Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MATAKULIAH ANALISA DATA

DISUSUN OLEH :

1. DWI NUR ENI (2720160017)

2. FILDZAH RAHMI ALIFA F. (2720160003)

3. DIAN FEBRIANA (2720160025)

4. DINI DWI NOVITA (2720160030)

5. NAILA RIZKI HAFILUDIN (2720160039)

6. SITI REVIYANI (2720160043)

7. SUHAINA RAHMA WATI (2720160004)

8. EGA SAFITRI (2720160005)

9. RANI RAHMANNINGSIH (2720160041)

10. SHAHIBUL MAKKI H. (2720160071)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM AS-SYAFIIYAH

TAHUN 2020-2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan pokok bahasan
tentang “Pengkajian Keperawatan”. Makalah ini kami susun untuk tugas mata kuliah
“Analisa Data”.
Kami sangat berharap setelah membaca dan mempelajari makalah ini pembaca
dan pengguna mendapatkan pengetahuan yang lebih baik, terutama tentang 
pengkajian keperawatan dalam membuat asuhan keperawatan.
Mengingat dalam proses penyusunan makalah ini, kami merasa masih sangat
jauh dari sebuah kesempurnaan, baik itu dari segi pembahasan maupun penggunaan
kata-katanya. Oleh karena itu, saran dan kritik dari pembaca khususnya dosen
pembimbing sangat saya harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Demikian
makalah ini saya buat, atas perhatian Dosen dan teman-teman saya ucapkan terima
kasih.

Jakarta, 23 November 2020

                                                                                                

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Tujuan Pembelajaran Umum
C. Tujuan Pembelajaran Khusus
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Pengkajian Keperawatan
B. Kegiatan Dalam Pengkajian Keperawatan
C. Macam-macam Data Keperawatan
D. Sumber Data Keperawatan
E. Teknik Pengumpulan Data Keperawatan
F. Hambatan Dalam Pengumpulan Data

BAB III FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN


BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan adalah unik karena fokusnya yang luas ke arah pemahaman dan
penatalaksnaan kesehatan seseorang. Perawat yang kompeten harus mempunyai
pengetahuan yang adekuat tentang fisiologi, patofisiologi, dan pengobatan medis
untuk dapat secara aman pengobatan yang didelegasikan oleh dokter.
Dalam lingkup keperawatan kesehatan yang kompleks sekarang ini, perawat
harus mampu memecahkan masalah secara akurat, menyeluruh dan cepat. Hal ini
berarti bahwa perawat harus mampu menelaah informasi dalam jumlah yang
sangat bnyak untuk membuat penilaian kritis. Pengkajian keperawatan adalah
proses sistematik dari pengumpulan, verifikasi dan komunikasi data tentang klien.
B. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran ini diharapkan anda mampu
melaksanakan Pengkajian Keperawatan.

C. Tujuan Pembelajaran Khusus

Setelah selesai mempelajari materi pembelajaran ini, diharapkan anda mampu:

a. Menjelaskan pengertian pengkajian keperawatan.

b. Menjelaskan kegiatan dalam pengkajian keperawatan.

c. Membedakan macam data keperawatan.

d. Membedakan sumber data keperawatan.

e. Melakukan pengumpulan data keperawatan.

f. Menjelaskan hambatan dalam pengumpulan data keperawatan.

g. Menyusun dokumentasi pengkajian keperawatan.

BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Pengertian Pengkajian Keperawatan

Pengkajian keperawatan adalah tahap awal dari proses keperawatan dan


merupakan suatu proses yang sistematis dalam pengumpulan data dari berbagai
sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien.

Pengkajian keperawatan merupakan dasar pemikiran dalam memberikan asuhan


keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. Pengkajian yang lengkap, dan sistematis
sesuai dengan fakta atau kondisi yang ada pada klien sangat penting untuk
merumuskan suatu diagnosis keperawatan dan dalam memberikan asuhan
keperawatan sesuai dengan respons individu.

