Anda di halaman 1dari 3

Nama : Laurentius Rainner

NIM : 2019-0500-0079

Kelas / seksi : FHK 103 / B

Tugas Pengantar Ilmu Ekonomi

Kenapa Bank Dunia Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI?

Kasus Bank Dunia pangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi RI ini merupakan masalah
yang serius bagi Indonesia, karena dalam pertumbuhan ekonomi, Produk Domestik Bruto dan
Pendapatan Nasional Bruto menjadi masalah yang penting. Oleh sebab itu kita harus mengerti
apakah itu Produk Domestik Bruto atau PDB dan Produk Nasional Bruto atau PNB. Sehingga
mengetahui arti dari keduanya. Yakni;

a. Produk Domestik Bruto (PDB)


Produk domestik bruto (Gross Domestic Product). adalah jumlah nilai pasar dari barang
dan jasa akhir yang diproduksi oleh sumber daya yang berada dalam suatu negara selama
jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun. Produk Domestik Bruto juga dapat digunakan
untuk mempelajari perekonomian dari waktu ke waktu. Dalam perhitungan GDP ini,
termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan/orang
asing yang beroperasi di wilayah negara yang bersangkutan. Produk Domestik Bruto
(PDB) dapat berfungsi sebagai indikator pertumbuhan ekonomi suatu negara, seperti
Produk Domestik Bruto (PDB) dihitung berdasarkan total nilai tambah yang dihasilkan
seluruh kegiatan produksi, Produk Domestik Bruto (PDB) dihitung dengan konsep siklus
aliran, Batas wilayah perhitungan PDB adalah satu Negara.

Produk Nasional Bruto (PNB)


Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau pendapatan total ekonomi suatu
negara selama satu tahun, termasuk nilai produksi yang dihasilkan oleh penduduk dari
negara tersebut (di dalam dan di luar wilayah negara) termasuk yang dihasilkan oleh
warga negara tersebut yang dihasilkan diluar negeri.
Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 menurun
menjadi 5,1%. Hal ini dikarenakan gejolak global yang menyebabkan perlambatan pertumbuhan
ekonomi di negara lain. Penurunan pertumbuhan ekonomi ini juga terjadi di beberapa Negara
Asia Timur dan Pasifik.

Faktor lain pendukung Bank Dunia memangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI


adalah adanya pembatasan atau diperketanya impor China yang merupakan konsumen batu bara
terbesar didunia, dan hal lain yang mempengaruhi adalah komoditas yang ada di Indonesia. Hal
ini mempengaruhi pembentukan harga global. Sehingga pertumbuhan ekonomi Indonesia
menjadi terhambat.

Selain karena komoditas, perlambatan investasi juga disebabkan oleh dua hal lain, yaitu
pemilihan umum (pemilu) dan perlambatan belanja infrastruktur pemerintah. Pemilu memang
seringkali menyebabkan investor agak menahan keputusan investasi karena kondisi politik yang
serba tak pasti. Sementara belanja infrastruktur pemerintah dilakukan sebagai upaya untuk
menekan defisit transaksi berjalan.

Didalam tabel mengenai Produk Domestik Bruto atau PDB tercatat bahwa pada tahun
2019 ini angkanya menurun menjadi 5,1%. Angka tersebut turun 0,1% dari tahun 2018 di angka
5,2%. Tetapi pada tahun 2020 akan diperkirakan akan naik kembali menjadi 5,2% dan
kemungkinan akan naik menjadi 5,3%.

Menurut Bank Dunia, proyeksi perekonomian Indonesia dibayangi risiko peningkatan


eskalasi ketegangan global yang bisa membebani perdagangan dunia. Selain itu, selama kuartal
I-2019 terjadi peralihan pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.Di mana pertumbuhan
investasi tercatat mulai menurun dari tingkat tertinggi selama beberapa tahun.

Angka persenan yang ada didalam Produk Domestik Bruto itu diperkirakan menurun
karena terjadi penurunan dalam hal ekspor. Mulai dari ekspor kelapa sawit, logam dan lain-lain
itu melemah. Hal tersebut membuat harga tersebut menjadi melemah sehingga angka dari PDB
itu pun turun.
Dengan terjadinya penurunan dan pemangkasan proyeksi pertumbuhan ekonomi
Indonesia, pemerintah memiliki upaya agar pertumbuhan ekonomi di Indonesia ini meningkat,
yaitu; Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia., Meningkatkan jumlah pengusaha,
Membuka lapangan pekerjaan baru, Meningkatkan investasi, Menggenjot nilai ekspor, Perbaikan
infrastruktur.

Anda mungkin juga menyukai