Anda di halaman 1dari 13

Nama : Yuwita C Timorensia Sinaga

Nim : 4183321014
Kelas : PSPF B 2018

No KONSEP DEFENISI SIMBOL/RUMUS KETERANGAN


RUMUS
1 Kecepatan Laju perpindahan V = s/t V = kecepatan (m/s)
sebuah benda per S = jarak perpindahan
satuan waktu (m)
T = waktu (s)
2 Percepatan Hasil kali antara P = m×v P = momentum
massa dengan (kg.m/s)
kecepatan M = massa (kg)
V = kecepatan (m/s)
3 Volume Volume adalah V=pl t V = Volume
penghitungan p = panjang
seberapa banyak l = lebar
ruang yang bisa t = tinggi
ditempati dalam
suatu objek
4 Luas Luas adalah L= p l L = Luas
besaran yang p = panjang
menyatakan l = lebar
ukuran dua
dimensi
(dwigatra) suatu
bagian permukaan
yang dibatasi
dengan jelas,
biasanya suatu
daerah yang
dibatasi oleh
kurva tertutup
5 Energi Kinetik Energi kinetik 1 Ek =¿Energi Kinetik
Ek = m v 2
adalah energi 2 m = massa
yang dimiliki oleh v = kecepatan
suatu benda yang
bergerak atau
berpindah
6 Energi Energi potensial E p =m g h E p =¿ Energi Potensial
Potensial adalah energi m = massa
yang g = percepatan
mempengaruhi gravitasi
benda karena h = ketinggian
posisi benda
tersebut yang
mana
kecenderungan
tersebut menuju
rumahku tak
terhingga dengan
arah dari gaya
yang ditimbulkan
dari energi
potensial tersebut
7 Gaya Gaya adalah F=m .a F = Gaya
interaksi apapun m = massa
yang dapat a = percepatan
menyebabkan
sebuah benda
bermassa
mengalami
perubahan gerak,
baik dalam
bentuk arah,
maupun
konstruksi
geometris
8 Gaya Berat Gaya berat adalah w=m . g w = Gaya Berat
gaya yang m = massa
disebabkan oleh g = percepatan
gravitasi yang gravitasi
berkaitan dengan
massa benda
tersebut
9 Modulus Modulus Young, FL E = Modulus Young
E=
Young adalah ukuran A ∆l F = gaya yang bekerja
kekakuan suatu A = luas penampang
bahan elastis yang ∆ l = selisih panjang
merupakan ciri
dari suatu bahan.
10 Tekanan Zat Tekanan zat padat F P = tekanan
P=
Padat adalah A F = gaya
perbandingan A = luas permukaan
besar gaya
dengan luas
permukaan
bidang pada zat
padat.
11 Modulus Bulk Modulus Bulk −PV
B=
adalah tegangan ∆V
volumetrik
terhadap regangan
volumetrik, dan
merupakan
kebalikan dari
kompresibilitas.
12 Regangan Regangan adalah ∆l e = regangan
e=
bagian dari l ∆ l = selisih panjang
deformasi, yang l = panjang
dideskripsikan
sebagai
perubahan relatif
dari partikel-
partikel di dalam
benda yang bukan
merupakan benda
kaku.
13 Daya Daya adalah W P = daya
P=
kecepatan t W = usaha
melakukan kerja. t = waktu
14 Debit Aliran Debit aliran Q= A . V Q = debit aliran
adalah laju aliran A = luas penampang
air (dalam bentuk V = volume fluida
volume air) yang
melewati suatu
penampang per
satuan waktu.
15 Penentu besar Menghitung R= R = resultan gaya
resultan gaya jumlah 2 vektor 2 2
√ v 1 + v 2 + 2 v 1 v2 cos
dengan ukuran
rumus

