Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH PENYAKIT GANGGUAN CAIRAN HIPONATREMIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah patologi

Disusun oleh :
WULAN DETI
NIM:

UNIVERSITAS AL-GHIFARI
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat rahmat dan karunia-Nya kami dapat menyelesaikan tugas Makalah Patologi
ini dengan sebaik-baiknya sesuai waktu yang telah ditentukan.
Semoga tugas ini dapat diterima dengan sangat baik dan membantu nilai
dalam matakuliah Patologi juga dapat bermanfaat bagi semua pihak. Mohon maaf
apabila masih banyak kekurangan dalam makalah ini, kami harap rekan-rekan
serta semua pihak yang bersangkutan dapat memberikan kritik dan sarannya
sehingga saya dapat mengerjakan tugas dengan lebih baik lagi dikemudian hari.

Bandung, September 2020


Penyusun

Wulan Deti
NIM.

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR.............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................1

A. Latar Belakang..................................................................................1
B. Tujuan...............................................................................................1
C. Rumusan Masalah.............................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................3

A. Definisi Hiponatremia......................................................................3
B. Definisi Natrium...............................................................................3
C. Penyebab Hiponatremia....................................................................3
D. Tanda Gejala Hiponatremia..............................................................4
E. Fatofisiologis Hiponatremia.............................................................5
F. Diagnosis Hiponatremia...................................................................5
G. Pengobatan Hiponatremia................................................................5

BAB III PENUTUP..............................................................................................6

A. Kesimpulan.......................................................................................6
B. Saran.................................................................................................6

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................7

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Gangguan keseimbangan elektrolit dapat mempengaruhi banyak organ
dan jaringan tubuh termasuk otak. Manifestasi klinis neurologisnya sesuai
dengan tingkat kerusakan saraf yang terjadi, dapat berupa kejang maupun
defisit neurologis progresif yang memerlukan penanganan segera. Kejang
biasa terjadi pada keadaan Hiponatremia.
Hiponatremia adalah kondisi gangguan elektrolit ketika kadar natrium
(sodium) dalam darah lebih rendah dari batas normal. Dalam tubuh kita,
natrium memiliki sejumlah fungsi, antara lain untuk mengendalikan kadar air
dalam tubuh, menjaga tekanan darah, serta mengatur sistem saraf dan kinerja
otot.
Gangguan elektrolit umumnya disebabkan karena kehilangan cairan
tubuh melalui keringat berlebih, diare atau muntah yang berlangsung lama,
atau karena luka bakar. Obat-obatan yang dikonsumsi juga bisa menyebabkan
seseorang menderita gangguan elektrolit.
Natrium adalah elektrolit yang berfungsi untuk menjaga keseimbangan
cairan tubuh dan membantu mengatur fungsi saraf dan kontraksi otot. Kondisi
kelebihan natrium (hipernatremia) dalam darah umumnya disebabkan oleh
kurangnya konsumsi air, dehidrasi berat, hilangnya cairan tubuh karena
demam, diare, muntah, penyakit pernapasan, keringat berlebihan karena
olahraga, dan konsumsi obat kortikosteroid.

B. TUJUAN
Adapn Tujuan dari makalah ini yaitu untuk memenuhi tugas mata kuliah
patologi dan mengetahui :
1. Definisi Hiponatremia
2. Definisi Natrium
3. Penyebab terjadinya Hiponatremia
2

C. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah yaitu :
1. Apa itu Hiponatremia
2. Apa itu Natrium
3. Apa penyebab Hiponatremia
3

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. DEFINISI
1. Hiponatremia
Hiponatremia menurut Satyanegara (2014:277) adalah sebagai berikut:
“Hiponatremia merupakan kondisi dimana kadar natrium dalam darah
rendah kurang dari 130 mEq/L.”
Sedangkan menurut Juffrie dan Iyan Darmawan (2018:112) Hiponatremia
adalah sebagai berikut:
“Konsentrasi natrium plasma yang tidak normal biasanya
mencerminkan gangguan keseimbangan cairan Natrium <130
mmol/L”.

2. Natrium
Menurut Eko Widodo (2018:64) Natrium adalah sebagai berikut:
“Ion positif dalam cairan ekstraseluler yang menimbulkan tekanan
osmotik untuk menjaga agar air tidak keluar dari darah dan masuk ke
dalam sel.”

B. PENYEBAB
Beberapa kondisi yang diketahui dapat menyebabkan hiponatremia adalah:
1. Perubahan hormon
Kekurangan hormon adrenal dapat memengaruhi kinerja kelenjar adrenal
untuk memproduksi hormon yang menjaga keseimbangan kadar air,
natrium, dan kalium dalam tubuh. Kadar hormon tiroid yang rendah juga
dapat menyebabkan hiponatremia.
2. Diare atau muntah parah dan kronis
Kondisi ini dapat menyebabkan tubuh kehilangan natrium.
3. Syndrome of inappropriate anti-diuretic hormone (SIADH).
4. Penyakit ini menghasilkan ADH dalam jumlah besar, sehingga membuat
tubuh tidak membuang air secara normal melalui urine. Air yang berlebih
dalam tubuh akan melarutkan natrium, dan membuat kadarnya menurun.
4

5. Penggunaan obat-obatan
6. Obat-obatan seperti obat diuretik, antidepresan, serta obat pereda nyeri,
dapat memengaruhi hormon atau ginjal dalam menjaga kadar natrium.
7. Kondisi kesehatan tertentu
8. Gagal jantung, penyakit ginjal, dan sirosis, dapat menyebabkan
penumpukan cairan dalam tubuh dan melarutkan natrium, sehingga kadar
natrium dalam darah menjadi rendah.
9. Penggunaan obat terlarang seperti ekstasi
Obat golongan amfetamin ini dapat membuat seseorang mengalami
hiponatremia parah.

