3
Perbandingan
Ukuran Pemusatan
Kurva A Kurva B
Kurva C
4
Rata-rata Aritmetika
Perhitungan rata-rata yang paling umum digunakan adalah
rata-rata aritmetika
Rata-rata aritmetika merupakan penjumlahan semua nilai
pengamatan dibagi secara langsung dengan jumlah
pengamatannya
Umumnya perhitungan dilakukan dari sampel, dan bukan dari
populasi. Sehingga hasil perhitungan merupakan statistik.
Bila rata-rata aritmetika dihitung dari sampel, disimbolkan
sebagai x-bar
Bila dihitung dari populasi, disimbolkan sebagai μ (dibaca:
myu)
5
Formula Perhitungan Rata-rata Aritmatika
Dari data yang tidak dikelompokkan :
X-bar = ∑ xi / n
Dari data yang dikelompokkan :
Formula
( f .x )
x
n
Di mana :
x – bar = rata-rata sampel
∑ = jumlah dari…
f = frekuensi dari tiap kelas interval
x = nilai tengah tiap kelas interval
n = jumlah observasi dalam sampel
6
Contoh Perhitungan Rata-rata Aritmetika dari
Data Tidak Terkelompok
Dari 10 buah generator, diamati jumlah hari di mana
generator tersebut harus diperbaiki. Data terdapat dalam
tabel di bawah.
Hitunglah rata-rata aritmetikanya.
Generator 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Jumlah 7 23 4 8 2 12 6 13 9 4
hari
perbaikan
Kelemahan :
Dipengaruhi oleh nilai ekstrim
Tidak dapat dioperasikan, bila terdapat open-ended
class group
9
Modus
Modus adalah nilai observasi yang memiliki
frekuensi terbesar atau nilai observasi yang paling
sering muncul dalam sebuah data set
Terdapat resiko menggunakan ukuran modus dari
data tidak terkelompok, terutama bila dalam
distribusi data diketahui bahwa rata-rata
hitungnya bernilai jauh di bawah modusnya
Hal ini menimbulkan pertanyaan, apakah benar
nilai modus mencerminkan ukuran pemusatan
distribusi data tersebut?
10
Modus dari Data Tidak Terkelompok
a.Buat data array
b.Tentukan Mo dari frekuensi data terbanyak
Observasi
0 2 5 7 15
Modus
0 2 5 7 15
1 4 6 8 15
1 4 6 12 19
11
Modus dari Data Terkelompok
a. Tentukan Kelas Modus
b. Hitung Mo = Lmo + [ d1 / (d1 + d2) ] w
Lmo = Batas bawah kelas yg mengandung modus
w = interval kelas
d1 = selisih frek kelas modus dgn frek kelas sebelumnya
d2 = selisih frek kelas modus dgn kelas sesudahnya
12
Perhitungan Modus dari Data Terkelompok (1)
Frekuensi
Kelas Interval Frekuensi Kumulatif
0.00 - 49.99 78 78
50.00 - 99.99 123 201
100.00 - 149.99 187 388
150.00 - 199.99 82 470
200.00 - 249.99 51 521
250.00 - 299.99 47 568
300.00 - 349.99 13 581
350.00 - 399.99 9 590
400.00 - 449.99 6 596
450.00 - 499.99 4 600
Jumlah Observasi 600
13
Perhitungan Modus dari Data Terkelompok (2)
Kelemahan :
Bila terdapat lebih dari 1 modus
Bila tidak terdapat pengamatan yang
muncul lebih dari 1 kali
16
Median
Median merupakan sebuah nilai
tunggal dari sebuah data set yang
mengukur titik tengah data setelah
data dibuat dalam bentuk array
Separuh pengamatan terletak sebelum
titik tengah, dan separuh sisanya
terletak sesudah titik tengah
17
Median Data Tidak Terkelompok
Tentukan posisi median terlebih dahulu
Posisi median terletak pada : (n+1)/2 dari seluruh
urutan data
Nilai median adalah nilai pengamatan pada posisi
median
Bila jumlah pengamatan genap, maka nilai median
merupakan pembagian dari dua pengamatan di
titik tengah tersebut dibagi dua.
