Anda di halaman 1dari 11

AKUNTANSI HOTEL

SAP 2
“Ruang Lingkup Dan Struktur Organisasi Usaha Perhotelan”

Oleh:
Kelompok

Ni Made Cesya Pratiwi 160531139


Teresia Arta Pangestu 160531141

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
2019
2.1 Pengertian Hotel
1
Hotel merupakan suatu bentuk bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha
akomodasi yang menyediakan pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman
serta fasilitas jasa lainnya dimana semua pelayanan itu diperuntukkan bagi masyarakat
umum, baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya
menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel itu. Hotel merupakan usaha yang mencari
laba sebagai hasil akhir aktivitas bisnisnya. Oleh karena itu, manajemen hotel akan berupaya
sedemikian rupa agar tujuan ini pada akhir suatu periode dapat tercapai. Berbagai aktivitas
dilakukan oleh manajemen hotel untuk mencapai sasaran laba yang direncanakan,
diantaranya dengan mengadakan pelatihan bagi dan staf sehingga dapat memenuhi tingkat
layananyan diharapkan oleh tamu, mengadakan kegiatan promosi dan pemasaran,
pengendalian biaya operasional, pengendalian lingkungan fisik hotel, dan aktivitas-aktivitas
lainnya.
Berikut adalah beberapa definisi hotel:
- Hotel Proprietors Act (1956) menjelaskan hotel adalah suatu perusahaan yang dikelola
oleh pemiliknya dengan menyediakan pelayanan makanan, minuman dan fasilitas kamar
untuk tidur kepada orang-orang yang sedang melakukan perjalanan dan mampu
membayar dengan jumlah yang wajar sesuai dengan pelayanan yang diterima tanpa
adanya perjanjian khusus.
- Grolier Electronic Publishing Inc. (1995) mengemukakan bahwa hotel adalah usaha
komersial yang menyediakan tempat menginap, makanan, minuman, dan pelayanan-
pelayanan lain untuk umum.
- AHMA (American Hotel & Motel Association) mengemukakan bahwa hotel adalah
tempat yang menyediakan tempat menginap, makanan, minuman, dan pelayanan-
pelayanan lain untuk disewakan kepada tamu atau orang-orang yang tinggal untuk
sementara waktu.
- Berdasarkan Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
No.PM.53/MH.001/MPEK/2013), tentang Standar Usaha Hotel menyebutkan hotel
adalah usaha penyediaan akomodasi berupa kamar-kamar di dalam suatu bangunan, yang
dapat dilengkapi dengan jasa pelayanan makan dan minum, kegiatan hiburan dan/atau
fasilitas lainnya secara harian dengan tujuan memperoleh keuntungan.
- Keputusan Menparpostel No.KM37/PW.340/MPPT-86, tentang peraturan usaha dan
penggolongan hotel menyebutkan hotel adalah suatu jenis akomodasi yang
mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan,

2
makanan dan minuman serta jasa penunjang lainnya bagi umum yang dikelola secara
komersial.
Dari seluruh rumusan dan pengertian di atas, maka yang dimaksud dengan hotel
adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang jasa dan didalamnya terdapat beberapa
unsur pokok yang terkandung dalam pengertian hotel, yaitu :
1) Suatu jenis akomodasi.
2) Menggunakan sebagian atau seluruh bangunan yang ada.
3) Menyediakan fasilitas pelayanan jasa penginapan.
4) Menyediakan makan dan minuman serta jasa lainnya.
5) Fasilitas dan pelayanan tersebut disediakan untuk para tamu dan masyarakat umum
yang menginap.
6) Berfungsi sebagai tempat sementara.
7) Dikelola secara komersial.

2.2 Jenis Dan Penggolongan Usaha Hotel

2.2.1 Jenis Hotel


Klasifikasi hotel bertujuan untuk mengelompokkan sebuah hotel kedalam tingkatan
atau kelas, berdasarkan atas suatu penilaian tertentu. Dalam pengklasifikasian hotel suatu
negara akan berbeda dengan negara lainnya. Di Negara Indonesia pada tahun 1997, dengan
keputusan Menparpostel No.PM.10/PW.301/Pdb-77 tentang usaha dan klasifikasi hotel,
ditetapkan bahwa penilaian klasifikasi hotel secara minimum didasarkan pada jumlah kamar,
fasilitas, peralatan yang tersedia, dan mutu pelayanan.Berdasarkan atas penilaian tersebut, di
Negara Indonesia hotel diklasifikasikan menjadi lima kelas atau lima kelompok, dari hotel
bintang satu hingga hotel berbintang lima, maksud dan tujuan pengelompokan ini bertujuan
untuk:

