Anda di halaman 1dari 4

Pendidikan Modern Berbasis Teknologi dalam

Perkembangan Revolusi Industri 4.0

Manusia sejak awal lahir di dunia sejatinya tidak memiliki pengalaman


dalam melakukan berbagai hal. Maka dari itu dibutuhkan bantuan dari orang lain
yang lebih berpengalaman dalam membimbingnya. Dalam hal inilah dibutuhkan
peran pendidik dalam suatu pendidikan agar manusia tersebut dapat berkembang
menjadi lebih baik. Pendidikan merupakan hal yang memeran peran penting
dalam membangun Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Dengan
adanya suatu pendidikan yang berkualitas, maka di masa depan akan
menghasilkan manusia dengan kemampuan yang mumpuni untuk memenuhi
kehidupannya, sehingga di sisi lain hal tersebut juga meningkatkan kemakmuran
negara.

Pengetahuan dalam pendidikan dapat didapatkan dari berbagai hal, baik itu
dengan pendidikan formal maupun informal. Pendidikan formal didapatkan
melalui bangku pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi.
Sedangkan, pendidikan informal didapatkan melalui kegiatan sehari-hari yang
tanpa disadari seperti melihat orang lain membuat kerajinan. Sebenarnya,
pendidikan dapat dilaksanakan oleh manusia dewasa tanpa melalui pelajaran
formal yang diselenggarakan secara ilmiah terlebih dahulu, karena mereka
memiliki kemampuan untuk mengolah informasi dengan baik. Namun, pendidikan
formal lebih memiliki sifat wajib yang “memaksa” sehingga semua orang wajib
melaksanakan tanpa terkecuali. Contohnya adalah pelaksanaan wajib belajar
selama 12 tahun.

Seiring berkembangnya zaman, pendidikan pun juga mengalami


perkembangan menuju arah yang lebih baik. Perubahan tersebut disesuaikan
dengan keadaan dan kebutuhan masyarakat pada suatu waktu. Pendidikan dari
masa ke masa mengalami perubahan sejak zaman prasejarah, zaman kerajaan,
zaman kolonial, masa kemerdekaan, masa reformasi, hingga era modern revolusi
industri 4.0 saat ini. Perkembangan menuju pendidikan yang lebih baik adalah
tujuan negara Indonesia yang tercantum dalam alinea 4 pembukaan UUD 1945.
Di era globalisasi informasi saat ini, penggunaan teknologi sangat
membantu dalam penyelenggaraan pendidikan. Tantangan pendidikan global
adalah program peningkatan kualitas pembelajaran seiring kemajuan teknologi.
Sayangnya, Indonesia termasuk negara yang lambat dalam pendidikan berbasis
teknologinya. Permasalahan utama adalah adanya ketimpangan antara guru,
infrastruktur, dan anggaran. Infrastruktur Indonesia belum siap dalam menghadapi
pendidikan berbasis teknologi, terbukti dari tidak meratanya infrastruktur yang da
di tiap daerah. Di sisi lain, kemampuan guru-guru di sekolah untuk mendukung
penggunaan teknologi dalam pendidikan juga rendah. Padahal, alokasi anggaran
negara untuk pendidikan selalu masuk dalam 5 besar penggunaan APBD terbesar
dari tahun ke tahun.

Pendidikan yang berkualitas dapat dicapai dengan penyesuaian pola


pendidikan dengan keadaan saat ini. Sekarang Indonesia sedang dalam masa
revolusi Industri 4.0, tentunya solusi utama adalah penyelenggaraan pendidikan
dengan berbasis teknologi yang cepat, mudah, dan sederhana. Beberapa program
yang dapat ditawarkan, diantaranya :

1. Distance Learning
Distance Learning atau pendidikan jarak jauh adalah suatu cara efektif
dalam menyelesaikan permasalahan tempat belajar yang kurang.
Dengan adanya Distance Learning, siswa dan guru dapat melakukan
pembelajaran dalam jarak jauh melalui virtual learning. Virtual
Learning adalah proses pembelajaran dengan menggunakan webcam,
jadi dilakukan seperti video call antara guru dan siswa. Cara ini dapat
membantu siswa-siswi di daerah terpencil agar mendapat kualitas
pendidikan yang baik tanpa perlu berjam-jam melalui banyak
rintangan untuk datang ke sekolah. Hal utama yang harus diperbaiki
agar program ini berhasil adalah akses internet yang baik di seluruh
daerah di Indonesia.
2. e-Library (Electronic Book & Journal)
Selama ini, perpustakaan konvensional sepi pengunjung karena
kebanyakan siswa-siswi malas membaca. Selain itu, tidak semua
sekolah di Indonesia memiliki perpustakaan. Hal ini memicu
minimnya literasi di Indonesia. Untuk mengatasi permasalahan
tersebut, dapat diadakannya e-Library atau perpustakaan berbasis
online. Semua jurnal dan buku dapat diupload dalam suatu website
dan dapat diakses oleh seluruh pelajar Indonesia. Dalam hal ini,
Indonesia telah mengadakan beberapa website resmi seperti perpusnas
yang dapat diakses di https://e-resources.perpusnas.go.id/. Selain itu
ada website tidak resmi seperti google scholar, akademia, garba
rujukan digital, dan lainnya.
3. Sistem Penilaian Sekolah yang Berbasis Teknologi

Sampai saat ini, masih banyak sekolah yang melakukan proses


penilaiannya dengan cara konvensional. Penilaian tersebut dapat
dilihat dari pengadaan ujian dengan kertas. Sebenarnya sah-sah saja
apabila mengadakan ujian dengan kertas, namun hal tersebut menyita
banyak waktu dan biaya, serta rawan akan terjadinya human error.
Guru masih harus mengoreksi ujian siswa yang jumlahnya ratusan,
kemudian mengupload nilai di database sekolah. Dengan adanya ujian
berbasis komputer di tiap UH, UTS, hingga UAS maka dapat
mempersingkat waktu serta meminimalisir terjadinya human error.

Beberapa program yang ditawarkan memang memerlukan proses yang


cukup lama dan biaya yang cukup mahal. Namun, solusi ini adalah solusi jangka
panjang untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas di masa depan.
Kedepannya, diharapkan bahwa guru tidak hanya menjadi sumber ilmu,
melainkan juga jembatan ilmu antara siswa dengan kemajuan teknologi. Dengan
begitu, akan mempermudah Indonesia dalam mencapai salah satu tujuan negara
yang tercantum dalam alinea kempat UUD 1945, yaitu “mencerdaskan kehidupan
bangsa”. Pendidikan yang berkualitas pun dapat terlaksana dengan cara yang tepat
dan efektif hingga tercapai Sumber Daya Manusia (SDM) yang mumpuni.
BAKKER, A.H. 1987. Filsafat Pendidikan Sistematis. Yogyakarta, IKIP Sanata
Dharma.

Keegan, D. 1986. Foundation of Distance Learning. London: Routledge.

Tung Y. Khoe. 2000. Pendidikan dan Riset di Internet. Jakarta: Distanindo.

Anda mungkin juga menyukai