Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Gerakan Budi Utomo dan


Indische Partij

Disusun oleh
Nama: Nindya Waskitaning Tyas
Kelas: XII MIA 2
MADRASAH ALIYAH NEGRI 2 LAMPUNG UATARA
Tp 2020/2021
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini. Penulis mengucapkan terima kasih kepada
guru pembimbing dalam tugas ini karena telah membantu kelancaran dalam pembuatan karya tulis ini.
Kepada orang tua yang telah membantu dan bemberi pengertian dalam melaksanakan tugas ini dan
kepada teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat.

Dalam rangka memenuhi Tugas sejarah,maka karya tulis ini dibuat dengan judul " gerakan budi utomo
dan indische partij"Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang
lebih baik lagi. Demikian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yaitu khususnya kepada guru sejarah kami yang
telah membimbing dalam

menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah saya berguna , sekian dan terima kasih.

Negara ratu, 8 Agustus 2020

Penyusun

ii
Daftar Isi
Kata pengantar............................................................................. ii

Daftar isi........................................................................................... iii

Bab I Pendahuluan
1.1 Latar belakang masalah.................................................................... 1

1.2 Rumusan masalah.............................................................................. 2

1.3 Tujuan penulisan................................................................................ 2

Bab II Gerakan Budi Utomo dan Indische Partij


2.1 A. Latar belakang................................................................................. 3

2.2 B. Pokok-pokok Pergerakan ............................................................... 5

2.3 C. Tokoh-tokoh Gerakan Budi Utomo dan Insche Partij.................... 7

2.4 D. Masalah yg di hadapi ..................................................................... 9

Bab III Pembahasan Gerakan


3.1 A. Budi Utomo...................................................................................... 10

3.2 B. Indische Partij.................................................................................. 10

3.3 C. Hal-hal penyebab berdirinya Gerakan Budi utomo dan partij........ 10

Bab IV
4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 12

4.2 Penutup............................................................................................. 12

iii
Bab 1
Pendahuluan
1.1 latar Belakang Masalah
Sejak masuknya bangsa Belanda dan tata-hukumnya di nusantara tahun 1596 berlakulah
dualisme hukum di Indonesia, yaitu di samping berlakunya hukum Belanda kuno yang berazaskan
hukum romawi yang dibawa masuk ke nusantara bersama kapal dagang Belanda pertama di bawah
pimpinan Cornelis de Houtman yang disebut juga hukum kapal, di wilayah-wilayah nusantara secara
turun temurun telah berlaku aturan hukum adat masing-masing komunitasnya. Jadi dengan masuknya
hukum kapal Belanda dan diberlakukan di bandar-bandar perdagangan nusantara, bagi bangsa
Indonesia berlaku atasnya dua tatanan hukum, yaitu hukum kapal Belanda dan hukum adat. Hukum
kapal ini berlaku terus sampai beberapa tahun setelah berdirinya Verenigde Oost Indische Compagnie
(VOC) tahun 1602.Himpunan peraturan yang dibuat oleh VOC itu semuanya mencakup hukum privat
dan hukum pidana. Untuk hukum privat terus berlaku sampai diberlakukannya kodifikasi hukum privat
bagi orang Eropa tahun 1848. Adapun untuk peraturan pidananya berlaku terus sampai diberlakukannya
Wetboek van Strafrecht voor de Eropeanen tahun 1866 tanggal 1 Januari 1867 bagi orang Eropa,
sedangkan bagi bangsa Indonesia asli dan TimurAsing berlaku terus sampai diberlakukannya Wetboek
van Strafrecht pada tanggal 1 Januari 1873 Masa Regering Reglement (1855-1926) dimulai yang diawali
karena perubahan sistem pemerintahan di negeri Belanda, dari monarkhi konstitusional menjadi
monarkhi parlementer. Perubahan ini mengakibatkan terjadinya pengurangan kekuasaan raja, karena
parlemen mulai campur tangan dalam pemerintah dan perundang-undangan di wilayah jajahan negara
Belanda (Daliyo, 2001:16)Peraturan yang menata daerah jajahan tidak semata-mata ditetapkan raja,
namun harus melalui mekanisme perundang-undangan tingkat parlemen. Peraturan dasar yang dibuat
berdasarkan raja dan parlemen disebut peraturan pemerintah.Usaha untuk melawan kekejaman
pemerintah penjajah Belanda telah dilakukan oleh rakyat Indonesia, baik yang bersifat kedaerahan
maupun kelompok-kelompok tertentu. Semua itu tidak membawa hasil yang menggembirakan, bahkan
justru mendapat balasan yang lebih keras dari pemerintah penjajah.Penguasaan Belanda atas wilayah
Indonesia semakin kokoh. Belanda mendapatkan kembali tanah jajahannya dari Inggris berlandaskan
Konvensi London tahun 1814. Sejak mulai direalisasikan penguasaan Belanda tahun 1816 di tanah
jajahan itu timbul perlawanan terhadap Pemerintah Hindia Belanda Belanda (Susanto Tirtoprodjo,
1982:9). Bagi Belanda, para pejuang yang mengadakan perlawanan tersebut adalah pemberontak yang
mengganggu keamanan dan harus diberantas, sedangkan bagi bangsa Indonesia para pejuang adalah
pahlawan nasional yang telah berjuang melawan penindasan Hindia Belandais Belanda. Sartono
Kartodirjo menyatakan bahwa penderitaan dan kesengsaraan yang dialami rakyat
1.2 Rumusan Masalah
Bagaimanakah penerapan undang-undang hukum pidana Hindia Belanda pada organisasi
politik masa pergerakan bangsa Indonesia 1918-1946?

