Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 9

NAMA KELOMPOK: 1. ANDINI DWIFENISAH


2. INTANTI WANDARI
3. JENNY SAMUDRA DEVI
4. MEGA SURYA
5. MERY PEBRIANINGSIH

1. Macam-macam gangguan pada tulang


Kebiasaan yang tidak baik akan memengaruhi pertumbuhan tubuh. Sikap tubuh yang
salah ketika duduk, berdiri, tidur, atau ketika membawa beban yang terlalu berat dapat
menyebabkan gangguan pada tulang belakang/punggung sebagai berikut.

a. Skoliosis
Skoliosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke
kiri atau ke kanan. Penyebabnya adalah posisi duduk yang salah. Skoliosis juga
dapat terjadi jika seseorang sering membebani salah satu sisi tulang belakang dan
kebiasaan ini dilakukan selama bertahun-tahun.

b. Lordosis
Lordosis,yaitu kondisi di mana tulang belakang bagian punggung membengkok ke
belakang. Hal itu dapat terjadi, jika kita sering duduk di kursi dengan meja yang
terlalu tinggi.
c. Kifosis
Kifosis merupakan kondisi yang berkebalikan dengan lordosis. Kifosis, yaitu tulang
belakang bagian dorsal perut membengkok ke depan. Hal itu dapat terjadi karena
kebiasaan menulis yang terlalu membungkuk.

2. Macam-macam pergerakan sendi


1.      Leher, Spina, Serfikal
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan dagu menempel ke dada, rentang 45°
Ekstensi Mengembalikan kepala ke posisi tegak, rentang 45°
Hiperektensi Menekuk kepala ke belakang sejauh rentang 40-45°
mungkin,
Fleksi lateral Memiringkan kepala sejauh mungkin rentang 40-45°
sejauh mungkin kearah setiap bahu,
Rotasi Memutar kepala sejauh mungkin dalam rentang 180°
gerakan sirkuler,

2.      Bahu
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menaikan lengan dari posisi di samping rentang 180°
tubuh ke depan ke posisi di atas kepala,
Ekstensi Mengembalikan lengan ke posisi di rentang 180°
samping tubuh,
Hiperektensi Mengerkan lengan kebelakang tubuh, rentang 45-60°
siku tetap lurus,
Abduksi Menaikan lengan ke posisi samping di rentang 180°
atas kepala dengan telapak tangan jauh
dari kepala,
Adduksi Menurunkan lengan ke samping dan rentang 320°
menyilang tubuh sejauh mungkin,
Rotasi dalam Dengan siku pleksi, memutar bahu rentang 90°
dengan menggerakan lengan sampai ibu
jari menghadap ke dalam dan ke
belakang,
Rotasi luar Dengan siku fleksi, menggerakan rentang 90°
lengan sampai ibu jari ke atas dan
samping kepala,
Sirkumduksi Menggerakan lengan dengan lingkaran rentang 360°
penuh,

3.      Siku
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakkan siku sehingga lengan rentang 150°
bahu bergerak ke depan sendi bahu dan
tangan sejajar bahu,
Ektensi Meluruskan siku dengan menurunkan rentang 150°
tangan,
4.      Lengan bawah
Gerakan Penjelasan Rentang
Supinasi Memutar lengan bawah dan tangan rentang 70-90°
sehingga telapak tangan menghadap ke
atas,
Pronasi Memutar lengan bawah sehingga rentang 70-90°
telapak tangan menghadap ke bawah,

5.      Pergelangan tangan


Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menggerakan telapak tangan ke sisi rentang 80-90°
bagian dalam lengan bawah,
Ekstensi Mengerakan jari-jari tangan sehingga rentang 80-90°
jari-jari, tangan, lengan bawah berada
dalam arah yang sama,
Hiperekstensi Membawa permukaan tangan dorsal ke rentang 89-90°
belakang sejauh mungkin,
Abduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30°
ibu jari,
Adduksi Menekuk pergelangan tangan miring ke rentang 30-50°
arah lima jari,