16 Medan Listrik Medan listrik F E = kuat medan listrik


E=
adalah efek yang q F = gaya tarik menarik
ditimbulkan oleh antar muatan
keberadaan q = muatan listrik
muatan listrik,
seperti elektron,
ion, atau proton,
dalam ruangan
yang ada di
sekitarnya.
17 Potensial Potensial listrik W
V=
Listrik adalah usaha yang α
diperlukan untuk
memindahkan
muatan positif
sebesar 1 satuan
dari tempat tak
terhingga ke suatu
titik tertentu.
18 Momentum Momentum sudut L=I . ω L =Momentum Sudut
Sudut adalah ukuran I = Momen Inersia
kesukaran benda ω=¿ kecepatan sudut
untuk mengubah
arah gerak benda
yang sedang
berputar atau
bergerak
melingkar.
19 Momentum Momentum p=m. v p = Momentum
adalah besaran m = massa
yang dimiliki oleh v = kecepatan
benda yang
bergerak.
20 Usaha Usaha adalah W =F . s W = Usaha
energi yang F = gaya
disalurkan gaya s = perpindahan
ke sebuah benda
sehingga benda
tersebut bergerak
21 Impuls Impuls adalah I =F . Δt I = Impuls
perubahan F = Gaya
momentum benda Δ t=¿ selisih waktu
saat dikenai gaya
22 Penentu arah Menentukan arah R v1 v 2 R = resultan gaya
resultan gaya vector dari hasil = =
sinα + β sinα sinβ
perjjumlahan 2
vektor dengan
aturan sin
23 Penguraian Menyatakan v1 v x =v cos α v x dan v y = vector
vector dan v2 tegak lurus v y =v sin α
24 Perkalian Perkalian untuk C = A.B C = besaran skalar
(titik) vector menghasilkan
besaran scalar
25 Perkalian Perkalian untuk C = A×B C = besaran scalar
( silang) vektor menghasilkan
vector
26 Vector posisi Mencari vector r = xi +yj r = garis bidang
posisi ,yang xi,yj = vektor
bergerak pada
garis r
27 Glb ( jarak) Gerak lurus suatu ∆ r =r 2−r 1
objek
28 Glb ( waktu) Gerak lurus suatu S = v.t
objek
29 Vector posisi Mengetahui s s = jarak
t=
dan perpindahan v t = waktu
perpindahan vector pada garis v = kecepatan
r
30 kuat arus Jumlah muatan Q I = kuat arus (A)
I=
listrik yang mengalir t Q= Muatan listrik (C)
dalam waktu t = waktu (s)
tertentu
31 Hukum ohm Perkalian dari V= I . R V= tegangan (volt)
dan hambatan kuat arus dengan R= hambatan (Ω)
listrik hambatan yang
merupakan
tegangan
32 Hambatan Kemampuan L L= Panjang kawat (m)
R= ρ
listrik sebuah komponen A
dalam
menghambat
aliran arus listrik
33 Pengaruh suhu Suhu memberi R= RO + Δ R RO =¿Hambatan listrik
terhadap pengaruh pada awal
hambatan jenis listrik R= besar hambatan
setelah satu beban
Δ= perubahan suhu
34 Rangkaian Hambatan RT = R1 + R2 + R3 RT= Hambatan total
listrik arus menjadi R = Hambatan
searah pengaman yang
(hambatan), bagus dalam
seri mengurangi arus
yang terllau
banyak masuk
35 Rangkaian Tegangan yang V T =V 1 +V 2+ V 3 V T =¿¿ tegangan total
listrik arus menjadi satuan V = Tegangan
searah dalam listrik
(tegangan),
seri
36 Rangkaian Dalam rangkaian I T =I 1 + I 2 + I 3 I T = kuat arus total
listrik arus seri memuat
searah ( kuat kirchoff
arus), seri
37 Rangkaian Hambatan yang 1 1 1 1 RT= Hambatan total
= + +
arus listrik juga menjadi RT R 1 R 2 R 3 R = hambatan
searah pengaman arus
(hambatan), tidak terlalu
paralel banyak arus yang
masuk
38 Rangkaian Tegangan pada V T =V 1 +V 2+ V 3 V T =¿¿ tegangan total
arus listrik parallel adalah V m V = Tegangan
searah =vk
(tegangan),
paralel
39 Rangkaian Kuat arus I T =I 1 + I 2 + I 3 I T = kuat arus total
arus listrik dijumlahkan I = Kaut arus
searah ( kuat hingga mendapat
arus), seri totalnya
40 Daya dan Kemampuan P=V . I P = daya listrik (watt)
energi listrik suatu peranghkat P=I 2 . R
(daya listrik) listrik dalam V2
menerima dan P=
R
memuatkan
energi listrik
41 Daya dan Besaran daya V2 P= daya listrik (watt)
energi listrik listrik yang P= .t V= Tegangan (volt)
R
(energi listrik) dipakai dalam P=I 2 . R. t R= hambatan (Ω ¿
waktu tertentu P=V . I. t t= waktu (s)
W = P.I w = usaha (j)

