Anda di halaman 1dari 26

AKUNTANSI KEPERILAKUAN

( PENGENDALIAN KEUANGAN )

Kelompok 2

 Ainun Sakinah 1792142029


 Greyshinta Date 1792142030
 Dian Novita Sari 1792142031
 Hijriani Wahid 1792142032
 Junaedi Ardilla 1792142033
 Ainun Asri 1792142034
 M. Salehuddin Wahab 1792142035
 Sonia Ghandi 1792142036
 Nur Rahmi Amelia 1792142037
 Renicha Elza Afriani. J 1792142039
 Sumaryani Kusumawardani 1792142040
 Nuramalia Syam 1792142041
 Nurul Qalbi 1792142042

Akuntansi S1
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dengan ini kami panjatkan Puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Akuntansi Keperilakuan yang berjudul “Pengendalian Keuangan”.

Adapun makalah ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dan


tentunya dengan bantuan dari banyak pihak, sehingga dapat melancarkan proses
pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kami juga ingin menyampaikan rasa
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
kami dalam pembuatan makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah ini tentang


“Pengendalian Keuangan” dapat diambil manfaatnya sehingga dapat memberikan
inspirasi terhadap pembaca. Selain itu, kritik dan saran dari anda kami tunggu
untuk perbaikan makalah ini nantinya.

Makassar, November 2019

i
Kelompok 2

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. PENGERTIAN PENGENDALIAN KEUANGAN................................................................3
B. KEUANGAN DAN FUNGSINYA.....................................................................................3
C. ARTI PENTING LAPORAN KEUANGAN.........................................................................4
D. SIFAT LAPORAN KEUANGAN......................................................................................4
E. AKTIVITAS KEUANGAN YANG PERLU DIKENDALIKAN.................................................5
F. BEBERAPA KONSEP MATEMATIS YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM KEUANGAN....7
G. ASPEK DIMENSI KEPERILAKUAN DALAM PENGENDALIAN KEUANGAN....................13
H. ASPEK KEPERILAKUAN DARI PENGENDALIAN KEUANGAN YANG KOMPREHENSIF.15
I. ASPEK KEPERILAKUAN ATAS PENGENDALIAN KEUANGAN DARI DARI FAKTOR
KONTEKSTUAL..............................................................................................................16
J. ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PEREKAYASAAN PENGENDALIAN KEUANGAN..........17
K. ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PERTIMBANGAN RANCANGAN................................17
L. ASPEK KEPERILAKUAN PENGENDALIAN KEUANGAN DALAM KERANGKA
PEMBERDAYAAN PERUSAHAAN...................................................................................19

ii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian keuangan merupakan pengendalian yang penting bagi
manajer, karena laporan keuangan menyajikan ringkasan kegiatan organisasi
dimasa lalu. Manajer, khususnya manajer puncak, berkepentingan terhadap
informasi ringkasan itu, karena dia tidak perlu mengetahui kegiatan operasional
organisasi. Pada Bab ini akan dibahas masalah-masalah yang terkait dengan topik
pengendalian dan dampak dari desain serta implementasi sistem pengendalian
keuangan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pengendalian Keuangan.
2. Menjelaskan Keuangan dan Fungsinya.
3. Apa arti penting laporan keuangan.
4. Bagaimana sifat laporan keuangan.
5. Apa saja aktivitas keuangan yang perlu dikendalikan.
6. Beberapa konsep Matematis yang umum digunakan dalam keuangan.
7. Apa saja aspek Dimensi keperilakuan dalam pengendalian keuangan.
8. Apa saja aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif.
9. Apa saja aspek keperilakuan atas pengendalian keuangan dari faktor
kontekstual.
10. Apa saja aspek keperilakuan dalam perekayasaan pengendalian
keuangan.
11. Apa saja aspek keperilakuan dalam pertimbangan rancangan.
12. Apa saja aspek keperilakuan pengendalian keuangan dalam kerangka
pemberdayaan perusahaan.

1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuai pengertian pengendalian keuangan.
2. Untuk mengetahuai Keuangan Dan Fungsinya.
3. Untuk mengetahui Arti penting laporan Keuangan.
4. Untuk mengetahui bagaimana sifat laporan keuangan.
5. Untuk mengetahui aktivitas keuangan yang perlu dikendalikan.
6. Untuk mengetahui konsep matematis yang umum digunakan dalam
keuangan.
7. Untuk mengetahui aspek Dimensi keperilakuan dalam pengendalian
keuangan.
8. Untuk mengetahui aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif.
9. Untuk mengetahui aspek keperilakuan atas pengendalian keuangan dari
faktor kontekstual.
10. Untuk mengetahui aspek keperilakuan dalam perekayasaan pengendalian
keuangan.
11. Untuk mengetahui aspek keperilakuan dalam pertimbangan rancangan.
12. Untuk mengetahui aspek keperilakuan pengendalian keuangan dalam
kerangka pemberdayaan perusahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PENGENDALIAN KEUANGAN


Pengendalian keuangan merupakan upaya yang dilakukan agar investasi,
alokasi biaya, dan perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana perusahaan.
Pengendalian keuangan adalah tahap dimana rencana keuangan
diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian
yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk
mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan
dalam lingkungan operasi.

