HALUSINASI
A. Definisi
Halusinasi adalah salah satu gejala gangguan jiwa di mana pasien mengalami
1. Faktor prediposisi
a. Faktor perkembangan
b. Faktor sosiokultural
c. Faktor biokimia
d. Faktor psikologis
2. Faktor presipitasi
a. Perilaku
dimensi , yaitu :
1) Dimensi fisik
2) Diemnsi emosinal
3) Dimensi intelektual
4) Dimensi sosial
5) Dimensi spiritual
C. Proses keperawatan
Pada proses pengkajian, data penting yang perlu saudara dapatkan adalah:
1. Jenis halusinasi:
dengan pasien. Melalui data ini perawat dapat mengetahui isi halusinasi
pasien.
kulit
listrik
2. Isi halusinasi
Data tentang isi halusinasi dapat saudara ketahui dari hasil pengkajian
apakah kalau sendiri, atau setelah terjadi kejadian tertentu. Hal ini
4. Respons halusinasi
Untuk mengetahui apa yang dilakukan pasien ketika halusinasi itu muncul.
Perawat dapat menanyakan pada pasien hal yang dirasakan atau dilakukan
atau orang terdekat dengan pasien. Selain itu dapat juga dengan
b. Tindakan Keperawatan
a) Menghardik halusinasi
orang lain tersebut. Sehingga salah satu cara yang efektif untuk
orang lain.
dalam seminggu.
mengatasi halusinasi.
seminggu.
kondisi seperti semula akan lebih sulit. Untuk itu pasien perlu
menggunakan obat:
dosis)
Diagnosis Pasien Keluarga
Gangguan SP I SP I
sensori
pasien terhadaphalusinasi
halusinasi denganmenghardik
dengan halusinasi
SP II 2. Melatih keluarga
melakukan caramerawat
1. Memvalidasi masalah dan langsung kepada
minumobat (discharge
SP III planning )
2. Menjelaskan follow up
latihan sebelumnya.
halusinasidengan kegiatan
3. Membimbing pasien
memasukkan dalam
jadwalkegiatan harian.
SP IV
minum obat).
3. Membimbing pasien
memasukkan dalam
jadwalkegiatan harian.
Orientasi:
”Assalamualaikum Tn. D. Saya perawat yang akan merawat D. Nama Saya Ismi,
”Bagaimana perasaan Tn. D hari ini? Apa keluhan Tn. D saat ini”
”Baiklah, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang suara yang selama ini
Tn.D dengar tetapi tak tampak wujudnya? Di mana kita duduk? Di ruang tamu?
Kerja:
”Apakah Tn. D mendengar suara tanpa ada ujudnya?Apa yang dikatakan suara
itu?”
” Apakah terus-menerus terdengar atau sewaktu-waktu? Kapan yang paling sering
Tn. D dengar suara? Berapa kali sehari Tn. D alami? Pada keadaan apa suara itu
”Apa yang Tn. D lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu
suara-suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara-cara untuk mencegah
” Tn. D , ada empat cara untuk mencegah suara-suara itu muncul. Pertama,
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal, dan yang ke empat
”Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik”.
”Caranya sebagai berikut: saat suara-suara itu muncul, langsung Tn. D bilang,
pergi saya tidak mau dengar, … Saya tidak mau dengar. Kamu suara palsu. Begitu
diulang-ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba Tn. D peragakan! Nah
Terminasi:
”Bagaimana perasaan Tn. D setelah peragaan latihan tadi?” Kalau suara-suara itu
muncul lagi, silakan coba cara tersebut ! bagaimana kalu kita buat jadwal
latihannya. Mau jam berapa saja latihannya? (Saudara masukkan kegiatan latihan
kita bertemu lagi untuk belajar dan latihan mengendalikan suara-suara dengan
cara yang kedua? Jam berapa Tn. D ?Bagaimana kalau dua jam lagi? Berapa lama
Orientasi:
suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai cara yang telah kita latih?
Berkurangkan suara-suaranya Bagus ! Sesuai janji kita tadi saya akan latih cara
Kerja:
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi kalau Tn. D mulai mendengar suara-
suara, langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol
dengan Tn. D . Contohnya begini; … tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo
ngobrol dengan saya! Atau kalau ada orang dirumah misalnya Kakak Tn. D
katakan: Kak, ayo ngobrol dengan Tn. D . Tn. D sedang dengar suara-suara.
Begitu Tn. D . Coba Tn. D lakukan seperti saya tadi lakukan. Ya, begitu. Bagus!
