Anda di halaman 1dari 7

AMTB_2020/2021

Bilangan Kompleks

Bilangan kompleks adalah suatu bilangan yang terdiri dari bagian nyata/riil dan
bagian imaginer.
Bilangan Kompleks Kartesian
(i) Jika persamaan kuadrat x2 + 2x + 5 = 0 diselesaikan menggunakan rumus
kuadrat, maka:
−2±√(2)2 −(4)(1)(5) −2±√−16 −2±√16(−1)
𝑥= = =
2(1) 2 2

−2±√16√−1 −2±4√−1
= = = −1 ± 2√−1
2 2
Tidak memungkinkan untuk mengevaluasi nilai √−1 pada nilai nyata atau riil.
Namun, jika suatu operator j didefinisikan sebagai j = √−1 maka penyelesaian
soal di atas dapat diekspresikan menjadi 𝑥 = −1 ± 𝑗2.
(ii) -1 + j 2 dan -1 – j 2 dikenal sebagai bilangan kompleks . Kedua hasil penyelesaian
tersebut berada dalam bentuk a + j b, ‘a’ merupakan bagian nyata/riil sedangkan
jb adalah bagian imajiner. Suatu bilangan kompleks yang memiliki bentuk a + j b
disebut sebagai bilangan kompleks Kartesian.
(iii) Pada matematika murni, simbol i digunakan untuk mengindikasikan √−1 (i
merupakan huruf pertama dari kata imajiner). Namun, i, juga merupakan simbol
arus listrik pada teknik elektro, untuk menghindari kemungkinan kesalahan
persepsi maka digunakan huruf selanjutnya dari susunan alfabet, j, yang
digunakan untuk merepresentasikan √−1.

Contoh 1.
Selesaikan persamaan kuadrat berikut ini: x2 + 4 = 0

Jawaban:
x2 + 4 = 0, maka x2 = -4 dan x = √−4

sehingga 𝑥 = √(−1)(4) = √−1√4 = 𝑗(±2) = ±𝑗2 𝑎𝑡𝑎𝑢 ± 2𝑗 (karena j = √−1)

Diagram Argand
Bilangan kompleks dapat digambarkan pada aksis Kartesian. Aksis horizontal (atau
x) digunakan untuk menggambarkan aksis bilangan nyata dan aksis vertikal (atau y)
AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021

digunakan untuk menggambarkan aksis bilangan imajiner. Diagram dengan aksis


seperti itu disebut sebagai diagram Argand. Pada Gambar 1, titik A menggambarkan
bilangan kompleks (3 + j 2) dan diperoleh dengan memplot koordinat (3, j 2) pada
grafik. Selain itu, titik B, C, dan D juga menggambarkan bilangan ko,pleks (-2 + j 4),
(-3 – j 5) dan (1 – j 3).

Gambar 1 Diagram Argand

Operasi Tambah dan Kurang pada Bilangan Kompleks


Dua bilangan kompleks ditambahkan/dikurangi dengan menambahkan/mengurangi
secara terpisah dua bagian nyata dan dua bagian imajiner. Sebagai contoh, jika Z 1 = a
+ j b dan Z2 = c + j d, maka

Z1 + Z2 = (a + j b) + (c + j d) = (a + c) + j (b + d);
Z1 - Z2 = (a + j b) - (c + j d) = (a - c) + j (b - d)

Misalkan:
(2 + j 3) + (3 – j 4) = 2 + j 3 + 3 – j 4 = 5 – j 1;
(2 + j 3) - (3 – j 4) = 2 + j 3 - 3 – j 4 = -1 + j 7

Operasi penambahan dan pengurangan bilangan kompleks dapat dicapai secara


grafik, seperti terlihat pada diagram Argand (Gambar 2) di bawah ini.

AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021

Gambar 2 Diagram Argand operasi tambah/kurang bilangan kompleks

(2 + j 3) digambarkan oleh vektor OP dan (3 – j 4) digambarkan oleh vektor OQ. Pada


Gambar 2(a), penambahan vektor (diagonal parallelogram), OP + OQ = OR. R
merupakan titik (5, -j 1). Karena (2 + j 3) + (3 – j 4) = 5 – j 1.

Pada Gambar 2(b), vektor OQ direfleksikan menjadi OQ’ karena dilakukan operasi
pengurangan. (catatan, OQ = 3 – j 4 dan OQ’ = -(3 – j 4) = -3 + j 4). OP – OQ = OP + OQ’
= OS, ditemukan pada titik (-1, j 7). Karena (2 + j 3) - (3 – j 4) = -1 – j 7.

Contoh 2.
Diketahui Z1 = 2 + j 4 dan Z2 = 3 – j. Tentukan: (a) Z1 + Z2, (b) Z1 - Z2, (c) Z2 - Z1, dan
tunjukkan hasil perhitungan pada diagram Argand.

Jawaban:
(a) Z1 + Z2 = (2 + j 4) + (3 – j ) = (2 + 3) +j (4 – 1) = 5 + j 3
(b) Z1 - Z2 = (2 + j 4) - (3 – j ) = (2 - 3) +j (4 – (-1)) = -1 + j 5
(c) Z2 – Z1 = (3 - j ) - (2 + j 4) = (3 - 2) +j (-1 – 4) = 1 - j 5

AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021

Gambar 3 Diagram Argand hasil perhitungan

Operasi Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Kompleks


(i) Perkalian pada bilangan kompleks diperoleh dengan mengasumsikan semua
bilangan adalah bilangan nyata dan kemudian menggunakan j 2
= -1 untuk
penyederhanaan.
(a + j b)(c + j d) = ac + a(j d) + (j b)c + (j b)(j d)
= ac + j ad + j bc + j 2bd
= (ac – bd) + j (ad + bc) ➔ Karena j 2 = -1
(3 + j 2)(4 - j 5) = 12 - j 15 + j 8 - j 210
= (12 – (-10)) + j (-15 + 8)
= 22 – j 7
(ii) Konjugat pada bilangan kompleks diperoleh dengan mengubah tanda dari angka
imajiner, konjugat dari a + j b adalah a – j b. hasil dari bilangan kompleks dan
konjugatnya selalu bilangan nyata. Sebagai contoh,
(3 + j 4)(3 - j 4) = 9 - j 12 + j 12 - j 216 = 9 + 16 = 25
[(a + j b)(a - j b) dapat dievaluasi sebagai a2 + b2]
(iii) Pembagian bilangan kompleks diperoleh dengan mengalikan kedua numerator
(pembilang) dan denominator (penyebut) dengan konjugat dari denominator.
Sebagai contoh,
2−𝑗5 2−𝑗5 (3−𝑗4)
= 𝑥 (3−𝑗4)
3+𝑗4 3+𝑗4

AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021

6−𝑗8−𝑗15+𝑗 2 20 −14−𝑗23 −𝟏𝟒 𝟐𝟑


= = = −𝒋
32 +42 25 𝟐𝟓 𝟐𝟓

Atau -0.56 – j 0.92

Persamaan Bilangan Kompleks


Jika dua bilangan kompleks setara, maka bagian bilangan nyata akan setara, begitu
juga dengan bilangan imajinernya; jika a + j b = c + j d, maka a = c dan b = d.