C. TANDA DAN GEJALA


Gejala hiponatremia dapat berbeda-beda pada setiap orang. Apabila
penurunan kadar natrium terjadi secara bertahap, gejala hiponatremia
mungkin tidak akan terlalu terlihat. Sedangkan gejala yang parah dapat
menandakan terjadinya penurunan kadar natrium dengan cepat.
Gejala umum untuk hiponatremia meliputi:
1. Lemah
2. Lelah, kehilangan energi, mengantuk
3. Mual dan muntah
4. Sakit kepala
5. Kram atau kejang otot
6. Kebingungan
7. Mudah marah
8. Gelisah
Penurunan kadar natrium dengan cepat adalah kondisi darurat medis
karena dapat menimbulkan gejala seperti:
1. Hilang kesadaran
2. Kejang
3. Koma
5

D. PATOFISIOLOGI
1. Peningkatan cairan ekstra dan intrasel yang diakibatkan oleh peningkatan
reabsorpsi air.
2. Natriuresis untuk menurunkan volume cairan ekstrasel.
3. Pembuangan kalium dan zat osmolit lain untuk menurunkan volume cairan
intrasel.
4. Volume cairan ekstra dan intrasel mendekati normal.
5. Penyesuaian ginjal untuk mengeluarkan air kemih yang lebih encer di
bawah keadaan ADH berlebih.
E. DIAGNOSIS
Untuk diagnosis hiponatremia dapat meliputi:
1. Tes darah, dilakukan untuk mengetahui kadar natrium dalam darah.
2. Basic Metabolic Panel (BMP), dilakukan untuk menguji jumlah elektrolit
dan mineral dalam darah. Pemeriksaan ini dapat membantu diagnosis
hiponatremia bahkan pada pasien yang tidak menunjukkan gejala apapun.
3. Tes urin, dilakukan untuk mengukur kadar natrium dalam urin.
Pemeriksaan ini dapat membantu mengetahui penyebab hiponatremia.
Hasil dari tes darah yang dibandingkan dengan tes urin dapat membantu
mencari penyebab dari hiponatremia. Apabila kadar natrium dalam darah
rendah, tapi kadar natrium dalam urin tinggi, maka pasien kehilangan terlalu
banyak natrium.
F. PENGOBATAN
Pengobatan yang diberikan untuk menangani hiponatremia akan
disesuaikan dengan tingkat keparahan dan penyebabnya.
1. Hiponatremia ringan dan kronis, bisa ditangani dengan memperbaiki pola
makan, gaya hidup, serta menyesuaikan jenis dan dosis obat-obatan yang
digunakan. Dokter juga akan meminta pasien mengurangi asupan cairan
untuk sementara.
2. hiponatremia akut dan parah membutuhkan penanganan lebih serius.
Penanganan tersebut meliputi pemberian obat-obatan untuk mengatasi
gejala sakit kepala, mual, dan kejang, atau pemberian cairan elektrolit
melalui infus.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Hiponatremia merupakan kondisi dimana kadar natrium dalam darah
rendah kurang dari 130 mEq/L atau juga keadaan dimana konsentrasi natrium
plasma yang tidak normal. G ejala yang timbul dapat berbeda-beda umumnya
mengalami Lemah,Lelah, kehilangan energi, mengantuk, Mual dan muntah,
Sakit kepala, Kram atau kejang otot, Kebingungan, Mudah marah, Gelisah
dan dalm kondisi darurat medis dapat menimbulkan gejala Hilang kesadaran,
Kejang hingga Koma. Untuk pengobatannya yaitu Hiponatremia ringan dan
kronis, bisa ditangani dengan memperbaiki pola makan dan gaya hidup sehat
dan hiponatremia akut dapat memberikan pengobatan meliputi pemberian
obat-obatan untuk mengatasi gejala sakit kepala, mual, dan kejang, atau
pemberian cairan elektrolit melalui infus.

B. SARAN
Dalam kehidupan sehari hari kita di anjurkan menjalankan pola hidup
sehat dan menjaga pola makan serta rajin berolah raga. Mendapatkan
perawatan untuk kondisi yang memengaruhi terjadinya hiponatremia, seperti
ketidakcukupan kelenjar adrenal, dapat mencegah kadar natrium yang rendah.
DAFTAR PUSTAKA

CLINICAL PATHOLOGY AND MEDICAL LABORATORY. Vol. 18, No. 2 Maret


2012 ISSN 0854-4263
Eko Widodo. 2018. Ilmu Nutrisi Unggas. Malang: UB Press.
M. Juffrie dan Iyan Darmawan. 2018. Panduan Praktek Pediatrik. Yogyakarta:
Gadjah Mada Univesity Press.
Satyanegara. 2014. Ilmu Bedah Saraf. Jakarta: PT. Gramedia.
Shylma Naimah.2018 https://www.alodokter.com/hiponatremia. Diakses 18 September
2020.
Mutia Isni Rahayu. 2019 https://doktersehat.com/hiponatremia/. Diakses 18 September
2020.
https://www.alodokter.com/gangguan-elektrolit.

Anda mungkin juga menyukai