( PENGENDALIAN KEUANGAN )
Kelompok 2
Akuntansi S1
Fakultas Ekonomi
Universitas Negeri Makassar
2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, dengan ini kami panjatkan Puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah Akuntansi Keperilakuan yang berjudul “Pengendalian Keuangan”.
i
Kelompok 2
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I...................................................................................................................................1
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
A. Latar Belakang............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II..................................................................................................................................3
PEMBAHASAN....................................................................................................................3
A. PENGERTIAN PENGENDALIAN KEUANGAN................................................................3
B. KEUANGAN DAN FUNGSINYA.....................................................................................3
C. ARTI PENTING LAPORAN KEUANGAN.........................................................................4
D. SIFAT LAPORAN KEUANGAN......................................................................................4
E. AKTIVITAS KEUANGAN YANG PERLU DIKENDALIKAN.................................................5
F. BEBERAPA KONSEP MATEMATIS YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM KEUANGAN....7
G. ASPEK DIMENSI KEPERILAKUAN DALAM PENGENDALIAN KEUANGAN....................13
H. ASPEK KEPERILAKUAN DARI PENGENDALIAN KEUANGAN YANG KOMPREHENSIF.15
I. ASPEK KEPERILAKUAN ATAS PENGENDALIAN KEUANGAN DARI DARI FAKTOR
KONTEKSTUAL..............................................................................................................16
J. ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PEREKAYASAAN PENGENDALIAN KEUANGAN..........17
K. ASPEK KEPERILAKUAN DALAM PERTIMBANGAN RANCANGAN................................17
L. ASPEK KEPERILAKUAN PENGENDALIAN KEUANGAN DALAM KERANGKA
PEMBERDAYAAN PERUSAHAAN...................................................................................19
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengendalian keuangan merupakan pengendalian yang penting bagi
manajer, karena laporan keuangan menyajikan ringkasan kegiatan organisasi
dimasa lalu. Manajer, khususnya manajer puncak, berkepentingan terhadap
informasi ringkasan itu, karena dia tidak perlu mengetahui kegiatan operasional
organisasi. Pada Bab ini akan dibahas masalah-masalah yang terkait dengan topik
pengendalian dan dampak dari desain serta implementasi sistem pengendalian
keuangan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari Pengendalian Keuangan.
2. Menjelaskan Keuangan dan Fungsinya.
3. Apa arti penting laporan keuangan.
4. Bagaimana sifat laporan keuangan.
5. Apa saja aktivitas keuangan yang perlu dikendalikan.
6. Beberapa konsep Matematis yang umum digunakan dalam keuangan.
7. Apa saja aspek Dimensi keperilakuan dalam pengendalian keuangan.
8. Apa saja aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif.
9. Apa saja aspek keperilakuan atas pengendalian keuangan dari faktor
kontekstual.
10. Apa saja aspek keperilakuan dalam perekayasaan pengendalian
keuangan.
11. Apa saja aspek keperilakuan dalam pertimbangan rancangan.
12. Apa saja aspek keperilakuan pengendalian keuangan dalam kerangka
pemberdayaan perusahaan.
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahuai pengertian pengendalian keuangan.
2. Untuk mengetahuai Keuangan Dan Fungsinya.
3. Untuk mengetahui Arti penting laporan Keuangan.
4. Untuk mengetahui bagaimana sifat laporan keuangan.
5. Untuk mengetahui aktivitas keuangan yang perlu dikendalikan.
6. Untuk mengetahui konsep matematis yang umum digunakan dalam
keuangan.
7. Untuk mengetahui aspek Dimensi keperilakuan dalam pengendalian
keuangan.
8. Untuk mengetahui aspek keperilakuan dari pengendalian keuangan yang
komprehensif.
9. Untuk mengetahui aspek keperilakuan atas pengendalian keuangan dari
faktor kontekstual.
10. Untuk mengetahui aspek keperilakuan dalam perekayasaan pengendalian
keuangan.
11. Untuk mengetahui aspek keperilakuan dalam pertimbangan rancangan.
12. Untuk mengetahui aspek keperilakuan pengendalian keuangan dalam
kerangka pemberdayaan perusahaan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sumber dana yang dibutuuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik
sumber dana intern yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun
sumber dana ekstern yang berasal dari luar perusahaan itu sendiri. Sumber dana
intern merupakan dana yang telah dihasilkan oleh bagian pemasaran sebagai
akibat dari transaksi penjualan yang telah dilakukan dalam proses pemasaran.