“Bagaimana perasaan Tn. D setelah latihan ini? Jadi sudah ada berapa cara yang
Tn. D pelajari untuk mencegah suara-suara itu? Bagus, cobalah kedua cara ini
kalau Tn. D mengalami halusinasi lagi. Bagaimana kalau kita masukkan dalam
jadwal kegiatan harian Tn. D. Mau jam berapa latihan bercakap-cakap? Nah nanti
lakukan secara teratur serta sewaktu-waktu suara itu muncul! Besok pagi saya
akan ke mari lagi. Bagaimana kalau kita latih cara yang ketiga yaitu melakukan
aktivitas terjadwal? Mau jam berapa? Bagaimana kalau jam 10.00? Mau di mana/
Apakah suara-suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai dua cara yang
telah kita latih ? Bagaimana hasilnya ? Bagus ! Sesuai janji kita, hari ini kita akan
belajar cara yang ketiga untuk mencegah halusinasi yaitu melakukan kegiatan
terjadwal. Mau di mana kita bicara? Baik kita duduk di ruang tamu. Berapa lama
Kerja: “Apa saja yang biasa Tn. D lakukan? Pagi-pagi apa kegiatannya, terus
jam berikutnya (terus ajak sampai didapatkan kegiatannya sampai malam). Wah
banyak sekali kegiatannya. Mari kita latih dua kegiatan hari ini (latih kegiatan
tersebut). Bagus sekali Tn. D bisa lakukan. Kegiatan ini dapat Tn. D lakukan
untuk mencegah suara tersebut muncul. Kegiatan yang lain akan kita latih lagi
ketiga untuk mencegah suara-suara? Bagus sekali! Coba sebutkan 3 cara yang
telah kita latih untuk mencegah suara-suara. Bagus sekali. Mari kita masukkan
dalam jadwal kegiatan harian Tn. D . Coba lakukan sesuai jadwal ya!(Saudara
dapat melatih aktivitas yang lain pada pertemuan berikut sampai terpenuhi seluruh
aktivitas dari pagi sampai malam) Bagaimana kalau menjelang makan siang nanti,
kita membahas cara minum obat yang baik serta guna obat. Mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 12.00 pagi?Di ruang makan ya! Sampai jumpa.
Wassalammualaikum.
Orientasi:
suaranya masih muncul ? Apakah sudah dipakai tiga cara yang telah kita latih ?
Apakah jadwal kegiatannya sudah dilaksanakan ? Apakah pagi ini sudah minum
obat? Baik. Hari ini kita akan mendiskusikan tentang obat-obatan yang Tn. D
minum. Kita akan diskusi selama 20 menit sambil menunggu makan siang. Di sini
saja ya Tn. D ?”
Kerja:
“Tn. D adakah bedanya setelah minum obat secara teratur. Apakah suara-suara
dengar dan mengganggu selama ini tidak muncul lagi. Berapa macam obat yang D
minum ? (Perawat menyiapkan obatpasien) Ini yang warna orange (CPZ) 3 kali
sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam gunanya untuk menghilangkan
suara-suara. Ini yang putih (THP)3 kali sehari jam nya sama gunanya untuk rileks
dan tidak kaku. Sedangkan yang merah jambu (HP) 3 kali sehari jam nya sama
gunanya untuk pikiran biar tenang. Kalau suara-suara sudah hilang obatnya tidak
boleh diberhentikan. Nanti konsultasikan dengan dokter, sebab kalau putus obat,
Tn. D akan kambuh dan sulit untuk mengembalikan ke keadaan semula. Kalau
obat habis Tn. D bisa minta ke dokter untuk mendapatkan obat lagi. Tn. D juga
harus teliti saat menggunakan obat-obatan ini. Pastikan obatnya benar, artinya Tn.
D harus memastikan bahwa itu obat yang benar-benar punya Tn. D . Jangan
keliru dengan obat milik orang lain. Baca nama kemasannya. Pastikan obat
diminum pada waktunya, dengan cara yang benar. Yaitu diminum sesudah makan
dan tepat jamnya. Tn. D juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum,
Terminasi:
berapa cara yang kita latih untuk mencegah suara-suara? Coba sebutkan! Bagus!
(jika jawaban benar). Mari kita masukkan jadwal minum obatnya pada jadwal
kegiatan Tn. D . Jangan lupa pada waktunya minta obat pada perawat atau pada
keluarga kalau di rumah. Nah makanan sudah datang. Besok kita ketemu lagi
untuk melihat manfaat 4 cara mencegah suara yang telah kita bicarakan. Mau jam
1. Tujuan:
maupun di rumah
2. Tindakan Keperawatan
termotivasi untuk sembuh. Demikian juga saat pasien tidak lagi dirawat di
rumah.
halusinasi adalah:
halusinasi yang dialami pasien, tanda dan gejala halusinasi dan cara-cara merawat
pasien halusinasi.
Orientasi:
Bapak/Ibu.”
“Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini? Apa pendapat Bapak/Ibu tentang anak
Bapak/Ibu?”
