Bilangan Kompleks
Bilangan kompleks adalah suatu bilangan yang terdiri dari bagian nyata/riil dan
bagian imaginer.
Bilangan Kompleks Kartesian
(i) Jika persamaan kuadrat x2 + 2x + 5 = 0 diselesaikan menggunakan rumus
kuadrat, maka:
−2±√(2)2 −(4)(1)(5) −2±√−16 −2±√16(−1)
𝑥= = =
2(1) 2 2
−2±√16√−1 −2±4√−1
= = = −1 ± 2√−1
2 2
Tidak memungkinkan untuk mengevaluasi nilai √−1 pada nilai nyata atau riil.
Namun, jika suatu operator j didefinisikan sebagai j = √−1 maka penyelesaian
soal di atas dapat diekspresikan menjadi 𝑥 = −1 ± 𝑗2.
(ii) -1 + j 2 dan -1 – j 2 dikenal sebagai bilangan kompleks . Kedua hasil penyelesaian
tersebut berada dalam bentuk a + j b, ‘a’ merupakan bagian nyata/riil sedangkan
jb adalah bagian imajiner. Suatu bilangan kompleks yang memiliki bentuk a + j b
disebut sebagai bilangan kompleks Kartesian.
(iii) Pada matematika murni, simbol i digunakan untuk mengindikasikan √−1 (i
merupakan huruf pertama dari kata imajiner). Namun, i, juga merupakan simbol
arus listrik pada teknik elektro, untuk menghindari kemungkinan kesalahan
persepsi maka digunakan huruf selanjutnya dari susunan alfabet, j, yang
digunakan untuk merepresentasikan √−1.
Contoh 1.
Selesaikan persamaan kuadrat berikut ini: x2 + 4 = 0
Jawaban:
x2 + 4 = 0, maka x2 = -4 dan x = √−4
Diagram Argand
Bilangan kompleks dapat digambarkan pada aksis Kartesian. Aksis horizontal (atau
x) digunakan untuk menggambarkan aksis bilangan nyata dan aksis vertikal (atau y)
AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021
Z1 + Z2 = (a + j b) + (c + j d) = (a + c) + j (b + d);
Z1 - Z2 = (a + j b) - (c + j d) = (a - c) + j (b - d)
Misalkan:
(2 + j 3) + (3 – j 4) = 2 + j 3 + 3 – j 4 = 5 – j 1;
(2 + j 3) - (3 – j 4) = 2 + j 3 - 3 – j 4 = -1 + j 7
AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021
Pada Gambar 2(b), vektor OQ direfleksikan menjadi OQ’ karena dilakukan operasi
pengurangan. (catatan, OQ = 3 – j 4 dan OQ’ = -(3 – j 4) = -3 + j 4). OP – OQ = OP + OQ’
= OS, ditemukan pada titik (-1, j 7). Karena (2 + j 3) - (3 – j 4) = -1 – j 7.
Contoh 2.
Diketahui Z1 = 2 + j 4 dan Z2 = 3 – j. Tentukan: (a) Z1 + Z2, (b) Z1 - Z2, (c) Z2 - Z1, dan
tunjukkan hasil perhitungan pada diagram Argand.
Jawaban:
(a) Z1 + Z2 = (2 + j 4) + (3 – j ) = (2 + 3) +j (4 – 1) = 5 + j 3
(b) Z1 - Z2 = (2 + j 4) - (3 – j ) = (2 - 3) +j (4 – (-1)) = -1 + j 5
(c) Z2 – Z1 = (3 - j ) - (2 + j 4) = (3 - 2) +j (-1 – 4) = 1 - j 5
AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021
AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021
Contoh 3:
(a) 2(x + j y) = 6 – j 3
Karena 2x + j 2y = 6 – j 3, maka
Bilangan nyata: 2x = 6, sehingga x = 3
Bilangan imajiner: 2y = -3, sehingga y = -3/2
(b) (1 + j 2)(-2 – j 3) = a + j b
-2 – j 3 – j 4 – j 26 = a + j b
4–j7=a+j+b
Menyetarakan bilangan nyata dan imajiner, diperoleh: a = 4 dan b = -7
(ii) r disebut modulus (atau magnitudo) dari Z dan ditulis sebagai mod Z atau |Z|.
r ditentukan menggunakan teorema Pythagoras pada segitiga OAZ .
𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2
(iii) θ disebut argument (atau amplitudo) dari Z dan ditulis sebagai arg Z.
menggunakan trigonometri pada segitiga OAZ,
𝑦
𝑎𝑟𝑔𝑍 = 𝜃 = tan−1
𝑥
AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021
Jawaban:
Z = 2 + j 3 terdapat pada kuadran pertama, terlihat pada Gambar 5.
Modulus, |𝑍| = 𝑟 = √22 + 32 = √𝟏𝟑 atau 3.606
3
Argument, arg 𝑍 = 𝜃 = tan−1 2 = 𝟓𝟔. 𝟑𝟏° atau 56°19’
Dalam bentuk polar, 2 + j 3 ditulis sebagai 3.606 56.31° atau 3.606 56°19’.
AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021
Contoh 5:
Tentukan dalam bentuk polar:
(a) 8 25° x 4 60°
(b) 3 16° x 5 -44° x 2 80°
Jawaban:
(a) 8 25° x 4 60° = (8 x 4) (25° + 60°) = 32 85°
(b) 3 16° x 5 -44° x 2 80° = (3 x 5 x 2) [16° + (-44°) + 80°] = 30 52°
AMTB_2020/2021 AAD