Manajer menggunakan serangkaian metode dan sistem pengendaliab untuk


menangani berbagai masalah dan elemen organisasi yang berbeda. Metode dan
sistem dapat mempunyai banyak bentuk dan dapat ditujukan pada berbagai
kelompok. Akan tetapi, pengendalian keuangan memiliki keunggulan khusus,
karena uang mudah diukur dan dihitung.

B. KEUANGAN DAN FUNGSINYA


Setiap entitas yang menjalankan usahanya tidak bisa lepas dari aspek
keuangan. Perusahaan membutuhkan uang karena dengan uang perusahaan
akan mampu memenuhi semua kebutuhannya. Adapun fungsi keuangan
bertujuan unuk mengatur pencarian sumber dana yang dibutuhkan bagi
perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dana yang diperoleh.

Sumber dana yang dibutuuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik
sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun
sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri. Sumber dana
intern merupakan dana yang telah dihasilkan oleh bagian pemasaran sebagai
akibat dari transaksi penjualan yang telah dilakukan dalam proses pemasaran.
Sedangkan sumber dana ekstern adalah berasal dari masyarakat umum yang
dalam hal ini pembelian saham oleh masyarakat kepada saham-saham yang
telah dikeluarkan atau diterbitkan perusahaan. Setelah sumber dana diperoleh,

3
maka tugas selanjutnya dari bagian keuangan adalah mengatur penggunaan
dana yang diperoleh dari sumber intern maupun ekstern.

C. ARTI PENTING LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan diperlukan untuk mengetahui kondisi keuangan
perusahaan. Pada awalnya laporan keuangan perusahaan hanya sebagai alat
penguji dari pekerjaan bagian pembukuan, tetapi untuk selanjutnya laporan
keuangan tidak hanya sebagai alat penguji, melainkan sebagai dasar untuk
menentukan atau menilai posisi keuangan perusahaan agar pihak-pihak yang
berkepentingan dapat mengambil keputusan. Adapun arti penting analisis
laporan keuangan dalah sebagai berikut:

1. Bagi pihak manajemen : untuk mengevaluasi kinerja perusahaan,


kompensasi, pengembangan karier.
2. Bagi pemegag saham : untuk mengetahui kinerja perusahaan,
pendapatan,keamanan investasi.
3. Bagi kreditor : untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam melunasi
utang dan bunganya.
4. Bagi pemerintah : pajak, persetujuan untuk go public.
5. Bagi karyawan : penghasilan yang memadai, kualitas hidup, keamanan
kerja.

D. SIFAT LAPORAN KEUANGAN


Laporan keuangan harus bersifat historis serta menyeluruh dan sebagai
progress report laporan keuangan yang terdiri dari data-data yang merupakan
hasil dari suatu kombinasi beberapa hal berikut:

1. Fakta Yang Telah Dicatat (Recorded Fact)


Dengan sifat tersebut maka laporan keuangan tidak dapat mencerminkan
posisi keuangan perusahaan dalam kondisi perekonomian yang terakhir, karena
segala sesuatunya sifatnya historis.

2. Prinsip – Prinsip Dalam Akuntansi

4
Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun asumsi tertentu yang
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (general accepted
accountting principle-GAAP), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan
pencatatan atau untuk keseragaman.

3. Pendapat Pribadi (Personal Judgment)


Suatu hal yang penting mengenai prosedur, asumsi/anggapan, kebiasaan,
atau pendapat pribadi yang telah digunakan harus dipertahankan secara terus-
menerus atau secara konsisten dari tahun ke tahun. Namun, dalam hal ini tidak
berarti bahwa prosedur, kebiasaan, maupun pendapat pribadi yang digunakan
tidak boleh diubah, tetapi jika suatu ketika manajemen ingin mengubah
prosedur, kebiasaan atau pendapat pribadi yang telah digunakan harus
dijelaskan dalam laporan keuangan sehingga pembaca laporan itu dapat
mengetahui dengan jelas dasar mana yang sesungguhnya digunakan dalam
laporan keuangan yang bersangkutan.

E. AKTIVITAS KEUANGAN YANG PERLU DIKENDALIKAN


Perusahaan menjalankan berbagai aktivitas untuk menyediakan produk
dan jasa yang dapat dijual dan menghasilkan imbalan hasil investasi yang
memuaskan. Laporan keuangan perusahaan berikut pengungkapannya
menginformasikan empat aktivitas utama perusahaan: perencanaan, pendanaan,
investasi, dan operasi.