“Hari ini kita akan berdiskusi tentang apa masalah yang anak Bapak/Ibu alami dan
“Kita mau diskusi di mana? Bagaimana kalau di ruang wawancara? Berapa lama
Kerja:
“Apa yang Bpk/Ibu rasakan menjadi masalah dalam merawat Tn. D. Apa yang
Bpk/Ibu lakukan?”
“Ya, gejala yang dialami oleh anak Bapak/Ibu itu dinamakan halusinasi, yaitu
”Untuk itu kita diharapkan dapat membantunya dengan beberapa cara. Ada
percaya bahwa anak tersebut memang mendengar suara atau melihat bayangan,
”Kedua, jangan biarkan anak Bapak/Ibu melamun dan sendiri, karena kalau
melamun halusinasi akan muncul lagi. Upayakan ada orang mau bercakap-cakap
dengannya. Buat kegiatan keluarga seperti makan bersama, sholat bersama-sama.
Tentang kegiatan, saya telah melatih anak Bapak/Ibu untuk membuat jadwal
”Ketiga, bantu anak Bapak/Ibu minum obat secara teratur. Jangan menghentikan
obat tanpa konsultasi. Terkait dengan obat ini, saya juga sudah melatih anak
Bapak/Ibu untuk minum obat secara teratur. Jadi bapak/Ibu dapat mengingatkan
kembali. Obatnya ada 3 macam, ini yang orange namanya CPZ gunanya untuk
jam 1 siang dan jam 7 malam. Yang putih namanya THP gunanya membuat
rileks, jam minumnya sama dengan CPZ tadi. Yang biru namanya HP gunanya
menenangkan cara berpikir, jam minumnya sama dengan CPZ. Obat perlu selalu
”Terakhir, bila ada tanda-tanda halusinasi mulai muncul, putus halusinasi anak
anak Bapak/Ibu menghardik suara tersebut. Anak Bapak/Ibu sudah saya ajarkan
ingat kan apa yang diajarkan perawat bila suara-suara itu datang? Ya..Usir suara
itu, Tn. D . Tutup telinga kamu dan katakan pada suara itu ”saya tidak mau
Terminasi:
“Sekarang coba Bapak/Ibu sebutkan kembali tiga cara merawat anak bapak/Ibu”
”Bagus sekali Pak/Bu. Bagaimana kalau dua hari lagi kita bertemu untuk
dihadapan pasien
Orientasi:
“Assalammualaikum”
” Sesuai dengan perjanjian kita, selama 20 menit ini kita akan mempraktekkan
Tn. D mengendalikan suara-suara yang sering Tn. D dengar. Untuk itu pagi ini
Tn. D dengar. Tn. D nanti kalau sedang dengar suara-suara bicara atau
”Sekarang, coba Bapak/Ibu peragakan cara memutus halusinasi yang sedang Tn.
mnya. Tepuk punggung Tn. D lalu suruh Tn. D mengusir suara dengan menutup
dibantu Bapak/Ibu? Nah Bapak/Ibu ingin melihat jadwal harian Tn. D . (Pasien
saya dan orang tua D ke ruang perawat dulu” (Saudara dan keluarga
Terminasi:
”Dingat-ingat pelajaran kita hari ini ya Pak/Bu. Bapak/Ibu dapat melakukan cara
“bagaimana kalau kita bertemu dua hari lagi untuk membicarakan tentang jadwal
kegiatan harian anak Bapak/Ibu untuk persiapan di rumah. Jam berapa Bapak/Ibu
Orientasi
“Assalamualaikum Pak/Bu, karena besok Tn. D sudah boleh pulang, maka sesuai
janji kita sekarang ketemu untuk membicarakan jadual Tn. D selama dirumah”
“Bagaimana pak/Bu selama Bapak/Ibu membesuk apakah sudah terus dilatih cara
merawat Tn. D ?”
“Nah sekarang kita bicarakan jadwal Tn. D di rumah? Mari kita duduk di ruang
perawat!”
Kerja :
“Ini jadwal kegiatan Tn. D di rumah sakit. Jadwal ini dapat dilanjutkan di rumah.
Coba Bapak/Ibu lihat mungkinkah dilakukan di rumah. Siapa yang kira-kira akan
rumah sakit tolong dilanjutkan dirumah, baik jadwal aktivitas maupun jadwal
minum obatnya”
“Hal-hal yang perlu diperhatikan lebih lanjut adalah perilaku yang ditampilkan
oleh anak ibu dan bapak selama di rumah.Misalnya kalau Tn. D terus menerus
rumah
Terminasi
“Bagaimana Bapak/Ibu? Ada yang ingin ditanyakan? Coba Ibu sebutkan cara-cara
merawat Tn. D di rumah! Bagus(jika ada yang lupa segera diingatkan oleh
pulang”