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan penelitian ini adalah jawaban dari masalah yang telah dirumuskan sebelumnya.
Penelitian ini memiliki tujuan sebagai berikut: “Untuk mengetahui penerapan undang-undang hukum
pidana Hindia Belanda pada organisasi politik masa pergerakan bangsa Indonesia 1918-1946”.
Bab II
Gerakan Budi Utomo dan Indische Partij
2.1 A .Latar Belakang Gerakan Budi Utomo dan indische
partij
menyebarnya paham nasionalisme di Indonesia, yang memunculkan organisasi modern dan
lembaga-lembaga pendidikan yang mengadopsi pemikiran modern dari bangsa Barat.Perkembangan
organisasi modern ini dipengaruhi oleh munculnya kalangan berpendidikan modern dari Indonesia
akibat politik etis, dan pengaruh luar seperti kemenangan Jepang atas Russia pada perang tahun 1905
yang memberikan rasa percaya diri bagi bangsa-bangsa Asia.Tujuan dari Budi Utomo adalah: kemajuan
yang selaras untuk negara dan bangsa, terutama dengan memajukan pengajaran, pertanian,
peternakan, perdagangan, teknik dan industri, ilmu pengetahuan dan seni budaya bangsa
IndonesiaTokoh Budi Utomo adalah: Soetomo, Gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan R.T Ario
Tirtokusumo serta Wahidin Soedirohoesodo  

