Anda di halaman 1dari 11

TUGAS PRAKTIK

MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA


ANALISIS NOVEL
HENDRICK KARYA RISA SARASWATI

Kelas : XII IPA 1

Kelompok 1 :
 Angga Hidayah
 Cindy Putri Aulia
 Nofia Ramayanti
 Salju Qurrata Ayyun
 Salwa Fadillah Putri
 Silvana Azzahra
 Syadza Azalia Renanda

Guru Pembimbing : Urwatil Usqa, S.Pd


NIP : 19780627 200604 2 015

SMA NEGERI 1 MUKOMUKO


TAHUN AJARAN 2019/2020
IDENTITAS NOVEL

Judul : Hendrick
Penerbit : PT. Bukune Kreatif Cipta
Tahun Terbit : 2016
Penulis/Pengarang : Risa Saraswati
Jumlah Halaman : 246 Lembar
ISBN : 978-602-220-201-1
A. Menafsir Pandangan Pengarang terhadap Kehidupan dalam
Novel

1. Menangkap Maksud Pengarang terhadap Kehidupan dalam Novel

Kutipan novel tersebut menceritakan pandangan pengarang


terhadap kehidupan seorang anak keturunan Belanda yang bernama
Hendrick Konnings. Pengarang juga menceritakan kisah hidup keluarga
Hendrick yang merupakan pengusaha perkebunan tanaman Kina pada
masa Hindia-Belanda. Selain itu, pengarang juga menceritakan relasi
tokoh utama dengan tokoh lain. Hendrick Konnings digambarkan sebagai
orang yang hangat, periang, sedikit arogan. Namun, pengarang mengubah
gambaran tersebut setelah munculnya konflik.

2. Menerangkan Maksud Pengarang terhadap Kehidupan dalam Novel

Dalam novel ini, pengarang sangat antusias dalam menggali


informasi tentang sahabat tak kasat matanya yang dikenal sangat tidak
terbuka, arogan tetapi tampan.
Meskipun sulit, pengarang mencoba membujuk temannya itu tanpa
harus memaksanya karena pengarang tahu bahwa tokoh Hendrick dikenal
sensitif. Hal itu memang berhasil tapi kebahagiaan yang didapat oleh
pengarang digantikan cerita pilu yang menyakitkan dari kehidupan
Hendrick.
Semakin pengarang mengorek masa lalu Hendrick, semakin berat
bagi pengarang untuk menuliskan kisah Hendrick. Walaupun itu berat
tapi pengarang harus melakukannya karena inilah saatnya penasaran yang
dibalaskan dengan kisah pilu.
B. MENGANALISIS ISI DAN KEBAHASAAN NOVEL

1. Menganalisis Isi Novel Berdasarkan Unsur Intrinsiknya

a. Tokoh dan Penokohan


 Hendrick Konnings : Kasar, Jahil, Penyayang, Pintar, Humoris
“Hendrick Konning menjadi anak yang dipuja di Sekolah, karena tak hanya
pintar, dia juga tampan, namun jika dia sudah benar-benar akrab dengan
seseorang Ia akan menunjukkan sifat aslinya yang jahil dan humoris” (Hal. 11).
Bukti lainnya : Halaman 12 , 33 , 59 , 67 , 80 , 128 , dan 156

 Jeremy Konnings : Penyabar, Baik Hati, Penyayang


“ “Tentu saja tidak, Sayang. Aku tak akan tenang meninggalkannya sendirian di
sini” ” (Hal. 111)
Bukti lainnya : Halaman 19 , 29 , 83 , 91 , 109

 Nina Roux : Rapuh, Mudah Depresi, Penyayang


“Nina memiliki kekurangan terselubung dalam jiwanya. Perempuan ini sangat
rapuh, mudah depresi dan butuh waktu lama untuk kembali normal” (Hal. 14)
Bukti lainnya : Halaman 11 , 13 , 20 , 32 , 57 , 123 , 130 , 211

 Immanuel & Manuella: Nakal


“Maaf, Tuan. Adik saya memang sangat nakal” (Hal. 16)

