Anda di halaman 1dari 1

UPAYA HUKUM MENGAJUKAN GUGATAN KE PTUN

Berkaitan dengan upaya hukum mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha Negara
(PTUN) maka harus mempedomani UU NO. 5 tahun 1986 Tentang Peradilan Tata Usaha
Negara dan perubahannya.

Sertipikat itu sebagai wujud dari keputusan Pejabat TUN yang bersifat konkrit, individual
dan final. Yang dimaksud dengan Keputusan Tata Usaha Negara adalah suatu penetapan
tertulis yang dikeluarkan oleh badan atau pejabat tata usaha negara yang berisi tindakan
hukum tata usaha negara yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
yang bersifat konkret, individual dan final, yang menimbulkan akibat hukum bagi seseorang
atau badan hukum perdata.

Apabila ada pihak yang merasa keberatan atas terbitnya keputusan Pejabat TUN itu maka
dapat mengajukan langkah hukum dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan Tata Usaha
Negara (PTUN). PTUN sebagai lembaga peradilan yang berwenang mengadili sengketa yang
timbul akibat dikeluarkannya keputusan tata usaha negara, termasuk sengketa kepegawaian
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Tetapi perlu digaris bawahi, sebelum mengajukan gugatan ke PTUN maka pihak yang merasa
keberatan harus terlebih dahulu mengajukan upaya hukum adminsitrasi yakni mengajukan
upaya adminsitratif kepada Pejabat TUN yang mengeluarkan keputusan dimaksud itu. Hal
ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Mahkamah Agung (Perma) No. 6
tahun 2018 tentang Pedoman Penyelesaian Sengketa Administrasi Pemerintahan Setelah
Menempuh Upaya Adminsitratif, yang isinya “Pengadilan berwenang menerima, memeriksa,
memutus dan menyelesaikan sengketa administrasi pemerintahan setelah menempuh upaya
adminsitratif.”

Dalam hal ini, berkaitan dengan seritipikat hak atas tanah maka upaya administratifnya yakni
menyampaikan pengaduan tertulis kepada Kepala Kantor Pertanahan yang menerbitkannya
atau dimana objek sengketa berada. Apabila tidak mendapatkan penyelesaian maka dapat
diajukan gugatan ke PTUN.

Gugatan ditujukan kepada PTUN yang wilayah hukumnya meliputi kedudukan tergugat,
memuat identitas para pihak secara jelas dan tepat, menguraikan posita atau uraian tentang
kronologis sengketa, pundamentum petendi atau dasar-dasar tuntutan dan memuat petitum
atau tuntutan. Berkaitan dengan sertipikat dalam contoh kasus di atas maka petitum gugatan
dapat memohon kepada Majelis Hakim untuk memerintahkan kepada Pejabat TUN untuk
mengeluarkan Keputusan Perubahan Data pada Sertipikat, Surat Ukur, Buku Tanah dan/atau
Daftar Umum lainnya, Keputusan pembatalan sertipikat tanah dan Keputusan pembatalah hak
atas tanah.

Anda mungkin juga menyukai