Budi Utomo didirikan pada tanggal 20 Mei 1908 dan merupakan organisasi politik yang
didirikan bangsa Indonesia di masa penjajahn Belanda. Budi Utomo didirikan oleh Soetomo, Gunawan,
Cipto Mangunkusumo, dan R.T Ario Tirtokusumo serta Wahidin Soedirohoesodo. Budi Utomo
menyelenggarakan kongres pertamanya pada bulan Mei 1908.Awalnya Budi Utomo hanya menerima
anggot dari kalangan Priyayi (Bangsawan) saja, namun pada tahun 1920, seiring dengan semangat
pergerakan Nasional, Budi Utomo menerima anggota dari kalangan biasa.Tujuan utama Budi Utomo
adalah awalnya bukan politik, dan lebih banyak bergerak di bidang pendidikan dan kebudayaan.
Misalnya dengan membentuk Dana Pelajar (Studiefonds) untuk para pelajar Indonesia. Dengan dana ini,
para pelajar daat belajar di lembaga pendidikan seperti STOVIA. Namun, secara berangsur-angsur
bergeser ke arah tujuan politik dengan menempatkan perwakilan di Volksraad atau “Dewan Rakyat”,
lembaga perwakilan di Hindia Belanda, yang di bentuk tahun 1918. Wakil Budi Utomo di Volksraad
adalah Mas Ngabehi Dwidjosewojo, dan Raden Sastrowidjono.Dengan mengirim perwakilannya ke
Volksraad ini Budi Utomo mengambil jalan kooperatif atau kerjasama, dengan pemerintah Hindia
Belanda dalam tujuannya mencapai kemerdekaan.Volksraad ini hanya bersifat “basa-basi” karena tidak
seperti parlemen sesungguhnya tidak berwenang mengambil keputusan dan kebijakan. Wewenang ini
sepenuhnya dipegang Gubernur Jenderal yang diangkat langsung oleh Belanda. Karena itu Volksraad ini
tidak populer dikalangan pergerakan kemerdekaan Indonesia.Selain ikut dalam volksraad, Budi Utomo
mendorong pemerintah kolonial Hindia-Belanda memberlakukan milisi bumiputera, yaitu wajib militer
bagi warga pribumi.Pada tahun 1935, akhirnya  Budi Utomo bergabung ke dalam Partai Indonesia Raya
(Parindra).
 Indische partij  didirikan di bandung  pada tanggal 25 desember 1912 oleh
tiga srangkai ,yakni douwes dekker ,dr.cipto mangunkusumo,dan suwardi  suryaningrat [kihajar
dewantara]organisasi ini mempunyai cita-cita untuk menyatukan  semua golongan  yang ada di
indonesia, baik golongan indonesia  asli maupun golangan indo,cina, arab,dan sebagainya.mereka akan
di padukan dalm kesatuan bangsa dengan semangat nasionalisme indonesia cita –cita ip banyak di
serbarluaskan  melalui surat kabar  de exprees.

 Indische partij adalah organisasi modern ketiga yang nerdiri setelah budiutomo dan serikat
islam.organisasi ini merupakan organiasasi pertama yang secara tegas menyatakan berpolitik.dengan
demikian indische partij adalah partai politik pertama di indonesia.indesche partij ingin
mengantikan  indische bond yang berdiri pada tahun 1899.

Menurut surwadi suryaningrat,meskipun pendiri indiche partij adalah orang indo,tetapi tidak mengenal
supremasi indo atas bumu putra,bahkan dia mengkehendaki hilangnya golongan indo dengan
melemburkan diri dalam masyarakat bumi putra.pada saat menginjak abad 20, sistem kolonial di
indonesia banyak sekali mengalami perkembangan baik di bidang politik, ekonomi, dan sosial budaya.
Hal ini juga secara langsung mempengaruhi bangsa indonesia. Sejak adanya politik etis pada awal tahun
1900 yang dicetuskan oleh conrad theodore van deventer, banyak sekali lahir golongan elit terpelajar di
indonesia. Politik etis merupakan bentuk politik balas budi pemerintahan belanda terhadap bangsa
indonesia yang telah dipolitisasi. Berkat politik etis, bangsa indonesia dapat memperoleh pendidikan
sehingga dicapai kesadaran emansipasif bangsa.berdirilah sebuah partai politik pertama di indonesia.
Partai ini adalah partai yang secara terang-terangan memiliki tujuan untuk mencapai kemerdekaan bagi
indonesia.
2.1 B. Pokok pokok pergerakan budi utomo dan
indesche partij
Organisasi Budi Utomo (Boedi Oetomo) dijadikan simbol kebangkitan nasional oleh Presiden