Salah satu teori dikemukakan bahwa pengkajian merupakan tahap awal dari
proses keperawatan dan merupakan proses sistematis dalam pengumpulan data dari
berbagai sumber data untuk mengevaluasi dan mengidentifikasi status kesehatan klien
(iyer, et. Al.,1995).

B. Kegiatan Dalam Pengkajian Keperawatan

Kegiatan pengkajian yang dilakukan oleh seorang perawat dalam pengumpulan


data dasar, yaitu mengkaji identitas atau biodata klien. Pengumpulan data merupakan
suatu kegiatan untuk menghimpun informasi tentang status kesehatan klien. Status
kesehatan klien yang normal maupun yang senjang hendaknya dapat dikumpulkan.
Hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi pola fungsi kesehatan klien, baik yang
efektif optimal maupun yang bermasalah.

Sebagaimana yang biasa anda lakukan di tempat anda bekerja, untuk kepentingan
praktis, kita sering kali menemui kendala terbatasnya waktu pengumpulan data dan
dokumentasinya sehingga di beberapa tempat kita jumpai kebijakan yang
memfokuskan item dalam format pengumpulan data dengan pertimbangan prioritas
pengkajian atau pola fungsi terkait yang paling berpengaruh dengan gangguan sistem
yang terjadi.

C. Macam-Macam Data Keperawatan


Dalam melakukan pengkajian alangkah lebih baik anda memahami terlebih
dahulu tentang macam-macam dari data. Berikut ini data yang harus anda peroleh
ketika anda melakukan pengkajian pada klien.

1. Data dasar

Data dasar adalah seluruh informasi tentang status kesehatan klien. Data
dasar ini meliputi data umum, data demografi, riwayat keperawatan, pola fungsi
kesehatan, dan pemeriksaan. Data dasar yang menunjukkan pola fungsi kesehatan
efektif/optimal merupakan data yang dipakai dasar untuk menegakkan diagnosis
keperawatan sejahtera.

2. Data fokus

Data fokus adalah informasi tentang status kesehatan klien yang


menyimpang dari keadaan normal. Data fokus dapat berupa ungkapan klien
maupun hasil pemeriksaan langsung anda sebagai seorang perawat. Data ini yang
nantinya mendapat porsi lebih banyak menjadi dasar timbulnya masalah
keperawatan. Segala penyimpangan yang berupa keluhan hendaknya dapat
divalidasi dengan data hasil pemeriksaan. Sementara itu, untuk bayi atau klien
yang tidak sadar banyak menekannya pada data fokus yang berupa hasil
pemeriksaan.

3. Data subjektif

Data yang merupakan ungkapan keluhan klien secara langsung dari klien
maupun tidak langsung melalui orang lain yang mengetahui keadaan klien secara
langsung dan menyampaikan masalah yang terjadi kepada anda sebagai perawat
berdasarkan keadaan yang terjadi pada klien. Untuk mendapatkan data subjektif,
dilakukan anamnesis, seperti: "merasa pusing”, “gatal-gatal”, “nyeri dada”, dll.

4. Data objektif

Data yang diperoleh anda secara langsung melalui observasi dan


pemeriksaan pada klien. Data objektif harus dapat diukur dan diobservasi, bukan
merupakan interpretasi atau asumsi dari anda, contoh: tekanan darah 120/80
mmhg, konjungtiva anemis.

D. Sumber Data Keperawatan


Sumber-sumber data yang dapat kita peroleh sesuai dengan jenis data yang kita
perlukan dalam pengkajian:

1. Sumber Data Primer

Klien adalah sebagai suinber utama data (primer) dan Anda dapat menggali
informasi yang sebenarnya mengenai masalah kesehatan klien. Apabila klien
dalam keadaan tidak sadar, mengalami gangguan bicara, atau pendengaran, klien
masih bayi atau karena beberapa sebab klien tidak dapat memberikan data
subjektif secara langsung sehingga Anda dapat menggunakan data objektif untuk
menegakkan diagnosis keperawatan. Akan tetapi, apabila diperlukan klarifikasi
data subjektif, hendaknya Anda melakukan anamnesis pada keluarga.

