NO UNSUR URAIAN
Joko Pinurbo
JUDUL,
Tak ada kesedihan yang sia-sia
A PENGA
Waktu akan mengumpulkan
RANG, PUISI
pecahan-pecahannya
Untuk menyusun
kebahagiaanmu suatu ketika
B DIKSI (KATA -
1
SULIT),
MAKNA
GAYA Waktu akan mengumpulkan pecahan-pecahannya
BHS/UNGK / Untuk menyusun kebahagiaanmu suatu ketika
C PRIBAHASA
Majas hiperbola karena memuat sesuatu yang berlebihan dimana waktu nyatanya
tidak dapat mengumpulkan pecahannya untuk menyusun sebuah kebahagiaan.
Suasananya haru, karena dibalik kesedihan ternyata ada proses untuk
D SUASANA
kebahagiaan suatu saat nanti.
Nilai kesabaran dan ketabahan, yaitu ketika bersedih maka harus bangkit karena
E NILAI-NILAI
kebahagiaan di depan telah menanti.
1. Jangan terlalu larut dalam kesedihan
F AMANAT 2. Selalu ada kebahagiaan setelah kesedihan
3. Selalu berpikir positif
KELEBIHAN/ 1. Puisi terlalu pendek
G KEKURANG 2. Gaya bahasa yang digunakan sedikit
AN PUISI 3. Menggunakan diksi yang mudah dipahami pembaca
PARAFRASE/ Memparafrase puisi
MAKNA KESEDIHAN DAN KEBAHAGIAAN
PUISI
Joko Pinurbo
Tak ada kesedihan yang berakhir dengan sia-sia
H
Waktu yang akan mengumpulkan
pecahan-pecahannya kesedihan
Untuk menyusun sebuah
kebahagiaanmu suatu ketika di masa depan
Memprosakan puisi
Kesedihan yang kita rasakan tidak selalu berakhir dengan sia-sia. Seiring waktu,
kesedihan tersebut akan berubah menjadi kebahagiaan. Asalkan kita mau bangkit
dan memperbaikinya.
Jakarta, ....................................
Penulis,
...................................................
2
SMA NEGERI 28 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
NO UNSUR URAIAN
A JUDUL,
PENGA SURAT KOPI
RANG, PUISI
Joko Pinurbo
3
Mungkin karena itu
empat cangkir kopi sehari
bisa menjatuhkan kepala
dari bunuh diri
Burung menumpahkan
kicaunya ke dalam kopi
Matahari mencurahkan matanya
ke hitam kopi
Dan kopi meruapkan harum darah
dari lambungmu
4
1. Empat cangkir kopi sehari bisa menjatuhkan kepala dari bunuh diri
(Menegangkan)
2. Di waktu kecil aku pernah diberi ibu cium rasa kopi (Sedih)
4. Tiga teguk yang akan datang aku bakal mencecap hangat darahmu di bibir
cangkir kopiku (Menegangkan)
“Kurang atau lebih, setiap rezeki perlu dirayakan dengan secangkir kopi.”
E NILAI-NILAI Merupakan nilai sosial dimana kebiasaan di masyarakat bahwa rezeki dapat
naik ataupun turun, namun hal itu harus senantiasa disyukuri seperti dengan
meminum kopi.
Amanat yang terkandung adalah meskipun rezeki yang didapatkan sedikit
F AMANAT
ataupun lebih, semua harus disyukuri dengan hati yang ikhlas.
KELEBIHAN/ 1. Puisi terlalu pendek
G KEKURANG 2. Gaya bahasa yang digunakan sedikit
AN BUKU 3. Menggunakan diksi yang mudah dipahami pembaca
H PARAFRASE/
MAKNA Memparafrase puisi
PUISI SURAT KOPI
Joko Pinurbo
Suatu saat ketika aku minum kopi, aku teringat sebuah pesan darimu.
Kau mengatakan bahwa ketika rezeki yang datang kurang ataupun lebih,
tetap harus dirayakan dengan secangkir kopi.
Mungkin uang telah membuat gila hingga membuatku berpikir untuk
bunuh diri. Namun rutinitas minum kopi empat kali sehari berhasil
menggagalkan keinginan-keinginan yang muncul dari isi kepalaku untuk
mengakhiri hidup.
Ibuku juga suka kopi. Bahkan sewaktu aku kecil, ciumannya selalu
rasa kopi, rasa kopi kesukaannya. Sempat terpikir olehku apakah saat aku
bayi, air susunya juga rasa kopi?
Kopi adalah bagian dari diriku, telah terpaten di dalam namaku.
Bahkan burung dan matahari datang untuk memberkahi kopi yang akan
aku minum. Saat aku meminum kopiku ini, kau selalu teringat dalam tiap
tegukan kopiku.
Jakarta, ....................................
Penulis,
...................................................
6
SMA NEGERI 28 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
NO UNSUR URAIAN
A JUDUL,
PENGA
RANG, PUISI SURAT SARUNG
Joko Pinurbo
Terdapat majas pengulangan yaitu pada kalimat “Tuhan mau numpang” dan
“aku bantu”
1. Tuhan mau numpang tidur dalam sarungmu, menikmati betapa lenturnya
jingkrungmu.
Tuhan mau numpang demam dalam jingkrugmu, merasakan betapa gigihnya
gigilmu.
(Religius, damai)
D SUASANA
2. Menjingkrunglah.
Aku bantu menjungkrung dari jauh.
Menggigillah.
Aku bantu menggigil dari jauh.
(Tenang)
Nilai yang terkandung adalah nilai-nilai agama, yaitu adanya Tuhan dalam
E NILAI-NILAI
keseharian.
