D3 2015 337325 Introduction PDF
D3 2015 337325 Introduction PDF
dan
Pertanian (DISPERINDAGKOPTAN) Di Kota Yogyakarta
DWI SISWATI
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
BAB 1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
penyakit ini ditularkan oleh Lyssa Virusfamili Rhabdovirus melalui air liur dari
gigitan hewan yang tertular rabies. Rabies merupakan penyakit zoonosis yang
jenis penyakit yang dapat ditularkan dari hewan kepada manusia. Sumber utama
yang dapat menularkan rabies adalah anjing. Menurut WHO (World Health
Organization) lebih dari 99% kasus rabies pada manusia didunia disebabkan
oleh gigitan anjing yang terinfeksi (Anonim, 2015). Penyakit rabies dinilai
berbahaya karena tingkat kefatalannya yang sangat tinggi yaitu mencapai 100%
(Anonim, 2015). Oleh karena itu perlu adanya tindakan pencegahan untuk
Salah satu strategi yang paling efektif untuk mencegah rabies adalah
vaksinasi masal pada populasi anjing. Meksiko yang memiliki populasi anjing
sebesar 19 juta hingga 20 juta ekor, memberikan vaksin terhadap 16 juta anjing
setiap tahunnya. Pada tahun 1990 terdapat 3.049 kasus rabies pada hewan dan
60 kasus rabies pada manusia. Setelah dilakukannya vaksinasi, pada tahun 2006
hanya terdapat 80 kasus rabies pada manusia (Anonim, 2015). Namun, strategi
vaksin ini dinilai kurang efektif jika tidak diiringi dengan pengendalian terhadap
pergerakan dari populasi anjing yaitu migrasi. Kebiasaan anjing jantan yang
mampu bermigrasi dengan cakupan wilayah yang lebih luas untuk mencari anjing
1
Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies oleh Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi
dan
Pertanian (DISPERINDAGKOPTAN) Di Kota Yogyakarta
DWI SISWATI
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
betina sebagai tingkah laku dari perkawinan akan meningkatkan resiko kontak
dengan hewan tertular rabies lainnya (Nugroho dkk, 2013). Oleh karena itu,
Kota Yogyakarta pernah tertular virus rabies tahun 1988 yang didata oleh
wilayah yang bebas dari virus rabies sejak 9 september tahun 1997 menurut
karena terdapat populasi HPR dengan jumlah kurang lebih 800 ekor HPR yang
diperluka pengawasan yang ketat agar terhindar dari terjadinya rabies (Anonim,
1997).
rabies, dan depopulasi HPR liar. Masyarakat merupakan aspek pokok dalam
jumlah hewan penularan rabies, semakin baik pemeliharaan HPR maka resiko
rabies pada anjing dengan cara vaksinasi massal pada populasi anjing, maka
penulis tertarik untuk membuat tugas akhir ini dengan judul “program
2
Program Pengendalian dan Pemberantasan Rabies oleh Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi
dan
Pertanian (DISPERINDAGKOPTAN) Di Kota Yogyakarta
DWI SISWATI
Universitas Gadjah Mada, 2015 | Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/
bebas dari penyakit rabies, sesuai pada program yang dikelurkan pemerintah
Tujuan
Tujuan dari penulisanya tugas akhir ini adalah penulis ingin mengetahui program
Manfaat
Manfaat dari tugas akhir ini agar pembaca dapat mengetahui cara
yogyakarta beserta hewan itu sendiri. Tugas akhir ini diharapkan dapat memberi