TINJAUAN PUSTAKA
Keperawatan komunitas adalah suatu sintesa ilmu dan praktik kesehatan masyarakat,
yang diimplementasikan melalui penggunaan proses keperawatan yang sistematis,
dirancang untuk mempromosikan kesehatan dan mencegah penyakit pada kelompok
populasi (Clark, 1999). Dimana sebagai pelayanan keperawatan profesional diberikan
komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat yang
dipengaruhi oleh lingkuangan (bio, psiko, sosio, mental dan spiritual) mempengaruhi
status kesehatan masyarakat. Pada praktik keperawatan komunitas itu sendiri
rangkaian prosesnya dimulai dari awal tahap pengkajian sampai evaluasi, dimana
diharapkan terjadi alih peran sehingga peran perawat yang lebih banyak berangsur-
angsur berkurang digantikan meningkatnya kemandirian masyarakat sebagai klien
seperti terlihat pada gambar.
1. Tahap pesiapan: Memilih area atau daerah yang menjadi prioritas, menentukan
cara untuk berhubungan dengan masyarakat, mempelajari serta bekerjasama dengan
masyarakat.
6. Tahap akhir: supervise bertahap, evaluasi serta umpan balik untuk perbaikan
kegiatan kelompok kerja berikutnya.
1. Sasaran individu Sasaran priotitas individu adalah balita gizi buruk, ibu hamil
risiko tinggi, usia lanjut, penderita penyakit menular (TB Paru, Kusta, Malaria,
Demam Berdarah, Diare, ISPA/Pneumonia) dan penderita penyakit degeneratif.
2. Sasaran keluarga Sasaran keluarga adalah keluarga yang termasuk rentan terhadap
masalah kesehatan (vulnerable group) atau risiko tinggi (high risk group), dengan
prioritas :
a. Keluarga miskin belum kontak dengan sarana pelayanan kesehatan (Puskesm dan
jaringannya) dan belum mempunyai kartu sehat.
a. Kelompok masyarakat khusus tidak terikat dalam suatu institusi antara lain
Posyandu, Kelompok Balita, Kelompok ibu hamil, 9 Kelompok Usia Lanjut,
Kelompok penderita penyakit tertentu, kelompok pekerja informal.
b. Kelompok masyarakat khusus terikat dalam suatu institusi, antara lain sekolah,
pesantren, panti asuhan, panti usia lanjut, rumah tahanan (rutan), lembaga
pemasyarakatan (lapas).
1. Upaya Promotif
Untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan jalan:
a. Penyuluhan kesehatan masyarakat
b. Peningkatan gizi
c. Pemeliharaan kesehatan perorangan
d. Pemeliharaan kesehatan lingkungan, olahraga secara teratur
e. Rekreasi
f. Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
Untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan kesqehatan terhadap individu, keluaga,
kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
a. Imunisasi masal terhadap bayi dan balita
b. Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas, maupun kunjungan
rumah
c. Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas, ataupun di rumah
d. Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas, dan menyusui
3. Upaya Kuratif
Untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga, kelompok yang menderita penyakit
ataupun masalah kesehatan melalui:
a. Perawatn orang sakit di rumah (home nursing)
b. Perawatn orang sakit sebagai tindak lanjut keperawatan dari puskesmas dan Rumah Sakit
c. Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah ibu bersalin dan nifas
d. Perawatan tali pusat bayi baru lahir
4. Upaya Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah maupun terhadap
kelomqpok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama.
a. Pelatihan fisik bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah tulang,
kelainan bawaan
b. Pelatihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu, seperti TBC, pelatihan
nafasq dan batuk, penderita struk melalui fisioterafi
5. Upaya Resosialitatif
Upaya untuk mengembalkan individu, keluarga, dan kqelompok khusus kedalam pergaulan
masyarakat.
1. Pengkajian
No Masalah ABCDEFGHIJKL
Kesehatan
Keterangan Huruf:
D= Risiko terjadi
E= Risiko parah
F= Minat masyarakat
H= tempat
I= dana
J= Waktu
K= fasilitas
L= petugas
Keterangan angka:
1=Sangat rendah
2= Rendah
3= Cukup
4= Tinggi
5=Sangat tinggi
3. Perencanaan
b. Pencegahan sekunder
c. Pencegahan tersier
5. Evaluasi