1. Sebagai pedoman teknis calon investor untuk memilih investasinya dibidang usaha
perhotelan apakah pada hotel berbintang atau melati.
2. Memberikan informasi kepada tamu yang akan menginap di hotel mengenai standar
fasilitas yang dimiliki oleh masing masing jenis dan tipe hotel.
3. Agar terciptanya suatu persaingan yang sehat antara pengusaha hotel.
4. Agar tercipta keseimbangan antara permintaan (supply) daa penawaran (demand)
dalam usaha perhotelan.

3
Seiring berkembangnya industri pariwisata di dunia, maka pesatlah pembangunan
hotel, maka dalam persaingan dan berdasarkan tolak ukur daerah wisata ada banyak varian
hotel.
1) United State Lodging Industry membagi hotel menjadi beberapa jenis berdasarkan lama
tamu menginap, yaitu :
- Transient hotel, hotel ini biasanya berlokasi di tengah kota. Kepentingan tamu
menginap sebagian besar adalah untuk urusan bisnis dan turis.
- Residential hotel, hotel ini pada dasarnya merupakan rumah-rumah berbentuk
apartemen dengan kamar-kamarnya, dan disewakan secara bulanan atau tahunan.
2) Dilihat dari lokasi hotel, maka hotel dapat dikelompokan menjadi dua, yaitu :
- Resort hotel, hotel ini pada umumnya berlokasi di tempat-tempat wisata, dan
menyediakan tempat-tempat rekreasi dan juga ruang serta fasilitas konferensi untuk
tamu-tamunya.
- City hotel, hotel ini pada umumnya berlokasi ditengah kota, dan ruang serta fasilitas
konferensi untuk tamu-tamunya.
3) Dilihat dari jaringan pemasarannya, hotel dapat dikelompokan menjadi beberapa
kelompok hotel :
- Jaringan hotel Internasional (international hotel chains), hotel ini penggolongannya
di bawah hotel jaringan internasional sehingga pemasaran dan fasilitas antara
jaringan hotel dalam satu group sama.
- Jaringan hotel nasional (national hotel chains), hotel ini penggolongannya di bawah
hotel jaringan nasional sehingga pemasaran dan fasilitas antara jaringan di satu
group akan sama.
- Hotel yang dikelola secara independen, hotel yang dimiliki secara personal sehingga
dari segi pemasaran dan pengelolaannya tergantung dari pemiliknya.
4) Dilihat dari tipe harga kamar (plan) yaitu penetapan harga kamar yang dikaitkan
dengan penyediaan makanan dan minuman bagi tamu, maka hotel dikelompokan
menjadi :
- European Plan (EP) adalah system penentuan harga sewa kamar belum termasuk
harga makanan.
- American Plan (AP) adalah penentuan harga sewa kamar sudah termasuk makanan
sebanyak dua atau tiga kali yang disajikan kepada tamu, tanpa memperhatika apakah
tamu tersebut makan atau tidak. Sistem American Plan dapat dibedakan menjadi
dua:
4
a) Full American Plan adalah harga sewa kamar hotel sudah termasuk harga sewa
kamar ditambah harga tiga kali makan, yaitu : breakfast, lunch, dan dinner.
b) Modified American Plan adalah harga sewa kamar hotel sudah termasuk harga
sewa kamar ditambah harga makan dua kali, yaitu : breakfast dengan lunch atau
breakfast dengan dinner.
- Continental Plan (CP) adalah harga sewa hotel sudah termasuk sewa kamar
ditambah harga makan satu kali, yaitu breakfast.
- Bermuda Plan (BP) adalah sewa kamar hotel sudah termasuk harga kamar ditambah
harga makan satu kali, yaitu breakfast.
5) Dilihat dari kepemilikan dan manajemennya, hotel dapat dibagi menjadi tiga, yaitu :
- Proprietary ownership adalah hotel yang tidak mempunyai hubungan kepemilikan
atau penggolongannya, dan tidak berinduk pada perusahaan yang lain.
- Franchise adalah hotel yang pengelolaannya memakai cara atau pola yang
diciptakan serta dikembangkan oleh perusahaan atau hotel-hotel lainnya.
- Manajemen Contract adalah hotel yang pemiliknya membeli jasa pengelolaan dari
perusahaan lain dengan membayar sejumlah uang sesuai dengan perjanjian awal.
6) Jenis-jenis kamar pada hotel dilihat dari jumlah/fasilitas tempat tidur di kamar pada
dasarnya dapat dibedakan menjadi :
- Single room adalah kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah
tempat tidur berukuran single untuk sutu orang.
- Twin roon adalah kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah tempat
tidur untuk dua orang tamu berukuran single.
- Double room adalah kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu buah
tempat tidur berukuran besar untuk dua orang.
- Double-Double room adalah kamar untuk empat orang yang dilengkapi dua kamar
dengan dua buah tempat tidur berukuran double untuk dua orang.
- Triple room adalah kamar yang memiliki double bed untuk dua orang ditambah
dengan extra bed.