 Hans : Baik, Penyabar, Penyayang, Perhatian


“ “Kau harus makan, Hendrick.” Hans memohon dengan sangat hati-hati”
(Hal. 147)
Bukti lainnya : Halaman 39 , 63 , 89 , 177

 Helena : Baik, Penyabar, Penyayang


“Dengan panik, dia bersepeda berkeliling Kota sambil terus meneriakkan nama
Hendrick” (Hal. 67)
Bukti lainnya : Halaman 57 , 58 , 137

 Oma Rosemary : Baik, Penyabar, Penyayang


“ “Kami baru menghabiskan dua potong, kau boleh menghabiskan sisanya!”
wanita tua itu kini tertawa” (Hal. 40)
Bukti lainnya : Halaman 39 , 85 , 147
 Suster Irene : Baik
“ “Pergilah, Helena. Tuhan membantu umatnya dengan berbagai cara. Mungkin
Tuhan menugaskanmu untuk menghibur Nyonya Konnings yang sedang bersedih.
Pergilah.”” (Hal. 137)
Bukti lainnya : Halaman 135 , 136

 Dokter I Zaac : Baik, Peduli


“ Dia lalu menyibakkan selimut yang menutupi tubuh Hendrick yang tak
berbusana. “Lihatlah, Nyonya. Tadi aku sengaja membuka pakaian Hendrick
untuk memeriksa seluruh kondisinya. Dan ini yang kutemukan””(Hal. 199)
Bukti lainnya : Halaman 197

 Sri : Baik, Penurut, Jujur


“ Astagfirullah, Nyonya. Betul sekali Tuan Hendrick adalah anak Nyonya satu-
satunya. Nona Helena bukan anak Nyonya, dia bukan Nona Angeline” (Hal. 206)

b. Latar
I. Tempat
 Perancis
“Nina Roux, namanya. Perempuan paling cantik di Kaysersberg,
Perancis” (Hal. 13)
 Netherland
“Laki-laki itu bernama Jeremy Konnings, anak seorang pengusaha
ternama di Netherland” (Hal. 15)
 Bandoeng
“Hendrick Konnings lahir di Hindia Belanda, tepatnya di Kota
Bandoeng” (Hal. 20)
Bukti lainnya : Halaman 24 , 52 , 126 , 170
 Perpustakaan
“Helena lebih dulu masuk ke dalam perpustakaan itu dan langsung
berteriak-teriak memanggil nama Hendrick” (Hal.70)
Bukti lainnya : Halaman 71 , 73
 Rumah Hans
“Waktu sudah menunjukkan pukul 3 sore dan menghabiskan waktu
seharian di rumah Hans membuat Hendrick mengantuk”(Hal. 64)
Bukti lainnya : Halaman 39 , 63 , 176 , 178
 Rumah Konnings
“Hendrick sayang, kemarilah.” Nina memanggil anaknya untuk
bergabung bersamanya dan suaminya di ruang kerja Jeremy”
(Hal. 64)
Bukti lainnya : Halaman 11 , 43
 Perkebunan
“Segar sekali di sini! Sejuk!” Hans tampak girang saat menginjakkan
kaki di perkebunan itu” (Hal 90)
Bukti lainnya : Halaman 16 , 18
 Yayasan Panti Asuhan
“Maklum, ternyata yayasan itu khusus menampung anak-anak
perempuan malang yang tak punya sanak saudara” (Hal. 135)
 Rumah Sakit
“Jika ada apa-apa padaku atau anggota keluargaku, jangan ragu
untuk datang ke rumah sakit militer tempat dia praktek” (Hal. 197)
Bukti lainnya : Halaman 210

II. Suasana
 Bahagia
“Mama, Papa, kalian aneh! Aku tidak apa-apa, aku sangat bahagia
sekarang” (Hal. 21)
 Sedih
“Tidak, Mama! Tolong berhenti bicara! Aku tidak mau Mama baru!
Aku tak ingin pindah dari rumah ini! Aku mau kau selamanya jadi
Mamaku!” (Hal. 28)

