
Ada Tidak Ada Pendidikan Agama
4%
Islam terhadap
sikap dan moralitas
siswa? ”. Hal ini
menunjukkan
bahwa siswa kelas
96% XI SMA Negeri 2
Cimahi setujua
bahwa Pendidikan Agama Islam berpengaruh terhadap sikap dan moralitas
siswa.

Apakah Anda mendukung akan keberadaan Pendidikan


8. Pertanyaan
Agama Islam di sekolah?
kedelapan
Sangat mendukung mendukung
tidak mendukung sangat tidak menduduk Pada pertanyaan
“Apakah Anda
20% mendukung akan
keberadaan

21
80%
Pendidikan Agama Islam di sekolah?”. Hal ini menunjukkan bahwa siswa kelas
XI SMA Negeri 2 Cimahi mendukung keberadaan Pendidikan Agama Islam di
sekolah.

9. Pertanyaan kesembilan

Seberapa penting mata pelajaran Pendidikan Agama Islam Pada pertanyaan


bagi Anda? “Seberapa penting
Sangat Penting Penting mata pelajaran
Tidak Penting Sangat Tidak Penting Pendidikan Agama
2%
Islam bagi Anda?”.
11%
Hal ini
menunjukkan
bahwa siswa kelas
XI SMA Negeri 2
Cimahi setuju
87% bahwa Pendidikan
Agama Islam
sangatlah penting bagi siswa.

10.P
Bagaimana pendapat Anda jika tidak ada mata pelajaran Pendidikan er
Agama Islam terhadap moralitas siswa? ta
Moralitas Siswa menjadi Buruk Tidak Berpengaruh terhadap Moralitas Siswa n
Tidak mengisi y
a
9%
a
n

91%

kesepuluh
Pada pertanyaan “Bagaimana pendapat Anda jika tidak ada mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam terhadap moralitas siswa?”. Hal ini menunjukkan
bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi setuju bahwa dengan tidak adanya
Pendidikan Agama Islam akan membuat moralitas siswa menjadi buruk.

21
Berdasarkan data hasil penelitian tersebut kami dapat menyimpulkan data
tersebut menjadi :

1) Berdasarkan seberapa pentingnya Pendidikan Agama Islam di sekolah


3%

Dengan alasan :
a. Agar dapat terhindar
2,5%

Siswa yang dari perilaku yang


menganggap penting buruk
Siswa yang
menganggap tidak b. Memberi ilmu
penting
pengetahuan dan
memperkaya
khazanah islam.
98% c. Termasuk suatu
keperluan

Berdasarkan cara pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah

Dengan alasan :
30%
d. Siswa mendapat PAI dari luar
Pembelajaran PAI
baik sekoah
Pembelajaran PAI
kurang baik e. Kurangnya keefektifan
70% pembelajaran
70,45% PAI di sekolah

f. Siswa cukup mengerti pelajaran


PAI yang disampaikan

2) Berdasarkan pengaruh Pendidikan Agama Islam terhadap moralitas siswa

11%

Adanya dampak
terhadap moralitas
Tidak ada dampak
terhadap moralitas

89% 21
Dengan alasan :

a. Menjadi pengingat untuk tetap berada di jalan Allah


Swt.
b. Meningkatkan keimanan
c. Menghindarkan dari perbuatan buruk

BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang sudah dilaksanakan dapat disimpulkan


bahwa seluruh siswa kelas XI, SMA Negeri 2 Cimahi mendukung adanya
materi pelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah dikarenakan mampu
mengubah moralitas siswa menjadi lebih baik. Sebaliknya, jika Pendidikan
Agama Islam ditiadakan di sekolah dapat menghancurkan moralitas siswa.

Selain di sekolah, siswa SMA Negeri 2 Cimahi juga dapat menerima


pembeljaran Pendidikan Agama Islam di tempat lain, misalnya pada kajian -
kajian, mentoring, ceramah masjid, youtube, ataupun di Instagram.

5.2. Rekomendasi atau Saran

21
1. Untuk guru:

Para guru terutama guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam


diharapkan bisa memberikan materi pelajaran dengan lebih kreatif agar siswa
tidal merasa bosan dan mudah mengerti terhadapa apa yang disampaikan oleh
guru.