Senantiasa mengingat bahwa di setiap kesulitan pasti ada Tuhan yang selalu
F AMANAT
membantu.
KELEBIHAN/ 1. Puisi terlalu pendek
G KEKURANG 2. Gaya bahasa yang digunakan sedikit
AN BUKU 3. Menggunakan diksi yang mudah dipahami pembaca
H PARAFRASE/
MAKNA Memparafrase puisi
PUISI
SURAT SARUNG
Joko Pinurbo
Jakarta, ....................................
Penulis,
...................................................
9
SMA NEGERI 28 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
NO UNSUR URAIAN
A JUDUL,
PENGA SURAT MALAM
RANG, PUISI
Joko Pinurbo
Nilai yang terkandung adalah nilai kasih sayang antara dua orang yang saling
mencintai.
1. Hargai orang yang menyayangimu dengan tulus
F AMANAT
2. Jadilah orang baik pada orang lain, maka mereka akan baik padamu.
KELEBIHAN/ 1. Puisi terlalu pendek
G KEKURANG 2. Gaya bahasa yang digunakan sedikit
AN BUKU 3. Menggunakan diksi yang mudah dipahami pembaca
H PARAFRASE/ Memparafrase puisi
MAKNA
PUISI SURAT MALAM
Joko Pinurbo
Kau menanam diriku pada dalamnya sungaimu
dan seiring waktu aku tumbuh menjadi sebuah arus
yang selalu menyimpan mimpi-mimpimu
11
Kau menanam diriku pada kucingmu
dan seiring waktu aku tumbuh menjadi suara meong
yang mengancam dan mengusir sepi hidupmu
Kau adalah sosok yang selalu ada di dalam kehidupanku, dan aku
adalah sosok yang selalu ada di dalam kehidupanmu. Kita adalah sosok
yang saling melengkapi.
Kau membiarkanku memahamimu dengan baik sehingga aku
mengetahui semua mimpi-mimpimu. Kau membuatku menjadi sebuah
jarak yang akhirnya membuka semua gerbang mimpimu.
Kau membuatku bagian dari dirimu sehingga aku selalu ada untuk
menemanimu, dan kau pun tak akan merasakan kesepian. Kau membuatku
menjadi rumah tempatmu beristirahat ketika lelah dengan urusan duniamu.
Dan di tiap tidurmu, kau selalu menyebut namaku sehingga kau pun merasa
tenang. Aku adalah doa yang menghalau galau hatimu.
Jakarta, ....................................
Penulis,
...................................................
12
SMA NEGERI 28 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
NO UNSUR URAIAN
GENGGAM
Joko Pinurbo
JUDUL,
Sudah lama telpon genggam
A PENGA
menggenggam tangan saya
RANG, PUISI
Genggamannya lebih kuat
dari genggaman
tangan saya padanya
13
DIKSI (KATA 1. Sudah lama telpon genggam
B SULIT), Telpon genggam adalah alat komunikasi saat ini dan dapat dibawa kemana-
MAKNA kemana karena tidak menggunakan kabel fisik.
1. Sudah lama telpon genggam
menggenggam tangan saya
Genggamannya lebih kuat
dari genggaman
GAYA
tangan saya padanya
C BHS/UNGK /
Majas perulangan yaitu terjadi pengulangan pada kata “genggam”
PRIBAHASA
2. Sudah lama telpon genggam menggenggam tangan saya
Majas personifikasi yaitu benda mati (telpon genggam) melakukan kegiatan
seperti manusia (mengenggam)
Suasana yang terbangun adalah sedih karena telpon genggam telah mengurangi
D SUASANA
intensitas hubungan di dunia nyata.
Nilai yang terkandung adalah nilai individualistis seseorang karena adanya
E NILAI-NILAI
telpon genggam.
1. Jangan sampai telpon genggam memisahkanmu dengan orang yang tersayang
F AMANAT
2. Kita harus membatasi antara dunia maya dan dunia nyata
KELEBIHAN/ 1. Puisi terlalu pendek
G KEKURANG 2. Gaya bahasa yang digunakan sedikit
AN BUKU 3. Menggunakan diksi yang mudah dipahami pembaca
H PARAFRASE/ Memparafrase puisi
MAKNA
PUISI GENGGAM
Joko Pinurbo
Sudah lama dengana adanya telpon genggam canggih
telpon genggam tersebut menggenggam tangan saya dengan erat
Genggaman dari telpon genggam jauh lebih kuat
dari eratnya genggaman
tangan saya kepada dirinya
Memprosakan puisi
( 1-5 paragraf)
Jakarta, ....................................
Penulis,
..................................................
14
SMA NEGERI 28 JAKARTA
TAHUN PELAJARAN 2019-2020
\\\\
NO UNSUR URAIAN
A JUDUL,
PENGA SURAT KAU
RANG, PUISI
Joko Pinurbo
15
Kau tak ada di sarungku
ketika aku membutuhkan jingkrukmu
untuk meringkus dinginku
Joko Pinurbo
Kau adalah sosok yang tidak pernah ada tatkala aku sangat
membutuhkan kehadiran dirimu.
Kau tak ada untuk merambah rantauku. Kau tak ada di dekatku
untuk merubah gundahku menjadi tawa. Kau tak ada dalam sujudku
ketika aku sedang berdamai dengan hatiku. Kau tak ada untuk
mengamini segala doaku. Dan kau tak ada dalam mimpiku saat aku
terlelap.
Ternyata sosokmu telah menjelma menjadi diriku. Sehingga aku
memang tak perlu lagi menanyakan dimana keberadaanmu. Karena kau
adalah aku.
Jakarta, ....................................
Penulis,
...................................................
17