Abstrak
Abstract
1
PENDAHULUAN
2
Dalam artikel ini akan membahas bagaimana implementasi manajeme n
strategi mengenai pemasaran, keuangan dan akuntansi, penelitian dan
pengembangan, serta sistem informasi manajemen pada PT Bank Maybank
Indonesia Tbk. Bank ini merupakan salah satu bank swasta yang terkemuka di
Indonesia yang berperan sebagai grup penyedia layanan keuangan terbesar di
ASEAN dalam Grup Malayan Banking Berhad (Maybank). Awal terbentuknya
bank ini didirikan pada 15 Mei 1959 dengan nama PT Bank Internasional Indonesia
Tbk (BII). Bank ini mendapatkan ijin sebagai bank devisa pada 1988 serta
mencatatkan sahamnya sebagai perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan
Surabaya (sekarang telah merger menjadi Bursa Efek Indonesia) pada 1989. Pada
tahun 2008, Maybank mengakuisisi BII melalui anak perusahaan yang dimilik i
sepenuhnya yaitu Maybank Offshore Corporate Services (Labuan) Sdn. Bhd.
(MOCS) dan Sorak Financial Holdings Pte. Ltd. (Sorak). Tanggal 26 Agustus 2015,
dan Keputusan Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) No.
18/KDK.03/2015 tanggal 23 September 2015, BII berubah nama menjadi PT Bank
Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia), mengukuhkan identitasnya sebagai
entitas utuh yang tidak terpisahkan dari Grup Maybank serta senantiasa berusaha
untuk menghadirkan Humanising Financial Services kepada semua pemangku
kepentingan.
3
d. Kami memprioritaskan pengalaman nasabah menggunakan teknologi
digital generasi mendatang.
LANDASAN TEORI
4
dipertimbangkan setelah strategi dirumuskan, akan tetapi implementasi merupakan
kunci suksesnya dari manajemen strategi. Implementasi strategi secara langsung
memengaruhi keberlangsungan dari manajer pabrik, manajer divisi, manajer
departemen, manajer penjualan, manajer produk, manajer proyek, manajer
personalia, manajer staf, supervisor, dan seluruh karyawan (Forest, 2009). Dalam
situasi tertentu, individu mungkin sama sekali tidak terlibat secara langsung dalam
proses formulasi strategi dan mungkin tidak menghargai , memahami, atau bahkan
menerima pekerjaan dan pemikiran yang berasal dari perumusan strategi tersebut.
Bahkan mungkin juga terjadi penolakan di bagian tertentu.
5
penyampaian yang tepat, dengan konten yang tepat, melalui media ya ng
tepat, dan menggunakan berbagai macam panduan aktivitas yang tepat.
c. Konversi lebih ditekankan pada mengubah pelanggan potensial menjadi
pembeli, atau seorang pedagang perantara menjadi mitra baru
perusahaan, tergantung kepada bagaimana penempatan usaha-usaha
pemasaran, pada perbaikan pengalaman pelanggan saat mereka
mempelajari berbagai produk dan bagaimana perusahaan, serta untuk
menyempurnakan arus informasi diantara penjualan dan pemasaran. Hal
seperti ini berarti harus merancang strategi-strategi yang cocok untuk
pelanggan yang berkualitas dan sudah terkolaborasi dengan penjualan
dalam memberikan arahan-arahan yang lebih tepat.
d. Analisis dan Pelaporan, yaitu dengan memahami keuntunga n-
keuntungan dari investasi pemasaran dan mengukur hal tersebut sebagai
kontribusi pemasaran terhadap pendapatan secara keseluruhan, akan
membantu perusahaan dalam mengokohkan peran pemasaran secara
gambaran komersial lebih luas lagi, sehingga perusahaan akan
mengetahui tindakan-tindakan mana saja yang sukses dan mana saja
yang tidak sukses.
e. Teknologi Pemasaran, terintegrasi dengan platform Customer
Relationship Management (CRM) dan Sales Force Automation (SFA)
yang berfungsi dalam menyediakan berbagai macam fungsi pemasaran,
termasuk juga dengan otomatisasi alur kerja dan pemasaran,
pemantauan media sosial, dan Business Intelligence (BI). Selain dapat
semakin mempermudah navigasi pada setiap langkah siklus konversi,
juga menjaga pemenuhan kebutuhan-kebutuhan, dan mengintegras ika n
dari keempat prinsip marketing modern lain sepenuhnya.
6
merupakan pengembangan skema representasi yang mencerminkan produk atau
jasa Anda dibandingkan dengan pesaing dalam dimensi yang penting bagi
kesuksesan dalam industri. Pemosisian produk sendiri memiliki prosedur (Forest,
2009), seperti memilih kriteria kunci yang secara efektif dapat membedakan produk
atau layanan dalam industri, lalu menggambarkan diagram peta pemetaan produk
dua dimensi dengan kriteria spesifik pada setiap sumbunya. Setelah itu menetapkan
produk atau jasa pesaing sebagai resultan matriks empat kuadran lalu
mengidentifikasi area dalam peta pemosisian di mana produk atau layanan
perusahaan harus paling kompetitif di pasar yang ada. Dan langkah yang terakhir
yaitu mengembangkan rencana pemasaran untuk menentukan posisi produk atau
jasa perusahaan secara tepat.
7
itu, analisis EPS juga dapat memberikan suatu gambaran yang sangat jelas tentang
profitabilitas antara perusahaan terkait dengan perusahaan pembandingnya.
8
Setelah melakukan proyeksi pada laporan keuangan, perusahaan dapat
membuat anggaran atau suatu rencana yang disusun secara sistematis yang meliputi
seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit kesatuan moneter yang
berlaku untuk jangka periode tertentu yang akan datang (Munandar, 2007). Selain
itu, anggaran juga dinilai sebagai sebuah metode untuk menentukan hal yang harus
dilakukan untuk menyelesaikan implementasi strategi dengan sukses. Anggaran
yang biasanya digunakan oleh perusahaan merupakan anggaran kas (cash budget).