2. Sumber Data Sekunder

Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh selain klien, yaitu orang
terdekat, orang tua, suami atau istri, anak, dan teman klien, mengalami gangguan
keterbatasan dalam berkomunikasi atau kesadaran yang menurun, misalnya klien
bayi atau anak-anak, atau klien dalam kondisi tidak sadar.

3. Sumber data lainnya

a. Catatan medis dan anggota tim kesehatan lainnya, catatan kesehatan


terdahulu dapat anda gunakan sebagai sumber informasi yang dapat mendukung
rencana tindakan perawatan.

b. Riwayat penyakit, pemeriksaan fisik dan catatan perkembangan


merupakan riwayat penyakit dapat anda peroleh dari terapis. Informasi yang
diperoleh adalah hal-hal yang difokuskan pada identifikasi patologis dan untuk
menentukan rencana tindakan medis.

c. Konsultasi, kadang terapis memerlukan kpnsultasi dengan anggota tim


kesehatan spesialis, khususnya dalam menentukan diagnosis medis atau dalam
merencanakan dan melakukan tindakan medis. Informasi tersebut dapat anda
ambil untuk membantu menegakkan diagnosis.

d. Hasil pemeriksaan diagnostik, seperti hasil pemeriksaan laboratorium dan


tes diagnostik, dapat anda gunakan sebagai data objektif yang dapat disesuaikan
dengan masalah kesehatan klien. Hasil pemeriksaan diagnostik dapat anda
gunakan membantu mengevaluasi keberhasilan dari tindakan keperawatan.

e. Perawat lain, jika klien adalah rujukan dari pelayanan kesehatan lainnya
maka anda harus meminta informasi kepada teman sejawat anda yang telah
merawat klien sebelumnya. Hal ini untuk kelanjutan tindakan keperawatan yang
telah diberikan.

f. Kepustakaan, untuk mendapatkan data dasar klien yang komprehensif,


anda dapat membaca literatur yang berhubungan dengan masalah klien.
Memperoleh literatur sangat membantu anda dalam memberikan asuhan
keperawatan yang benar dan tepat.

E. Teknik Pengumpulan Data Keperawatan

Teknik pengumpulan data yang dapat anda lakukan adalah dengan melakukan
pengkajian untuk memperoleh data sesuai dengan keperluan dan masalah yang
dihadapi oleh klien anda seperti berikut.

a. Anamnesis

Anamnesis adalah suatu proses tanya jawab atau komunikasi untuk mengajak
klien dan keluarga bertukar pikiran dan perasaan, mencakup keterampilan secara
verbal dan nonverbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi. Teknik verbal,
meliputi: pertanyaan terbuka/tertutup, menggali jawaban dan memvalidasi
respons klien. Sementara itu, teknik nonverbal, meliputi: mendegarkan secara
aktif, diam, sentuhan dan kontak mata. Unsur-unsur penting yang harus anda
cermati dalam mendengar secara aktif, meliputi:

1) memerhatikan pesan yg disampaikan dan hubungannya dengan pikiran.

2) mengurangi hambatan-hambatan.

3) posisi duduk anda yang sesuai.

4) menghindari interupsi.

5) mendengarkan secara saksama setiap perkataan klien.

6) memberi kesempatan istirahat kepada klien.

Adapun tujuan komunikasi yang anda lakukan dalam pengkajian data


keperawatan meliputi:

1) mendapatkan informasi yang anda perlukan dalam mengidentifikasi dan


merencanakan tindakan keperawatan.

2) meningkatkan hubungan anda dengan klien dalam komunikasi.


