Disusun Oleh :
Muhammad Fadhillah 22 – 2017 – 001
Permadi Joko 22 – 2017 – 028
Riana Alifya 22 – 2017 – 030
Anita Ratnaningsih 22 – 2017 – 231
Puji syukur Kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunianya serta tidak lupa shalawat serta salam Kami haturkan kepada
junjungan besar, Nabi Muhammad SAW. Kami dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Makalah Karakteristik Peralatan Konstruksi”. Makalah ini dibuat
dalam rangka pemenuhan tugas kelompok mengenai karakteristik.
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu Kami
dalam rangka untuk penyelesaian makalah ini. Kami berharap makalah yang Kami
tulis dapat bermanfaat bagi pembaca dan membuka wawasan serta pemahaman.
Kami menyadari sepenuh hati bahwa masih banyak kekurangan yang terdapat di
dalam makalah ini. Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai
bahan evaluasi Kami dalam pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu
semua menjadikan pelajaran bagi kami agar lebih meningkatkan kualitas makalah
ini di masa yang akan datang.
Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2
DAFTAR ISI......................................................................................................................3
DAFTAR GAMBAR.........................................................................................................4
DAFTAR TABEL..............................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................6
1.1 Latar Belakang.........................................................................................................6
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................6
1.3 Tujuan......................................................................................................................7
BAB II KARAKTERISTIK PERALATAN KONSTRUKSI.............................................8
2.1 Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Peralatan Konstruksi.....................................8
2.1.1 Sifat dan Karakteristik Material.........................................................................9
2.1.1.1 Pengembangan dan Penyusutan Material..................................................10
DAFTAR GAMBAR
1.3 Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah disusun terdapat rumusan masalah yang
meliputi:
Mengetahui faktor – factor yang mempengaruhi dalam pemilihan peralatan
konstruksi.
Mengetahui jenis – jenis peralatan konstruksi.
Mengetahui klasifikasi fungsi peralatan konstruksi.
BAB II
KARAKTERISTIK PERALATAN KONSTRUKSI
Gambar 2.2 Skema hubungan aplikasi alat – alat berat terhadap kondisi medan
kerja dan sifat fisik material
ban, tekanan angin ban, dan bentuk kembangan permukaan ban. Sedangkan pada
kendaraan roda rantai (crawler) bergantutng pada permukaan tanah saja. Tahanan
gelinding dapat dihitung dengan rumus
Dalam perhitungan tahanan gelincir untuk setiap ton berat pada roda
tanhanan minimum sebesar 20 kg harus dibatasi untuk menggerakkan mesin (15
kg untuk ban radial atau truck beroda ganda). Untuk setiap penetrasi ban,
diperlukan tambahan tahanan sebesar 15 kg yang harus diatasi untuk setiap berat
15
RRF = 20 kg/ton + ( kg/ton/cm x penetrasi ban cm )
2.5
RR = RRF X GVW kg
Tahanan minimum kira – kira sama dengan 2% dari berat total kendaraan
(1.5% untuk ban radial dan truck roda ganda). Tahanan akibat masuknya ban (tire
penetration) kira – kira sama dengan 1.5% dari berat total kendaraam untuk setiap
inch penetrasi ban (0.6% untuk setiap cm pentrasi ban)
RR = 2% GVW + 1.5% GVW perinch penetrasi ban
Contoh Perhitungan :
1. Sebuah truk dengan muatan total 40 tonbergerak pada jalan beton halus