Sedangkan sumber dana ekstern adalah berasal dari masyarakat umum yang
dalam hal ini pembelian saham oleh masyarakat kepada saham-saham yang
telah dikeluarkan atau diterbitkan perusahaan. Setelah sumber dana diperoleh,
3
maka tugas selanjutnya dari bagian keuangan adalah mengatur penggunaan
dana yang diperoleh dari sumber intern maupun ekstern.
4
Data yang dicatat didasarkan pada prosedur maupun asumsi tertentu yang
merupakan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (general accepted
accountting principle-GAAP), hal ini dilakukan dengan tujuan memudahkan
pencatatan atau untuk keseragaman.
1. Aktivitas Perencanaan
5
pemasarannya, persiapan teknis operasionalnya, manajemen serta aspek
keuangannya.
2. Aktivitas Pendanaan
Imbal hasil (return) adalah bagian dari investor ekuitas atas laba atau
reinvestasi laba. Distribusi laba (earning distribution) adalah pembayaran
dividen kepada pemegang saham. Pendanaan ekuitas dapat beruapa uang tunai
atau aset atau jasa yang dikontribusikan kepada perusahaan sebagai penukar
saham.
3. Aktivitas Investasi
6
peralatan, hak legal (paten, lisensi, hak cipta), persediaan, model tenaga kerja
(manajer dan karyawan), sistem informasi, dan aset sejenis adalah untuk
menjalankan operasi bisnis perusahaan.
4. Aktivitas Operasi
7
1. Rasio Likuiditas (Liquidity Ratio)
Aset lancar
Rasio lancar =
Liabilitas Jangka Pendek
Penjualan
Rasio Perputaran Persediaan =
Persediaan
8
Jumlah Hari Penjualan Belum Tertagis
Jumlah hari penjualan belum tertagih (days sales outstanding-DSO) atau
disebut juga periode penagihan rata-rata digunakan untuk menilai piutang
usaha, dan dihitung dengan membagi piutang usaha dengan hari penjualan rata-
rata untuk mencari berapa hari penjualan terkait dalam piutang usaha.
Piutang Piutang
Jumlah hari
DSO = penjualan = =
belum tertagih Penjualan
Rata-rata penjualan per tahunan/365
hari
Penjualan
Rasio Perputaran Aset tetap =
Aset tetap neto
Penjualan
Rasio Perputaran Total =
Total Aset
Rasio manajemen utang adalah rasio yang menunjuk pada utang yang
dimiliki perusahaan. Dalam arti harfiah, leverage berarti pengungkit/tuas.
Leverage juga dapat diartikan sebagai penggunaan aset atau dana di mana
untuk penggunaan tersebut perusahaan harus menutup biaya tetap atau
9
membayar beban tetap. Dengan demikian “trading on the equity” dapat
didefinisikan sebagai penggunaan dana yang disertai dengan beban tetap
dimana dalam penggunaannya dapat menghasilkan pendapatan yang lebih
besar daripada beban tetap tersebut.
Terdapat dua alasan dibalik dampak leverage: (1) karena bunga dapat
menjadi pengurang pajak, penggunaan utang akan mengurangi kewajiban pajak
dan menyisakan laba operasi yang lebih besar bagi investor perusahaan, (2)
jika laba operasi sebagai persentase terhadap aset melebihi tingkat bunga atas
utang seperti yang umumnya diharapkan, maka perusahaan dapat
menggunakan utang untuk membeli aset, membayar bunga atas utang, dan
masih mendapatkan sisanya sebagai bonus bagi pemegang saham.
