Anda di halaman 1dari 16

Jawaban.

No 1

Ok,siap mengerjakan

Jawaban. No 2

Mengenal Karakteristik peserta didik salah satu bagian dari beberapa tuntutan atas kemampuan pedagogik
yang harus dikuasai Profesi Guru. 3 macam hal karakteristik atau keadaan yang ada pada siswa yang
perlu diperhatikan guru yaitu:
1. Karakteristik atau keadaan yang berkenaan dengan kemampuan awal siswa. Misalnya
adalah kemampuan intelektual, kemampuan berpikir, dan lain-lain.
2. Karakteristik atau keadaan siswa yang berkenaan dengan latar belakang dan status sosial.
3. Karakteristik atau keadaan siswa yang berkenaan dengan perbedaan-perbedaan kepribadian seperti
sikap, perasaan, minat, dan lain-lain.
Dari macam-macam jenis dan sumber karakteristik atau keadaan yang ada pada siswa ini guru dapat
menentukan data-data apa saja yang perlu diketahui informasinya dan digali dari peserta didik. Kondisi
pada peserta didik juga senantiasa dapat mengalami perubahan, guru hendaknya juga harus memantau
segala perubahan keadaan yang ada pada siswa baik sebelum pembelajaran dimulai, saat pembelajaran,
hingga paska pembelajaran dan evaluasi
Pemahaman guru terhadap karakteristik peserta didik ini memberikan gambaran bagi para guru, dari sisi
mana potensi peserta didik, kelemahannya dapat dibantu atau ditumbuhkan dan kelebihan apa yang perlu
mendapat perhatian untuk dikembangkan. Potensi adalah kesanggupan, daya, kemampuan untuk lebih
berkembang. Potensi peserta didik adalah kapasitas atau kemampuan dan karakteristik/sifat individu yang
berhubungan dengan sumber daya manusia yang memiliki kemungkinan dikembangkan dan atau
menunjang pengembangan potensi lain yang terdapat dalam diri peserta didik. Setiap peserta didik adalah
individu yang unik. Unik karena mereka memiliki potensi dan kemampuan yang berbeda antara satu
dengan yang lain. Sepatutnyalah potensi peserta didik diberdayakan.
Memahami batasan konsepsi materi dengan indikator ini, yang menjadi kewajiban guru untuk diprelajari
hingga guru dapat memenuhi kemampuan dalam membedakan, mengoptimalkan, dan mengatasi kesulitan
belajar, jelas di landaskan pada sudut padang upaya mengidentifikasi atau menanda ciri khususkan
karakteristik individu peserta didik yang diamati dan dikelompokkan dari aspek sebagai berikut :
1. Fisik .Aspek Fisik merupakan bagaimana mengenal karakteristik (mempunyai sifat khas sesuai dengan
perwatakan tertentu) peserta didik, dengan Potensi fisik tidak hanya mengacu pada kondisi kesehatan fisik
(kondisi kesehatan tubuh) dan keberfungsian anggota tubuh (cacat fisik, atau kemampuan alat indrawi,
seperti penglihatan dan kemampuan pendengaran. tetapi juga berhubungan dengan proporsi pertumbuhan
dan perkembangan fisik postur tubuh yang dipengaruhi asupan gizi yang dikonsumsi, perkembangan dan
keterampilan psikomotorik (kemampuan dalam menggunakan skil aktifitas organ tubuh,) yang
berhubungan dengan menurut Howard Gardner (1983) kecerdasan kinestetis.
2. Moral .Moral merupakan aspek perilaku atau sikap yang sering ditunjukkan peserta didik dari ajaran
tentang baik, buruk yang diterima umum mengenai sebuah respon tindakan atau perbuatan yang dalam
perspektif agama sering kita kenal dengan istilah akhlak, budi pekerti, susila. sebagai contoh prilaku
buruk atau mereka sudah bejat, mereka suka minum-minuman keras dan mabuk-mabukan (obat-obatan,
zat adiktif), bermain judi, dan bermain perempuan. sedangkan untuk bermoral baik, ditunjukkan perilaku

