NIM : 04011281823177
Kelas : Gamma 2018
LI : Anatomi dan Fisiologi Traktus Urinarius
I. Ginjal / REN
Fungsi Ginjal :
A. Menyaring dan membersihkan darah dari zat-zat sisa metabolisme tubuh.
B. Mengeksresikan zat yang jumlahnya berlebihan
C. Reabsorbsi (penyerapan kembali) elektrolit tertentu yang dilakukan oleh
bagian tubulus ginjal
D. Menjaga keseimbanganan asam basa dalam tubuh
E. Menghasilkan zat hormon yang berperan membentuk dan mematangkan sel-
sel darah merah (SDM) di sumsum tulang.
II. Ureter
Ureter adalah suatu tabung/saluran musculorum yang berfungsi untuk
mengalirkan urin dari ren menuju vesica urinaria. Di superior ureter berlanjut
dengan pelvis renalis. Pelvis renalis dibentuk oleh penggabungan 2-3 calices
renales majores, yang merupakan gabungan dari beberapa calices renales
minores.
Calices renales minores mengelilingi satu papilla renalis. Pelvis renalis
menyempit saat struktur ini melintas ke inferior melewati hilum renale dan
bersinambungan dengan ureter pada pertemuan ureteropeivica/ ureteropelvic
junction inferior dari pertemuan ini, ureter turun dan terletak di retroperitoneale
pada aspectus medialis musculus psoas major. Pada pintu pelvis, ureter menyilang
ujung arteria iliaca communis atau permulaan arteriae iliaca externa, dan masuk
ke dalam cavitas pelvis, dan berlanjut hingga ke dalam vesica urinaria.
Pada tiga titik di sepanjang lintasan ureter terdapat penyempitan-penyempitan
A. titik penyempitan pertama di pertemuan ureteropelvica:
B. titik penyempitan kedua adalah saat ureter menyilang arteria
C. iliaca communis di pintu peivis;
D. titik penyempitan ketiga adalah saat ureter memasuki dinding
E. vesica urinaria.
Ureter memasuki cavitas pelvis dari abdomen dengan berjalan melewati apertura
pelvis superior. Pada setiap sisi, ureter melintasi apertura pelvis superior dan
memasuki cavitas pelvis pada area yang terletak anterior dari percabangan arteria
iliaca communis. Dari titik tersebut, ureter berlanjut di sepanjang dinding dan
dasar pelvis untuk bergabung dengn basis vesica urinaria, Di dalam pelvis, ureter
disilang oleh:
A. ductus deferens pada pria, dan
B. arteria uterina pada wanita
Gambar: Bagian pelvis sistema renale (Sumber: Gray’s Basic Anatomy)
Persarafan ureter
Persarafan ureter berasal dari plexus renalis, aorticus, hypogastricus superior, dan
inferior melalui nervi yang mengikuti pembuluh-pembuluh darah. Serabut-serabut
efferentes viscerales berasal dari sumbersumber sympathicum dan
parasympathicum, sedangkan serabutserabut afferentes viscerales kembali ke
medulla spinalis pada level T11-L2. Nyeri ureter, yang biasanya berhubungan
dengan distensi ureter, dengan demikian dialihkan ke daerah kulit yang disuplai
oleh level medulla spinalis TII-L2. Daerah III sebagian besar adalah dinding
posterior dan lateral abdomen, di bawah costae di atas crista iliaca, regio pubica.
scrotum pada pria, labium majus pudendi pada wanita, dan aspectus anterior
proximal regio femoralis.