Contoh 3:
(a) 2(x + j y) = 6 – j 3
Karena 2x + j 2y = 6 – j 3, maka
Bilangan nyata: 2x = 6, sehingga x = 3
Bilangan imajiner: 2y = -3, sehingga y = -3/2
(b) (1 + j 2)(-2 – j 3) = a + j b
-2 – j 3 – j 4 – j 26 = a + j b
4–j7=a+j+b
Menyetarakan bilangan nyata dan imajiner, diperoleh: a = 4 dan b = -7

Bentuk Polar Bilangan Kompleks


(i) Diketahui bilangan kompleks Z adalah x + j y, seperti terlihat pada diagram
Argand berikut ini (Gambar 4). Jarak OZ adalah r dan sudut OZ terbentuk pada
aksis positif nyata, θ. Dari trigonometri,
x = r cos θ, dan y = r sin θ

sehingga, Z = x + j y = r cos θ + j r sin θ = r(cos θ + j sin θ)

Z = r(cos θ + j sin θ) merupakan bentuk dari Z = r θ yang dikenal sebagai


bentuk polar dari bilangan kompleks.

(ii) r disebut modulus (atau magnitudo) dari Z dan ditulis sebagai mod Z atau |Z|.
r ditentukan menggunakan teorema Pythagoras pada segitiga OAZ .

𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2
(iii) θ disebut argument (atau amplitudo) dari Z dan ditulis sebagai arg Z.
menggunakan trigonometri pada segitiga OAZ,
𝑦
𝑎𝑟𝑔𝑍 = 𝜃 = tan−1
𝑥
AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021

Gambar 4 Diagram Argand bentuk polar bilangan kompleks


Contoh 4:
Tentukan modulus dan argument dari bilangan kompleks Z = 2 + j 3, dan gambarkan
Z dalam bentuk polar.

Jawaban:
Z = 2 + j 3 terdapat pada kuadran pertama, terlihat pada Gambar 5.
Modulus, |𝑍| = 𝑟 = √22 + 32 = √𝟏𝟑 atau 3.606
3
Argument, arg 𝑍 = 𝜃 = tan−1 2 = 𝟓𝟔. 𝟑𝟏° atau 56°19’

Dalam bentuk polar, 2 + j 3 ditulis sebagai 3.606 56.31° atau 3.606 56°19’.

Gambar 5 Diagram Argand bilangan kompleks Z = 2 + j 3

Operasi Perkalian dan Pembagian Bilangan Kompleks pada Bentuk Polar

Jika Z1 = r1 θ1 dan Z2 = r2 θ2, maka:


(i) Z1 Z2 = r1 r2 (θ1 + θ2), dan
𝑍1 𝑟
(ii) = 𝑟1 (θ1 - θ2)
𝑍2 2

AMTB_2020/2021 AAD
AMTB_2020/2021

Contoh 5:
Tentukan dalam bentuk polar:
(a) 8 25° x 4 60°
(b) 3 16° x 5 -44° x 2 80°

Jawaban:
(a) 8 25° x 4 60° = (8 x 4) (25° + 60°) = 32 85°
(b) 3 16° x 5 -44° x 2 80° = (3 x 5 x 2) [16° + (-44°) + 80°] = 30 52°

Aplikasi Bilangan Kompleks


Terdapat beberapa penggunaan bilangan kompleks pada bidang sains dan teknik,
umumnya digunakan pada bidang kelistrikan dan analisis vektor mekanik/mesin.

Efek perkalian phasor (bilangan kompleks yang merepresentasikan besaran atau


magnitude dan fasa gelombang sinusoidal) dengan j untuk merotasi phasor tersebut
ke arah positif (berlawanan jarum jam) dari diagram Argand melalui sudut 90° tanpa
mengubah jaraknya. Namun, jika dikalikan dengan -j maka akan merotasikan phasor
melalui sudut -90°. Fakta ini digunakan dalam teori kelistrikan karena beberapa
kuantitas dari diagram phasor berada pada sudut 90°. Sebagai contoh yaitu sirkuit R-
L yang dipasang seri (Gambar 6a), VL mengarah pada I dengan sudut 90°, sedangkan
pada rangkaian R-C yang dipasang seri (Gambar 6b), VC yang mengarah pada I
dengan sudut 90°.

Gambar 6 Diagran Phasor

AMTB_2020/2021 AAD

Anda mungkin juga menyukai