Anda di halaman 1dari 3

1.

Definisi
suppositoria adalah sediaan padat dalam berbagai bobot dalam bentuk, yang
diberikan melalui rectal,vaginal atau uretra. Bentuk dan ukurannya harus
sedemikian rupa sehingga dengan mudah dapat dimasukkan ke dalam
lubang atau celah yang diingankan tanpa menimbulkan kejanggalan dalam
penggelembungan begitu masuk dan harus bertahan untuk suatu waktu dan
suhu tertentu.

2. Cara pengunaan
 Cuci tangan Anda sampai bersih dengan air sabun
 Keluarkan supositoria dari kemasan dan basahi sedikit dengan air bersih
 Bila supositoria terlalu lembek, maka dinginkan lebih dahulu dari lemari es
selama 30 menit, atau rendam dalam air dingin sebelum membuka kemasan.
 Atur posisi tubuh anak berbaring menyamping dengan kaki bagian bawah
diluruskan, sementara kaki bagian atas ditekuk ke arah perut
 Angkat bagian atas dubur untuk menjangkau daerah anus.
 Masukan supositoria, ditekan dan ditahan dengan jari telunjuk sampai betul
betul masuk ke bagian otot sfinkter rektum (sekitar 0,5 – 1 inci dari lubang
dubur). Jika tidak dimasukan sampai bagian otot sfinkter, supositoria akan
terdorong keluar lagi dari lubang dubur .
 Tahan posisi tubuh anak agar tetap berbaring menyamping dengan kedua kaki
menutup selama kurang lebih 5 menit untuk menghindari supositoria
terdorong keluar.

3. Cara pembuatan
Metode pembuatan supositoria :
 Dengan tangan
Yaitu dengan cara menggulung basis suppositoria yang telah dicampur
homogen dan mengandung zat aktif, menjadi bentuk yang dikehendaki. Mula-
mula basis diiris, kemudian diaduk dengan bahan-bahan aktif dengan
menggunakan mortir dan stamper, sampai diperoleh massa akhir yang
homogen dan mudah dibentuk. Kemudian massa digulung menjadi suatu
batang silinder dengan garis tengah dan panjang yang dikehendaki. Amilum
atau talk dapat mencegah pelekatan pada tangan. Batang silinder dipotong dan
salah satu ujungnya diruncingkan.
 Dengan mencetak kompresi
Hal ini dilakukan dengan mengempa parutan massa dingin menjadi suatu
bentuk yang dikehendaki. Suatu roda tangan berputar menekan suatu piston
pada massa suppositoria yang diisikan dalam silinder, sehingga massa
terdorong kedalam cetakan.
 Dengan mencetak tuang
Pertama-tama bahan basis dilelehkan, sebaiknya diatas penangas air atau
penangas uap untuk menghindari pemanasan setempat yang berlebihan,
kemudian bahan-bahan aktif diemulsikan atau disuspensikan kedalamnya.
Akhirnya massa dituang kedalam cetakan logam yang telah didinginkan, yang
umumnya dilapisi krom atau nikel. 

Pembuatan Suppositoria secara umum dilakukan dengan cara sebagai  


berikut :
 Bahan dasar Suppositoria
yang digunakan supaya
meleleh pada suhu tubuh atau
dapat larut dalam cairan yang
ada dalam rektum.
  Obatnya supaya larut dalam
bahan dasar, bila perlu
dipanaskan.
  Bila bahan obatnya sukar
larut  dalam bahan dasar
maka harus diserbuk halus.
 Setelah campuran obat dan bahan dasar meleleh atau mencair, dituangkan ke
dalam cetakan Suppositoria kemudian didinginkan.
 Cetakan tersebut terbuat dari besi yang dilapisi nikel atau dari logam lain, ada
juga yang dibuat dari plastik Cetakan ini mudah dibuka secara longitudinal
untuk mengeluarkan Suppositoria.
 Untuk mencetak bacilla dapat digunakan tube gelas atau gulungan kertas.
  Untuk mengatasi  massa yang hilang karena melekat pada cetakan, maka
pembuatan Suppositoria harus dibuat berlebih ( ± 10 % ) dan cetakannya
sebelum digunakan harus dibasahi lebih dahulu dengan Parafin cair atau
minyak lemak atau spiritus saponatus ( Soft Soap liniment ), tetapi spiritus
saponatus ini, jangan digunakan untuk Suppositoria yang mengandung garam
logam karena akan bereaksi dengan sabunnya dan sebagai pengganti
digunakan Ol. Recini dalam etanol. Khusus Suppositoria dengan bahan dasar
PEG dan Tween tidak perlu bahan pelicin cetakan karena pada pendinginan
mudah lepas dari cetakannya yang disebabkan bahan dasar tersebut dapat
mengkerut.

4. Gambar

Anda mungkin juga menyukai