Anda di halaman 1dari 8

SATUAN ACARA PENYLUHAN DENGAN GOUT ATRITIS

PADA Tn.H KELURAHAN CANDI REJO RW.02


Dosen pengampu : Ns. Suwanti,.S.Kep.MNS.

NAMA : CAHYA SUPRIATNA

(010116A016)

FAKULTAS KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

UNIVERSITAS NGUDI WALUYO

AJARAN 2018/2019
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Asam urat (Gout atritis)

Hari, tanggal : Selasa, 21 mei 2019

Waktu pertemuan : 30 menit

Tempat : Rumah Tn.H

Sasaran : Tn.H

A. LATAR BELAKANG
Gout merupakan penyakit akibat ketidaknormalan metabolisme asam urat, sehingga
asam urat dalam jaringan dan darah berlebihan. Baik karena produksi asam urat yang
meningkat ataupun yang paling sering karena gangguan pembuangan asam urat.
Akibat dari tingginya kadar asam urat dapat menimbulkan berbagai macam penyakit,
termasuk  gout arthritis (radang sendi) akut dan kronis, batu ginjal, dan deposit lokal
asam urat (tophi) di kulit dan jaringan lain. Gout dapat terjadi sendiri (gout primer) atau
mungkin berhubungan dengan kondisi medis lain atau obat (gout sekunder).
Menurut RISKESDES 2013 pravlensi penyakit sendi pada usia 55-64 tahun 45,05%,
usia 67-74 tahun 51,9%, usia >75 tahun 54,8%. Penyakit sendi yang sering dialami oleh
golongan lanjut usia yaitu penyakit arthritis gout, osteoritis, dan remothoid arthritis.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah di lakuakan penyuluhan, klien dapat mengerti tentang penyakit Gout atritis
(Asam urat)
2. Tujuan Khusus:
Setelah dilakukan penyuluhan, peserta dapat menegtahui tentang
a. Pengertian Penyakit Gout atritis
b. Gejala-Gejala Gout atritis
c. Penyebab dan faktor Gout atritis
d. Pengobatan Gout atritis
e. Cara Menceegah Gout atritis
C. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
D. MEDIA
1. Leaflet
E. SETING TEMPAT

P M

K K F

Ket.
M : mahasiswa
P : pasien
K : keluarga
F : fasilitator
F. STRATEGI PENYULUHAN
No Tahap Waktu Kegiatan Respon Media
Penyuluhan
1. Pembukaan 5 menit Penyuluh Mendengarkan leaflet
 Salam mengucapkan
 Menanyakan salam kepada klien,
keadaan Menanyakan kabar
 apersepsi dan keadaan saat
ini
2 Pelaksanaan 30 menit Penyuluh Klien Leaflet
 memberikan menerangkan mendengarkan
materi sesuai tentang materi yang serta menjawab
dengan sudah disiapkan,
rencana sesekali
penyuluhan menanyakan
 menjelaskan kepada audien
tentang materi mengenai hal yang
yang telah sudah diterangkan
disusun
3 Penutup 10 menit Bertanya kepada klien dapat
 menanyakan klien dan keluarga menjawab
kembali materi mengenai materi pertanyaan dan
yang telah yang sudah mengerti
diberikan disampaikan tentang Penyakit
 memberikan Gout Atritis
pujian saat (asam urat)
audiens
menjawab
 menutup
dengan salam
 istirahat
makan