1
sopan, jujur, patuh, taat, yang untuk budaya timur seperti hormat pada yang tua lewat tutur bahasa yang
lembut, menghargai nilai adat istiadat sehingga seseorang bisa dinilai bermoral sudah mulai
menunjukkan atau bahkan sudah menjalankan dengan mempunyai pertimbangan baik buruk dalam
perbuatannya baik bagi alam, dirinya, dan orang lain.
3. Spiritual .aspek spiritual adalah berhubungan dengan atau bersifat kejiwaan (rohani, batin). Kecerdasan
spiritual (spiritual quotient;SQ) adalah kecerdasan jiwa yang membantu seseorang untuk mengembangkan
dirinya secara utuh melalui penciptaan kemungkinan untuk menerapkan nilai-nilai positif. Ciri utama dari
Kecerdasan Spiritual ini ditunjukkan dengan kesadaran seseorang untuk menggunakan pengalamannya
sebagai bentuk penerapan nilai dan makna. Kecerdasan spiritual yang berkembang dengan baik akan
ditandai dengan kemampuan seseorang untuk bersikap fleksibel dan mudah menyesuaikan diri dengan
lingkungan, memiliki tingkat kesadaran yang tinggi, mampu menghadapi penderitaan dan rasa sakit,
mampu mengambil pelajaran yang berharga dari suatu kegagalan, mampu mewujudkan hidup sesuai
dengan visi dan misi, mampu melihat keterkaitan antara berbagai hal, mandiri, serta pada akhirnya
membuat seseorang mengerti akan makna hidupnya serta mengaitkan hubungannya dengan Yang Maha
Kuasa dan Maha pencipta, tergantung dengan kepercayaan yang dianut oleh peserta didik
4. Intelektual.Aspek Intelektual disebut juga tingkat kecerdasan peserta didik yang diukur dari
kemampuan kognitif dalam menyelesaikan masalah, menalar dan berfikir logika berdasarkan faktual dan
empirisnya dengan berpikiran jernih berdasarkan ilmu pengetahuan, tingakat pengertian atau kesadaran,
terutama yang menyangkut pemikiran dan pemahaman. potensi intelektual sudah pasti berhubungan
dengan kecerdasan yaitu prestasi akademik, kecerdasan umum, kemampuan khusus (bakat), dan
kreativitas.
5. Sosial .pada aspek sosial adalah berkenaan dengan kemasyarakatan yang terbentuk melalui proses
interaksi dan komunikasi antara peserta didik dengan lingkungan sosialnya, positifnya perilaku aspek
sosial ini dapat diamati bagaimana sifat dan sikap peserta didik adanya kecendrungan peserta didik suka
memperhatikan kepentingan umum (suka menolong, menderma, dan sebagainya). atau mungkin bisa saja
peserta didik justru cendrung menghindar dari lingkungan sosialnya (seperti senang menyendiri,
menyelesaikan pekerjaannya secara individual, tidak banyak komunikasi). kecendrungan Sifat-sifat
kemasyarakatan yang positiflah yang harus dibtumbuhkembangkan dalam diri peserta didik sehingga
tertanam kepedulian sosial yang baik. ini akan membuat peserta didik selalu disukai orang dalam
pergaulannya.
6. Emosional .bahwa esensi kematangan emosi melibatkan kontrol emosi yang berarti bahwa seseorang
mampu memelihara perasaannya, dapat meredam emosinya, meredam balas dendam dalam
kegelisahannya, tidak dapat mengubah moodnya, tidak mudah berubah pendirian. Kematangan emosi
juga dapat dikatakan sebagai proses belajar untuk mengembangkan cinta secara sempurna dan luas
dimana hal itu menjadikan reaksi pilihan individu sehingga secara otomatis dapat mengubah emosi-emosi
yang ada dalam diri manusia seperti Amarah, mengamuk, bengis, benci, jengkel, kesal hati rasa.
terganggu, seperti rasa pahit tersinggung merasa hebat ,Kesedihan, seperti pedih, sedih,
7. Kultural .Aspel kultural merupakan yang berhubungan dengan kebudayaan, suatu cara hidup yang
berkembang, dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang, dan diwariskan dari generasi ke
generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat
istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Peran guru secara utuh sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, "orang tua" di sekolah tidak akan bisa
digantikan sepenuhnya dengan kecanggihan teknologi. Karena sentuhan seorang guru kepada para peserta
didik memiliki kekhasan yang tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang atau digantikan teknologi.