42 Gaya Gesek Gaya gesek f =μ . N f =¿ Gaya Gesek


adalah gaya gesek μ=¿ koefisien gesekan
yang bekerja pada N=¿ gaya normal
permukaan benda
yang saling
bersentuhan
ketika benda
belum bergerak
43 Gaya Gaya magnetik FL=B I lsin θ Fl=¿ Gaya Lorentz
Magnetik adalah gaya tarik B = kuat medan
maupun gaya magnet
tolak yang I = kuat arus listrik
dihasilkan oleh l=¿ panjang kawat
magnet θ=¿ sudut
44 Listrik statis Menjelaskan K . q 1 . q2 F= gaya coulom
(gaya coulom ) hubungan antara F= 2 = r=jarak antar dua muatan
r
gaya dari dua titik (m)
q
k 1 2 q
masukan daya . ku= 9 x 10 9N.m 2/c−2
εr r 2 εo= permivitas v
muatan dan jarak
yang terpisah akan 8.85 X 1012
εr= permivitas relatif
45 Kecepatan Perubahan v t ¿ v o a .t m
v t=kecepatanakhir ( )
awal kecepatan v o ¿ v t a .t s
m
v o=kecepatan awal ( )
s
2
a=percepatan (m/ s ¿
t= waktu (s)
46 Kecepatan Perubahan v t ¿ v o +2 as m
v t=kecepatanakhir (
2 2
)
akhir kecepatan s
m
v o=kecepatan awal ( )
s
2
a=percepatan (m/ s ¿
t= waktu (s)
s= jarak (m)
47 Percepatan rata Perubahan ∆v á= kecepatan rata - rata
á=
– rata kecepatan ∆t
48 Gaya Gaya sentripetal mV 2 F s=¿ Gaya sentripetal
Sentripetal adalah gaya yang F s=
R m = massa
membuat benda V = kecepatan
untuk bergerak R = jari-jari lintasan
melingkar
49 Fluks Magnet Fluks magnet ϕ=B A ϕ=¿ Fluks Magnet
adalah ukuran B = kuat medan
atau jumlah magnet
medan magnet B A = luas penampang
yang melewati
luas penampang
tertentu
50 Gjb (kecepatan Gerak yang v t=g . t g = gravitasi bumi (m/
akhir) dipengarui s2 ¿
gravitasi
51 Gjb (tinggi ) Gerak yang 1 g = gravitasi bumi (m/
h= g.t 2
dipengarui 2 s2 ¿
gravitasi h = tinggi
52 Gva (gerak Gravitasi yang ∆ y =v −¿ 1 2 ∆ y =arah vertikal
o.t g.t
diperlambat) mempengaruhi 2 g = gravitasi bumi (m/
gerak s2 ¿
h = tinggi
53 Gvb (gerak Gravitasi 1 2 ∆ y =arah vertikal
∆ y =v o . t +¿ g.t
dipercepat ) mempengaruhi 2 g = gravitasi bumi (m/
gerak benda s2 ¿
h = tinggi
54 Gerak parabola Pergerakan benda v o2 sin 2 α t= waktu (s)
titik tertinggi yang membentuk t=
2g m
sudut elevasi
v o=kecepatan awal
s( )
g = gravitasi bumi (m/
s2 ¿

55 Gerak parabola Pergerakan benda 2 v o2 sin 2 α t= waktu (s)


titik terjauh yang membentuk t=
sudut elevasi
2g v o=kecepatan awal ( ms )
g = gravitasi bumi (m/
s2 ¿

