Anda di halaman 1dari 6

Tugas Individu Hari : Selasa

MK. Epidemiologi Gizi Tanggal : 15 September 2020

Summary Epidemiologi Gizi Pertemuan Ke-5

Disusun oleh :

INTAN ARIBA NURULHUDA P031913411056

D III Gizi TK 2B

DOSEN PENGAJAR:

Dewi Erowati, S.Gz, M.P.H

POLTEKKES KEMENKES RIAU

JURUSAN GIZI

2020
1. Angka Kesakitan dan Kematian (insidens, prevalens, hubungan insidens dan
prevalens)
A. INSIDENSI
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. Untuk dapat
menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu
tentang:

Data tentang jumlah penderita baru.

Jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru (Population at Risk ).

Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :

1) Incidence Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan.
Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat menjadi sakit.
Periode waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga menjadi sakit.
Rumus incidence rate=jumlah penderita baru : jumlah penduduk yg mungkin terkena
penyakit x K
K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)
Manfaat Incidence Rate adalah :
 Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
 Mengetahui resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
 Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas
pelayanan kesehatan.
2) Insidens kumulatif (Incidence Risk)
 Probabilitas individu berisiko berkembang menjadi penyakit dalam periode waktu
tertentu.
 Berarti rata-rata risiko seorang individu terkena penyakit
 Denominator haruslah terbebas dari penyakit pada permulaan periode (observasi
atau tindak lanjut)
 Subyek bebas dari penyakit pada awal studi
 Subyek potensial untuk sakit
 Sedikit atau tidak ada kasus yang lolos dari pengamatan karena kematian, tidak
lama berisiko, hilang dari pengamatan.
 Tidak berdimensi, dinilai dari nol sampai satu
 Merujuk pada individu
 Mempunyai periode rujukan waktu yang ditentukan dengan baik
 Incidence risk=jml kasus insidens selama periode waktu tertentu : jml orang yg
berisiko pada permulaan waktu
3) Attack Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada
saat yang sama. Manfaat Attack Rate adalah : Memperkirakan derajat serangan atau
penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan
Penularan Penyakit tersebut.
Rumus : Attack Rate=jml penderita baru dlm satu saat : jml penduduk yg mungkin
terkena penyakittersebut pada saat yg samax XK
4) Secondary Attack Rate
Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua
dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah
terkena penyakit pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu panyakit
menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).
Rumus : SAR=jml penderita baru pd serangan kedua : jml penduduk- penduduk yg
terkena serangan pertama x XK
B. Prevalensi
Ukuran prevalensi banyak digunakan untuk merencanakan pelayanan kesehatan, menilai
kebutuhan pelayanan kesehatan dan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.
Prevalensi adalah jumlah seluruh kejadian penyakit (penderita lama dan baru), atau
jumlah kasus pada suatu populasi pada satu saat, atau periode wakktu tertentu. Prevalensi
merupakan ukuran probabilitas dimana nilai berkisar antara 0 – 1. Biasanya untuk ukuran
penyakit kronis.
a) Period prevalence rate
Period prevalence rate adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit
yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan besarnya
populasi yang diamati. Periode waktu biasanya 1 tahun atau lebih.

Periode PR=
∑ penderita kasus tertentu(lama+baru) dalam jangka waktu tertentu × k
∑ populasi at risk dalam jangka waktu tertentu
b) Point prevalence rate
Point prevalence rate adalah jumlah penderita lama dan baru pada suatu saat,
dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.