1. Aktivitas Perencanaan

Perencanaan sebagai salah satu fungsi pokok manajemen pasti dilakukan


oleh manajer pada semua tingkatan, meskipun skala atau lingkup rencananya
berbeda dengan level manajerialnya. Persiapan rencana bisnis merupakan hal
penting untuk memastikan kesuksesan bisnis. Rencana bisnis merupakan peta
terpencil yang menunjukkan bagaimana bisnis akan dijalankan dan tindakan
mengidentifikasi masalah potensial jauh sebelum masalah itu terjadi. Rencana
bisnis memuat informasi penting tentang bisnis yang akan dijalankan, antara
lain: maksud bisnis, gambaran bisnis, rumusan pasar dan program

5
pemasarannya, persiapan teknis operasionalnya, manajemen serta aspek
keuangannya.

Alasan penyusunan rencana bisnisakan berbeda untuk masing-masing


situasi berikut: jika akan memulai bisnis baru maka diperlukan rencana bisnis
untuk menilai setiap aspek bisnis dan menunjukkan bagaimana bisnis tersebut
akan berjalan secara baik.

2. Aktivitas Pendanaan

Aktivitas pendanaan (financial activities) adalah metode yang digunakan


dalam perusahaan untuk mendapatkan uang guna membayar kebutuhan
perusahaan. Pasar keuangan merupakan sumber potensial untuk pendanaan.
Investor menyediakan pendanaan dengan harapan mendapat imbalan hasil atas
investasi, setelah mempertimbangkan imbal hasil yang diharapkan (expected
return) dan risiko.

Imbal hasil (return) adalah bagian dari investor ekuitas atas laba atau
reinvestasi laba. Distribusi laba (earning distribution) adalah pembayaran
dividen kepada pemegang saham. Pendanaan ekuitas dapat beruapa uang tunai
atau aset atau jasa yang dikontribusikan kepada perusahaan sebagai penukar
saham.

Selain dari investor, perusahaan juga bisa memperoleh pendanaan dari


kreditor. Terdapat dua jenis kreditor: (1) kreditor utang, yang secara langsung
meminjamkan uang kepada perusahaan, dan (2) kreditor operasi, yang
meminjamkan uang kepada perusahaan sebagai bagian dari operasinya.

3. Aktivitas Investasi

Investasi adalah mengeluarkan sejumlah uang atau menyimpan uang pada


sesuatu dengan harapan suatu saat mendapat keuntungan financial. Aktivitas
investasi (investing activities) mengacu pada perolehan dan pemeliharaan
investasi dengan tujuan menjual produk dan menyediakan jasa, dan untuk
tujuan menginvestasikan kelebihan kas. Investasi dalam tanah, bangunan,

6
peralatan, hak legal (paten, lisensi, hak cipta), persediaan, model tenaga kerja
(manajer dan karyawan), sistem informasi, dan aset sejenis adalah untuk
menjalankan operasi bisnis perusahaan.

Informasi aktivitas pendanaan dan investasi membantu dalam


mengevaluasi kinerja bisnis. Keputusan investasi melibatkan beberapa faktor
seperti jenis investasi yang diperlukan (termasuk intensitas teknologi dan
tenaga kerja), jumlah yang dibutuhkan, waktu perolehan, lokasi aset, dan
perjanjian kontraktual (beli, sewa, dan sewa guna usaha).

4. Aktivitas Operasi

Aktivitas Operasi (operating activities) mencerminkan pelaksanaan


rencana bisnis yang terdapat dalam aktivitas pendanaan dan aktivitas investasi.
Aktivitas operasi melibatkan lima komponen, yaitu penelitian dan
pengembangan (litbang), pembelian,produksi,pemasaran,dan administrasi.
Aktivitas operasi perusahaan merupakan sumber utama laba perusahaan. Laba
mencerminkan kesuksesan perusahaan dalam membeli dari pasar input dan
menjual dalam pasar output.

F. BEBERAPA KONSEP MATEMATIS YANG UMUM DIGUNAKAN


DALAM KEUANGAN
Konsep statistik umum yang digunakan dalam pengendalian keuangan
dilakukan dengan pendekatan rasio keuangan. Rasio merupakan perbandingan
dua angka/jumlah. Perbandingan tersebut dapat dinyatakan dalam berbagai
cara. Rasio mengungkapkan hubungan matematis antara suatu jumlah dengan
jumlah lainnya, atau perbandingan antara suatu pos dengan pos lainnya.
Pengelompokkan rasio keuangan dapat dilakukan dengan beberapa cara.
Namun, tidak ada satu analisis rasio yang dapat menjawab semua kepentingan,
sehingga untuk menjawabnya dikembangkan empat kelompok rasio keuangan.