56 Tegangan Tegangan listrik V =I R V = Tegangan Listrik


Listrik adalah perbedaan I = kuat arus
potensial listrik R = hambatan
antara dua titik
dalam rangkaian
listrik, dan
dinyatakan dalam
satuan volt
57 Tetapan Gas Tetapan gas ideal PV R = Tetapan gas ideal
R=
Ideal adalah sebuah nT P = Tekanan gas
konstanta fisika V = volume
yang merupakan n = mol gas
konstanta dasar T = suhu
dalam berbagai
persamaan ilmu
fisika
58 Listrik statis Efek dari muatan f k .q E p =kuat medan listrik
E p= . 2
(medan listrik) listrik yang ia q uji r q= muatan
tempati/ wadah F = q.E k=konstanta (8,89 x 18 9
N.m 2/c−2
59 Listrik statis Distribusi untuk ∈q ϕ=fluks listrik
ϕ=EAcos=
( hukum gauss) muatan listrik ε θ li=sudut antarabidang dan medan
dengan medan listrik
listrik yang ∈ q=jumlah muatan
dihasilkannya
60 Kapasitor Komponen Q C=Kapasitor
C=
elektronika yang V Q= muatan
berfungsi V= tegangan (v)
menyimpan
muatan listrik
61 Kapasitor Komponen A ε =¿permitivitas zat
C = ε.
( kapasitas elektrodinamika d A= Luas keeping (m 2 ¿ ¿
kapasitor yang berfungsi d=jarak antara keeping
keeping sejajar untuk menyimpan
) muatan listrik
62 Kapasitor Komponen 1 W = energi yang
( energi yang elektrodinamika
W¿ CV 2 tersimpan dalam
2
disimpan yang berfungsi 1 kapasitor (Joule)
kapasitor) untuk menyimpan W= . q . v Q = muatan kapasitor
2
muatan listrik q (Coulomb)
W= C = kapasitas kapasitor
2c
pengganti (Farad)
V = tengangan
kapasitor (V)
2 2
63 Gerak parabola Gerak benda pada t= waktu (s)
x m= v o sin α
titik terjauh sumbu x g m
sumbu x mencapai titik
v o=kecepatan awal ( )
s
terjauh g = gravitasi bumi (m/
s2 ¿
x m=sumbu y

64 Gmb Gerak benda pada 2 πR V= kecepatan (m/s)


V=
( kecepatan siklus melingkar T R = jari – jari lilitan
linier) (m)
T = periode(s)
65 Gmb Gerak benda pada ∆θ
(kecepatan siklus melingkar
ω=
∆t
ω=kecepatan anguler ( rads )
anguler) θ=perpindahan sudut ( rad ¿ )
66 Gaya Lorenz Gaya yang F= B.i.I. sin θ B= induksi magnet (T)
(gaya yang berasal dari F= gaya Lorenz
dalam muatan listrik θ=sudut antarai denagn B
pengantgar) yang bergerak/
arus listrik yang
berada dalam
medan magnet
67 Gmbb Perubahan 1 rad
θ=ω0 . t+ α . t 2 α = percepatan sudut ( )
kecepatan pada 2 s
gmb
68 Hukum Gaya berbanding F =m.a F= gaya
newton 2 lurus dengan m
percepatan namun
berbanding
a= percepatan
( )
s2
m = massa (kg)
terbalik dengan
massa
69. Induksi Beda potensial ε −B . I . V . sinθ ε =ggl indeksi ( volt )
elektromagneti yang terjadi pada B= induksi magnetic
k (gaya gerak ujung-ujung I= Panjang penghantar
listrik ) komponen karena
induksi
elektromagnetik
70 Gaya berat Bertambahnya F =m.g F= gaya
massa karena
pengaruh
gravitasi
g= percepatan gravitasi
( ms )
2

m = massa (kg)
71 Gaya normal Gaya yang N = m.g N= gaya normal (N)
pada bidang bekerja pada
datar bidang datar
g= percepatan gravitasi
( ms )
2