2. Untuk siswa:

Siswa diharapkan mampu mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama


Islam dengan baik. Selain itu siswa juga disarankan menambah wawasan
dengan mengikuti kajian atau mendengarkan ceramah.

21
DAFTAR PUSTAKA

Suherli dkk. 2008. Bahasa Indonesia. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan,
Balitbang, Kemendikbud.

Sumber dari Internet

Agustin, Sandra. 2018. “Lembar Pengesahan Proposal Penelitian”,


https://www.academia.edu/9183224/LEMBAR_PENGESAHAN_Proposal_Pen
elitian_igasi_Pembentukan_Misel_dengan_Sanisol_sebagai_Macroporogen_pa
da_Pembuatan_Zeolit_Berpori_Hirarkis_SDA-free_Diusulkan_Oleh, diakses
pada 16 Februari 2019 pukul 15.44.

Aprillins. 2010. “Makna Moralitas dan Lima Ciri Standar”,


https://www.apaitu.net/2010/1608/makna-moralitas-dan-lima-ciri-standar-
moral/, diakses pada 16 Februari 2019 pukul 15.00.

Faziah, Syammu. 2011.“Proposal Skripsi Pengaruh Penelitian”,


http://syammufaziah.blogspot.com/2011/03/proposal-skripsi-pengaruh-
pelajaran.html, diakses pada 16 Februari 2019 pukul 16.43.

Kaffah. 2016“Contoh Proposal Penelitian”.


https://kaffah99.blogspot.com/2016/09/contoh-proposal-penelitian.html, diakses
pada 16 Februari 2019 pukul 13.57.

Sumarni, Ratna. 2017.“Contoh Kata Pengantar Proposal”, Desember 2017,


https://dosenbahasa.com/contoh-kata-pengantar-proposal, diakses pada 16
Februari 2019 pukul 15.35.

21
LAMPIRAN

ANGKET PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TERHADAP MORALITAS


SISWA

Nama :
Absen :
Kelas :
Petunjuk
a. Bacalah kalimat dengan cermat
b. Berikan tanda centang ( ) pada salah satu jawaban yang tersedia
c. Berikan pula jawaban tanggapan terhadap pertanyaan yang diajukan
d. Diharapkan semua item pertanyaan dijawab dan jangan dikosongkan

1. Apakah Anda menyukai mata pelajaran Pendidikan Agama Islam ?


 Ya  Tidak
2. Apakah Anda mengikuti pembelajaran Pendidikan Agama Islam dengan baik ?
 Selalu  Sering  Kadang - kadang  Tidak Pernah
3. Apakah Anda mengerti terhadap materi-materi pembelajaran Pendidikan Agama Islam di
sekolah ?
 Selalu  Sering  Kadang - kadang  Tidak Pernah
4. Apakah dengan belajar Pendidikan Agama Islam dapat mencegah Anda dari perbutan
tidak baik ?
 Ya  Tidak
5. Apakah sudah efektif pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Islam di sekolah
dengan waktu yang terbatas saat ini ?
 Ya  Tidak
6. Apakah Anda menerima pembelajaran Pendidikan Agama Islam selain dari lingkungan
sekolah ?
 Selalu  Sering  Kadang - kadang  Tidak Pernah
Sebutkan :

7. Adakah dampak yang diberikan oleh pembelajaran Pendidikan Agama Islam terhadap
sikap dan moralitas siswa ?
 Ada  Tidak Ada
Sebutkan :

21
8. Apakah Anda mendukung akan keberadaan Pendidikan Agama Islam di sekolah ?
 Sangat Mendukung  Mendukung
 Tidak Mendukung  Sangat Tidak Mendukung
Alasan :

9. Seberapa penting mata pelajaran Pendidikan Agama Islam bagi Anda ?

 Sangat Penting  Penting


 Tidak Penting  Sangat Tidak Penting
Alasan :

10. Bagaimana pendapat Anda jika tidak ada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam
terhadap moralitas siswa ?

21

Anda mungkin juga menyukai