Total Utang
Rasio utang =
Total Aset
EBIT
Rasio Kelipatan Bunga =
Beban Bunga
10
bersifat tetap, perusahaan juga harus mengurangi utangnya sesuai jadwal, dan
banyak perusahaan menyewa aset dan akibatnya harus melakukan pembayaran
sewa. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung EBITDA adalah
sebagai berikut:
4. Rasio Profitabilitas
Laba Neto
Margin Laba atas penjualan =
Penjualan
Laba Neto
Imbal hasil atas aset (ROA) =
Total Aset
11
Rasio kemampuan dasar untuk EBIT
=
menghasilkan laba (BEP) Total Aset
Laba Neto
Imbal hasil atas ekuitas (ROE) =
Ekuitas
12
Harga per saham
Rasio harga terhadap arus kas =
Arus kas per saham
Ekuitas biasa
Nilai Buku per saham =
Jumlah saham beredar
13
Kepercayaan adalah kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain
dimana kita memiliki keyakinan padanya. Dalam konteks organisasi, pada
kenyataannya pemahaman yang baik tentang hubungan sebab-akibat adalah
peting karena penjabaran secara nyata menjadi sulit sebagai akibat dari
kompleksitas lingkungan. Arah utama dari literature akuntansi belakangan ini
hanya mengutamakan asumsi perilaku terhadap pengendalian keuangan. Hal
ini dapat di interprestasikan sebagai suatu evolosi pemikiran dan perluasan
lingkungan yang memengaruhi akuntan dan disiplin akuntansi.
2. Perluasan Konsep Tradisional
Konsep pengendalian tradisional dalam akuntansi sering kali berarti hasil
dari informasi akuntansi adalah langkah terakhir dari peran akuntan. Ketika
sistem pengendalian dirancang secara tepat untuk menghasilkan informasi
akuntansi yang akurat dan andal, focus sistem pengendalian secara tradisional
terletak pada tujuh faktor berikut:
14
H. ASPEK KEPERILAKUAN DARI PENGENDALIAN KEUANGAN
YANG KOMPREHENSIF
Sistem pengendalian komprehensif merupakan suatu konfigurasi yang
saling melengkapi, yaitu subsistem formal yang mendukung proses
administratif. Suatu subsistem pengendalian seharusnya terstruktur dan
berkelanjutan, serta didesain dengan suatu proses yang tepat untuk mencapai
tujuan yang spesifik. Terdapat tiga tahap proses administratif dan
implementasi pengendalian yang akan dibicarakan pada submateri berikut.
1. Perencanaan
perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan
selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa.
Proses perencanaan dalam organisasi juga ditandai dengan istilah perilaku
penetapan tujuan. Usaha perencanaan formal lebih dari sekedar mengisi
lembaran dokumen perencanaan. Aspek penting proses penetapan tujuan
adalah dasar dari organisasi dan komunikasi. Perencanaan yang terlalu teknis
atau terlalu logis dapat menimbulkan kerusakan pada pengendalian yang
efektif . pengendalian juga menjadi pokok perencanaan yang efektif.
2. Operasi
Operasi didefinisikan sebagai proses tranformasi. Ada dua jenis proses
dalam kegiatan operasi, yaitu proses inti ( core proses) dan proses pendukung
(support process). Proses inti merupakan serangkain kegiatan yang
menyampaikan nilai pada pelanggan. Batasan “operasi” mengacu pada
pelaksanaan aktivitas organisasi termasuk didalamnya provisi atas jasa
pelayanan dan produksi produk yang sama pentingnya dengan menjaga fungsi
operasi. Pengendalian operasi merupakan suatu proses perantara dan proses
perbaikan terhadap aktivitas operasi selama proses implementasi terhadap
rencana manajemen.
3. Umpan Balik
Umpan balik dalam organisasi berasal dari sumber formal dan informal
yang disusun dari komunikasi nonverbal. Komunikasi tersebut dihasilkan
secara rutin dari statistik yang ditabulasikan sebagai dasar untuk evaluasi
15
penyusunan. Evaluasi ini akan memengaruhi distribusi kompensasi,
pemberian sanksi, dan perubahan atas proses perencanaan serta operasi
sebagai akibat dari umpan balik. Hal yang brbrda juga dapat terjadi antara
perencanaan dan umpan balik. Proses perencanaan dapat dipengaruhi secara
mendalam oleh dampak umpan balik.
16
Kebanyakan ekonom dan ahli keuangan mengangap motif keuntungan
menjadi alasan utama bisnis ada dalam masyarakat kapitalis keberadaan dari
motif keuntungan tentunya bukan penghalang untuk menggunakan ukuran
penilaian akuntansi terhadap produktifitas. Pada sisi lain, jelas bahwa sistem
pengendalian yang didasarkan pada motif dan ukuran keuntungan sering kali
tidak dapat diterjemahkan secara langsung pada konteks nirlaba (non profit).