Cervix/collum vesicae
Cervix vesicae mengelilingi permulaan dari urethra di tempat kedua permukaan
inferolateral dan basis vesica urinaria saling bertemu. Cervix vesicae merupakan
bagian yang paling inferior dari vesica urinaria dan juga bagian yang paling
"terfiksasi". Cervix vesicae tertanam ke dalam posisinya oleh sepasang pita
fibromusculare kuat, yang menghubungkan cervix vesicae dan bagian pelvis
urethra menuju aspectus posteroinferior setiap tulang pubis,
A B
Gambar: Ligamenta yang mengaitkan cervix vesicae dan pelvis uretra menuju
tulang-tulang pelvicum (A pada wanita; B pada pria)
Meskipun vesica urinaria dianggap sebagai organ pelvis pada orang dewasa,
vesica urinaria memiliki posisi yang lebih tinggi pada anak-anak. Saat lahir,
vesica urinaria hampir seluruhnya berada di cavitas abdominalis; urethra dimulai
kira-kira di batas atas symphysis pubica. Dengan bertambahnya usia, vesica
urinaria turun sampai setelah pubertas ketika vesica urinaria dalam posisi dewasa.
IV. Urethra
Urethra berawal di basis vesica urinaria dan berakhir dengan sebuah lubang
keluar (ostium urethrae externum) pada perineum.
A. Pada wanita
Pada wanita, urethranya pendek, panjangnya sekitar 4 cm. Urethra melintas
dengan sedikit melengkung ketika berjalan ke inferior melewati dasar pelvis
ke dalam perineum, di mana urethra berjalan melewati spatium perinei
profundum dan membrana perinei sebelum bermuara pada vestibulum
vaginae yang terletak di antara kedua labium minus pudendi.
Unit fungsional ginjal adalah nefron, yang pada manusia setiap ginjal
mengandung 1-1,5 juta nefron. Setiap nefron terdiri atas glomerulus yang
mengandung kapsula bowmen dan tubulus. Tubulus terdiri dari tiga bagian yaitu
tubulus proksimalis, lengkungan Henley (loop of Henle dan tubulus distalis
beberapa tubulus distalis akan bersatu membentuk duktus kolektivus. Glomerulus
proksimalis dan distalis terletak pada korteks ginjal sedang lengkung Henley dan
duktus kolektivus pada medulla ginjal.
Setiap nefron mempunyai dua komponen utama :
Kecepatan eksresi berbagal zat dalam urin menunjukkan jumlah ketiga proses
ginjal yaitu: filtrasi glomerulus, reabsorpsi zat dari tubulus renal ke dalam darah
dan sekresi zat dari darah ke tubulus renal. Pembentukan urin dimulai dengan
filtrasi sejumlah besar cairan yang bebas protein dari kapiler glomerulus ke
kapsula Bowmen.
Sistem kemih terdiri dan organ pembentuk urin ginjal dan struktur. yang
menyalurkan urin dari ginjal ke luaar tubuli. Setiap ginjal dipasok (diperdarahi)
oleh arteri renalis dan vena renalis, yang masing-masing masuk dan keluar ginjal
dilakukan medial yang menyebabkan organ ini berbentuk seperti ginjal mengolah
plasma yang mengalir masuk ke dalamnya untuk menghasilkan urin, menahan
bahan-bahan tertentu & mengeliminasi bahan-bahan yang tidak diperlukan
kedalam urin. Setelah terbentuk urin mengalir ke sebuah rongga pengumpul
sentral, kemudian urin disalurkan ke dalam ureter, sebuah duktus berdinding otot
polos yang keluar dari batas medial dekat dengan pangkal (bagian proksimal)
arteri dan vena renalis. Terdapat dua ureter, yang menyalurkan urin dari setiap
ginjal ke sebuah kandung kemih.
Kandung kernih yang menyimpan urin secara temporar, adalah sebuah kantung
berongga yang dapat direnggangkan dan volumenya disesuaikan dengan
mengubah-ubah status kontraksi otot polos di dindingnya. Secara berkala, urin
dikosongkan dari kandung kemih keluar tubuh melalui sebuah saluran, uretra.
Uretra pada wanita berbentuk lurus dan pendek berjalan secara langsung dari
leher kandung kemih keluar tubuh. Pada pria uretra lebih panjang dan
melengkung dan kandung kemih keluar tubuh melewati kelenjar prostat dan
penis.
