Klasifikasi sumber belajar tidak jauh berbeda dengan bentuknya. Klasifikasi sumber belajar menurut
Degeng dalam Azhar Arshad (2006) adalah sebagai berikut:
Rudy Bretz, mengklasifikasikan media berdasarkan unsur pokoknya yaitu suara, visual (berupa gambar,
garis, dan simbol), dan gerak. Di samping itu juga, Bretz membedakan antara media siar
(telecommunication) dan media rekam (recording). Dengan demikian, media menurut taksonomi Bretz
dikelompokkan menjasi 8 kategori: 1) media audio visual gerak, 2) media audio visual diam, 3) media
audio semi gerak, 4) media visual gerak, 5) media visual diam, 6) media semi gerak, 7) media audio, dan
8) media cetak.
Sudjana dan Ahmad Rifa’i membedakan atau mengklasifikasikan media ke dalam empat kelompok, yaitu
media grafis (dua dimensi), misalnya gambar, foto, dan grafik. Media tiga dimensi, misalnya model susun
dan model kerja. Media proyeksi, misalnya OHP dan media lingkungan (alam).
Menurut R. Murry Thomas media diklasifikasikan berdasarkan jenjang pengalaman , yaitu: (1)
Pengalaman dari benda asli (reliefe experience), misalnya bola. (2) Pengalaman dari benda tiruan
(sudstitude of reliefe experience) misalnya gambar dan foto. (3) Pengalaman dari kata-kata (word only),
misalnya buku dan program radio.
Klasifikasi media berdasarkan karakteristiknya, dibedakan menjadi: (a) media yang memiliki karakteristik
tunggal, misalnya radio. (b) media yang memiliki karakteristik ganda, misalnya film dan TV.
Klasifikasi media berdasarkan dimensi presentasi, yang dibedakan menjadi: (a) Lama presentasi yaitu
presentasi sekilas, misalnya TV, dan presentasi tak sekilas, misalnya OHP. (b) sifat presentasi yaitu
presentasi kontinyu, misalnya TV, dan presentasi tak kontinyu, misalnya OHP.
Klasifikasi media berdasarkan pemakainya, dapatdibedakan menjadi (a) berdasarkan jumlah pemakai,
yaitu media untuk kelas besar, kelas kecil, dan belajar individual, (b) berdasarkan usia dan tingkat
pendidikan pemakai, yaitu media untuk TK, SD, SMP, SMU, dan PT.
Sebenarnya masih banyak lagi klasifikasi media pembelajaran yang sudah diungkap oleh pakar, namun
mungkin hanya itu saja yang dapat saya uraikan disini. Mudah-mudahan lain waktu saya dapat berbagi
lagi tentang klasifikasi media pembelajaran yang lain.
Dari penjelasan di atas, perlu mencermati beberapa jenis media yang sering digunakan yaitu :
a. Media Cetak
Media cetak adalah jenis media yang paling banyak digunakan dalam proses belajar. Jenis media ini
memiliki bentuk yang sangat bervariasi, mulai dari buku, brosur, leaflet, dan studi guide, jurnal dan
majalah ilmiah. Buku adalah media yang bersifat sangat fleksibel [luwes] dan biaya pengadaannya relatif
lebih murah jika dibandingkan dengan pengadaan media lain. Penggunaan media cetak dalam proses
pembelajaran dapat dikombinasikan dengan jenis media lainnya. Pada umumnya media ini digunakan
sebagai informasi utama atau bahkan suplemen informasi terhadap penggunaan media lain.
b. Media Pameran
Jenis media yang memiliki bentuk dua atau tiga dimensi. Informasi yang dapat dipamerkan dalam
media ini, berupa benda-benda sesungguhnya [realia] atau benda reproduksi atau tiruan dari benda-
benda asli. Media yang dapat diklasifikasikan ke dalam jenis media pameran yaitu poster, bahan grafis
[graphic materials], realia,dan model.
1] Realia, benda nyata yang dapat dihadirkan di ruang kuliah untuk keperluan proses pembelajaran.
Dosen dapat menggunakan realia untuk menjelaskan konsep bentuk dan mekanisme kerja suatu sistem
misalnya peralatan laboratorium
2] Model, benda tiruan yang digunakan untuk mempresentasikan realia. Model mesin atau benda
tertentu dapat digunakan untuk menggantikan mesin riel.
Rekaman audio, jenis medium yang sangat tepat untuk digunakan dalam pembelajaran bahasa asing,
Qur’an dan latihan-latihan yang bersifat verbal. Pembelajaran tentang pengucapan [pronounciation] dan
keterampilan mendengar [listening skill] akan sangat efektif jika menggunakan media ini. Media audi
yang disiarkan sebagai program radio telah lama digunakan sebagai sarana untuk menyampaikan materi
pembelajaran pada beberapa lembaga pendidikan jarak jauh di seluruh dunia.
Gambar bergerak, yang disertai dengan unsure suara, dapat ditayangkan melalui media video dan
video compact disk [VCD]. Sama seperti media audio, program video yang disiarkan [broadcasted] sering
digunakan oleh lembaga pendidikan jarak jauh sebagai sarana penyampaian materi pembelajaran. Video
dan televisi mampu menayangkan proses pembelajaran secara realistik. Video memiliki beberapa
features yang sangat bermanfaat untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Salah satu feature
tersebut adalah slow motion dimana gerakan objek atau peristiwa tertentu yang berlangsung sangat
cepat dapat diperlambat agar mudah dipelajari oleh mahasiswa. Slow motion, kemampuan teknis untuk
memperlambat proses atau peristiwa yang berlangsung cepat. Video dan VCD dapat digunakan sebagai
media untuk mempelajari objek dan mekanisme kerja dalam mata kuliah tertentu.
f. Komputer
Kompoter bukan lagi sesuatu yang baru, karena komputer telah banyak digunakan baik oleh pengajar,
dosen, mahasiswa, perkantoran, lembaga-lembaga latihan kerja, warnet, maupun masyarakat pada
umumnya. Sebagai media pembelajaran, komputer memiliki kemampuan yang sangat luar biasa.
Komputer mampu membuat proses belajar menjadi interaktif. Format media yang dapat ditayangkan
melalui komputer sangat beragam yaitu Computer Assisted Instruction [CAI], Computer Assisted
Learning [CAL], Internet, dan Web-site.