2.2.2 Penggolongan Usaha Hotel


Secara praktis penggolongan hotel menurut jenis tamu yang menginap dibedakan atas
dua penggolongan yaitu hotel bisnis (business hotel) dan hotel wisatawan (tourist hotel) yang
juga dikenal dengan istilah resort hotel. Karena pada umumnya terutama hotel menengah ke
atas, juga memiliki fasilitas kamar-kamar, dilengkapi juga fasilitas untuk meeting, atau

5
konvensi maupun fasilitas lainnya, misalnya banquet hall. Dengan kata lain usaha perhotelan
mempunyai beberapa kegiatan untuk menyediakan pelayanan yang baik kepada tamu.
Kegiatan utama dari usaha perhotelan adalah:
1) Menyewakan kamar atau akomodasi
2) Menjual makanan dan minuman
3) Menyewakan fasilitas dan atau menjual pelayanan-pelayanan yang diperlukan oleh
para tamu.

2.3. Sejarah Perkembangan Hotel


2.3.1. Sejarah Perkembangan Hotel di Eropa dan USA

Kata hotel dulunya berasal dari kata Hospitium (Bahasa latin) artinya ruang tamu. Dalam
jangka waktu lama kata Hospitium mengalami proses berubahan pengertian dan unutk
membadakan anatra Guest Room dan Masion House yang berkembang pada saat itu, maka
rumah-rumah besar disebut dengan hostel. Kata hostel lambat laun huruf “s” pada kata hostel
tersebut menghilang atau dihilangkan orang. Sehingga kata hostel berubah menjadi hotel
seperti yang dikenal sekarang.
Pada tahun 3000 Sebelum Masehi telah ada penginapan pertama yang berbentuk “inn”,
yaitu rumah-rumah pribadi dengan beberapa kamar yang disediakan bagi pejalan kaki untuk
istirahat atau tidur. Kemudian pada tahun 961 Sesudah Masehi, di swiss-Alpine, Augustinian
Monks membangun hotel le Grand Saint Bernard Hospice yang diperuntukkan bagi orang
yang berziarah dari dan ke Roma.
City Hotel dibangun pertama kali di New York pada tahun 1794, Tahun 1800-an,
Amerika menjadi negara pengembang usaha hotel yang utama, tapi karena harganya mahal
hanya kaum hartawan yang bisa menginap di hotel mewah bergaya Eropa. Kemudian pada
tahun 1829, Hotel Trenont House di boston Amerika yang pertama kali melengkapi hotelnya
dengan lobby dan menyediakan kamar privat dengan pintu kamar dipasang kunci pengaman.
Pada awal 1900-an, pelayanan hotel secara profesional mulai dikembangkan oleh
Ellsworth M.Statler, seorang operator hotel di Amerika, yang melengkapi kamar dengan
kamar mandi privat dan kaca rias yang lebar. Pada pertengahan tahun 1900-an, mulai
berkembangnya hotel-hotel yang dikelola oleh suatu mata rantai pengelola usaha hotel
(individu atau suatu perusahaan yang memiliki beberapa hotel).