Point Pr=
∑ seluruh kasus ( lama+baru ) pada saat tertentu ×k
∑ populasi at risk pada saat yang sama
Beberapa faktor dapat mempengaruhi prevalensi yaitu :
a. Keganasan penyakit
Jika banyak yang mati karena suatu penyakit, maka prevalensi menurun. Jika insiden
penyakit meningkat maka prevalensi juga ikut meningkat
b. Durasi penyakit
Jika durasi penyakit singkat, maka jumlah penderita lebih sedikit, sehingga prevalensi
menurun. Jika durasi penyakit lama, maka jumlah penderita meningkat, sehingga
prevalensi meningkat.
c. Jumlah kasus baru
Jika jumlah kasus meningkat, dengan demikian prevalensi meningkat.
1. Hubungan Insidens dan Prevalens
Hubungan antara prevalen (P) dan insiden (I) adalah P = I x d, yang berarti bahwa
prevalen berubah menurut insiden dan lamanya sakit (durasi (D)).
Angka prevalensi biasanya digunakan perencanaan kesehatan, sedangkan angka insidensi
biasanya digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan etiologi penyakit.

2. Ukuran statistik Kesehatan (IMR,MMR,CDR,ASDR,DSFR)

MMR

Maternal Mortality Rate → Angka kematian ibu saat nifas per 100.000 total kelahiran
pada periode yang sama.

Jumlah kematian ibu sebab hamil


MMR = × 100.000
Jumlah kelahiran yang hidup

CSDR

Jumlah kematian yang terjadi karena sebab (kasus tertentu), misalnyakanker, DM,
HIV, dll.

Jumlah kematian karena penyebab tertentu


CSDR = × 100.000
Jumlah kematian pada waktu yang sama

Infant Mortality Rate (IMR)


Penentuan jumlah kematian bayi pada usia di bawah satu tahun memerlukan
perhatian khusus karena seringkali peristiwa kelahiran dari bayi yang meninggal terjadi
pada periode sebelumnya. Oleh karena itulah, diperlukan beberapa penyesuaian. Salah
satu bentuk penyesuaian yang bisa dilakukan adalah mengelompokkan bayi yang
meninggal sesuai dengan tahun kelahirannya. Manfaat IMR adalah :
a. Untuk mengetahui gambaran tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang
berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi
b. Untuk mengetahui tingkat pelayanan antenatal
c. Untuk mengetahui status gizi ibu hamil
d. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dan
program Keluarga Berencana (KB)
e. Untuk mengetahui kondisi lingkungan dan sosial ekonomi
Crude Death Rate (CDR / angka kematian kasar)
Adalah banyaknya kematian pada suatu tahun tertentu dibagi dengan jml penddk pada
pertghan tahun tsb, biasanya dinyatakan untuk 1000 org. CDR disebut kasar karena tidak
memperhitungkan tentang usia, jenis kelamin, atau variabel lain.

CDR=
∑ Kematian total padatahun x ×k
∑ penduduk pada pertengahan tahun x

Annual Crude Death Rate (ACDR)


Merupakan ukuran kematian yang paling sering digunakan sebagai acuan derajat
kesehatan suatu komunitas atau masyarakat.
Rumus dari ACDR adalah : jumlah kematian karna penyebab tertentu x k total kematian
pada waktu yang sama

3. Sumber-sumber kesalahan dalam pengukuran statistik kesehatan (adjustment


rate,proportional mortality rate)

Adjustmen Rate

Ukuran yang diperoleh setelah dilakukan populasi terhadap susunan populasi yang
dikaji. Untuk menarik kesimpulan dengan benar mengenai perbandingan suatu keadaan
(penyakit, kematian dan sebagainya) pada dua populasi yang berbeda. Adjustmen rate
merupakan ukuran untuk menghilangkan angka kesakitan-kematian.

Propotinal Mortality Rate


Angka kematian akibat penyakit atau sebab tertentu selama periode waktu tertentu
dapat pula dihitung proporsinya terhadap seluruh kematian akibat berbagai sebab atau
penyakit yang melaporkan selama periode waktu yang sama.

Jumlah kematian akibat penyakit tertentu


pada periode tertentu
Propotional Mortality Ratio (%) =                                                                               × 100
Jumlah kematian akibat segala sebab
yang dilaporkan pada periode tersebut

Anda mungkin juga menyukai