2
Meskipun profesi guru tidak mendapatkan pengaruh secara signifikan dengan adanya revolusi industri
4.0, namun guru tidak boleh terlena dengan kondisi yang ada, guru harus terus meng-upgrade diri agar
bisa menjadi guru yang mampu menghasilkan sumber daya manusia yang lebih berkualitas.Untuk
menyiapkan para guru menghadapi perkembangan zaman yang terus berkembang, setidaknya ada 4
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru pada era revolusi industri 4.0 ini.
Menurut Pengamatan Saya Sebagai Pendidik di tempat saya bertugas dari jumlah seluruh pendidik
ada sekitar 75% yang sudah melaksanakan dan melakukan pengamatan tentang criteria karateristik
siswa dalam penjelasan di atas

Jawaban. No 3

▪ Abad ke-21 adalah abad yang sangat berbeda dengan abad-abad sebelumnya. Perkembangan ilmu
pengetahuan yang luar biasa disegala bidang.pada abad ini, terutama bidang Information and
Communication Technology (ICT) yang serba sophisticated membuat dunia ini semakin
sempit.Karena kecanggihan teknologi ICT ini beragam informasi dari berbagai sudut dunia mampu
diakses dengan instant dan cepat oleh siapapun dan dari manapun. Komunikasi antar personal dapat
dilakukan dengan mudah, murah kapan saja dan di mana saja, Guru diharapkan mampu dan dapat
menyelenggarakan proses pembelajaran yang bertumpu dan melaksanakan empat pilar belajar
▪ learning to know
▪ learning to do
▪ learning to be
▪ learning to live together

Namun demikian, pada abad ke-21 ini permasalahan yang dihadapi manusia semakin complicated dan
ruwet, misalnya krisis ekonomi global, pemanasan global, terorisme,rasisme, drug abuse, trafficking,
masih rendahnya kesadaran multikultural, kesenjangan mutu pendidikan antar kawasan dan lain
sebagainya. Setiap masalah tersebut membutuhkan pemecahan yang harus dilakukan masyarakat secara
bersama sama (collaboration). Kompleksitas permasalahan pada abad ini juga terletak pada tidak
berdayanya manusia mencari sumber dan penyebab permasalahannya secara tepat dan cepat. Di samping
itu juga kapan timbulnya permasalahan sering tidak mampu diprediksi (unpredictable) dan tidak terduga
sebelumnya. Pada akhirnya banyak permasalahan masyarakat tidak mampu diselesaikan secara efektif
dan efisien.
Guru yang mampu menghadapi tantangan tersebut adalah guru yang profesional yang memiliki
kualifikasi akademik dan memiliki kompetensi-kompetensi antara lain kompetensi profesional,
kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial yang kualifaid.
a. Kompetensi profesional
Kompetensi profesioanal sekurang-kurangnya meliputi :
1. Menguasai subtansi bidang studi dan metodologi keilmuannya
2. Menguasai struktur dan materi kurikulum bidang studi
3. Menguasai dan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran
4. Mengorganisasikan materi kurikulum bidang studi
5. Meningkatkan kualitas pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas
b. Kompetensi pedagogik
Kompetensi pedagogik sekurang-kurangnya meliputi:

3
1. Memahami karakteristik peserta didik dari aspek fisik, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
2. Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat peserta didik dan kebutuhan belajar dalam
konteks kebhinekaan budaya
3. Memahami gaya belajar dan kesulitan belajar peserta didik
4. Memfasilitasi pengembangan potensi peserta didik
5. Menguasai teori dan prinsip belajar serta pembelajaranYang mendidik
6. Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran
7. Merancang pembelajaran yang mendidik
8. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik
9. Mengevaluasi proses dan hasil pembelajaran

c. Kompetensi kepribadian
Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya meliputi:
1. Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif dan berwibawa
2. Menampilkan diri sebagai pribadi yang berakhlak mulia dan sebagai teladan bagi peserta didik dan
masyarakat
3. Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian, dan bertutur bahasa yang baik
4. Mengevaluasi kinerja sendiri
5. Mengembangkan diri secara berkelanjutan

d. Kompetensi sosial
Kompetensi sosial sekurang-kurangnya meliputi:
1. Berkomunikasi secara efektif dan empatik dengan peserta didik, orang tua peserta didik, sesama
pendidik, tenaga kependidikan dan masyarakat
2. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di sekolah dan masyarakat
3. Berkontribusi terhadap pengembangan pendidikan di tingkat lokal, regional, nasional dan global
4. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk berkomunikasi dan mengembangkan
diri
5. Memiliki sikap, perilaku, etika, tata cara berpakaian dan bertutur bahasa yang baik
Guru yang profesional selain memiliki empat kompetensi tersebut di atas, memiliki ciri-ciri profesional
sebagai berikut.
1. Memiliki wawasan global holistik
2. Memiliki daya ramal ke depan
3. Memiliki kecerdasan, kreatifitas dan Inovasi
4. Memiliki kemampuan bermasyarakat
5. Menguasai IPTEK
6. Memiliki jiwa dan wawasan kewirausahaan
7. Memiliki akhlakul karimah
8. Memiliki keteladanan
9. Bekerja secara efisien dan efektif
10. Menguasai bahasa asing
Guru di abad 21 memiliki karakteristik yang spesifik dibanding dengan guru pada abad-abad sebelumnya.
Adapun karakteristik yang dimaksud adalah sebagai berikut :

4
1. Memiliki semangat juang dan etos kerja yang tinggi disertai kualitas keimanan dan ketakwaan yang
mantap.
2. Mampu memanfaatkan iptek sesuai tuntutan lingkungan sosial dan budaya di sekitarnya.
3. Berperilaku profesional tinggi dalam mengemban tugas dan menjalankan profesi.
4. Memiliki wawasan ke depan yang luas dan tidak picik dalam memandang berbagai permasalahan.
5. Memiliki keteladanan moral serta rasa estetika yang tinggi.
6. Mengembangkan prinsip kerja bersaing dan bersanding.

Berdasarkan Pemaparan di atas Menurut Saya pada sekolah di mana tempat Saya mengabdi ada
sekitar 40 % yang sudah memiliki termasuk dalam criteria tersebut karena 40% tersebut sudah
memiliki sertifikat Pendidik. Adapun yang lainnya masih dalam tahap pembelajaran dan proses,
adapun kendalanya tidak termasuk kepada guru professional abad 21 karena mengacu pada
criteria criteria antara lain :
▪ Kurangnya kemampuan untuk mendidik dan mengajar anak didik dengan baik.
▪ Faktor Usia
▪ Kurangnya menguasai bahan atau materi pelajaran yang akan diajarkan dalam interaksi belajar
mengajar
▪ Kurang Menguasainya berbagai administrasi kependidikan (RPP, Silabus, Kurikulum, KKM, dsb).
▪ Kuarangnya semangat dan motivasi yang tinggi untuk mengabdikan ilmu yang dimiliki pada peserta
didik.
▪ Seringnya putus asa untuk belajar dan mengembangkan kemampuannya.
▪ Jarang mengikuti diklat dan pelatihan untuk menambah wawasan dan pengalaman.
▪ Kurang Aktif, kreatif, dan inovatif untuk mengembangkan pembelajaran dan selalu up to
date terhadap informasi atau masalah yang terjadi di sekitar.
▪ Gaptek IPTEK (komputer, internet, blog, facebook, website, dsb).
▪ Mudah lelah untuk berkarya (membuat PTK, bahan ajar, artikel, dsb).
▪ Sedikit berinteraksi dan bersosialisasi dengan orangtua murid, teman sejawat dan lingkungan sekitar
dengan baik.
▪ Tidak Aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi kependidikan (KKG, PGRI, Pramuka).
▪ Kurang Mempunyai sikap cinta kasih, tulus dan ikhlas dalam mengajar.