Ukuran laba adalah penting dan meskipun sulit dijadikan sebagai indikator
keberhasilan manfaat tersebut yang berkaitan dengan indikator berbasis laba
adalah bahwa indikator tersebut secara statistic akan tampak jelas.
17
Antisipasi terhadap konsekuensi logis merupakan komponen inti
dalam mendesain pengendalian. Kondisi ini merupakan hal yang penting bagi
seorang manajer keuangan yang terbiasa membuat pertimbangan berdasarkan
pada apakah suatu hasil itu baik atau buruk. Pengendalian akan berhubungan
dengan hasil atau kosekuensi, baik yang tepat maupun tidak.
2. Relevansi dengan teori agensi
Teori agensi menyangkut persoalan “biaya”, dimana suatu pendegalasian
dengan asumsi keputuasn tertentu bersifat tidak jelas atau dipengaruhi secara
bersama-sama agar menjadi tidak nyata. Bentuk yang paling sederhana dari
keputusan yang tidak nyata adalah tindakan karyawan atau agen yang
memperhatikan tingkat kinerja dalam menjalankan tugasnya. Sebagian besar
tujuan ini mengasumsikan mahasiswa memiliki pengenalan terhadap konsep
teori agensi, seperti risiko, moral, dan pendorong kemampuan serta matemaris
yang cukup tinggi.
3. Pengelolaan perubahan
Pengelolaan perubahan adalah sesuatu yang penting dalam menentukan
rancangan pengendalian. Para manajer melaksanakan pengendalian untuk
mencapai tujuan yang sering kali dihadapkan pada satu atau lebih dilemma
bisnis. kebaradaan pengendalian didalam perusahaan mungkin fungsinya telah
berhenti ketika terjadi perubahan, tetapi para menejer biasanya kut.hawatir
terhadap perubahan pengendalian tersebut walupun hal itu akan memberikan
peluang yang lebih besar untuk mencapai tujuan dibandingkan dengan biaya
yang dikelurkan untuk melakukan perubahan tersebut.
18
menempatkan bisnis dalam risiko besar atau menimbulkan kebiasaan yang
dapat menghancurkan integritas perusahaan.
19
4. Membangun Sistem Pengendalian Interaktif
Sistem pengendalian interaktif merupakan sistem informasi formal yang
digunakan oleh manajer untuk melibatkan diri secara terus-menerus dan
personal dalam keputusan bawahan. Sistem ini umumnya mudah dipahami.
Sistem pengendalian interaktif memiliki empat karakteristik yang
membedakannya dari sistem pengendalian diagnostik.
Memfokuskan pada informasi yang berubah secara konstan dan
diidentifikasikan oleh para manajer puncak sebagai informasi yang potensial
bersifat strategis.
Informasi menuntut perhatian rutin yang cukup signifikan dari manajer
operasi diseluruh tingkatan organisasi.
Data yang dihasilkan dijabarkan dan didiskusikan dalam rapat langsung
yang dihadiri oleh penyelia, bawahan, dan rekan sejawat.
Debat hanya akan berlangsung mengenai data, asumsi, dan tindakan
perencanaan.
Sistem pengendalian interaktif melacak ketidakseimbangan strategis yang
membuat manajer senior terjaga dimalam hari-kejutan untuk bisnis yang
dapat merusak asumsi mereka tentang masa depan dan cara yang dipilih
untuk berkompetisi.
5. Melakukan Penyeimbangan Pemberdayaan Dan Pengendalian
Manajer yang baik akan bekerja secara konstan untuk membantu
karyawannya meningkatkan potensi mereka. Manajer melaksanakan
pengendalian dengan menggunakan berbagai sistem pengendalian diagnostik,
diantaranya rencana laba, anggaran, arah, dan tujuan.
20
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengendalian dapat didefinisikan sebagai suatu inisiatif dalam memilih
karena yakin bahwa kemungkinan untuk memperoleh hasil yang diinginkan
akan semakin meningkat. Sistem yang komprehensif atas pengendalian dapat
ditemukan pada perencanaan, operasi, dan kegiatan umpan balik organisasi.
Agar menjadi komprehensif, desain pengendalian seharusnya responsif
terhadap lingkup organisasi.
21
DAFTAR PUSTAKA
22