Anda di halaman 1dari 20

TUGAS JAGA FORKLIN

Kunthi Yulianti
Daftar Masalah (SKDI 2012)
Kedokteran Forensik & Medikolegal
1 Kematian yg tdk jelas penyebabnya 12 Pengguguran kandungan
2 Kekerasan tumpul 13 Kematian mendadak
3 Kekerasan tajam 14 Keracunan
4 Trauma kimia 15 Jenazah yang tidak teridentifikasi
5 Luka tembak 16 Kebutuhan visum di layanan primer

6 Luka listrik dan petir 17 Bunuh diri


7 Barotrauma 18 Kekerasan pada wanita dan anak
8 Trauma suhu 19 Kejahatan seksual
9 Asfiksia 20 Penganiayaan/perlukaan
10 Tenggelam 21 Audit Medik
11 Pembunuhan anak sendiri 22 Masalah terkait profesi dokter
Daftar Penyakit (SKDI 2012)
Kedokteran
No
Forensik & Medikolegal
Daftar Penyakit Tingkat Kemampuan
1 Kekerasan tumpul 4A
2 Kekerasan tajam 4A
3 Trauma kimia 3A
4 Luka tembak 3A
5 Luka listrik dan petir 2
6 Barotrauma 2
7 Trauma suhu 2
8 Asfiksia 3A
9 Tenggelam 3A
10 Pembunuhan anak sendiri 3A
11 Pengguguran kandungan 3A
12 Kematian mendadak 3B
13 Toksikologi forensik 3A
Daftar Ketrampilan Klinis (SKDI 2012)
Kedokteran Forensik & Medikolegal
No Keterampilan Tingkat Keterampilan
1 Prosedur medikolegal 4A
2 Pembuatan Visum et Repertum 4A
3 Pembuatan surat keterangan medis 4A
4 Penerbitan sertifikat kematian 4A
5 Pemeriksaan selaput dara 3
6 Pemeriksaan anus 4A
7 Deskripsi luka 4A
8 Pemeriksaan derajat luka 4A
9 Pemeriksaan luar korban mati 4A
10 Pengambilan sampel vaginal swab, buccal swab, 4A
darah, urine, dan isi lambung
11 Pemeriksaan bercak darah, cairan mani, dan sperma 3

12 Fotografi forensik 3
SKDI 2012
• Korban Mati (level kompetensi 4A) • Teknik Otopsi (level kompetensi 2)
• 113 Pemeriksaan label mayat • 123 Pemeriksaan rongga kepala
• 114 Pemeriksaan baju mayat • 124 Pemeriksaan rongga dada
• 115 Pemeriksaan lebam mayat • 125 Pemeriksaan rongga abdomen
• 116 Pemeriksaan kaku mayat • 126 Pemeriksaan sistem urogenital
• 117 Pemeriksaan tanda-tanda asfiksia • 127 Pemeriksaan saluran luka
• 118 Pemeriksaan gigi mayat • 128 Pemeriksaan uji apung paru
• 119 Pemeriksaan lubang-lubang pada tubuh • 129 Pemeriksaan getah paru
• 120 Pemeriksaan korban trauma dan deskripsi luka
• 121 Pemeriksaan patah tulang
• 122 Pemeriksaan tanda tenggelam
LEARNING OBJECTIVE FORKLIN

Memahami dualism biomedis


Memahami prosedur medikolegal kasus forklin

Mampu melakukan informed consent


Mampu melakukan fotografi forensik

Mampu melakukan pemeriksaan korban hidup


Mampu mengusulkan pemeriksaan penunjang
Mampu menganalisis dampak luka pada tubuh dan membuat kualifikasi
luka
DUALISME BIOMEDIS

?
• Cara pandang seorang dokter terhadap pasien yang diduga
sebagai KORBAN HIDUP TINDAK PIDANA (misal pasien
perlukaan, kejahatan seksual, keracunan)
• Sebagai pasien : hak pasien dan kewajiban
• “BARANG BUKTI” tindak pidana : kewajiban dokter mendokumentasikan
• Melekat pada tugas keseharian seorang dokter
Tahapan Kasus Pasien Dengan Luka

1 2 3
Screening kasus : Kecelakaan Anamnesis :
berdasarkan cara keluhan utama,
perlukaan: Non kecelakaan kronologis
kejadian, keluhan
Aniaya/kecelakaan tambahan
/tentamen suicide