.
Sukarno. Siapa sangka awalnya organisasi tersebut membatasi keanggotaannya Budi Utomo terbentuk
pada 20 Mei 1908 oleh sekelompok pemuda yang berkuliah di STOVIA, Batavia (sekarang Jakarta).
Pembentukan organisasi ini juga terinspirasi dari ceramah Wahidin Soedirohoesodo setahun
sebelumnya tentang pentingnya menggalang dana untuk pendidikan bagi pemuda pandai yang tidak
mampu. Mulanya organisasi ini membatasi lingkupnya di Pulau Jawa dan Madura saja. Meski begitu,
keberadaan Budi Utomo mendapat perhatian serius dari Pemerintahan Hindia Belanda.Bukan Galang
Massa, Pergerakan Budi Utomo Fokus ke PendidikanFoto: Bagus Prihantoro
Nugroho/detikcomBerselang dua bulan saja sejak didirikan, anggota Budi Utomo sudah mencapai 650
orang. Padahal misi organisasi tersebut mulanya bukan untuk menggalang massa.Sudah barang tentu
hal ini juga membuat pihak sekolah yang berada di bawah pemerintahan Hindia Belanda was-was.
Walau ada politik etis pada masa itu, tetapi pemerintahan Belanda masih belum sepenuhnya merestui
kalau orang pribumi membuat organisasi.Suhartono Wiryopranoto menulis dalam 'Ki Hajar Dewantara:
Pemikiran dan Perjuangannya (2017)' bahwa pada masa kolonial, Belanda mengeluarkan regulasi yang
disebut RR 111 (regeerings reglement). Pada regulasi itu tertulis tegas tentang larangan orang pribumi
mendirikan organisasi politik. Akan tetapi terbentuknya Budi Utomo bisa dibilang membuat kaget
Belanda karena berhasil menembus celah dari aturan tersebut. Budi Utomo dinilai sebagai organisasi
kultural, alih-alih gerakan politik oleh Belanda. Meski akhirnya mendapat pengakuan dari Belanda pada
1909, tetapi kelahiran Budi Utomo sempat membuat STOVIA khawatir. Saking khawatirnya, pihak
STOVIA hampir mengeluarkan Soetomo. Tetapi solidaritas para anggota Budi Utomo yang bersekolah di
STOVIA membuat Soetomo urung dikeluarkan.
Indische Partij, yang berdasarkan golongan Indo yang makmur, merupakan partai pertama
yang menuntut kemerdekaan Indonesia.Partai ini berusaha didaftarkan status badan hukumnya pada
pemerintah kolonial Hindia Belanda tetapi ditolak pada tanggal 11 Maret 1913, penolakan dikeluarkan
oleh Gubernur Jendral Idenburg sebagai wakil pemerintah Belanda di negara jajahan. Alasan
penolakkannya adalah karena organisasi ini dianggap oleh kolonial saat itu dapat membangkitkan rasa
nasionalisme rakyat dan bergerak dalam sebuah kesatuan untuk menentang pemerintah kolonial
Belanda.Selain itu juga disadari betapa pun baiknya usaha yang dibangun oleh orang Indonesia, tidak
akan mendapat tanggapan rakyat tanpa adanya bantuan orang-orang bumiputera. Perlu diketahui
bahwa E.F.E. Douwes Dekker dilahirkan dari keturunan campuran, ayah Belanda, ibu seorang Indonesia.
Indische Partij merupakan satu-satunya organisasi pergerakan yang secara terang-terangan bergerak di