III. Waktu
 Siang
“Tadi siang aku berbuat salah pada Hendrick” Lapor Nina pada
suaminya. (Hal.29)
 Pagi
“Pagi itu adalah akhir pekan, tak ada sekolah untuk Hendrick.”
(Hal. 30)
Bukti lainnya : Halaman 84 , 108 , 116 , 187 , 210
 Malam
“Malam ini, dia kembali keluar dari kamarnya melalui taman
belakang rumah” (Hal. 37)
Bukti lainnya : Halaman 42 , 128 , 170 , 239

 Sore
“Sore itu Helena memang kembali mengunjungi rumah itu dan dia
mendapati keluarga yang mulai dia sayangi tengah kehilangan
mencari anak mereka” (Hal. 67)
Bukti lainnya : Halaman 64 , 69 , 126 , 203

c. Alur
Alur yang digunakan adalah alur mundur, karena novel ini
menceritakan kehidupan masa lalu seorang teman dari pengarang.

d. Tema
Novel ini bertema tentang kisah kehidupan masa lalu si teman
pengarang yang tak kasat mata, yaitu Hendrick.

e. Sudut Pandang
Sudut pandang yang digunakan dalam novel ini adalah sudut pandang
orang ketiga serba tahu, karena pengarang bertindak seolah-olah
mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah lakunya. Selain
itu, pengarang tidak hanya menceritakan satu tokoh saja, melainkan semua
tokoh yang terlibat dalam cerita. Novel ini juga menggunakan kata ganti “ia”
atau “dia” dan nama dari tokoh itu sendiri.

f. Amanat
1. Jangan pernah menyalahkan seseorang atas semua yang terjadi dalam
kehidupan kita karena dibalik tiap duka terdapat pelajaran yang
bermakna
2. Jangan menyia-nyiakan seseorang yang menyayangi kita karena kita
bisa saja menyadarinya saat mereka sudah tiada.
2. Menganalisis Unsur Kebahasaan Novel

a. Majas Hiperbola ( 3 Kutipan )


 “Saat bergelantungan di tangga kayu milik jongos” (Hal. 38)
 “Rasa penasaran memuncak seiring perutnya yang sering
bergejolak akibat wewangian” (Hal. 38)
 “Perutnya kembali bergejolak tak karuan” (Hal. 38)

b. Majas Sinestesia ( 1 Kutipan )


 “Lalu, Anda mau apa? Tanya perempuan itu dengan tatapan yang
tiba-tiba berubah menjadi curiga” (Hal. 17)

c. Eklamasio ( 6 Kutipan )
 “ Mama, jangan membohongiku!” (Hal. 26)
 “Aku tidak mau Mama baru!” (Hal. 27)
 “Aku mau kau selamanya menjadi Mamaku!” (Hal.27)
 “Segar sekali di sini! Sejuk!” (Hal. 90)
 “Aku suka sekali warna hijau!” (Hal. 90)
 “Aku suka sekali warna putih!” (Hal. 90)

d. Majas Personifikasi ( 1 Kutipan )


 “Bagai kerbau dicocok hidung, suaminya menurut saja saat
diminta menaiki tangga kayu” (Hal. 46)

e. Majas Pleonasme ( 6 Kutipan )


 “dan menaiki tangga kayu” (Hal. 45)
 “Nina terus berjalan ke arah tangga dan ikut naik” (Hal. 45)
 “Jeremy Berteriak meminta istrinya turun dari tangga” (Hal. 45)
 “Dia terus naik hingga ke tepi bentengnya” (Hal. 45)
 “Naiklah! Mereka tidak terlihat seperti orang jahat” (Hal. 46)
 “Suaminya menurut saja saat diminta menaiki tangga kayu”
(Hal. 46)
 “Aku akan menaiki tangga ini” (Hal 85)
f. Majas Eufimisme ( 1 Kutipan )
 “Hendrick terlihat senewen soal Oma Rose datang terpogoh-
pogoh” (Hal. 52)

g. Majas Klimaks ( 2 Kutipan )


 “Kau tidak sendirian, ada aku dan Hans yang akan menemanimu”
(Hal. 72)
 “Anak keras kepala! Kau sangat egois! Manja! Dan selalu ingin
dinomorsatukan!” (Hal. 79)

h. Elipsis ( 1 Kutipan )
 “Ayo katakan padaku, atau …..” (Hal. 79)

i. Majas Sinisme ( 1 Kutipan )