18
Median dari Data Tidak Terkelompok
Item data 1 2 3 4 5 6 7
dalam data
array
Nilai 4.2 4.3 4.7 4.8 5.0 5.1 9.0
observasi
Item data 1 2 3 4 5 6 7 8
dalam data
array
Nilai 86 52 49 43 35 31 30 11
observasi
Median = (43+35)/2 = 39 19
Median Data Terkelompok
Langkah perhitungan median untuk
data terkelompok :
Tentukan posisi median
Buat frekuensi kumulatifnya untuk
menentukan kelas di mana median
terdapat
Tentukan besarnya interval kelas
Hitung median dengan menggunakan
formula median
20
Formulasi Median Data Terkelompok
n / 2 F
~
m w L
f m
m
m = median sampel
n = total observasi (jumlah item)
F = jumlah frekuensi tiap kelas sampai dengan kelas
sebelum median (kelas median tidak termasuk)
fm = Frekuensi kelas median
w = lebar interval kelas
Lm = Batas bawah dari kelas yang mengandung median
21
Perhitungan Median Data Terkelompok (1)
Frekuensi
Kelas Interval Frekuensi Kumulatif
0.00 - 49.99 78 78
50.00 - 99.99 123 201
100.00 - 149.99 187 388
150.00 - 199.99 82 470
200.00 - 249.99 51 521
250.00 - 299.99 47 568
300.00 - 349.99 13 581
350.00 - 399.99 9 590
400.00 - 449.99 6 596
450.00 - 499.99 4 600
Jumlah Observasi 600
22
Perhitungan Median Data Terkelompok (2)
~ 600 / 2 201
m 50 99,95
187
~ 99
m 50 99 ,95
187
~
m (0,529)(50) 99,95
~ 126.42
m
23
Kelebihan dan Kelemahan Median
Kelebihan :
Nilai ekstrim tidak berpengaruh terhadap perhitungan
Mudah dimengerti dan mudah pula untuk dihitung
Dapat diaplikasikan meskipun terdapat open-ended class group (kecuali
bila median terdapat dalam kelas tersebut)
Dapat diterapkan pada data kualitatif
Kelemahan :
Karena median merupakan titik tengah data array, maka distribusi data
harus diurutkan terlebih dahulu. Akan menyulitkan bila melakukan hal
ini untuk data yang besar, tanpa bantuan komputer
Untuk mengestimasi pemusatan data, penggunaan rata-rata hitung
akan lebih mudah diaplikasikan dibandingkan dengan median
24
Pilihan Penggunaan
Ukuran Pemusatan
Bila distribusi data simetris gunakan rata-rata
hitung
Bila data menggunakan timbangan tertentu
gunakan rata-rata tertimbang
Bila distribusi data memiliki skewness positif atau
negatif gunakan median
Bila terdapat banyak modus jangan gunakan
ukuran ini
25
Kuartil
Membagi sederatan data 9yang sudah dikelompokkan)
terurut menjadi empat bagian yang sama.
Kelas kuartil
Q1 = n/4 → kuartil pertama
Q2 = 2n/4 = n/2 = Me → kuartil kedua
Q3 = 3n/4 → kuartil ketiga
Nilai kuartil
Bq = tepi batas kelas bawah pada kelas kuartil fq = frekuensi pada kelas kuartil
P = interval kelas n = ukuran/jumlah sampel
f kq = frekuensi kumulatif sebelum kelas kuartil
Contoh Soal
Hasil Produksi fi
30 – 34 2 Penentuan kelas
35 - 39 8 Q1 = n/4 = 44/4 = 11
Q2 = n/2 = 44/2 = 22
40 - 44 20 Q3 = 3n/4 = 3(44)/4 = 33
45 - 49 10
50 - 54 4
Jumlah 44
33
Kasus - Lanjutan
Kelompok Umur Frekuensi
47.0 – 51.9 4
52.0 – 56.9 9
57.0 – 61.9 13
62.0 – 66.9 42
67.0 – 71.9 39
72.0 – 76.9 20
77.0 – 81.9 9
34