9
harga pasar per saham. Jika harga pembelian melebihi jumlahnya, dolar
tambahannya disebut premi (premium). Setelah melakukan valuasi pada
perusahaan, selanjutnya dapat diputuskan mengenai go public. Dengan go public,
berarti perusahaan menjual sebagian kepemilikan perusahaan ke orang lain dengan
tujuan untuk memperoleh tambahan modal. Namun akibat dari memperole h
tambahan modal tersebut adalah kurangnya pengendalian dari pemilik atas
perusahaan. Menjadi perusahaan go public, terdapat kewajiban terkait dengan
pelaporan dan manajemen dalam status perubahan publik.
10
menjadi produsen berbiaya rendah dengan produk serupa yang dibuat massal, tetapi
lebih murah daripada produk yang baru diperkenalkan perusahaan lain. Saat produk
baru diterima oleh pelanggan, harga menjadi bertambah penting dalam keputusan
pembelian. Pemasaran massal menggantikan penjualan pribadi sebagai strategi
penjualan yang dominan. Pada strategi penelitian dan pengembangan ini
membutuhkan investasi yang besar dalam bentuk pabrik dan penelitian, tetapi
dengan pengeluaran yang lebih dalam hal penelitian dan pengembanga n
dibandingkan dengan dua pendekatan yang digambarka n sebelumnya.
11
sebuah perusahaan. Sejarah pengalaman interaksi perusahaan dengan
pelanggannya, pemasoknya, distributor, karyawan, perusahaan pesaing, dan lebih
banyak lagi yang semuanya dapat disadap dengan penggalian data (data mining)
untuk menghasilkan model prediktif. Analitis Bisnis ini mirip dengan metode
akturial yang digunakan oleh perusahaan asuransi untuk menilai pelanggan
berdasarkan peluang dari hasil positif ataupun negatif. Analitis bisnis lebih prediktif
daripada retrospektif karena dapat membantu perusahaan untuk belajar pengalama n
dan untuk membuat keputusan saat ini dan di masa depan berdasarkan infor mas i
sebelumnya yang didasarkan pada model prediktif yang kuat dari penggalian data.
Menurut Forest (2009), analitis bisnis ini memiliki banyak manfaat bagi
penggunanya. Pertama, analititis bisnis ini menyediakan perusahaan yang berkaitan
dengan kepemilikan kecerdasan bisnis, contohnya, segmen pelanggan yang
memilih perusahaan tersebut dibandingkan perusahaan yang menangguhka n,
menunda, atau menyeberang ke pesaing dan alasannya. Selain itu, analitis bisnis
dapat mengungkapkan saat kelemahan pesaing, sehingga aktivitas pemasaran dan
penjualan dapat langsung ditargetkan untuk mengambil keuntungan dari
kesempatan yang dihasilkan (pengetahuan). Lalu, manfaat terakhir adalah analitis
bisnis ini dapat memahami perilaku pelanggan dengan lebih baik yang memberika n
hasil pemasaran yang lebih efektif dan efisien dengan cara pemangkasan beban.
12
Indonesia ini dinilai sudah baik dari bagaimana perusahaan dapat membaca segmen
dalam pasar. Selain itu, perusahaan dengan sangat baik dapat melakukan
pemosisian produk agar produk memiliki keunggulan dari produk yang lain.
Perusahaan dalam segi pemasaran juga berusaha untuk mencapai visi yang ingin
dicapai sebagai Bank yang menyediakan layanan keuangan terkemuka di Indonesia.
13
produk-produk dengan layanan Digital Banking dengan tujuan untuk semakin
memberikan kemudahan bagi nasabah dalam melakukan transaksi perbankan dan
kebutuhan sehari-hari melalui media Smartphone dan Internet. Beberapa produk
digital banking yang dikembangkan oleh perusahaan adalah fasilitas top-up dompet
digital (e-Wallet) melalui Maybank2u dan SMS+ Banking. Dari implementas i
manajemen strategi perusahaan mengenai sistem informasi manajemen dinila i
sudah baik. Hal tersebut dapat dilihat dari bagaimana perusahaan memperluas
bisnis dan memberikan pembaharuan pada sistemnya. Selain itu dari bagaimana
perusahaan dapat mengembangkan produk dengan layanan teknologi yang cukup
tren pada pasar saat ini. Meskipun dinilai sudah baik, perusahaan haruslah tetap
mengawasi jalannya sistem sehingga tidak ada kesalahan dalam infor mas i
manajemen perusahaan.
PENUTUP
14
dan peran dalam perusahaan tidak berjalan dengan semestinya. Selain itu,
perusahaan juga berkemungkinan jauh dari visi dan misi yang ingin dicapai. Dalam
PT Bank Maybank Indonesia Tbk, implementasi manajemen strategi dinilai sudah
cukup baik dan dapat dicontoh oleh perusahaan lain terutama terkait dengan strategi
pemasaran dan sistem informasi manajemen. Dari strategi pemasaran yang
diterapkan oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk dimana perusahaan menerapkan
strategi dengan melihat kondisi perekonomian Indonesia dan menyesuaikan dengan
segmen pasar pada kondisi ekonomi tersebut. Dalam segi sistem infor mas i
manajemen, PT Bank Maybank Indonesia memperbaharui sistemnya serta
memperluas perusahaan menjadi beberapa cabang.
DAFTAR PUSTAKA
Tbk, P. B. (2018). 2018 Laporan Tahunan PT Bank Maybank Indonesia Tbk "Light
Up Your Life".
15