6 5 4
Analisa dampak Pemeriksaan Pemeriksaan fisik umum:
trauma pada tubuh penunjang dan Status vital, status
kualifikasi luka tindakan medis : general, status lokalis :
Luka/patah tulang
Hasilnya ???
TAHAPAN

?
Analisa dampak luka
 Berat  pasal 90 KUHP
 Tidak diharapkan sembuh/mendatangkan bahaya maut
 Tidak mampu terus menerus menjalankan tugas jabatan atau pencaharian
 Kehilangan salah satu pancaindera
 Mendapat cacat berat (verminking)
 Lumpuh
 Terganggunya daya pikir 4 minggu atau lebih
 Gugurnya janin dari kandungan seorang perempuan
 Sedang/ringan
 Jenis luka
 Jumlah dan ukuran luka
 Lokasi luka ada dampak pada organ dalam
 Dampak luka pada fisiologis tubuh
 Perlu tindakan medis khusus
Non luka
 Kejahatan seksual
 Korban : perkosaan, bersetubuh dengan
anak di bawah umur, kekerasan seksual
pada anak/cabul, bersetubuh dengan
wanita tidak berdaya dll
 Terduga pelaku : overspell/perjinahan:
perselingkuhan
 Keracunan
ISTILAH
 Perkosaan : barang siapa yang bersetubuh dengan perempuan yang
bukan istrinya, dengan kekerasan atau ancaman kekerasan
 Persetubuhan : hubungan genitogeniltal
 Penetrasi
 Ejakulasi
 Overspell/perjinahan  perselingkuhan
 Perbuatan cabul : kegiatan yang berbau seks tanpa persetubuhan
 Wanita tidak berdaya : pingsan, tidur, tidak sadar tanpa usaha pelaku
 Anak di bawah umur : KUHP dibawah 16 tahun, UU PA dibawah 18
tahun
PRINSIP PEMERIKSAAN

 DUALISME BIOMEDIS
 Korban : perintah undang-undang
 Pasien : hak otonomi  informed consent menolak  koordinasi
dengan polisi
 PRIVACY: terjaga komunikasi, rahasia jabatan
 SOPAN : tidak mempermalukan  foto telanjang bulat
 Pastikan laki-laki atau perempuan  Tanyacek status lokalis
genetalia
 Prosedur medikolegal : SPV ada/tidak
SAAT PEMERIKSAAN KORBAN
KEKERASAN SEKSUAL
• Privasi setting
• Informed consent
• Bedakan korban laki-laki dan perempuan
• Laki-laki : bedah
• Perempuan obsgyn
• Posisi pemeriksaan anak dan dewasa
• Dewasa : meja gyn litotomi
• Anak : frogleg position, knee-chest position
• Analsex : knee-chest position
Tahapan pemeriksaan
• Cek SPV  ada korban, tidak ada pasien
• Anamnesis : kronologis kejadian, apa yang telah dilakukan setelah kejadian
• Informed consent pemeriksaan fisik dan penunjang
• Pemeriksaan fisik :
• Vital sign
• Tanda kedewasaan : tanner scale, gigi, fisik umum
• Status generale
• Status lokalis :
• Luka
• Genital
• Anal
• Penunjang  sesuai kasus : spermatozoa dan komponen semen dgn
menggunakan swab/bilasan, tes kehamilan, penyakit menular seksual
CONTOH LAPORAN ANAMESIS
Korban datang dalam keadaan sadar, diantar oleh……. Mengeluh nyeri
pada…. setelah mengalami……., … jam sebelum pemeriksaan. Keluhan
lain berupa…….….. Riwayat …………

Korban datang dalam keadaan sadar, diantar…. oleh…. mengaku


telah…..(kapan)….jam/hari sebelum pemeriksaan. (tambahan
keterangan lainnya)

Korban datang dalam keadaan…rujukan dari RS/Pusk dengan


membawa hasil pemeriksaan….dan didiagnosis ….
KESIMPULAN
KASUS LUKA

• Identitas
• Jenis perlukaan
• Jenis kekerasan penyebab perlukaan
• Kualifikasi luka
KESIMPULAN KASUS
KEJAHATAN SEKSUAL
• Identitas
• Jenis perlukaan
• Jenis kekerasan penyebab perlukaan
• Ada tidak persetubuhan
• Akibat persetubuhan

Anda mungkin juga menyukai