bidang politik dan ingin mencapai Indonesia merdeka. Tujuan Indische Partij adalah untuk
membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air. IP menggunakan media majalah Het
Tijdschrifc dan surat kabar De Expres pimpinan E.F.E Douwes Dekker sebagai sarana untuk
membangkitkan rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Tujuan dari partai ini benar-benar revolusioner
karena mau mendobrak kenyataan politik rasial yang dilakukan pemerintah kolonial. Tindakan ini
terlihat nyata pada tahun 1913. Saat itu pemerintah Belanda akan mengadakan peringatan 100 tahun
bebasnya Belanda dari tangan Napoleon Bonaparte (Prancis). Perayaan ini direncanakan diperingati juga
oleh pemerintah Hindia Belanda. Adalah suatu yang kurang pas di mana suatu negara penjajah
melakukan upacara peringatan pembebasan dari penjajah pada suatu bangsa yang dia sebagai
penjajahnya. Hal yang ironis ini mendatangkan cemoohan termasuk dari para pemimpin Indische Partij.
R.M. Suwardi Suryaningrat menulis artikel bernada sarkastis yang berjudul Als ik een Nederlander was
(Andaikan aku seorang Belanda). Akibat dari tulisan itu R.M. Suwardi Suryaningrat ditangkap. Menyusul
sarkasme dari Dr. Cipto Mangunkusumo yang dimuat dalam De Expres tanggal 26 Juli 1913 yang diberi
judul Kracht of Vrees?, berisi tentang kekhawatiran, kekuatan, dan ketakutan. Dr. Tjipto pun ditangkap,
yang membuat rekan dalam Tiga Serangkai, Douwes Dekker mengkritik dalam tulisan di De Express
tanggal 5 Agustus 1913 yang berjudul Onze Helden: Tjipto Mangoenkoesoemo en Soewardi
Soerjaningrat (Pahlawan kita: Tjipto Mangoenkoesoemo dan Soewardi Soerjaningrat). Kecaman-
kecaman yang menentang pemerintah Belanda menyebabkan ketiga tokoh dari Indische Partij
ditangkap. Pada tahun 1913 mereka diasingkan ke Belanda. Douwes Dekker dibuang ke Kupang, NTT
sedangkan Dr. Cipto Mangunkusumo dibuang ke Pulau Banda. Namun pada tahun 1914 Cipto
Mangunkusumo dikembalikan ke Indonesia karena sakit. Sedangkan Suwardi Suryaningrat dan E.F.E.
Douwes Dekker baru kembali ke Indonesia pada tahun 1919. Suwardi Suryaningrat terjun dalam dunia
pendidikan, dikenal sebagai Ki Hajar Dewantara, mendirikan perguruan Taman Siswa. E.F.E Douwes
Dekker . juga mengabdikan diri dalam dunia pendidikan dan mendirikan yayasan pendidikan Ksatrian
Institute di Sukabumi pada tahun 1940. Dalam perkembangannya, E.F.E Douwes Dekker ditangkap lagi
dan dibuang ke Suriname, Amerika Selatan.Pada tahun 1913 partai ini dilarang karena tuntutan
kemerdekaan itu, dan sebagian besar anggotanya berkumpul lagi dalam Serikat Insulinde dan Comite
Boemi Poetera. Akhirnya pun organisasi ini tenggelam karena tidak adanya pemimpin seperti 3
serangkai yang sebelumnya.
2.3 C. Tokoh-tokoh gerakan Budi Utomo dan indische
partij
1. Dr. Soetomo

