Anda di halaman 1dari 14

PENENTUAN JENIS KELAMIN

Perbedaan jenis kelamin pada suatu makhluk hidup


dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan faktor genetik.
Ada berberapa tipe penentuan jenis kelamin:
1. Tipe XY
Contoh pada Drosophila melanogaster dan mamalia termasuk
manusia
Drosophila melanogaster
Penentuan jenis kelamin pada Drosophila melanogaster ditentukan
oleh indeks kelamin yang rumusnya adalah sebagai berikut :

• Lalat jantan normal memiliki indeks kelamin 0,50


• Lalat betina normal mempunyai indeks kelamin 1
Indeks kelamin pada Drosophila dan penentuan jenis kelamin

a. jenis kelamin ditentukan oleh indeks kelamin


b. Kromosom X merupakan faktor penentu jenis kelamin betina, penentu jenis
kelamin jantan terdapat pada autosom
c. indeks kelamin > 1,00 atau < 0,50 menghasilkan kelainan
d. indeks kelamin < 1,00 tetapi > 0,50 menghasilkan lalat interseks
Manusia dan Mammalia
 individu jantan atau laki-laki normal  kromosom XY
 individu betina atau perempuan normal  kromosom kelamin XX

• Pada manusia, kromosom laki-laki normal adalah 46, XY (46


menunjukkan jumlah kromosom keseluruhan, terdiri dari 44
autosom dan 2 kromosom kelamin, XY).
• perempuan normal adalah 46, XX (46 menunjukkan jumlah
kromosom keseluruhan terdiri dari 44 autosom dan 2 kromosom
kelamin, XX).

Perempuan normal
Adakalanya dijumpai penderita kelainan genetik akibat peristiwa
gagal memisah pada saat oogenesis maupun spermatogenesis.
menyebabkan kelainan pada formula kromosom sehingga berakibat
pada fenotip.
1. Perempuan Sindroma Turner (kromosom 45, XO)
Ciri-ciri:
 tubuh pendek (sekitar 130 cm),
 lehernya pendek dan disamping leher terdapat suatu lipatan yang
mudah ditarik ke samping
 memiliki dada yang lebar,
 sifat seksual sekunder tidak tumbuh dengan sempurna
 tidak haid
 steril, dan
 memiliki IQ di bawah rata-rata.
2. Laki-laki Sindroma Klinefelter (kromosom 47, XXY)

Ciri-ciri:
 kaki dan lengan kelihatan panjang sehingga tubuhnya tampak
tinggi
 organ sekunder akan tumbuh, payudara membesar tetapi testis
mengecil
 memiliki dada yang sempit
 pinggul yang besar seperti pada wanita normal,
 steril, dan
 IQ di bawah rata-rata.
3. Perempuan XXX (kromosom 47, XXX)

 kromosom kelamin gagal memisah saat oogenesis


 Umumnya hidupnya tidak lama (meninggal pada masa kanak-
kanak),
 alat genitalia internal mengalami kemunduran.
Sindroma Down (pada laki-laki 47, XY, +21 dan pada
perempuan 47, XX, +21)

Ciri-ciri:
 tubuh pendek,
 muka bulat,
 kelopak mata ada lipatan epikantus seperti orang oriental,
 lidah besar dan beralur,
 gigi tidak teratur,
 hidung lebar dan rata,
 telapak tangan terdapat sebuah garis horizontal,
 IQ di bawah rata-rata.
Laki-laki penderita sindrom Down
Perempuan penderita sindrom Down
Tipe XO
Tipe XO dijumpai pada belalang jantan normal sedangkan belalang
betina normal XX

Tipe ZW

• Beberapa jenis burung, reptil, ikan, dan kupu-kupu mempunyai


sistem kelamin yang berkebalikan dengan sistem XY.
• Pada jantan bersifat homogamet, sedangkan betina bersifat
heterogamet.
• Untuk membedakan sistem kelamin XY, maka simbol yang
digunakan adalah ZZ dan ZW.
• individu jantan  ZZ
• individu betina  ZW
Tipe ZO

Unggas (ayam, itik, dan sebagainya)  sistem kelamin tipe ZO.


• betina ZO
• jantan ZZ

Tipe Ploidi

Tipe ini dijumpai pada anggota ordo Hymenoptera (seperti lebah


madu, semut, dll)
• penentuan jenis kelamin tidak berhubungan dengan kromosom
kelamin.
• lebah madu yang melakukan parthenogenesis  menghasilkan
lebah jantan bersifat haploid (n = 16).
• sel telur yang dibuahi spermatozoa  menghasilkan lebah betina
(lebah ratu dan lebah pekerja)  bersifat diploid (2n = 32).
• lebah ratu bersifat fertil, sedangkan lebah pekerja bersifat steril
dikarenakan perbedaan tempat dan makanan.

Anda mungkin juga menyukai