6.      Jari- jari tangan


Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Membuat genggaman, rentang 90°
Ekstensi Meluruskan jari-jari tangan, rentang 90°
Hiperekstensi Menggerakan jari-jari tangan ke rentang 30-60°
belakang sejauh mungkin,
Abduksi Mereggangkan jari-jari tangan yang rentang 30°
satu dengan yang lain,
Adduksi Merapatkan kembali jari-jari tangan, rentang 30°
7.      Ibu jari
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan ibu jari menyilang rentang 90°
permukaan telapak tangan,
Ekstensi menggerakan ibu jari lurus menjauh rentang 90°
dari tangan,
Abduksi Menjauhkan ibu jari ke samping, rentang 30°
Adduksi Mengerakan ibu jari ke depan tangan, rentang 30°
Oposisi Menyentuhkan ibu jari ke setiap jari-jari
-
tangan pada tangan yang sama.
8.      Pinggul
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tungkai ke depan dan rentang 90-120°
atas,
Ekstensi Menggerakan kembali ke samping rentang 90-120°
tungkai yang lain,
Hiperekstensi Mengerakan tungkai ke belakang rentang 30-50°
tubuh,
Abduksi Menggerakan tungkai ke samping rentang 30-50°
menjauhi tubuh,
Adduksi Mengerakan tungkai kembali ke
posisi media dan melebihi jika rentang 30-50°
mungkin,
Rotasi dalam Memutar kaki dan tungkai ke arah
rentang 90°
tungkai lain,
Rotasi luar Memutar kaki dan tungkai menjauhi
rentang 90°
tungkai lain,
Sirkumduksi Menggerakan tungkai melingkar -

9.      Lutut
Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Mengerakan tumit ke arah belakang rentang 120-130°
paha,
Ekstensi Mengembalikan tungkai kelantai, rentang 120-130°

10.  Mata kaki


Gerakan Penjelasan Rentang
Dorsifleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari rentang 20-30°
kaki menekuk ke atas,
Plantarfleksi Menggerakan kaki sehingga jari-jari rentang 45-50°
kaki menekuk ke bawah,

11.  Kaki
Gerakan Penjelasan Rentang
Inversi Memutar telapak kaki ke samping rentang 10°
dalam,
Eversi Memutar telapak kaki ke samping rentang 10°
luar,

12.  Jari-Jari Kaki


Gerakan Penjelasan Rentang
Fleksi Menekukkan jari-jari kaki ke bawah, rentang 30-60°
Ekstensi Meluruskan jari-jari kaki, rentang 30-60°
Abduksi Menggerakan jari-jari kaki satu rentang 15°
dengan yang lain,
Adduksi Merapatkan kembali bersama-sama, rentang 15°

3. Macam-macam posisi pasien di tempat tidur


a. Posisi Fowler

Posisi fowler adalah posisi setengah duduk atau duduk, dimana bagian kepalatempat
tidur lebih tinggi atau dinaikkan. Posisi ini dilakukan untuk mempertahankan
kenyamanan dan memfasilitasi fungsi pernapasan pasien.
Tujuan

1. Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi.


2. Meningkatkan rasa nyaman
3. Meningkatkan dorongan pada diafragma sehingga  meningkatnya ekspansi dada
dan ventilasi paru
4. Mengurangi kemungkinan tekanan pada tubuh akibat posisi yang menetap

  Indikasi

1) Pada pasien yang mengalami gangguan pernapasan

2) Pada pasien yang mengalami imobilisasi

 Alat dan bahan :

1). Tempat tidur khusus


2). Selimut

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan.


2. Dudukkan pasien
3. Berikan sandaran atau bantal pada tempat tidur pasien atau aturr tempat tidur.
4. Untuk posisi semifowler (30-45˚) dan untuk fowler (90˚).
5. Anjurkan pasien untuk tetam berbaring setengah duduk.

b. Posisi semi fowler

Semi fowler adalah sikap dalam posisi setengah duduk 15-60 derajat
Tujuan

1.      Mobilisasi

2.      Memerikan perasaan lega pada klien sesak nafas

3.      Memudahkan perawatan misalnya memberikan makan

Cara / prosedur

1. Mengangkat kepala dari tempat tidur ke permukaan yang tepat ( 45-90 derajat)

2. Gunakan bantal untuk menyokong lengan dan kepala klien jika tubuh bagian atas
klien lumpuh

3. Letakan bantal di bawah kepala klien sesuai dengan keinginan klien, menaikan lutut
dari tempat tidur yang rendah menghindari adanya teknan di bawah jarak poplital ( di
bawah lutut )

c. Posisi sim

Posisi sim adalah posisi miring ke kanan atau ke kiri, posisi ini dilakukan untuk
memberi kenyamanan dan memberikan obat melalui anus (supositoria).

Tujuan :

1.      Mengurangi penekanan pada tulang secrum dan trochanter mayor otot pinggang
2.      Meningkatkan drainage dari mulut pasien dan mencegah aspirasi

3.      Memasukkan obat supositoria

4.   Mencegah dekubitus

Indikasi :

1. Untuk pasien yang akan di huknah


2. Untuk pasien yang akan diberikan obat melalui anus

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan posisi
badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk
diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas
tempat tidur.
4. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki
kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas
tempat tidur.

d. Posisi trendelenburg

Pada posisi ini pasien berbaring di tempat tidur dengan bagian kepala lebih rendah
daripada bagian kaki. Posisi ini dilakukan untuk melancarkan peredaran darah ke
otak.