dengan RR 40 lbs/ton. Maka berat kendaraan masksimum sebesar
Berat kendaraan maksimum = RR x W
= 40 x 40
= 1600 lbs
2. Berat total kendaraan (GVW) = 12 ton
Penetrasi = 8 cm
RRF = 20 kg/ton + 6 kg/ton/cm x 8 cm
= 68 kg/ton
RR = RRF x GVW
= 68 x 12
= 816 kg
e. Tahanan Kelandaian, tahanan yang akan dipikul kendaraan yang akan
mendaki akibat pengaruh gravitasi. Tahanan ini akan jadi bantuan apabila
Contoh Perhitungan :
Sebuah traktor roda karet 160 HP berjalan pada gigi ke 1 dengan kecepatan
3.6 mph
Maka nilai rimpull sebesar
375 x 160 x 80 %
Rimpull = =13333.333lbs
3,6
Apabila traktor berada pada gigi 4 dengan kecepatan 22.4 mph harus menarik
muatan (total + berat traktor) sebesar 16 ton dan harus melalui tanjakan 5%
dengan RR = 50 lbs/ton
3.6
Rimpull = x 13333.333 = 2142.8571 lbs
22.4
Akibat RR = 50 x 16 = 800 lbs
Akibat GR = 5 x 20 x 16 = 1600 lbs
TR = 2400 lbs
Diperoleh nilai rimpull yang tersedia 2142.8571 lebih kecil dibandingkan TR
sebesar 2400lbs. sehingga traktor harus ganti gigi ke lebih rendah untuk
menarik muatan
Tenaga Tarik (Drawbar Pull / DBP)
Drawbar pull = tenaga tersedia pada traktor/kendaraan dapat dihitung
untuk menarik muatan. DBP berganung pada kecepatan gerak kendaraan (gear
selection)
Gigi ke- Kecepatan (mph) DBP (lbs)
1 1.56 9.909
2 2.20 6.872
3 3.04 4.752
4 3.88 3.626
5 5.30 2.419
3620
naik. Kemampuan traktor = x 1 % = 6.4642%
560
Koefisien traksi adalah besar tenaga Tarik yang menyebabkan selip dibagi
dengan berat kendaraan keseluruhan (untuk crawler/ roda rantai) atau besarnya
tenaga tarik yang menyebabkan slip dibagi dengan berat kendaraan yang
terlimpah pada roda geraknya. Apabila gesekan antara tanah dengan roda/ban
kurang maka kelebihan tenaga yang dilimpahkan ke roda akan menyebabkan slip.
Contoh perhitungan :
Sebuah loader berat totalnya 10000 kg, 60% berat kendaraan dilimpahkan pada
roda gerak. Hasil pengamatan roda gerak selip pada tenaga Tarik sebesar 4000 kg.
Berat alat yang dilimpahkan ke roda gerak = 60% x 10000 = 6000 kg
4000
Koefisien traksi = =0.667
6000
1 kg = 2.205 lbs
Nilai traksi yang merupakan tenaga dari alat yang dapat dimanfaatkan,
sebab walaupun tenaga yang tersedia lebih besar dari traksi kritis, kita tidak
dapat memanfaatkannya. Sebab daya cengkram maksimalnya adalah traksi
Kritis
Tabel 2.10 Koefisien Traksi
Type dan Keadaab Tanah Roda Ban Karet (Rubber Rantai Kelabang (Crawler)
Tyre)
Beton Kering 0.95 0.45
Jalan kering berbatu, ditumbuk 0.70 -
Jalan basah berbatu, ditumbuk 0.65 -
Jalan datar kering, tidak dipadatkan 0.60 0.90
Tanah kering 0.55 0.90
Tanah basah 0.45 0.85
Tanah gembur kering 0.40 0.60
Kerikil lepas / gembur 0.36 0.25
Pasir lepas 0.27 0.25
Tanah berlumpur 0.25 0.15
ES / Salju 0.1 0.15
Contoh Perhitungan
Mesin dengan bahan bakar gasoline diuji sesuai dengan kondisi yang ada
didapatkan data sebagai berikut:
HP = 86.43
Tekanan barometer = 29.52 Hg
Temperature 42° F
Daya mesin standar :
0.5
PS T 0
H C =H 0 x x ( )
P0 T S
0.5
29.92 460+ 42
H C =86.43 x
29.52
x (
520 )
= 86.0716 HP
Traktor dengan mesin 4 cycle diuji pada kondisi standar diperoleh data
bahwa daya mesin 130 HP. Berapa kira – kira daya traktor pada altitude
3660 ft dengan temperature rata – rata 72° F
Altitude = A0 − ( A 1000
−1000
0
)x 3 % x A 0
= 3660− ( 3660−1000
1000 ) x 3 % x 3660
= 3367.932
Dengan interpolasi didapat P0 = 26.44 Hg
c. Temperatur
Jika suhu udara naik, udara akan mengembang dan kan
Keterangan :
Hari kerja yang hilang yaitu tidak beroperasinya alat karena hujan,
sehingga
diperlukan waktu untuk menunggu tanah menjadi kering kembali, agar alat dapat
dioperasikan lagi. Hari kerja yang hilang ini umumnya dimanfaatkan untuk
merawat
dan mereparasi/memperbaiki alat-alat berat yang rusak (break down).
