Novel karangan Tere Liye ini merupakan novel yang menarik dengan
mengangkat peristiwa gempa dan tsunami Aceh. Tere Liye sangat pandai menata
cerita dengan baik. Keberpihakan pengarang pada tokoh Delisa yang digambarkan
sebagai gadis kecil yang tegar. Pengarang setuju bahwa Delisa mendapatkan hafalan
bacaan shalatnya kembali bukan karna hadiah, melainkan karena keikhlasan dan
kegigihannya.
Novel Hafalan Shalat Delisa adalah sebuah novel karangan Tere Liye yang
menceritakan tentang perjuangan seorang anak kecil dalam menghafal bacaan shalat.
Novel ini mengetengahkan tema sosial dan budaya. Pada novel tersebut, Penulis
banyak sekai membubuhkan nilai moral dalam berkehidupan sosial dengan
didasarkan oleh nilai-nilai agama.
Dapat kita ketahui pada salah satu dialog yaitu Aisyah ( Kakak Delisa )
menyesali akan sikap dan perbuatan yang pernah ia lakukan kepada Adiknya, Delisa.
Aisyah menyadarinya ketika Guru Aisyah yang bernama Pak Jamal berkata :
“Boleh jadi saudara-saudara kita akan menjadi tameng api neraka. Maka
berbuat baiklah pada mereka. Boleh jadi adik-adik kita akan menjadi perisai
cambuk malaikat, maka berbuat baiklah pada mereka. Boleh jadi saudara-
saudara kita akan menjadi penghalang siksa dan azab himpitan liang kubur,
maka berbuat baiklah pada mereka.” (Hal. 49-50)
Tema : Kegigihan
Tokoh & Perwatakan :
a. Delisa
- Penyayang
Kutipan : ““Delisa... cinta Ummi karna Allah!” ia pelan sekali
mengatakan itu” ( Hal. 53 )
- Suka Berbagi
Kutipan : ““Kak Aisyah tenang aja, nanti Delisa kasih pinjam deh” Delisa
sudah berseru duluan” ( Hal. 14 )
- Tegar
Kutipan : ““Kaki... kaki Delisa dipotong Bi!” Delisa menyeringai. Abi
mengeluh? “ ( Hal. 144 )
- Pantang Menyerah
Kutipan : “Badan terus terseret. Ya Allah, Delisa di tengah sadar dan
tidaknya ingin sujud... Ya Alah, Delisa ingin sujud dengan sempurna.
Delisa sekarang hapal bacaanya... Delisa tidak lupa seperti tadi subuh”
(Hal. 71)
b. Ummi Salamah
- Bijaksana
Kutipan : “Tidak! Ummi memang sengaja menunjuk Aisyah melakukan
pekerjaan itu, agar Aisyah lebih bertanggung jawab atas Adiknya”
(Hal. )
- Penyayang
Kutipan : “Ummi cinta Delisa karena Allah!” (Hal 53)
c. Abi Usman
- Pekerja Keras
Kutipan : “Abi bekerja sebagai pelaut disalah satu kapal tanker
perusahaan minyak asing-arun yang pulangnya tiga bulan sekali
(Hal )