Anda di halaman 1dari 3

1.

Buktikan bahwa pendapat Robert Cox bahwa “Theory is Always For Some One and
Some Purposes” adalah benar
Semua pengetahuan mencerminka kepentingan dari para pengamat. Pengetahuan
bersifat bias karena dihasilkan dari perspektif sosial dari analis. Pengetahuan membuka
suatu kecenderungan (sadar atau tidak sadar) menunjuk kepentingan dan nilai-nilai dari
kelompok tertentu.
Pada tahun 1980an, studi HI mengalami perdebatan epistomologi dan ontologi yang
memunculkan perdebatam antara metodologi positivisme dan pos positivisme. Metode
positivisme berpedoman bahwa pengetahuan harus bebas nilai dan obyektif. Hal ini
bertentangan dengan metode pos positivisme yang beranggapan bahwa pengetahuan
tidak bebas nilai dan tidak obyektif. Teori kritis termasuk dalam kelompok post
positivisme yang menekankan pada cara berpikir yang menganggap pengetahuan sarat
akan nilai-nilai sosial dan politik yang disekelilingnya. Inilah yang dianggap Robert Cox
Theory is Always For Some One and Some Purposes” .
Teori Robert Cox bersasumsi bahwa melihat dunia dari posisi politik dan sosial yang
khusus dan tidak bebas. Tidak ada teori yang terlepas dari konteks waktu dan tempat.
Ketika sebuah teori muncul, hal yang penting adalah menguji ideologi dan perspektifnya.

2. Buktikan dengan bukti empiris bahwa slogan “Think Globally Act Locally” berhasil
mengatasi permasalah lingkungan global!
Think Globally Act Locally memiliki arti bahwa sementara masalah-masalah sosial
ekonomi dan lingkungan global terjadi dalam skala global, masalah-masalah ini hanya
bisa direspon dengan baik dengan cara menghancurkan struktur kekuasaan global dengan
menggerakkannya melalui tindakan lokal dan konstruksi komunitas politik berskala lebih
kecil dan ekonomi mandiri.
John Dryzek dalam Rational Ecology (1987) berasumsi keuntungan desentralisasi
adalah komunitas berskala lebih kecil lebih mampu memberi dukungan terhadap
lingkungan dalam lokalitasnya, dan lebih responsif terhadap kerusakan lingkungan
tersebut.
Asumsi John Dryzek adalah benar karena dengan adanya komunitas yang berskala
kecil lebih mampu mengatasi kerusakan lingkungan. Hal ini dibuktikan dalam adanya
Green Politics. Contohnya yaitu dibuatnya lembaga-lembaga di Indonesia untuk
mengatasi kerusakan lingkungan yaitu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan
(KLKH), Badan Lingkungan Hidup (BLH), Badan Restorasi Gambut (BRG), dll.
3. Buktikan dengan bukti empiris bahwa “Anarchy Is What State Make Of It”!
Anarchy Is What State Make Of It memiliki maksud bahwa kita menciptakan
kompetisi dan dilema keamanan kita sendiri dengan berinteraksi dengan cara-cara
tertentu satu sama lain yang menimbulkan hasil-hasil yang tidak bisa dihindari. Jika
kualitas interaksi berubah, jika kita mempersepsikan satu sama lain lebih sebagai teman
dari pada sebagai musuh, maka outcome internasional akan sangat berbeda.
Salah satu bukti empirisnya adalah Shanghai Cooperation Organization (SCO). SCO
adalah sebuah organisasi keamanan yang strategis di Asia Tengah dan mencakup 4
negara Asia Tengah dan 2 negara Great Power yaitu Rusia dan China.
“Anarchy Is What State Make Of It” berlaku pada SCO karena sifatnya yang realisme
defensif. Poin yang mendasari ini adalah kondisi security dilemma yang dialami negara
SCO karena China dan Rusia yang bersifat defensif adalah lebih diuntungkan. Namun
demikian SCO lebih memenuhi motivasi self interest yang dikemukakan Krasner dan
Grieco. Karena pada akhirnya negara-negara tetap memperhatikan relative gain yang
didapat di dalam organisasi untuk memperkuat negara.
Selain itu dalam sudut pandang liberalisme, SCO hanya memenuhi sebagian dari tiga
kondisi perdamaian yang dikemukakan KANT. Tingkat demokrasi negara SCO masih
sangat rendah. SCO dibentuk berdasarkan pertimbangan biaya untuk mencapai absolute
gain. Selain itu, SCO juga menjaga hubungan baik antara negaranya dengan melakukan
pertemuan-pertemuan sebagai rangka trust building.
Dapat disimpulkan bahwa sebenarnya Rusia dan Cina lebih kuat dan dapat
mengambil alih kekuasaan di negara Asia Tengah dengan cara menggabungkan diri ke
Organisasi SCO. Namun SCO mengambil relative gain sebagai tujuan sehingga tidak ada
pihak yang dirugikan. Selain itu dengan adanya trust building maka kualitas interaksi
akan selalu terjaga sehingga tidak akan terjadi permusuhan.

4. Jelaskan asumsi utama feminisme dalam buku Viotti dan Kapuli!


 Pendekatan feminis dimana menggunakan gender sebagai kategori utama analisis.
Di masyarakat sering terjadi stereotip yang berkaitan dengan gender atau jenis
kelamin. Kejantanan dikaitkan dengan aktivitas yang membutuhkan kekuatan fisik
dan daya kepemimpian di depan umum.Sebaliknya, karakteristik feminin berkaitan
dengan kurang agresif, individualistis, lemah lembut, dan ketergantungan dengan
orang lain. Karena adanya stigma ini, pria dan wanita mempertahankan karakteristik
masing-masing sehingga terjadi permasalahan ketika salah satu gender memiliki
karakter gender lawannya.
 Kedua, dari perspektif feminis gender sangat berpengaruh sebagai penanda
kekuasaan, baik di wilayah rumah maupun dunia kebijakan luar negeri dan
hubungan internasional. Akibatnya timbul hirarki gender dimana wanita berada pada
status lebih rendah daripada pria. Maka terjadilah ketidaksetaraan antara pria dan
wanita. Hubungan kekuasaan yang tidak sama ada melalui waktu, lintas budaya, dan
semua tingkatan analisis.
 Banyak feminis kontemporer didedikasikan untuk mencapai kesetaraan bagi
perempuan melalui penghapusan hubungan gender yang tidak setara. Ketika gender
diperkenalkan sebagai kategori analisis, asumsi lama tentang keamanan serta asumsi
baru tentang siapa yang diuntungkan dari globalisasi dapat diperiksa dengan lebih
manusiawi.

Anda mungkin juga menyukai