PEMBAHASAN
A. Definisi
Gout Artritis merupakan penyakit metabolik yang ditandai oleh pengendapan
senyawa urat didalam sendi sehingga timbul peradangan sendi yang nyeri (Kowalak,
2011)
Menurut Reny Yuli (2014) Gout adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan
penumpukan asam urat yang nyeri pada sendi. Gout adalah bentuk inflamasi arthritis
kronis, bengkak dan nyeri yang paling sering di sendi besar jempol kaki. Namun, gout
tidak terbatas pada jempol kaki, dapat juga mempengaruhi sendi lain termasuk kaki,
pergelangan kaki, lutut, lengan, pergelangan tangan, siku dan kadang di jaringan lunak
dan tendon. Gout biasanya hanya mempengaruhi satu sendi pada satu waktu, tapi bisa
menjadi semakin parah dan dapat mempengaruhi beberapa sendi.
B. Penyebab
Penyebab utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit/penimbunan Kristal
asam urat dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan
metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolic dalam pembentukan purin dan
eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Beberapa faktor lain yang mendukung seperti :
1. Faktor genetic seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat
berlebihan ( Hiperuricemia ), retensi asam urat atau keduanya
2. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan
ginjal yang kan menyebabkan :
 Pemecahan asam yang dapat menyebabkan hiperuricemia
 Karena penggunaan obat – obatan yang menurunkan eksresi asam urat
seperti : aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid, asam nikotinat, aseta
zolamid dan etambutol.
3. Pembentukan asam urat yang berlebih :
 Gout primer metabolic disebabkan sistensi langsung yang bertambah
 Gout sekunder metabolic disebabkan pembentukan asam urat berlebih
karena penyakit lain seperti leukemia
 Kurang asam urat melalui ginjal
 Gout primer renal terjadi karena eksresi asam urat di tubulus distal ginjal
yang sehat.
4. Gout sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal misalnya
glomeronefritis kronik atau gagal ginjal kronik. 95 % penderita gout ditemukan
pada pria. Gout sering menyerang wanita pada post menopause usia 50 – 60
tahun. Juga dapat menyerang laki – laki usia pubertas dan atau usia diatas 30
tahun. Penyakit ini paling sering mengenai sendi metarsofaringeal, ibu jari kaki,
sendi lutut dan pergelangan kaki (Carter,2005)
C. Cara pencegahan
Makanan kaya protein dan lemak merupakan sumber purin, namun makanan tersebut
juga sangat berguna bagi tubuh. Pencegahan terhadap penyakit asam urat yaitu dengan
mengatur pola makan sehari-hari. Untuk orang yang kesehatannya baik hendaknya tidak
makan berlebihan. Sedangkan bagi yang telah menderita gangguan asam urat, sebaiknya
membatasi diri terhadap hal-hal yang bisa memperburuk keadaan. Misalnya membatasi
makanan tinggi purin dan memilih yang rendah purin. Penggolongan makanan
berdasarkan kandungan purin :
 Golongan A: Makanan yang mengandung purin tinggi (150-800 mg/100 gram
makanan) adalah hati, ginjal, otak, jantung, paru, lain-lain jeroan, udang, remis,
kerang, sardin, herring, ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta
makanan dalam kaleng.
 Golongan B: Makanan yang mengandung purin sedang (50-150 mg/100 gram
makanan) adalah ikan yang tidak termasuk golongan A, daging sapi, kerang-
kerangan, kacang-kacangan kering, kembang kol, bayam, asparagus, buncis,
jamur, daun singkong, daun pepaya, kangkung.
 Golongan C: Makanan yang mengandung purin lebih ringan (0-50 mg/100 gram
makanan) adalah keju, susu, telur, sayuran lain, buah-buahan.
Pengaturan diet sebaiknya segera dilakukan bila kadar asam urat melebihi 7 mg/dl
dengan tidak mengonsumsi bahan makanan golongan A dan membatasi diri untuk
mengonsmsi bahan makanan golongan B. Juga membatasi diri mengonsumsi lemak serta
disarankan untuk banyak minum air putih. Apabila dengan pengaturan diet masih
terdapat gejala-gejala peninggian asam urat darah, sebaiknya berkonsultasi dengan
dokter terdekat untuk penanganan lebih lanjut.

D. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ditujukan untuk mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah
serangan berulang dan pencegahan komplikasi.
1. Medikasi
a) Pengobatan serangan akut dengan Colchine 0,6 mg PO, Colchine 1,0 – 3,0 mg
( dalam Nacl/IV), phenilbutazon, Indomethacin
b) Terapi farmakologi ( analgetik dan antipiretik )
c) Colchines ( oral/iv) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari Kristal
asam urat oleh netrofil sampai nyeri berkurang.
d) Nostreoid, obat – obatan anti inflamasi ( NSAID ) untuk nyeri dan inflamasi.
e) Allopurinol untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk
mencegah serangan
f) Uricosuric untuk meningkatkan eksresi asam urat dan menghambat akumulasi
asam urat
g) Terapi pencegahan dengan meningkatkan eksresi asam urat menggunakan
probenezid 0,5 g/hrai atau sulfinpyrazone ( Anturane ) pada pasien yang tidak
tahan terhadap benemid atau menurunkan pembentukan asam urat dengan
Allopurinol 100 mg 2x/hari.
2. Perawatan
a) Anjurkan pembatasan asupan purin : Hindari makanan yang mengandung purin
yaitu jeroan ( jantung, hati, lidah, ginjal, usus ), sarden, kerang, ikan herring,
kacang – kacangan, bayam, udang, dan daun melinjo.
b) Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar
disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
c) Anjurkan asupan tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan
ubi sangat baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan
meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urin.
d) Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak
e) Kompres dingin atau hangat dibagian yang sakit
f) Anjurkan pasien untuk minum perasaan air daun sirsak, untuk menurukan zat
purin yang ada didalam tubuh
DAFTRA PUSTAKA

Carter, Michael A. 2005. Anatomi dan Fisiologi Tulang dan Sendi. Dalam:Hartanto, dkk
(Editor). Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Edisi ke-6 Jilid 2.
Penerbit Buku Kedokteran EGC,Jakarta, Indonesia.
Smeltzer, suzane C & Bare, Brenda G. 2013. Buku Ajar Keperawata Medikal Bedah Brunner
& Suddarth. Ed 12. EGC: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai