Bahan:
Sampel bakteri diperoleh dari Sedimen dan Air dari Sungai Cikijing
Rancaekek Kabupaten Bandung Jawa Barat.
Untuk Kultifasi/ Isolasi Bakteri:
- Aquades steril
- NaCl fisiologis
- Media Nutrien Agar
- Media Nurien Agar yang diperkaya K2CrO4 0,2 mg/L
Untuk Tantang Bakteri Trehadap Logam Berat:
- Medium Cair Nutrien Broth (NB) yang telah diperkya K 2CrO4 dengan
konsentrasi masing-masing 50,150, 500, 1000, dan 1500 ppm.
Untuk Uji Reduksi Bakteri:
- Medium Cair Nutrien Broth (NB) yang telah diperkya K 2CrO4 dengan
konsentrasi masing-masing 300,700, dan 1000 rpm.
- Kompleks Cr dari supernatan dengan komposisi:
12,5 ml Aquades Ph 3
250 µL Larutan Diphenil Charbazida 1g/400ml aseton
Sampel yang sesuai dengan faktor pengenceran
Untuk Identifikasi Molekuler dengan Primer 16S Rrna
Isolasi DNA Genom Bakeri:
- Hasil kultur Uji Reduksi Bakteri
- Larutan I (resuspension solution)
- Larutan II (lyis solution)
- Larutan III (neutralizing solution)
- Ethanol absolute
- Buffer TE
Amplifikasi DNA dengan PCR:
- Pimer 16S rRNA 9F (5’-GAGTTTGATCCTGGCTCAG)
- Primer 1492R (5’-GGCTACCTTGTTACGACTT)
- Komponen reaksi PCR:
Nuclease Free Water 10,5 µL
KAPA 2G FAST Master Mix 12,5 µL
Primer forward
Reverse @ 0,5 µL
DNA template 1 µL
Elektroforesis:
- EtBr
- Gel agarose 1% (bubuk agarosa 0,4 g dalam TBE 40ml (Thris-Borate
EDTA)
- 5 µL DNA hasil PCR
Analisis Bioinformatik:
- Tidak ada
Alat:
Untuk Kultifasi/Isolasi Bakteri:
- Tabung reaksi
- Cawan petri
- Pipet Mohr
- Batang L
Untuk Tantang Bakteri Trehadap Logam Berat:
- Inkobator shaker
- Spektrofotometer
Untuk Uji Reduksi Bakteri:
- Inkobator shaker
- Sentrifuge
- Spektrofotometer
Untuk Identifikasi Molekuler dengan Primer 16S Rrna
Isolasi DNA Genom Bakeri:
- Tabung Eppendorf
- Sentrifuge
- Vortex
- Microcentrifuge
- micropipette
- Tube
- Tip putih, kuning, biru
Amplifikasi DNA dengan PCR:
- Thermal Cycler
- Micropipette
- vort
Elektroforesis:
- Aparatus elektroforesis (tray, comb, chamber)
Analisis Bioinformatik:
- Perangkat Bioinformatik (bioedit)
Cara Kerja
Isolasi Sampel:
1. Siapkan alat dan bahan
2. Membuat pengenceran sampel pada tabung reaksi sampai 10 -4, 10-5, dan
10-6
3. Memindahkan 1ml biakan dari tabung pengencer ke atas media NA
ratakan dengan batang L, inkubasi pada suhu 300C selama 2-3 hari
4. Jika telah terlihat pertumbuhan bakteri, diambil single koloni secepatnya
dan goreskan/pindahkan kemedia NA yang baru
5. Jika telah terlihat pertumbuhan lanjutkan dengan pemurnian isolate
hingga benar-benar tidak ada isolate lain yang tumbuh
6. Setelah murni, Isolat dikultur dalam medium NA yang telah diperkaya
K2CrO4
7. Isolat diperkaya dalam media agar miring dan cawan petri untuk
dilakukan uji karakteristik isolat.
Elekrtoforesis:
1. Pembuatan gel agarosa 1%:
Mencampurkan bubuk agarosa sebanyak 0,4g dalam TBE 40 ml
(Thris-Borate EDTA)
Rendm gel agarose secara sub marine atau direndam seluruhnya dalam
running buffer (TBE)
2. Masukkan 5µL DNA hasil PCR dan penanda berat molekul kedlam
sumur-sumur gel
3. Gunakan Voltase 75 volt dengan kuat arus 100 mA selama 60 menit
Analisis Bioinformatik:
1. Didapat hsil Elektroforesis isolat DNA bakteri produk 16S r RNA
2. Lakukan purifikasi untuk mendapatkan sequencing DNA isolat bakteri
3. Analisis sequencing DNA dengan menggunakkan perangkat
bioinformatil(bioedit)
4. Cocokkan dengan data di NCBI melalui program BLAST (Basic Local
Alignment Search Tool)
Dari kesepuluh isolat bakteri, terdiri dari 3 isolat yang bersumber dari
sampel air yaitu : A.3.4 ; A.2.1 dan A.3.3. Sedangkan sampel bakteri dari
sedimen berjumlah 7 isolat yaitu S.3.1.4 ; S.13.2.2 ; S.14.2 ; S.13.1.1 ; S.7.1 ;
S.143.1.1 dan s.13.2.1. Jumlah isolat dari sedimen lebih banyak dikarenakan
bakteri lebih banyak hidup pada substrat-substrat dari pada air yang lebih
cenderung mengalirkan bakteri
Hasil Uji Tantang Bakteri Terhadap Cr (VI)
Hasil akhir dari elektroforesis marker 1kb ladder menunjukkan pita DNA
kedua isolat bakteri A.3.3 dan S.3.14 berukuran 1500 bp.