m = massa (kg)
72 Gaya normal Gaya yang N =m.g cosθ
pada bidang bekerja pada N= gaya normal (N)
miring bidang miring
g= percepatan gravitasi
( ms )
2

m = massa (kg)
73 Muatan Muatan adalah Q=I t
muatan dasar
yang dimiliki
suatu benda
74 Tekanan Tekanan P= ρ g h P = Tekanan hidrostatis
Hidrostatis hidrostatis adalah ρ=¿ massa jenis
tekanan yang g = percepatan
diakibatkan oleh gravitasi
gaya yang ada h = ketinggian
pada zat cair
terhadap suatu
luas bidang tekan,
pada kedalaman
tertentu
75 Periode Gas m

76 Massa Jenis Massa jenis


T =2 n
m
√ k
ρ=¿ Massa Jenis
ρ=
adalah v m = massa
pengukuran v = volume
massa setiap
satuan volume
benda
77 Kalor Jenis Kalor jenis adalah Q c = Kalor jenis
c=
jumlah kalor yang m ΔT Q = kalor
dibutuhkan untuk m = massa
menaikkan suhu Δ T =¿ selisih suhu
satu gram zat
sebesar satu
derajat Celsius
78 Periode Periode adalah 1 T = Periode
T=
waktu yang f f = frekuensi
diperlukan untuk
melakukan satu
kali getaran
79 Tegangan Tegangan adalah F σ =¿ Tegangan
σ=
gaya yang bekerja A F = Gaya
pada permukaan A = luas permukaan
seluas satu satuan
80 Hambatan Hambatan adalah l R = Hambatan
R=ρ
perbandingan A ρ=¿ hambatan jenis
antara tegangan l=¿ panjang
listrik dari suatu A = luas penampang
komponen
elektronik
(misalnya
resistor) dengan
arus listrik yang
melewatinya
81 Momen Inersia Momen inersia I =m r 2
adalah ukuran
kelembaman
suatu benda untuk
berotasi terhadap
porosnya
82 Tekanan Tekanan adalah F P = Tekanan
P=
pengukuran A F = gaya
dalam fisika A = luas
untuk menyatakan
gaya yang bekerja
per satuan luas
permukaan
83 Fluks Magnet Fluks magnet ϕ=B A ϕ=¿ Fluks Magnet
adalah ukuran B = kuat medan
atau jumlah magnet
medan magnet B A = luas penampang
yang melewati
luas penampang
tertentu
84 Kecepatan Kecepatan sudut V ω=¿ Kecepatan Sudut
ω=
sudut adalah besaran r V = kecepatan
vektor (lebih r = jari-jari
tepatnya, vektor
semu) yang
menyatakan
frekuensi sudut
suatu benda dan
sumbu putarnya
85 Hukum hooke Hukum Hooke F=−k ∆ x F = Gaya
yang menyatakan k = konstanta pegas
bahwa “jika gaya ∆ x=¿ selisih panjang
yang diberikan
pada sebuah
pegas tidak
melebihi batas
elastisitasnya,
pertambahan
panjang pegas
akan berbanding
lurus dengan gaya
yang diberikan
tersebut
86 Panjang Panjang λ=v T λ=¿ Panjang
gelombang gelombang adalah gelombang
periode spasial v = cepat rambat
dari gelombang T = Periode
periodik jarak di
mana bentuk
gelombang
berulang
87 Periode Periode adalah T = t/n T = Periode (sekon)
Getaran waktu yang t = Waktu (sekon)
diperlukan untuk n = Jumlah getaran
melakukan satu
kali getaran
88 Frekuensi Satu getaran F = n/t f = Frekuensi (Hz)
Getaran frekuensi adalah n = Jumlah getaran
satu kali gerak t = Waktu (sekon)
bolak-balik penuh
89 Gelombang Gelombang y = Asin2π (ft±x/λ A: amplitudo (m)
Berjalan berjalan adalah f: frekuensi (Hz)
gelombang yang \lambda : panjang
memiliki gelombang (m)
amplitudo tetap.
Artinya, titik-titik
yang dilalui
gelombang
mengalami
getaran harmonik