7
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)

Rasio likuiditas merupakan aset yang diperdagangkan di pasar aktif


sehingga dapat dikonversi dengan cepat menjadi kas pada harga pasar yang
berlaku. Dua rasio likuiditas yang umum digunakan dijelaskan berikut ini.

 Rasio Lancar (Current Ratio)


Rasio lancar merupakan salah satu ratio yang paling umum digunakan
untuk mengukur likuiditas perusahaan atau kemampuan perusahaan untuk
memenuhi liabilitas jangka pendek tanpa menghadapi kesulitan. Rasio lancar
dihitung dengan format sebagai berikut.

Aset lancar
Rasio lancar =
Liabilitas Jangka Pendek

 Rasio Cepat (Quick Ratio)


Rasio likuiditas kedua yang sering digunakan adalah quick ratio atau acid
test yang dihitung dengan mengurangi persediaan dengan aset lancar,
kemudian membagi sisanya dengan liabilitas jangka pendek seperti berikut ini.

Aset Lancar - Persediaan


Rasio Cepat atau ocid test =
Liabilitas Jangka Pendek

2. Rasio Manajemen Aset

Rasio manajemen aset diuraikan pada penjelasan berikut:

 Rasio Perputaran Persediaan


Rasio perputaran persediaan adalah cara untuk mengetahui berapa kali
dalam suatu periode tertentu sebuah perusahaan menjual persediaannya.
Perputaran persediaan dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut.

Penjualan
Rasio Perputaran Persediaan =
Persediaan

8
 Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagis
Jumlah hari penjualan belum tertagih (days sales outstanding-DSO) atau
disebut juga periode penagihan rata-rata digunakan untuk menilai piutang
usaha, dan dihitung dengan membagi piutang usaha dengan hari penjualan rata-
rata untuk mencari berapa hari penjualan terkait dalam piutang usaha.

Piutang Piutang
Jumlah hari
DSO = penjualan = =
belum tertagih Penjualan
Rata-rata penjualan per tahunan/365
hari

 Rasio Perputaran Aset Tetap


Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan dengan perputaran
aset tetap (fixed asets turnover). Perputaran aset tetap dihitung dengan rumus
sebagai berikut:

Penjualan
Rasio Perputaran Aset tetap =
Aset tetap neto

 Rasio Perputaran Total Aset


Rasio manajemen aset yang terakhir adalah rasio perputaran total aset
(total assets turnover ratio), mengukur perputaran seluruh aset perusahaan, dan
dihitung dengan membagi penjualan dengan total aset. Rumus yang dapat
digunakan adalah sebagai berikut:

Penjualan
Rasio Perputaran Total =
Total Aset

3. Rasio Manajemen Utang

Rasio manajemen utang adalah rasio yang menunjuk pada utang yang
dimiliki perusahaan. Dalam arti harfiah, leverage berarti pengungkit/tuas.
Leverage juga dapat diartikan sebagai penggunaan aset atau dana di mana
untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau

9
membayar beban tetap. Dengan demikian “trading on the equity” dapat
didefinisikan sebagai penggunaan dana yang disertai dengan beban tetap
dimana dalam penggunaannya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih
besar daripada beban tetap tersebut.

Terdapat dua alasan dibalik dampak leverage: (1) karena bunga dapat
menjadi pengurang pajak, penggunaan utang akan mengurangi kewajiban pajak
dan menyisakan laba operasi yang lebih besar bagi investor perusahaan, (2)
jika laba operasi sebagai persentase terhadap aset melebihi tingkat bunga atas
utang seperti yang umumnya diharapkan, maka perusahaan dapat
menggunakan utang untuk membeli aset, membayar bunga atas utang, dan
masih mendapatkan sisanya sebagai bonus bagi pemegang saham.

 Total utang terhadap total aset


Total utang terhadap aset adalah salah satu rasio yang digunakan untuk
mengukur tingkat solvabilitas perusahaan. Tingkat solvabilitas adalah
kemampuan untuk membayar liabilitas jangka panjang perusahaan tersebut.
Adapun rumus untuk menghitung total utang terhadap total aset adalah sebagai
berikut:

Total Utang
Rasio utang =
Total Aset

 Rasio Kelipatan Bunga


Rasio kelipatan bunga (time interest earned – TIE) dihitung dengan
membagi laba sebelum bunga dan pajak dengan beban bunga:

EBIT
Rasio Kelipatan Bunga =
Beban Bunga

 Rasio Cakupan EBITDA


Rasio time interest earned akan berguna untuk menilai kemampuan
perusahaan dalam memenuhi beban bunga atas utangnya, tetapi rasio ini
memiliki dua kelemahan: (1) bunga bukan satu-satunya beban keuangan yang

