ABSTRAK
230
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
Tata Busana. Mata kuliah Disain Busana dan lingkungan mahasiswa. Bahan ajar
ini dijadwalkan pada semester 4 dapat membantu mahasiswa memperoleh
(semester genap) dengan bobot 3 SKS. alternatif bahan pembelajaran disamping
Mata kuliah disain busana, buku teks pelajaran yang kadang-kadang
dibutuhkan kreasi dan variasi model serta sulit diperoleh. Dikmenum (2004)
metode pembelajaran yang baik. Bagi menjelaskan bahan ajar adalah segala
sebagian mahasiswa dianggap sebagai bentuk bahan yang digunakan untuk
mata kuliah yang sulit dan butuh membantu guru atau instruktur dalam
perhatian ekstra agar mahasiswa melaksanakan kegiatan belajar mengajar.
mendapatkan nilai atau hasil yang Banyak sekali bentuk bahan ajar yang
memuaskan pada mata kuliah disain digunakan dalam dunia pendidikan, salah
busana ini. Kebanyakan sumber belajar satunya yaitu modul.
yang digunakan mahasiswa adalah Prastowo (2013) berpendapat
berupa handout dan slide powerpoint dari bahwa modul merupakan sebuah bahan
dosen karena belum tersedianya modul ajar yang disusun secara sistematis
pembelajaran untuk mata kuliah tersebut. sehingga penggunanya dapat belajar
Pengadaan atau pengembangan modul secara mandiri dengan atau tanpa seorang
disain busana akan sangat membantu guru. Bahan ajar dikatakan layak menurut
mahasiswa dalam proses pembelajaran BSNP (dalam Muslich, 2010 dan
mata kuliah tersebut. Sehingga Depdiknas, 2007) apabila memenuhi
pengembangan modul disain busana empat komponen yaitu komponen
merupakan salah satu langkah untuk kelayakan isi, komponen kelayakan
meningkatkan kemampuan keterampilan kebahasaan, komponen kelayakan
merancang sebuah busana yang baik dan penyajian, dan komponen kelayakan
benar. Hal ini merupakan salah satu kegrafikan.
langkah mahasiswa yang sangat penting Peningkatan kualitas pembelajaran
untuk menjadi seorang desainer yang ahli mata kuliah Disain Busana dapat dimulai
dalam mendesain atau menciptakan dari proses pembelajaran mata kuliah
busana yang akan diproduksi dan Disain Busana di kelas. Untuk
merupakan mata kuliah prasyarat bagi meningkatkan kualitas proses
mahasiswa yang akan mengambil mata pembelajaran diperlukan sarana
kuliah peragaan busana. penunjang seperti perangkat
Peningkatan kualitas proses pembelajaran berupa modul pembelajaran
pembelajaran di perguruan tinggi dapat yang dapat memenuhi kebutuhan belajar
dilakukan dengan berbagai strategi dan mahasiswa sesuai dengan pendekatan
salah satu alternatif yang dapat ditempuh pembelajaran yang digunakan. Hal ini
adalah pengembangan bahan ajar. dilakukan agar mahasiswa dapat belajar
Pengembangan bahan ajar yang secara aktif. Selain itu, modul
dilakukan oleh seorang dosen untuk pembelajaran yang baik juga
memecahkan permasalahan pembelajaran memudahkan dosen dalam mengelola
dengan memperhatikan sasaran atau proses pembelajaran dan melakukan
mahasiswa dan juga menyesuaikan penilaian (assessment), untuk itu
dengan kompetensi yang harus dicapai hendaknya setiap dosen membuat modul
(Haryanto, 2016). Menurut Poerwanti pembelajaran yang sesuai dengan kondisi
dkk (2017) bahwa, bahan ajar disusun kelasnya masing-masing sebelum
dengan tujuan menyediakan bahan untuk memulai proses pembelajaran.