Dr. Soetomo atau Soebroto adalah tokoh pendiri Budi Utomo, organisasi pergerakan yang
pertama di Indonesia. Soebroto mengganti namanya menjadi Soetomo saat masuk ke sekolah
menengah. Pada tahun 1903, Soetomo menempuh pendidikan kedokteran di School tot Opleiding van
Inlandsche Artsen, Batavia.

2. Goenawan Mangoenkoesoemo

Goenawan adalah adik dr. Tjipto Mangoenkoesoemo, salah seorang pelopor gerakan
nasionalisme di Indonesia. ... Mangoenkoesomo senior, ayah Tjipto dan Goenawan, bekerja sebagai guru
bahasa Melayu di sekolah dasar pribumi di Ambarawa. Pada masa akhir kariernya, ia diangkat menjadi
kepala sekolah dasar di Semarang

3. Soeraji
Salah satu pelajar STOVIA yang pandai berbahasa Jawa adalah Soeradji. Karena itu ia menjadi
perantara dan pemikat hati di antara para pelajar STOVIA. Pun Soeradji menjadi perantara di antara para
pelajar yang aktif di perkumpulan Boedi Oetomo dengan masyarakat bumiputera yang sehari-hari hanya
mampu menggunakana bahasa Jawa. Sebelum muncul nama Boedi Oetomo, Soeradjilah yang
mengusulkan nama perkumpulan mereka lewat dua nama yang disodorkannya yaitu “Eko Projo” dan
“Boedi Oetomo”.

1. Douwes Dekker
Nama lengkap beliau adalah Ernest Douwes Dekker atau Danudirja Setiabudi. Beliau lahir pada 8
Oktober 1879 di Pasuruan, Jawa Timur. Beliau dilahirkan dari keturunan campuran, ayah Belanda, ibu
seorang Indo. Beliau meninggal pada 28 Agustus 1950 (umur 70) di Bandung, Jawa Barat,
Indonesia.Pendidikan dasar beliau ditempuh di Pasuruan. Sekolah lanjutan pertama-tama diteruskan ke
HBS di Surabaya, lalu pindah ke Gymnasium Willem III, suatu sekolah elit di Batavia. Selepas lulus
sekolah beliau bekerja di perkebunan kopi "Soember Doeren" di Malang, Jawa Timur. Di sana beliau
menyaksikan perlakuan semena-mena yang dialami pekerja kebun. Beliau seringkali melakukan tindakan
membela mereka. Tindakannya itu membuat beliau kurang disukai rekan-rekan kerja, namun disukai
pegawai-pegawai bawahannya. Akibat konflik dengan manajernya, beliau dipindah ke perkebunan tebu
"Padjarakan" di Kraksaan sebagai laboran. Sekali lagi, dia terlibat konflik dengan manajemen karena
urusan pembagian irigasi untuk tebu perkebunan dan padi petani. Akibatnya, ia dipecat.

2. Dr. Cipto Mangunkusumo


Dr. Cipto Mangunkusumo atau Tjipto Mangoenkoesoemo dilahirkan di Pecangakan, Ambarawa
pada tahun 1886. Beliau meninggal di Jakarta pada 8 Maret 1943. Beliau adalah seorang tokoh
pergerakan kemerdekaan Indonesia. Bersama dengan Ernest Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara ia
dikenal sebagai "Tiga Serangkai" yang banyak menyebarluaskan ide pemerintahan sendiri dan kritis
terhadap pemerintahan penjajahan Hindia Belanda. Pada tahun 1913 ia dan kedua rekannya diasingkan
oleh pemerintah kolonial ke Belanda akibat tulisan dan aktivitas politiknya, dan baru kembali 1917.
3. Suwardi Suryaningrat
Raden Mas Soewardi Soerjaningrat (Suwardi Suryaningrat) dan sejak tahun 1922 namanya
menjadi Ki Hadjar Dewantara. Beliau dilahirkan di Yogyakarta pada 2 Mei 1889 dan meninggal di
Yogyakarta pada 26 April 1959. Beliau adalah aktivis pergerakan kemerdekaan Indonesia, kolumnis,
politisi, dan pelopor pendidikan bagi kaum pribumi Indonesia dari zaman penjajahan Belanda.Beliau
adalah pendiri Perguruan Taman Siswa, suatu lembaga pendidikan yang memberikan kesempatan bagi
para pribumi jelata untuk bisa memperoleh hak pendidikan seperti halnya para priyayi maupun orang-
orang Belanda.

2.4 D . Masalah yang di Hadapi


1.      Adanya kesulitan finansial.

2.      Adanya sikap Raden Adipati Tirtokusumo yang lebih memperhatikan kepentingan pemerintah
kolonial dari pada rakyat.