6
2.3.2. Sejarah Perkembangan Hotel Di Indonesia

Pada jaman penjajahan belanda sudah ada usaha akomodasi yang dikelola secara
komersial, tapi belum dikelola secara modern, seperti:

a) Hotel Savoy Homan di Bandung dibangun tahun 1888, kemudian direnovasi tahun
1937 dan selesai tahun 1939
b) Hotel Preanger dibangun tahun 1897, kemudian baru pada tahun 1928 menjadi hotel
yang lebih terkonsep
c) Hotel Mij De Boer (Belanda), yang diperuntukkan untuk penguasa perkebunan dan
pejabat pemerintah Belanda. Dalam rangka nasionalisasi pada tanggal 14 Desember
1957 diambil alih Indonesia dan berganti nama menjadi Hotal Dharma Bhakti,
kemudian diubah lagi menjadi Hotel Dharma Deli
d) Grand Hotel de Djokya, hotel lama di Malioboro – Yogyakarta didirikan tahun 1908
dan beroperasi tahun 1911, kemduain setelah direnovasi diganti menjadi Hotel
Garuda.
e) Hotel Indonesia yang diresmikan pada tanggal 5 Agustus 1962 untuk menyambut
Asian Games IV merupakan hotel bintang lima pertama di Jakarta. Hotel yang
sekarang berganti nama menjadi Hotel Indonesia Kempinski Jakarta ini ditetapkan
sebagai cagar budaya oleh Pemda DKI Jakarta pada tahun 1993

2.4. Struktur Organisasi Hotel dan Standart Operational Procedure

Prinsip-prinsip pengelolaan manajemen hotel pada hakikatnya sama dengan prinsip-


prinsip manajemen organisasi perusahaan pada umumnya. Prinsip-prinsip pengelolaan
manajemen hotel didasarkan pada falsafah dan gaya manajemen yang dimiliki oleh pemilik
dan manajemen hotel.
Visi merupakan suatu gambaran ideal yang ingin dicapai oleh perusahaan dimasa
mendatang. Misi adalah suatu pernyataan tentang usaha hotel. Hotel akan menyusun sasaran-
sasaran yang akan dicapai berdasarkan visi misi tersebut dalam bentuk kebijakan-kebijakan
perusahaan, seperti :
1) Pangsa pasar yang dituju
2) Jenis produk yang dihasilkan
3) Standar produk yang dihasilkan
4) Keuntungan yang ingin dicapai

7
5) Pola hubungan antara perusahaan dengan karyawan, pemasok, komunitas, dan
masyarakat di sekitarnya.

Struktur organisasi menunjukan suatu tingkatan hierakis, di mana dari struktur


organisasi tersebut dapat diketahui bagian-bagian yang ada di hotel, hubungan antara bagian
hotel serta hubungan antara atasan dan bawahan. Dasar penyusunan organisasi antara satu
hotel dengan hotel lain mempunyai kesamaan, karena setiap hotel mempunyai produk
layanan yang sama. Akan tetapi bentuk dan luas organisasi hotel akan berbeda antara satu
hotel dengan hotel lainnya. Perbedaan tersebut disebabkan karena adanya perbedaan-
perbedaan:
1) Type dan jenis hotel
2) Size hotel (besar atau kecil)
3) Fisik bangunan hotel
4) Kemampuan tenaga kerja di dalamnya
5) Sistem manajemen dan pengelolaan yang diberlakukan

Struktur organisasi dirancang sesuai dengan kebutuhan hotel, semakin besar dan
lengkap fasilitasnya maka struktur organisasinya juga semakin kompleks. Berdasarkan
struktur organisasi dapat ditentukan perkiraan jumlah karyawan yang dibutuhkan secara
keseluruhan. Struktur organisasi pada hotel biasanya disusun berdasarkan fungsionalnya.
Struktur organisasi merupakan bagan organisasi dari rantai perintah. Dari struktur organisasi
karyawan dan organisasi di dalamnya mendapatkan informasi:
1) Kedudukan dirinya dalam organisasi, dalam batas dan jalur wewenang serta
tanggung jawabnya sehingga mengurangi kebingungan karyawan untuk
mendiskusikan komplain sesuai rantai komando atau perintah.
2) Mengetahui jenjang karier yang jelas melalui hierarki yang ada dalam jabatan-
jabatan di struktur organisasi.
3) Memberi informasi tanggung jawab untuk jalur instruksi.
4) Menunjukkan jalur koordinasi dan kerja sama antar bagian melalui departemen
dan seksi-seksi yang ada dalam organisasi, juga fungsi serta tugas masing-masing
departemen dan seksi-seksi yang ada sehingga meningkatkan efisiensi.

