Anda di halaman 1dari 1

1.

5 DEDUKSI DAN INDUKSI

Hasil dari riset harus dijelaskan dengan argumen yang dapat diterima. Argumen (argument)
memungkinkan periset untuk menjelaskan, menginterpretasikan, mempertahankan, menantang dan
mencari arti lebih lanjut (Cooper dan Schindler, 2003). Dua bentuk dari proses argumen yang digunakan
di riset adalah deduksi (deduction) dan induksi (induction).

Pendekatan saintifik menggunakan struktur teori untuk mem- bentuk hipotesis dan kemudian
menggunakan fakta atau data empiris untuk menguji hipotesis untuk mendapatkan kesimpulan atau
konklusinya. Proses mengambil kesimpulan seperti ini yaitu menguji hipotesis dengan menggunakan
data empiris disebut dengan proses deduksi (deduction) dan metodenya disebut dengan metode
deduktif (deductive method) dan riset yang me- nguji hipotesis disebut dengan riset deduktif (deductive
research). Deduksi (deduction) adalah proses pengambilan keputusan berdasarkan hasil analisis dari
data. Misalnya dari proses pengu- jian hipotesis dengan menggunakan data didapatkan hasil bahwa
meningkatnya aliran kas perusahaan akan meningkatkan harga sahamnya. Dari hasil analisis data ini
maka dapat dideduksi bahwa untuk meningkatkan harga sahamnya, perusahaan harus meningkatkan
nilai aliran kasnya. Dengan demikian urutan proses riset dari pendekatan deduktif ini adalah 1)
membangun hipotesis berbasis struktur teori, 2) mengumpulkan fakta atau data empiris terlebih dahulu
dan 3) setelah itu menggunakan data tersebut untuk menguji hipotesisnya dan 4) mengambil simpulan
(membe- rikan argumentasi).

'Proses pengambilan keputusan secara deduksi (deduction) didasarkan pada alasan- alasan yang benar
dan valid. Untuk suatu deduksi yang benar, maka 1) alasan-alasan (premises) harus benar sesuai dengan
kenyataan sebenarnya dan 2) kesimpulan harus diambil dari alasan-alasannya (valid). Misalnya adalah

• Semua dosen yang sudah lulus penataran etika adalah dosen yang jujur (hipotesis).

• Henra adalah dosen yang sudah lulus penataran etika (premise)

• Henra adalah dosen yang jujur (konklusi).

Proses deduksi dianggap valid jika tidak mungkin membuat kesimpulan menjadi salah jika semua
premise-nya benar. Konklusi hanya dapat diterima jika semua premise-nya benar dan valid. Jika ada
premise yang tidak sesuai dengan kenyataannya, maka hasil

Anda mungkin juga menyukai