Disusun oleh :
D III Gizi TK 2B
DOSEN PENGAJAR:
JURUSAN GIZI
2020
1. Angka Kesakitan dan Kematian (insidens, prevalens, hubungan insidens dan
prevalens)
A. INSIDENSI
Adalah gambaran tentang frekwensi penderita baru suatu penyakit yang
ditemukan pada suatu waktu tertentu di satu kelompok masyarakat. Untuk dapat
menghitung angka insidensi suatu penyakit, sebelumnya harus diketahui terlebih dahulu
tentang:
Secara umum angka insiden ini dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1) Incidence Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu jangka
waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan jumlah penduduk yang
mungkin terkena penyakit baru tersebut pada pertengahan jangka waktu yang
bersangkutan.
Yang dimaksud kasus baru adalah perubahan status dari sehat menjadi sakit.
Periode waktu adalah jumlah waktu yang diamati selama sehat hingga menjadi sakit.
Rumus incidence rate=jumlah penderita baru : jumlah penduduk yg mungkin terkena
penyakit x K
K = Konstanta ( 100%, 1000 ‰)
Manfaat Incidence Rate adalah :
Mengetahui masalah kesehatan yang dihadapi
Mengetahui resiko untuk terkena masalah kesehatan yang dihadapi
Mengetahui beban tugas yang harus diselenggarakan oleh suatu fasilitas
pelayanan kesehatan.
2) Insidens kumulatif (Incidence Risk)
Probabilitas individu berisiko berkembang menjadi penyakit dalam periode waktu
tertentu.
Berarti rata-rata risiko seorang individu terkena penyakit
Denominator haruslah terbebas dari penyakit pada permulaan periode (observasi
atau tindak lanjut)
Subyek bebas dari penyakit pada awal studi
Subyek potensial untuk sakit
Sedikit atau tidak ada kasus yang lolos dari pengamatan karena kematian, tidak
lama berisiko, hilang dari pengamatan.
Tidak berdimensi, dinilai dari nol sampai satu
Merujuk pada individu
Mempunyai periode rujukan waktu yang ditentukan dengan baik
Incidence risk=jml kasus insidens selama periode waktu tertentu : jml orang yg
berisiko pada permulaan waktu
3) Attack Rate
Yaitu jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat
dibandingkan dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut pada
saat yang sama. Manfaat Attack Rate adalah : Memperkirakan derajat serangan atau
penularan suatu penyakit. Makin tinggi nilai AR, maka makin tinggi pula kemampuan
Penularan Penyakit tersebut.
Rumus : Attack Rate=jml penderita baru dlm satu saat : jml penduduk yg mungkin
terkena penyakittersebut pada saat yg samax XK
4) Secondary Attack Rate
Adalah jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua
dibandingkan dengan jumlah penduduk dikurangi orang/penduduk yang pernah
terkena penyakit pada serangan pertama. Digunakan menghitung suatu panyakit
menular dan dalam suatu populasi yang kecil ( misalnya dalam Satu Keluarga ).
Rumus : SAR=jml penderita baru pd serangan kedua : jml penduduk- penduduk yg
terkena serangan pertama x XK
B. Prevalensi
Ukuran prevalensi banyak digunakan untuk merencanakan pelayanan kesehatan, menilai
kebutuhan pelayanan kesehatan dan mengevaluasi program yang telah dilaksanakan.
Prevalensi adalah jumlah seluruh kejadian penyakit (penderita lama dan baru), atau
jumlah kasus pada suatu populasi pada satu saat, atau periode wakktu tertentu. Prevalensi
merupakan ukuran probabilitas dimana nilai berkisar antara 0 – 1. Biasanya untuk ukuran
penyakit kronis.
a) Period prevalence rate
Period prevalence rate adalah jumlah penderita lama dan baru suatu penyakit
yang ditemukan pada suatu jangka waktu tertentu dibagi dengan besarnya
populasi yang diamati. Periode waktu biasanya 1 tahun atau lebih.
Periode PR=
∑ penderita kasus tertentu(lama+baru) dalam jangka waktu tertentu × k
∑ populasi at risk dalam jangka waktu tertentu
b) Point prevalence rate
Point prevalence rate adalah jumlah penderita lama dan baru pada suatu saat,
dibagi dengan jumlah penduduk pada saat itu.
Point Pr=
∑ seluruh kasus ( lama+baru ) pada saat tertentu ×k
∑ populasi at risk pada saat yang sama
Beberapa faktor dapat mempengaruhi prevalensi yaitu :
a. Keganasan penyakit
Jika banyak yang mati karena suatu penyakit, maka prevalensi menurun. Jika insiden
penyakit meningkat maka prevalensi juga ikut meningkat
b. Durasi penyakit
Jika durasi penyakit singkat, maka jumlah penderita lebih sedikit, sehingga prevalensi
menurun. Jika durasi penyakit lama, maka jumlah penderita meningkat, sehingga
prevalensi meningkat.
c. Jumlah kasus baru
Jika jumlah kasus meningkat, dengan demikian prevalensi meningkat.
1. Hubungan Insidens dan Prevalens
Hubungan antara prevalen (P) dan insiden (I) adalah P = I x d, yang berarti bahwa
prevalen berubah menurut insiden dan lamanya sakit (durasi (D)).
Angka prevalensi biasanya digunakan perencanaan kesehatan, sedangkan angka insidensi
biasanya digunakan untuk mengidentifikasi faktor risiko dan etiologi penyakit.
MMR
Maternal Mortality Rate → Angka kematian ibu saat nifas per 100.000 total kelahiran
pada periode yang sama.
CSDR
Jumlah kematian yang terjadi karena sebab (kasus tertentu), misalnyakanker, DM,
HIV, dll.
CDR=
∑ Kematian total padatahun x ×k
∑ penduduk pada pertengahan tahun x
Adjustmen Rate
Ukuran yang diperoleh setelah dilakukan populasi terhadap susunan populasi yang
dikaji. Untuk menarik kesimpulan dengan benar mengenai perbandingan suatu keadaan
(penyakit, kematian dan sebagainya) pada dua populasi yang berbeda. Adjustmen rate
merupakan ukuran untuk menghilangkan angka kesakitan-kematian.