10
bersifat tetap, perusahaan juga harus mengurangi utangnya sesuai jadwal, dan
banyak perusahaan menyewa aset dan akibatnya harus melakukan pembayaran
sewa. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung EBITDA adalah
sebagai berikut:

EBITDA + Pembayaran sewa guna usaha


Rasio Cakupan
= Bunga + Pembayaran Pokok + Pembayaran Sewa
EBITDA
guna usaha

4. Rasio Profitabilitas

 Margin Laba atas Penjualan


Margin laba atas penjualan (profit margin on sales) dihitung dengan
membagi laba neto dengan penjualan, memberikan angka laba per rupiah
penjualan seperti dinyatakan dalam rumus berikut:

Laba Neto
Margin Laba atas penjualan =
Penjualan

 Imbal Hasil atas Aset


Imbal hasil atas aset adalah salah satu rasio profitabilitas. Dalam analisis
laporan keuangan, rasio ini paling sering disoroti, karena mampu menunjukkan
keberhasilan perusahaan menghasilkan keuntungan. Menurut Brigham dan
Houston (2012), imbalan hasil atas aset (ROA) dihitung dengan cara
membandingkan laba neto yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan
total aset.

Laba Neto
Imbal hasil atas aset (ROA) =
Total Aset

 Rasio Kemampuan Dasar untuk Menghasilkan Laba


Rasio kemampuan dasar untuk menghasilkan laba (basic earning power – BEP)
dihitung dengan membagi jumlah laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)
dengan total aset, seperti berikut ini:

11
Rasio kemampuan dasar untuk EBIT
=
menghasilkan laba (BEP) Total Aset

 Imbal Hasil atas Ekuitas


Imbal hasil atas ekuitas merupakan rasio yang membagi laba setelah pajak
dengan rata-rata modal pada perusahaan. Adapun rumus imbal hasil atas
ekuitas :

Laba Neto
Imbal hasil atas ekuitas (ROE) =
Ekuitas

5. Rasio Nilai Pasar


Rasio ini merupakan indikator untuk mengukur mahal murahnya suatu
saham, digunakan untuk membantu investor dalam mencari saham yang
memiliki potensi keuntungan dividen yang besar sebelum melakukan
penanaman modal berupa saham.
 Rasio Harga/Laba
Rasio harga terdapat laba menunjukkan berapa banyak investor yang
bersedia membayar untuk setiap rupiah dari laba yang dilaporkan. Rumus yang
biasa digunakan dalam menghitung rasio harga terhadap laba yaitu:

Rasio harga terhadap Harga per saham


=
laba (P/E) Laba per saham

 Rasio Harga terhadap Arus Kas


Rasio harga saham terhadap arus kas per saham digunakan untuk
menunjukkan harga yang dibayarkan pemegang saham terhadap arus kas dari
aktivitas operasi per lembar saham perusahaan. Arus kas tidak mudah
“diamanipulasi” karena tidak dipengaruhi oleh faktor nonkas seperti
penyusutan,amortisasi,dan faktor nonkas lain.

12
Harga per saham
Rasio harga terhadap arus kas =
Arus kas per saham

 Rasio Nilai Pasar terhadap Nilai Buku


Rasio ini menunjukkan berapa besar nilai perusahaan dari apa yang telah
atau sedang ditanamkan oleh pemilik perusahaan, semakin tinggi rasio ini,
semakin besar tambahan wealth (keyakinan) yang dinikmati oleh pemilik
perusahaan. rumus yang biasa digunakan untuk menghitung rasio ini adalah:

Ekuitas biasa
Nilai Buku per saham =
Jumlah saham beredar

Harga pasar per


Rasio nilai pasar terhadap
= M/B saham
nilai buku
Nilai buku per saham

G. ASPEK DIMENSI KEPERILAKUAN DALAM PENGENDALIAN


KEUANGAN
1. Umpan balik mekanikal versus respons perilaku
Focus utama dalam subsistem pengendalian keuangan adalah perilaku dari
orang-orang yang ada dalam organisasi dan bukan pada mesin. Sasaran
perilaku utama dari pengendalian keuangan dapat dijelaskan dengan definisi
pengendalian secara umum. Pada umumnya, pengendalian didefinisikan
sebagai suatu inisiatif yang dipilih yang akan mengubah kemungkinan
pencapaian hasil yang diharapkan. Pengendalian juga dapat dikatakan sebagai
proses memantau kegiatan untuk memastikan bahwa kegiatan tersebut
diselesaikan seperti yang telah direncanakan proses mengoreksi setiap
penyimpanan yang berarti.
Pada pengendalian keuangan, hasil yang diinginkan merupakan peristiwa
perilaku dan aplikasi dari masalah keuangan. Definisi pengendalian dalam
konteks prilaku didasarkan pada konsep “ kepercayaan” dan “kemungkinan”.