 “Kau anak laki-laki tapi mirip anak perempuan” (Hal. 80)

j. Majas Asidenton ( 1 Kutipan )


 “Dadanya terasa sesak, hatinya terasa sakit” (Hal. 80)

k. Majas Retorika ( 1 Kutipan )


 “Kenapa kau tega membuatku jadi sebatang kara?” (Hal. 202)

l. Majas Repetisi ( 1 Kutipan )


 “Awalnya hanya tetes demi tetes, hingga akhirnya langit bagaikan
memuntahkan air” (Hal. 203)

m. Citra Pendengaran ( 4 Kutipan )


 “Namun dari balik benteng itu, telinganya masih bisa mendengar
suara orang yang sedang bercakap-cakap” (Hal. 38)
 “Biasanya kami mendengar derai tawamu” (Hal. 40)
 “Suaramu terdengar keras, Kawan” (Hal. 40)
 “Suasana sekolah begitu sunyi, bagai tak ada kehidupan”
(Hal. 63)
n. Citra Penglihatan ( 2 Kutipan )
 “Rambutnya terlihat sangat rapi dibelah pinggir” (Hal. 10)
 “Matanya terkagum-kagum melihat perkebunan anggur yang
terbentang luas” (Hal. 16)

o. Citra Penciuman ( 2 Kutipan )


 “Beberapa hari terakhir ini, dia mencium aroma kue” (Hal. 38)
 “Aroma kue itu membuatnya bergegas” (Hal. 38)

p. Citra Peraba ( 1 Kutipan )


 “Tiba-tiba sebuah benda kasar menabrak tubuhnya” (Hal. 52)

C. MENYAJIKAN HASIL INTERPRETASI PANDANGAN PENGARANG

1. Bidang Sosial
Novel ini menceritakan tentang kehidupan masa lalu teman
“tak kasat mata”. Pengarang menceritakan kehidupan keluarga Hendrick,
seorang anak kecil berdarah campuran Belanda dan Prancis. Hubungan
keluarga Hendrick dengan tetangga-tetangganya baik, terlihat dari
Hendrick yang sangat dekat dengan Hans tetangganya. Keluarga
Hendrick juga memperlakukan jongos-jongosnya dengan baik.
Menurut pengarang, kehidupan sosial tokoh dalam novel adalah
baik. Hal ini terbukti dari tokoh yang dapat berinteraksi dengan
lingkungan sekitarnya.
Kutipan bukti : “Ada apa, Nyonya?” salah seorang pembantu bertanya
pada Nina, Nina tersenyum begitu manis pada mereka. (Hal. 156)
Bukti lainnya : Halaman 236

2. Bidang Keagamaan
Keluarga Konnings adalah keluarga yang beragama Nasrani. Hal
ini dibuktikan saat Hendrick masuk ke Rumah Sakit, Ibunya berdoa di
sebuah gereja kecil di Rumah Sakit.
Kutipan bukti : “Ada gereja kecil di Rumah Sakit itu, lebih tepatnya
sebuah ruangan untuk berdoa berisi banyak patung Yesus dan Bunda
Maria. Nina dan Rosemary duduk diantara bangku-bangku jemaat di
ruangan itu” (Hal. 156)
KUMPULAN TUGAS UJIAN PRAKTIK
BAHASA INDONESIA
KELAS XII IPA 1

ANALISIS NOVEL
KELOMPOK 1 : HENDRICK
KELOMPOK 2 : INCOGNITO
KELOMPOK 3 : PRIMADONA VS CASSANOVA
KELOMPOK 4 : SEBUAH LAGU UNTUK TUHAN
KELOMPOK 5 : BIDADARI-BIDADARI SURGA

Guru Pembimbing : Urwatil Usqa, S.Pd


NIP : 19780627 200604 2 015

SMA NEGERI 1 MUKOMUKO


TAHUN AJARAN 2019/2020

Anda mungkin juga menyukai