dengan amplitudo
tetap.
90 Lup (Kaca Lup, kaca M = Sn/f + 1 M = Pembesaran
Pembesar) pembesar atau Sn = Titik dekat (cm)
- Pembesaran suryakanta adalah f = Fokus lup (cm)
bayangan saat sebuah lensa
mata cembung yang
berakomodasi mempunyai titik
maksimum fokus yang dekat
dengan lensanya.
91 -Pembesaran Lup, kaca M = Sn/f M = Pembesaran
bayangan saat pembesar atau Sn = Titik dekat (cm)
mata tidak suryakanta adalah f = Fokus lup (cm)
berakomodasi sebuah lensa
cembung yang
mempunyai titik
fokus yang dekat
dengan lensanya.
92 Mikroskop Mikroskop Mmik = Mob x Mok Mmik = Pembesaran
merupakan alat mikroskop
yang digunakan Mob = Pembesaran oleh
untuk melihat lensa objektif
objek yang terlalu Mok = Pembesaran oleh
kecil untuk dilihat lensa okuler
secara kasat mata.
93 Pembesaran Mikroskop Mmik = Mob x Mmik = Pembesaran
Mikroskop merupakan alat (Sn/Fok + 1) mikroskop
pada saat mata yang digunakan Mob = Pembesaran oleh
berakomodasi untuk melihat lensa objektif
maksimum objek yang terlalu Sn = Titik dekat mata
kecil untuk dilihat Fok = Jarak fokus lensa
secara kasat mata. okuler
94 Pembesaran Mikroskop Mmik = Mob x Sn/Fok Mmik = Pembesaran
Mikroskop merupakan alat mikroskop
pada saat mata yang digunakan Mob = Pembesaran oleh
tidak untuk melihat lensa objektif
berakomodasi objek yang terlalu Sn = Titik dekat mata
kecil untuk dilihat Fok = Jarak fokus lensa
secara kasat mata. okuler
95 Teropong Pengertian M = fob + fok M = Pembesaran
Bintang teropong bintang teropong bintang
- Pembesaran adalah sebuah fob = Jarak fokus lensa
Teropong jenis peralatan objektif
Bintang pada yang digunakan fok = Jarak fokus lensa
saat mata tidak untuk membantu okule
berakomodasi pengindraan jauh
guna mengamati
keberadaan
benda-benda yang
ada di angkasa.
96 - Jarak lensa Pada teropong d = fob + 4fp + fok d = Jarak lensa objektif
objektif dan bintang, jarak dan lensa okuler
lensa okuler fokus lensa fob = Jarak fokus lensa
objektif lebih objektif
besar daripada fp = Jarak fokus lensa
jarak fokus lensa pembalik
okuler. fok = Jarak fokus lensa
okul
97 Hukum III Untuk setiap gaya F12 = F21 F = Gaya
Newton aksi, akan selalu
terdapat gaya
reaksi yang sama
besar dan
berlawanan arah.
98 Elastisitas Modulus Young Y = τ/ε Y = Modulus Young
(N.m2)
τ = tegangan (N)
ε = regangan (m)
99. Hukum utama Tekanan di suatu PA = PB = PC = P0 + PA = Tekanan
hidrostatis titik di dalam ρgh hidrostatis di titik A
suatu fluida yang PB = Tekanan
sebenarnya hidrostatis di titik B
disebut tekanan PC = Tekanan
absolut. Rumus hidrostatis di titik C
Hukum Utama P0 = Tekanan udara di
Hidrostatis luar
Hukum Utama
Hidrostatika
“Tekanan
hidrostatik pada
sembarang titik
yang terletak pada
satu bidang datar
di dalam satu
jenis zat cair yang
diam, besarnya
sama.”
100 Viskositas Viskositas ialah f=πμrv f = viskositas
ukuran yang μ = koefisien viskositas
menyatakan r = jari jari bola
kekentalan dari v = kecepatan bola
suatu cairan atau dalam fluida
fluida

Anda mungkin juga menyukai