13
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain
dimana kita memiliki keyakinan padanya. Dalam konteks organisasi, pada
kenyataannya pemahaman yang baik tentang hubungan sebab-akibat adalah
peting karena penjabaran secara nyata menjadi sulit sebagai akibat dari
kompleksitas lingkungan. Arah utama dari literature akuntansi belakangan ini
hanya mengutamakan asumsi perilaku terhadap pengendalian keuangan. Hal
ini dapat di interprestasikan sebagai suatu evolosi pemikiran dan perluasan
lingkungan yang memengaruhi akuntan dan disiplin akuntansi.
2. Perluasan Konsep Tradisional
Konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi sering kali berarti hasil
dari informasi akuntansi adalah langkah terakhir dari peran akuntan. Ketika
sistem pengendalian dirancang secara tepat untuk menghasilkan informasi
akuntansi yang akurat dan andal, focus sistem pengendalian secara tradisional
terletak pada tujuh faktor berikut:

a. Mempekerjakan karyawan yang akan melaksanakan tanggug jawab dengan


kompeten dan penuh integritas.
b. Menghindari fungsi yang tidak harmonis dengan memisahkan tugas dn
tanggung jawab.
c. Mendefinisikan wewenang yang terkait dengan posisi sehingga kesesuain
transaksi dilaksanakan dan dapat dievaluasi.
d. Menetapkan metode yang sistematis guna memastikan bahwa transaksi telah
dicatat dengan akurat.
e. Memastikan bahwa dokumentasi memadai.
f. Menjaga asset dengan mendesain prosedur yang membatasi akses terhadap
asset tersebut.
g. Mendesain pengecekan independen untuk meningkatkan akurasi.

14
H. ASPEK KEPERILAKUAN DARI PENGENDALIAN KEUANGAN
YANG KOMPREHENSIF
Sistem pengendalian komprehensif merupakan suatu konfigurasi yang
saling melengkapi, yaitu subsistem formal yang mendukung proses
administratif. Suatu subsistem pengendalian seharusnya terstruktur dan
berkelanjutan, serta didesain dengan suatu proses yang tepat untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Terdapat tiga tahap proses administratif dan
implementasi pengendalian yang akan dibicarakan pada submateri berikut.
1. Perencanaan
perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Proses perencanaan dalam organisasi juga ditandai dengan istilah perilaku
penetapan tujuan. Usaha perencanaan formal lebih dari sekedar mengisi
lembaran dokumen perencanaan. Aspek penting proses penetapan tujuan
adalah dasar dari organisasi dan komunikasi. Perencanaan yang terlalu teknis
atau terlalu logis dapat menimbulkan kerusakan pada pengendalian yang
efektif . pengendalian juga menjadi pokok perencanaan yang efektif.

2. Operasi
Operasi didefinisikan sebagai proses tranformasi. Ada dua jenis proses
dalam kegiatan operasi, yaitu proses inti ( core proses) dan proses pendukung
(support process). Proses inti merupakan serangkain kegiatan yang
menyampaikan nilai pada pelanggan. Batasan “operasi” mengacu pada
pelaksanaan aktivitas organisasi termasuk didalamnya provisi atas jasa
pelayanan dan produksi produk yang sama pentingnya dengan menjaga fungsi
operasi. Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara dan proses
perbaikan terhadap aktivitas operasi selama proses implementasi terhadap
rencana manajemen.
3. Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal
yang disusun dari komunikasi nonverbal. Komunikasi tersebut dihasilkan
secara rutin dari statistik yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi

15
penyusunan. Evaluasi ini akan memengaruhi distribusi kompensasi,
pemberian sanksi, dan perubahan atas proses perencanaan serta operasi
sebagai akibat dari umpan balik. Hal yang brbrda juga dapat terjadi antara
perencanaan dan umpan balik. Proses perencanaan dapat dipengaruhi secara
mendalam oleh dampak umpan balik.