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut
Indikasi :

    1) Pasien dengan pembedahan pada daerah perut

    2) Pasien shock

    3) Pasien hipotensi.

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut

Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring, kemudian miringkan ke kiri dengan posisi
badan setengan telungkup dan kaki kiri lurus lutut. Paha kanan ditekuk
diarahkan ke dada.
3. Tangan kiri diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kanan diatas
tempat tidur.
4. Bila pasien miring ke kanan dengan posisi badan setengan telungkup dan kaki
kanan lurus, lutut dan paha kiri ditekuk diarahakan ke dada.
5. Tangan kanan diatas kepala atau dibelakang punggung dan tangan kiri diatas
tempat tidur

e. Posisi dorsal recumbent

Pada posisi ini pasien berbaring terlentang dengan kedua lutut flexi (ditarik atau
direnggangkan) diatas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk merawat dan
memeriksa genetalia serta pada proses persalinan.

Tujuan :

Meningkatkan kenyamanan pasien, terutama dengan ketegangan punggung belakang.

Indikasi :

1. Pasien yang akan melakukan perawatan dan pemeriksaan genetalia


2. Untuk persalinan
 Alat dan bahan :

1. Tempat tidur
2. Selimut

 Cara kerja :

1. Jelaskan prosedur yang akan dilakukan


2. Pasien dalam keadaan berbaring terlentang, letakkan bantal diantara kepala dan
ujung tempat tidur pasien dan berikan bantal dibawah lipatan lutut
3. Berikan balok penopang pada bagian kaki tempat tidur atau atur tempat tidur
khusus dengan meninggikan bagian kaki pasien.

f. Posisi Litotomi

Posisi berbaring telentang dengan mengangkat kedua kaki dan menariknya ke atas
bagian perut. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa genitalia pada proses persalinan,
dan memasang alat kontrasepsi.

 Indikasi :

1. Untuk ibu hamil


2. Untuk persalinan
3. Untuk wanita yang ingin memasang alat kontrasepsi

Alat dan bahan :

1. Tempat tidur khusus


2. Selimut

Cara kerja:

1. Pasien dalam keadaan berbaring telentang, kemudian angkat kedua paha dan
tarik ke arah perut
2. Tungkai bawah membentuk sudut 90 derajat terhadap paha
3. Letakkan bagian lutut/kaki pada tempat tidur khusus untuk posisi lithotomic
4. Pasang selimut

g. Posisi Genu pectrocal/ Knee chest

Pada posisi ini pasien menungging dengan kedua kaki di tekuk dan dada menempel
pada bagian alas tempat tidur. Posisi ini dilakukan untuk memeriksa daerah rektum
dan sigmoid.

Indikasi :

1. Pasien hemorrhoid
2. Pemeriksaan dan pengobatan daerah rectum, sigmoid dan vagina.

Cara kerja :

1. Anjurkan pasien untuk posisi menungging dengan kedua kaki ditekuk dan dada
mencmpel pada kasur tempat tidur.
2. Pasang selimut pada pasien.

h. Supinasi

Posisi telentang dengan pasien menyandarkan punggungnya agar dasar tubuh sama
dengan kesejajaran berdiri yang baik.
  Tujuan:

Meningkatkan kenyamanan pasien dan memfasilitasi penyembuhan terutama pada


pasien pembedahan atau dalam proses anestesi tertentu.

Indikasi:

Pasien dengan tindakan post anestesi atau penbedahan tertentu


Pasien dengan kondisi sangat lemah atau koma.

i. Pronasi

Pasien tidur dalam posisi telungkup Berbaring dengan wajah menghadap ke bantal.

Tujuan:

- Memberikan ekstensi  maksimal pada sendi lutut dan pinggang


- Mencegah fleksi dan kontraktur pada pinggang dan lutut.

Indikasi:

- Pasien yang menjalani bedah mulut dan kerongkongan


- Pasien dengan pemeriksaan pada daerah bokong atau punggung.

j. Lateral
 
Posisi miring dimana pasien bersandar kesamping dengan sebagian besar berat tubuh
berada pada pinggul dan bahu.
Tujuan:

- Mempertahankan body aligement


- Mengurangi komplikasi akibat immobilisasi
- Meningkankan rasa nyaman
- Mengurangi kemungkinan tekanan yang menetap pada tubuh akibat posisi
yang menetap.

Indikasi:
- Pasien yang ingin beristirahat
- Pasien yang ingin tidur
- Pasien yang posisi fowler atau dorsal recumbent dalam posisi lama
- Penderita yang mengalami kelemahan dan pasca operasi.

Anda mungkin juga menyukai