pembelajaran yang sesuai dengan Modul yang dikembangkan peneliti
tuntutan kurikulum yang berlaku dengan adalah modul yang menerapkan
mempertimbangkan kebutuhan pendekatan pembelajaran penemuan
mahasiswa yang meliputi karakteristik (discovery). Modul yang dikembangkan
231
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
232
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
233
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
234
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
235
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
83% atau kategori sangat layak, kategori yaitu tahap pendefinisian (define),
materi pada modul terdapat 4 indikator tahap perancangan (design), tahap
dengan nilai rata-rata 78% atau kategori pengembangan (development) dan
layak dan kategori bahasa dalam modul tahap penyebaran (disseminate).
pembelajaran terdapat 3 indikator dengan 2. Modul pembelajaran berbasis
nilai rata-rata 85% atau kategori sangat discovery learning pada mata kuliah
layak. Dari ketiga aspek penilaian respon disain busana yang dikembangkan
mahasiswa terhadap modul pembelajaran memenuhi kreteria kevalidan,
mendapatkan nilai rata-rata sebesar 82% sehingga modul pembelajaran yang
atau masuk pada katergori sangat layak. dikembangkan dinyatakan layak
Hal ini berarti secara umum mahasiswa untuk digunakan sebagai perangkat
merespon positif terhadap modul yang pembelajaran.
dikembangkan terkait materi, bahasa, dan 3. Hasil analisis perhitungan angket
ketertarikan terhadap modul. respon mahasiswa, memberikan
Berdasarkan hasil pengembangan respon positif terhadap
dan analisis data di atas mengenai modul pengembangan modul pembelajaran
pembelajaran berbasis discovery learning berbasis discovery learning pada
pada mata kuliah disain busana, dapat mata kuliah disain busana sehingga
disimpulkan bahwa modul yang telah modul pembelajaran yang
dikembangkan dan divalidasi oleh para dikembangkan layak digunakan
ahli sudah layak digunakan dalam proses dalam proses perkuliahan di Jurusan
pembelajaran. Adanya modul dengan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
menggunakan pendekatan berbasis Universitas Negeri Makassar.
discovery learning dalam upaya untuk
meningkatkan kemampuan kognitif UCAPAN TERIMAKASIH
sasaran didik dan dalam waktu
bersamaan juga mengembangkan Ucapan terima kasih dan
kemampuan psikomotoriknya, sehingga penghargaan setinggi-tingginya atas
dengan demikian luaran pendidikan segala bantuan material dan moril peneliti
dengan discovery learning ini sangat sampaikan pada masing-masing kepada:
komprehensif dan sangat relevan dengan (1) Pemerintah dalam hal ini Kementrian
tuntutan dunia kerja. Mahasiswa dapat Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
belajar secara mandiri dengan yang telah memberikan bantuan hibah
menggunakan modul tanpa bantuan atau penelitian kepada kami, (2) Rektor
keberadaan pendidik yang biasanya ada Universitas Negeri Makassar, (3) Ketua
dalam setiap pembelajaran. Ini membuat Jurusan PKK FT UNM, (4) Dosen
mahasiswa memiliki keterampilan untuk matakuliah Disain Busana yang telah
menggali informasi maupun materi dan membantu pelaksanaan penelitian ini, (3)
mengembangkannya secara mandiri, Validator pada penelitian ini, dan (4)
tidak selalu harus tergantung kepada Mahasiswa Jurusan Pendidikan
dosen. Kesejahteraan Keluarga sebagai subjek
dalam penelitian ini.
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
1. Proses pengembangan modul
Haryanto. 2016. Pengembangan Bahan
pembelajaran berbasis discovery
Ajar Cetak dalam Applied
learning pada mata kuliah disain
Approach (AA) Buku 1.
busana menggunakan modifikasi
Yogyakarta: UNY Press.
model 4-D (Four-D Model) oleh
Thiagarajan melalui empat tahap
236
SEMINAR NASIONAL
FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
237