BAB I
PENDAHULUAN
santap untuk dijual bagi umum selain yang disajikan jasa boga, rumah
yang disediakan oleh kantin sekolah maupun pedagang kaki lima yang tidak
menetap dan umumnya rutin dikonsumsi oleh sebagian besar anak usia sekolah.
sekolah. Anak usia sekolah juga memiliki aktivitas yang tinggi seperti bermain
minuman jajanan.
Aktivitas tinggi pada anak usia sekolah tersebut akan menyebabkan rasa
cincau, dan lain-lain. Hal ini didukung oleh penampakan produk minuman jajanan
yang sangat menarik meskipun dari segi keamanan pangan produk minuman
2
kedua kematian pada anak-anak di dunia. Dengan jumlah 780 juta anak di dunia,
dilaporkan anak dengan umur kurang dari 5 tahun memiliki angka kejadian diare
terbesar yaitu mencapai 760.000 per tahun. Negara berkembang memiliki angka
beredar harus sesuai dengan nilai baku mutu yang ditetapkan oleh Depkes RI.
mutu pangan, salah satu indikatornya yaitu dalam hal mikrobiologi. Dalam
cuci tangan sebelum menangani minuman, 28,2% tidak mencuci tangan dengan
sabun setelah buang air besar, terdapat 23,3% lap kotor yang digunakan sebagai
lap pembersih, sebesar 28,3% tangan penjamah minuman ditemukan tidak bersih,
17,1% penjamah minuman berkuku panjang dan 61,54% minuman jajanan positif
makanan (Food Hadler), yaitu tenaga pekerja yang menjaman makanan dari mulai
menyajikan makanan. Salah satu kekurangan lain dari penjual makanan adalah
Potensi minuman jajanan anak sekolah dasar yang demikian besar dan
tingkat kerawanan minuman jajanan yang juga tinggi, serta pembinaan yang
masih kurang. Maka perlu diupayakan pembinaan yang lebih maksimal agar
minuman jajanan anak sekolah sadar tetap tumbuh dan berkembang sesuai dengan
Selain dari pihak konsumen yang kurang memperhatikan minuman yang akan
Kasus keracunan pada anak sekolah dasar termasuk kelompok umur yang
rentan terhadap penyakit, sehingga jika kualitas minuman jajanan buruk akan
mempengaruhi proses belajar mengajar dan berdampak pada prestasi belajar anak
4
sekolah dasar. Lebih lanjut lagi kejadian keracunan minuman akan mempengaruhi
anak. Maka kejadian keracunan makanan pada anak sekolah dasar harus dicegah.
bakteri Escherichia coli, begitu juga dengan adanya kasus keracunan makanan
dan minuman yang mengakibatkan penyakit diare bahkan adanya kasus kematian
akibat keracunan makanan dan minuman. Hal ini merupakan indikator kurang
koloni Escherichia coli /100 ml sampel pada minuman jajanan yang dijual di
yang akan dijual dalam keadaan terbuka dan memungkinkan adanya bakteri
Escherichia coli pada minuman jajanan sekolah dasar lainnya di Desa Batujajar
Barat. Dan hal ini belum ada penelitian yang meneliti kandungan bakteri
Escherichia coli pada minuman jajanan sekolah dasar di Desa Batujajar Barat.
Jajanan Sekolah Dasar di Desa Batujajar Barat Kabupaten Bandung Barat tahun
2019.
penelitian ini adalah “Bagaimana kualitas minuman jajanan sekolah dasar yang
dilihat dari kandungan Escherichia coli dan faktor yang mempengaruhinya pada
5
Barat. Dengan lingkup dari penelitian ini yaitu pengetahuan dan perilaku
jajanan di Sekolah Dasar di Desa Batujajar Barat Kabupaten Bandung Barat tahun
2019.
Sekolah Dasar di Desa Batujajar Barat Kabupaten Bandung Barat tahun 2019.
dibangku kuliah.
2019