3.      Lebih memajukan pendidikan kaum priyayi dibanding rakyat jelata.

4.      Keluarnya anggota dari gologan mahasiswa.

5.      Bahasa Belanda lebih menjadi prioritas utama dibandingkan dengan Bahasa Indonesia.

6.      Priyayi yang lebih mementingkan jabatan lebih kuat dibandingkan jiwa nasionalisnya.
Bab III
Pembahasan Gerakan
3.1. A. Budi Utomo
Budi Utomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr.Soetomo dan para
mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20 Mei 1908.
Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan
tetapi tidak bersifat politik.Didirikan: 20 Mei 1908, YogyakartaPendiri: Soetomo, Goenawan
Mangoenkoesoemo, Gondo Soewarno, lainnya

3.2. B indische partij


Indische Partij merupakan satu-satunya organisasi pergerakan yang secara terang-terangan
bergerak di bidang politik dan ingin mencapai Indonesia merdeka. Tujuan Indische Partij adalah untuk
membangunkan patriotisme semua indiers terhadap tanah air.

3.3.C Hal hal penyebab berdirinya gerakan budi Utomo


dan indesche pasrtij
- Pada abad ke-20, para pejuang Indonesia mencoba membuat strategi baru dalam perlawanannya
melawan penjajah melawan kolonial untuk meraih kemerdekaan.Strategi yang dipakai pada zaman
tersebut tidak memakai senjata dan berperang. Tapi dengan mendirikan organisasi-organisasi yang
modern untuk perlawanan.Sehingga pada zaman tersebut dikenal sebagai masa pergerakan nasional.
Muncul organisasi-organisasi yang bersifat modern, lebih terarah atau terorganisir.Kemudian bersifat
nasional dan dipelopori oleh orang-orang terpelajar.

Faktor internal, yakni :

1. Adanya penderitaan rakyat yang berkepanjangan akibat penjajahan.

2. Adanya kenangan kejayaan masa lalu seperti zaman Kerajaan Sriwijaya dan Majapahit.

3. Lahirnya kaum-kaum intelektual atau terpelajar yang menjadi pemimpin pergerakan.

4. Adanya diskriminasi rasial.


Faktor ekternal, yakni:

1. Timbulnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke Indonesia. Seperti
nasionalisme, demokrasi, liberalisme dan sosialisme

2. Munculnya gerakan Turki muda atau All Indian National Congres 1885, dan Gandhisme. Itu tidak
lepas kebangkitan nasional di Asian dan Afrika.

3. Adanya kemenangan Jepang atas Rusia pada 1905 yang menyadarkan dan membangkitkan
bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa barat.
Bab IV
Kesimpulan
Budi Utomo ( ejaan Soewandi : Boedi Oetomo ) adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh
Dr. Sutomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal
20 Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo

Tujuan yang hendak dicapai dari pendirian organisasi Budi Utomo tersebut antara lain:

· Memajukan pengajaran.

· Memajukan pertanian, peternakan dan perdagangan.

· Memajukan teknik dan industri.

· Menghidupkan kembali kebudayaan.

Budi utomo merupakan organisasi yang pertama berdiri sebagai pelopor pergerakan nasional maka pada
tanggal kelahirannya yakni 20 Mei 1908 dijadikan sebagai hari Kebangkitan Nasional.

Penutup
Penulis menyadari bahwa hasil makalah ini yang membahas tentang Organisasi Pergerakan
Nasionala Indonesia belum lengkap dan masih jauh dari pengharapan, Hal ini disebabkan karena
keterbatasan ilmu dan literatur yang penulis miliki pada saat ini. Penulis sangat mengharapkan kritikan
terutama dari pembaca dan teman-teman. Adanya kritikan yang membangun yang bisa melengkapi
makalah ini di masa mendatang.

Anda mungkin juga menyukai