Dari struktur organisasi dapat dipersiapkan analisis jabatan (Job Analysis) yang terdiri
dari:

8
1) Uraian tugas (Job Description). Job description menggambarkan kewajiban dari
masing-masing posisi .
2) Standar manual pekerjaan (Standar operational procedure/SOP). SOP
memberikan gambaran mengenai pekerjaan atau kewajiban yang akan
dilaksanakan.
3) Spesifikasi jabatan (Job Specification)
Struktur jabatan yang ada di hotel, seperti:
a) Manajer: General Manajer, Resident Manajer
b) Head/Manajer Departement : Room, Food & Beverage, Accounting,
Maintenance & Engineering.
c) Chef: Kitchen, Pastry
d) Assistant manajer
e) Supervisor
f) Staff

Departemen-departemen yang ada pada usaha hotel merupakan gambaran dasar untuk
menyusun organisasi pada hotel. Adapun departemen-departemen yang ada pada usaha hotel
adalah:

Room Departement:

1) Front Office, berfungsi dalam memberikan pelayanan pada bagian depan hotel.
2) Room Division, berfungsi dalam administrasi yang berkaitan dengan kamar.
3) Housekeeping, berfungsi dalam masalah penyiapan dan pembersihan kamar.
4) Reservation, berfungsi menerima reservasi dari tamu atau agen.
5) Bellboy, berfungsi memberikan pelayanan mengantar dan membantu tamu
membawa barang.
6) Operator, berfungsi memberikan pelayanan melalui telepon

Food & Beverage Departement:

a) Cook, berfungsi menyiapkan menu sesuai order dan bertugas pada F & B
produksi.
b) Steward, berfungsi membantu cook dan membersihkan peralatan di dapur.

9
c) Waiter/Waitress, berfungsi memberikan pelayanan pada tamu dan bertugas pada F
& B service.

Accounting Departement:

a) General Cashier, berfungsi mengadministrasikan penerimaan dan pengeluaran kas


dan berbertugas pada back office.
b) Income Auditor, berfungsi melaporkan pendapatan hotel dan bertanggungjawab
atas pengendaliannya.
c) Credit, berfngsi melakukan analisa kredit dan kebutuhan modal kerja hotel.
d) Staff (Account Receivable, Account Payable), berfungsi membantu admistrasi
piutang dan hutang.
e) Bookkeeper, berfungsi membuat penyesuaian dan memposting data akuntansi
serta menyusun laporan keuangan.

Marketing/Sales, berfungsi dalam administrasi pemasaran hotel.

Personel, berfungsi dalam administrasi karyawan hotel.

Minor Departement:

a) Operator, berfungsi memberikan pelayanan telepon.


b) Laundry, berfungsi memberikan pelayanan laundry.
c) Sport, berfungsi memberikan pelayanan fasilitas olah raga.
d) Sauna dan lain-lain.

Departemen lain yang menunjang usaha perhotelan antara lain:

a) Purchasing, berfungsi melakukan pembelian barang keperluan hotel.


b) Security, berfungsi menjaga keamanan hotel.
c) Houseman, berfungsi melakukan pembersihan daerah di luar kamar.

Wygant et. al (2008), membagi struktur organisasi dalam hotel menjadi tiga kategori,
yaitu hotel kecil, hotel sedang, hotel besar. Secara garis besar pengelompokan ke hotel kecil,
sedang, dan besar bergantung pada jumlah kamar yang dimiliki oleh hotel.

10
REFERENSI

Aryanto, Dodik, MM dan Ratna Sari dan A.A.G.P Widanaputra. 2018. Akuntansi Perhotelan
Pendekatan Sistem Informasi Berbasis USALI. Pekalongan: Nasya Expanding
Management.

http://infodanpengertian.blogspot.co.id/2015/11/pengertian-hotel-menurut-para-ahli.html
(diakses tanggal 25 pebruari 2019)

http://bloganakpariwisata.blogspot.co.id/2016/09/pengertian-hotel-dan-jenis-jenis-hotel.html
(diakses tanggal 25 pebruari 2019)

http://hariannetral.com/2015/03/pengertian-hotel-sejarah-dan-klasifikasi-hotel.html (diakses
tanggal 25 pebruari 2019)

http://madebayu.blogspot.co.id/2009/10/penggolongan-kelas-hotel-dan-kriteria.html (diakses
tanggal 25 pebruari 2019)

11

Anda mungkin juga menyukai