I. ASPEK KEPERILAKUAN ATAS PENGENDALIAN KEUANGAN


DARI DARI FAKTOR KONTEKSTUAL
Konteks dapat menjadi hal penting untuk keberhasilan dalam mendesaian
dan mengimplementasikan sistem pengendalian keuangan. Konteks mengacu
pada serangkain karakteristik yang ditetapkan berdasarkan kajian empiris
dalam sistem pengendalian. Terdapat banyak cara untuk menjelaskan konteks
khusus yang hamper tidak terbatas. Tantangan bagi manajer adalah memahami
faktor yang paling dominan terhadap keberhasilan penerapan pengendalian
keuangan.
1. Ukuran
Ukuran dapat dipandang sebagai suatau peluang dan hambatan. Ukuran
dipandang sebagai peluang jika berfungsi sebagai pemberi manfaat ekonomi
dan bukan sebagai strategi pengendalian. Ukuran dapat menjadi hambatan jika
pertumbuhan ekonomi menyebabkan terjadinya eliminasi terhadap strategi
pengendalian. Ketika ukuran menjadi sesuatu yang penting dalam melakukan
pembatasan konteks, ukuran juga banyak dikaitkan dengan periabel lainnya.
Kondisi ini membuat ”ukuran” tidak dapat memisahkan diri menjadi suatu
fariabel.
2. Stabilitas Lingkunagan
Desain pengendalian dalam lingkungan yang stabil dapat berbeda dengan
desain pengendalian dalam lingkungan yang selalu berubah. Stabilitas dalam
lingkunagn eksogen dapat dinilai dari kekuatan gerakan yang secara eksternal
menghasilkan produk yang memerlukan suatu tanggapan. Analisis tersebut
tidak konsisten dengan rancangan pengendalian yang dutujukan pada
ekspektasi.
3. Motif Keuntungan

16
Kebanyakan ekonom dan ahli keuangan mengangap motif keuntungan
menjadi alasan utama bisnis ada dalam masyarakat kapitalis keberadaan dari
motif keuntungan tentunya bukan penghalang untuk menggunakan ukuran
penilaian akuntansi terhadap produktifitas. Pada sisi lain, jelas bahwa sistem
pengendalian yang didasarkan pada motif dan ukuran keuntungan sering kali
tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (non profit).
Ukuran laba adalah penting dan meskipun sulit dijadikan sebagai indikator
keberhasilan manfaat tersebut yang berkaitan dengan indikator berbasis laba
adalah bahwa indikator tersebut secara statistic akan tampak jelas.

J. ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PEREKAYASAAN


PENGENDALIAN KEUANGAN
Tujuan proses pengendalian akuntansi dapat menjadi suatu penentu yang
penting dalam desain pengendalian. Terdapat banyak cara
mengkarakteristikkan proses pengendalian keuangan organisasi. Beberapa
karakteristik ini dapat menjadi penting bagi tujuan pengendalian, sementara
karakteristik lainnya mungkin bersifat terbatas dan tidak membuat perbedaan.
Proses sederhana adalah salah satu proses yang dapat dikarakteristikkan
dengan memahami sebab-akibat secara baik. Sedangkan proses yang
kompleks melibatkan berbagai hubungan yang tidak dapat dipahami dengan
baik.
Faktor proses pnenting dalam pengendalian biaya tidak dapat dihindari
dan biaya untuk melakukan rekayasa adalah biaya variabel. Biaya variabel
adalah biaya yang berubah sebanding/ sesuai dengan perubahan volume
produksi.

K. ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PERTIMBANGAN RANCANGAN


Pengendalian telah didefinisikan sebagai suatu pilihan inisiatif karena
diyakini bahwa kemungkinan pencapaian hasil yang diharapkan tinggi.
Sistem pengendalian pada desain untuk memperoleh hasil yang memuaska.
Evaluasi yang paragmatis terhadap keberhasilan secara kolektif seharusnya
dapat menilai pencapaian keuntungan yang terjadi.
1. Antisipasi terhadap konsekuensi logis

17
Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen inti
dalam mendesain pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi
seorang manajer keuangan yang terbiasa membuat pertimbangan berdasarkan
pada apakah suatu hasil itu baik atau buruk. Pengendalian akan berhubungan
dengan hasil atau kosekuensi, baik yang tepat maupun tidak.
2. Relevansi dengan teori agensi
Teori agensi menyangkut persoalan “biaya”, dimana suatu pendegalasian
dengan asumsi keputuasn tertentu bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara
bersama-sama agar menjadi tidak nyata. Bentuk yang paling sederhana dari
keputusan yang tidak nyata adalah tindakan karyawan atau agen yang
memperhatikan tingkat kinerja dalam menjalankan tugasnya. Sebagian besar
tujuan ini mengasumsikan mahasiswa memiliki pengenalan terhadap konsep
teori agensi, seperti risiko, moral, dan pendorong kemampuan serta matemaris
yang cukup tinggi.
3. Pengelolaan perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan
rancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk
mencapai tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilemma
bisnis. kebaradaan pengendalian didalam perusahaan mungkin fungsinya telah
berhenti ketika terjadi perubahan, tetapi para menejer biasanya kut.hawatir
terhadap perubahan pengendalian tersebut walupun hal itu akan memberikan
peluang yang lebih besar untuk mencapai tujuan dibandingkan dengan biaya
yang dikelurkan untuk melakukan perubahan tersebut.

L. ASPEK KEPERILAKUAN PENGENDALIAN KEUANGAN DALAM


KERANGKA PEMBERDAYAAN PERUSAHAAN
Bisnis kompetitif dengan permintaan konsumen dan informasi yang
banyak harus mengandalkan inisiatif karyawan untuk mencari peluang dan
merespons kebutuhan konsumen. Namun, mengejar peluang dapat

18
menempatkan bisnis dalam risiko besar atau menimbulkan kebiasaan yang
dapat menghancurkan integritas perusahaan.