Setelah perencanaan hari kerja efektif maka dapat dicari jumlah jam kerja
yang tersedia . jam kerja dapat dibagi kedalam beberapa shift.
Tabel 2.11 Jam Kerja Optimal
1.
2.
3. \
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2.3 Klasifikasi
Alat berat juga dapat dikategorikan ke dalam beberapa klasifikasi.
Klasifikasi tersebut adalah klasifikasi fungsional alat berat dan klasifkasi
operasional alat berat.
a. Klasifikasi Fungsional Alat Berat
Yang dimaksud dengan klasifikasi fungsional alat berat adalah
pembagian alat tersebut berdasarkan fungsi-fungsi utama alat. Berdasarkan
fungsinya alat berat dapat dibagi menjadi berikut ini :
1. Alat Pengolah Lahan
Kondisi lahan proyek kadang-kadang masih merupakan lahan asli
yang harus dipersiapkan sebelum lahan tersebut mulai diolah. Jika pada
lahan masih terdapat semak atau pepohonan maka pembukaan lahan
dapat dilakukan dengan menggunakan dozer. Untuk pengangkatan
lapisan tanah paling atas dapat digunakan scraper. Sedangkan untuk
pembentukan permukaan supaya rata selain dozer dapat digunakan juga
motor grader.
2. Alat Penggali
Jenis alat ini dikenal juga dengan istilah excavator. Beberapa alat
berat digunakan untuk menggali tanah dan batuan. Yang termasuk
di dalam kategori ini adalah front shovel, backhoe, dragline, dan
clamshell.
5. Alat Pemadat
Jika pada suatu lahan dilakukan penimbunan maka pada lahan
tersebut perlu dilakukan pemadatan. Pemadatan juga dilakukan untuk
pembuatan jalan, baik untuk jalan tanah dan jalan dengan perkerasan
lentur maupun perkerasan kaku. Yang termasuk sebagai alat pemadat
adalah tamping roller, pneumatictiredroller, compactor, dan lain-lain.
Pekerjaan pembuatan landasan pesawat terbang, jalan raya, tanggul
sungai dan sebagainya tanah perlu dipadatkan semaksimal mungkin.
Pekerjaan pemadatan tanah dalam skala kecil pemadatan tanah dapat
dilakukan dengan cara menggenangi dan membiarkan tanah
menyusust dengan sendirinya, namun cara ini perlu waktu lama dan
hasilnya kurang sempurna, agar tanah benar-benar mampat secara
sempurna diperlukan cara-cara mekanis untuk pemadatan tanah.
b. Klasifkasi operasional
Alat-alat berat dalam pengoperasiannya dapat dipindahkan dari satu
tempat ke tempat lain atau tidak dapat digerakan atau statis. Jadi klasifikasi
alat berdasarkan pergerakannya dapat dibagi atas berikut ini :
1. Alat dengan Penggerak
Alat penggerak merupakan bagian dari alat berat yang
menerjemahkan hasil dari mesin menjadi kerja. Bentuk dari alat
penggerak adalah crawler atau roda kelabang dan ban karet.
Sedangkan belt merupakan alat penggerak pada conveyor belt.
2. Alat Statis
Yang termasuk dalam kategori ini adalah towercrane,
batching plant, baik untuk beton maupun untuk aspal serta crusher
plant.