Anda di halaman 1dari 2

SENAM LANTAI

A.      Pengertian Senam
SENAM LANTAI
A.      Pengertian Senam
Senam adalah setiap bentuk latihan fisik yang di susun secara sistematis dengan gerakan-gerakan yang
terencana untuk mencapai tujuan tertentu ,misalnya daya tahan ,kekuatan,kelenturan ,keseimbangan
dan koordinasi yang baik bahkan untuk membentuk tubuh yang ideal ,memelihara kesehatan dan
meningkatkan prestasi.

B.      Pengertian Senam Lantai


Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam
lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari
mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk
mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang.

Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak
mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain,
itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan,
dan keseimbangan.Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1
m untuk keamanan pesenam.

Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik,
serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam
waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang
menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik.
Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.Pesenam tidak boleh menggunakan alat atau
suatu benda.Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk
menjaga keamanan.
                                                    
C.      Macam-Macam Bentuk Gerakan Senam Lantai

1.      Guling ke depan (Forward Roll)

  Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk melakukan guling
ke depan :
a.    Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
b.    Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas  matras.
c.    Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
d.    Sentuhkan bahu ke matras.
e.    Bergulinglah ke depan.
f.     Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
g.    Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.

2.      Guling ke belakang (Backward Roll)


Posisi awal guling ke belakang :
a.    Posisi jongkok, kedua kaki rapat, dan tumit diangkat.
b.    Kepala menunduk dan dagu rapat ke dada.
c.    Kedua tangan berada disamping telinga dan telapak tangan menghadap ke atas.
d.    Jatuhkan pantat ke belakang, badan tetap bulat.
e.    Pada saat punggung menyentuh matras, kedua lutut cepat ditarik ke belakang kepala.
f.    Pada saat kedua ujung kaki menyentuh matras di belakang kepala, kedua telapak tangan menekan
matras hingga tangan lurus dan kepala terangkat.
g.    Ambil sikap jongkok, dengan lurus ke depan sejajar bahu, lalu berdiri.

Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :


a.    Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak
b.    Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap
tubuh kurang bulat
c.    Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk
menumpu diatas matras.
d.    Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh ke samping.
e.    Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki)

Cara memberi bantuan guling kebelakang :


a.         Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah
guling
b.         Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling

3.  Guling Lenting
 Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk :
a.             Sikap Awal
Berdiri tegak dengan kedua kaki rapat dan kedua lengan diangkat lurus ke atas. Sambil membungkukkan
badan, tetakkan kediua tangan di matras kira-kira satu langkah dari kaki. Setelah itu letakkan tengkuk di
antara kedua tangan sambil mengambil sikap guling depan. Kedua kaki dijaga agar tetap lurus.
b.             Pelaksanaan                              
Ketika posisi untuk guling depan tercapai, segeralah mengguling ke depan. Saat tubuh sudah berada di
atas kepala, kedua kaki segera dilecutkan lurus ke depan sambil dibantu oleh kedua tangan yang
mendorong badan dengan menekan matras. Lecutan ini menyebabkan badan melenting ke depan.
c.              Sikap Akhir
Ketika layangan selesai, kedua kaki segera mendatar. Badan tetap melenting dan kedua lengan tetap
terangkat lurus. Akhirnya , berdiri tegak.

Anda mungkin juga menyukai