Manajer cenderung mengartikan pengendalian secara sempit, seperti


mengukur kemajuan terhadap rencana untuk menjamin pencapaian tujuan yang
telah ditentukan. Sistem diagnostik hanya merupakan salah satu unsur
pengendalian. Tiga unsur lain yang sama pentingnya dalam lingkungan bisnis
dewasa ini adalah sistem kepercayaan (belief systems), sistem batasan
(boundary systems), dan sistem interaktif (interactive systems).

1. Membangun Sistem Pengendalian Diagnostik


Sistem pengendalian diagnostik bekerja seperti tombol-tombol pada panel
pengendalian di kokpit pesawat terbang yang memungkinkan pilot untuk
mendeteksi tanda dan menjaga variabel kinerja penting dalam batas tertentu.
Pada kenyataan, sistem ini menciptakan tekanan yang dapat menimbulkan
kegagalan pengendalian, bahkan krisis. Manajer menyadarinya maupun tidak,
berbahaya jika karyawan yang diberdayakan dan diberi tanggung jawab untuk
mencapai tujuan yang sulit, kemudian dibiarkan untuk mencapai tujuan itu.
2. Membangun Sistem Kepercayaan
Perusahaan menggunakan sistem kepercayaan selam bertahun-tahun dalam
upayanya untuk menegaskan nilai dan arah yang diinginkan oleh manajer
untuk diterapkan pada karyawannya. Pada umumnya, sistem kepercayaan
bersifat singkat, sarat nilai, dan inspirasional. Sistem ini mengarahkan
perhatian karyawan pada tujuan utama bisnis, cara organisasi menciptakan
nilai, upaya untuk mencapai tingkat kinerja organisasi, dan cara seseorang
diharapkan sistem ini dalam kelompok yang berbeda dalam organisasi, dimana
kepercayaan sering kali diremehkan karena kurang penting.
3. Membangun Sistem Batasan
Memberi tahu karyawan mengenai apa yang tidak boleh dilakukan
memungkinkan inovasi, tetapi dalam batasan yang jelas. Sistem batasan tidak
selalu jelas bagi manajer senior. Banyak aturan main yang ditetapkan setelah
skandal publik atau penyelidikan internal atas tindakan yang dipertanyakan.

19
4. Membangun Sistem Pengendalian Interaktif
Sistem pengendalian interaktif merupakan sistem informasi formal yang
digunakan oleh manajer untuk melibatkan diri secara terus-menerus dan
personal dalam keputusan bawahan. Sistem ini umumnya mudah dipahami.
Sistem pengendalian interaktif memiliki empat karakteristik yang
membedakannya dari sistem pengendalian diagnostik.
 Memfokuskan pada informasi yang berubah secara konstan dan
diidentifikasikan oleh para manajer puncak sebagai informasi yang potensial
bersifat strategis.
 Informasi menuntut perhatian rutin yang cukup signifikan dari manajer
operasi diseluruh tingkatan organisasi.
 Data yang dihasilkan dijabarkan dan didiskusikan dalam rapat langsung
yang dihadiri oleh penyelia, bawahan, dan rekan sejawat.
 Debat hanya akan berlangsung mengenai data, asumsi, dan tindakan
perencanaan.
Sistem pengendalian interaktif melacak ketidakseimbangan strategis yang
membuat manajer senior terjaga dimalam hari-kejutan untuk bisnis yang
dapat merusak asumsi mereka tentang masa depan dan cara yang dipilih
untuk berkompetisi.
5. Melakukan Penyeimbangan Pemberdayaan Dan Pengendalian
Manajer yang baik akan bekerja secara konstan untuk membantu
karyawannya meningkatkan potensi mereka. Manajer melaksanakan
pengendalian dengan menggunakan berbagai sistem pengendalian diagnostik,
diantaranya rencana laba, anggaran, arah, dan tujuan.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Pengendalian dapat didefinisikan sebagai suatu inisiatif dalam memilih
karena yakin bahwa kemungkinan untuk memperoleh hasil yang diinginkan
akan semakin meningkat. Sistem yang komprehensif atas pengendalian dapat
ditemukan pada perencanaan, operasi, dan kegiatan umpan balik organisasi.
Agar menjadi komprehensif, desain pengendalian seharusnya responsif
terhadap lingkup organisasi.

21
DAFTAR PUSTAKA

Ikhsan, Lubis.2017. Akuntansi Keprilakuan (Akuntansi Multiparadigma). Edisi 3.


Jakarta: Salemba Empat.
http://www.makalah.co.id/2016/10/makalah-pengendalian-keuangan.html

22

Anda mungkin juga menyukai