3) membantu klien memperoleh informasi dan berpartisipasi dalam identifikasi
masalah dan tujuan.

4). Membantu anda untuk menentukan investigasi lebih lanjut selama tahap
pengkajian (iyer et.al., 1995).

b. Observasi

Tahap kedua pada pengumpulan data yang anda lakukan adalah observasi.
Observasi adalah pengamatan perilaku dan keadaan klien untuk memperoleh data
tentang masalah kesehatan dan keperawatan klien. Kegiatan observasi, meliputi 2s
hft: sight, seperti kelainan fisik, perdarahan, terbakar, dan menangis. Smell, seperti
alkohol, darah, feses, cita rasa.

c. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik yang anda lakukan dengan menggunakan metode atau teknik
p.e. (physical examination) yang terdiri atas:

1) inspeksi, yaitu teknik yang dapat anda lakukan dengan proses observasi yang
dilaksanakan secara sistematik.

2) palpasi, yaitu suatu teknik yang dapat anda lakukan dengan menggunakan
indra peraba. Langkah-langkah yang anda perlu diperhatikan adalah:

a) ciptakan lingkungan yang kondusif, nyaman, dan santai.

b) tangan anda harus dalam keadaan kering, hangat, dan kuku pendek.

c) semua bagian nyeri dilakukan palpasi yang paling akhir.

3) perkusi adalah pemeriksaan yang dapat anda lakukan dengan mengetuk,


dengan tujuan untuk membandingkan kiri-kanan pada setiap daerah permukaan tubuh
dengan menghasilkan suara. Perkusi bertujuan untuk mengidentifikasi lokasi, ukuran,
bentuk, dan konsistensi jaringan. Contoh suara-suara yang dihasilkan: sonor, redup,
pekak, hipersonor/ timpani.

4) auskultasi merupakan pemeriksaan yang dapat anda lakukan dengan


mendengarkan suara yang dihasilkan oleh tubuh dengan menggunakan stetoskop. Ada
4 ciri-ciri suara yang perlu anda kaji dengan auskultasi, yaitu pitch (dari suara tinggi
ke rendah), keras (dari suara halus ke keras), kualitas (meningkat sampai dengan
melemah), lama (pendek-menengah-panjang). Suara tambahan atau tidak normal yang
dapat diakultasi pada jantung dan napas, meliputi: napas rales, ronchi, sheezing,
pleural friction rub.

d. Pemeriksaan penunjang

Dilakukan sesuai dengan indikasi contoh thorax, laboratorium, rekam jantung,dll.

F. Hambatan Dalam Pengumpulan Data


1. Tidak mampu melakukan anamnesis dengan tepat
2. Tidak mampu melakukan pemeriksaan fisik dengan tepat
3. Tidak mampu mengorganisasi data
4. Data tidak lengkap
5. Data tidak akurat
6. Terdapat data yang saling bertolak belakang
7. Duplikasi data
BAB III
FORMAT PENGKAJIAN ASUHAN KEPERAWATAN
BAB IV
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Pengumpulan informasi atau pengkajian merupakan tahap awal dalam proses


keperawatan dari informasi yang terkumpul, di dapatkan data dasar tentang
masalah-maslah yang dihadapi klien. Data dasar tersebut digunakan untuk
menentukan diagnosa keperawatan, merencanakan asuhan keperawatan, serta
tindakan keperawatan untuk mengatasi masalah-masalah klien.

B. SARAN
Kita sebagai seorang perawat hendaknya dalam mengumpulkan informasi
disarankan untuk melakukan pendekatan teraupetik guna mendapatkan data
yang lengkap, akurat dan relevan untuk mengatasi masalah-maslah klien.
DAFTAR PUSTAKA

1. Budiono dan Sumirah Budi Pertami. 2015. Konsep Dasar Keperawatan.


Jakarta : Bumi Medika.
2. Muttaqin, A. 2012. Pengkajian Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika

Anda mungkin juga menyukai