Fungsi primer ginjal adalah mempertahankan volume dan komposisi cairan ekstra
sel dalam batas-batas normal. Komposisi dan volume cairan ekstra sel dikontrol
oleh filtrasi glomerulus reabsorbsi dan sekresi tubulus. Zat-zat yang difiltrasi di
ginjal dibagi dalam 3 kelas : Elektrolit, nonelektrolit dan air. Beberapa jenis
elektrolit yang paling penting adalah (Na+), kalium (K+), kalsium (Ca++),
magnesium (Mg++), bikarbonat (HCO2), klorida (Cl-), dan fosfat (HPO4),
sedangkan non elektrolit yang penting antara lain glukosa, asam amino, dan
metabolik yang merupakan produk akhir dari proses metabolisme protein : Urea,
asam urat dan kreatinin.
Fungsi lain dari ginjal yaitu memproduksi renin yang berperan dalam pengaturan
tekanan darah. Apabila tekanan darah turun, maka sel-sel otot polos
meningkatkan pelelepasan reninnya. Apabila tekanan darah naik maka sel-sel otot
polos mengurangi pelepasan reninnya. Apabila kadar natrium plasma berkurang,
maka sel-sel makula dansa memberi sinyal pada sel-sel penghasil renin untuk
meningkatkan aktivitas mereka. Apabila kadar natrium plasma meningkat, maka
sel-sel makula dansa memberi sinyal kepada otot polos untuk menurunkan
pelepasan renin.
Setelah renin beredar dalam darah dan bekerja dengan mengkatalisis penguraian
suatu protein kecil yaitu angiotensinogen menjadi angiotensin I yang terdiri dari
10 asam amino, angiotensinogen dihasikna oleh hati dan konsentrasinya dalam
darah tinggi. Pengubahan angiotensinogen menjadi angiotensin I berlangsung
diseluruh plasma, tetapi terutama dikapiler paru-paru. Angoitensin I kemudian
dirubah menjadi angiotensin II oleh suatu enzim konversi yang ditemukan dalam
kapiler paru-paru. Angiotensin II meningkatkan tekanan darah melalui efek
vasokontriksi arteriola perifer dan merangsang sekresi aldosteron. Peningkatan
kadar aldosteron akan merangsang reabsorbsi natrium dalam tubulus distal dan
duktus pengumpul selanjutnya peningkatan reabsorbsi natrium mengakibatkan
peningkatan reabsorbsi air, dengan demikian volume plasma akan meningkat
yang ikut berperan dalam peningkan tekanan darah yang selanjutnya akan
mengurangi iskemia ginjal.
Komposisi urin:
Urin atau air kemih adalah cairan sisa yang diekskresikan oleh ginjal yang
kemudian akan dikeluarkan dari dalam tubuh melalui proses urinasi. Eksreksi urin
diperlukan untuk membuang molekul sisa dalam darah yang disaring oleh ginjal
dan untuk menjaga homeostasis cairan tubuh. Namun, ada juga beberapa spesies
yang menggunakan urin sebagai sarana komunikasi olfaktori. Urin disaring di
dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang
keluar tubuh melalui uretra.
Urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea),
garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari
darah atau cairan interstisial. Komposisi urin berubah sepanjang proses reabsorpsi
ketika molekul yang penting bagi tubuh, misal glukosa, diserap kembali ke dalam
tubuh melalui molekul pembawa. Cairan yang tersisa mengandung urea dalam
kadar yang tinggi dan berbagai senyawa yang berlebih atau berpotensi racun yang
akan dibuang keluar tubuh. Materi yang terkandung di dalam urin dapat diketahui
melalui urinalisis. Urea yang dikandung oleh urin dapat menjadi sumber nitrogen
yang baik untuk tumbuhan dan dapat digunakan untuk mempercepat
pembentukan kompos.
Daftar Pustaka
Drake, R., Vogl, W.Mitchell, A,., 2012. Gray’s Basic Anatomy. Elsevier
Ganong, W. F., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta : EGC
Guyton, A. C., 2008. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta : EGC