Jawaban. No 4

Tantangan pendidikan di abad 21 ini semakin berat. Hal ini meniscayakan peningkatan
profesionalisme menyangkut sikap mental dan komitmen para guru. Terutama untuk meningkatkan
kualitas agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan perkembangan zaman," ujar Supriano di
Jakarta, baru-baru ini.
Hal itu berkaitan dengan revolusi industri 4.0 yang sudah merambah ke semua sektor. Sehingga harus
disikapi dengan arif karena telah mengubah peradaban manusia secara fundamental.
Menurut dia, guru profesional akan mampu memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, untuk
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dalam rangka mempersiapkan sumber daya manusia
(SDM) yang unggul.

5
"Tugas guru sebagai pendidik adalah menanamkan nilai-nilai dasar pengembangan karakter peserta
didik dalam kehidupannya. Termasuk dalam pemanfaatan kemajuan teknologi informasi secara bijak
serta sebagai inspirator bagi anak didiknya," tuturnya.
Supriano juga menjelaskan bahwa ada tiga kriteria guru profesional. Pertama, guru profesional adalah
guru yang telah memenuhi kompetensi dan keahlian inti sebagai pendidik. Perubahan zaman
mendorong guru agar dapat menghadirkan pembelajaran abad 21, yaitu menyiapkan peserta didik
untuk memiliki keterampilan berpikir kritis, kreatif, inovatif, komunikatif, dan mampu berkolaborasi.
"Hal tersebut tentu tidak akan dapat diwujudkan jika para guru berhenti belajar dan mengembangkan
diri," jelasnya.
Kedua, seorang guru yang profesional hendaknya mampu membangun kesejawatan. Bersama
rekan¬rekan sejawat, guru terus belajar, mengembangkan diri, dan meningkatkan kecakapan untuk
mengikuti laju perubahan zaman. "Bersama teman sejawat, guru terus merawat muruah dan
menguatkan posisi profesinya. Jiwa korsa guru harus senantiasa dipupuk agar dapat saling membantu
dan mengontrol satu sama lain," jelasnya.
Ketiga, seorang guru yang profesional hendaknya mampu merawat jiwa sosialnya. Para guru
Indonesia adalah para pejuang pendidikan yang sesungguhnya, yang menjalankan peran, tugas, dan
tanggungjawab mulia sebagai panggilan jiwa. "Dengan segala tantangan dan hambatan, para guru
Indonesia berada di garda terdepan dalam pencerdasan kehidupan bangsa," pungkasnya
Guru merupakan salah satu komponen terpenting dalam pendidikan, dimana guru memegang
peranan yang sangat vital dalam penyelengaraan pendidikan formal pada khususnya. Demi
terselenggaranya pendidikan yang baik, guru sebagai bagian didalamnya dituntut untuk memiliki
kualifikasi sesuai dengan standar yang telah ditetapkan pemerintah serta menguasai kompetensi
pedagogik, profesionalisme, kepribadian dan sosial seperti yang diatur dalam Permendiknas No. 16
Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Selain tuntutan tersebut,
lebih jauh guru berkewajiban untuk menjalankan tugas dan fungsinya sebagai pelaksana pendidikan
tersebut.
Tugas dan fungsi guru ini didasari oleh beberapa pedoman dan peraturan perundangan yang berlaku,
diantaranya :

TUGAS GURU :
Tugas guru ini dijelaskan dalam Bab XI Pasal 39 Ayat (2) Undang-Undang No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 20 Undang-Undnag No. 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen serta Pasal 52 Peraturan Pemerintah No. 74 Tahun 2008 tentang Guru,yakni :

1. Merencanakan pembelajaran;
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang bermutu;
3. Menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran;
4. Membimbing dan melatih peserta didik / siswa;
5. Melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat;
6. Melaksanakan tugas tambahan yang melekat pada kegiatan pokok yang sesuai; dan
7. Meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara
berkelanjutan.

6
Lebih lanjut, tugas guru secara lebih terperinci dijelaskan dalam Permendiknas No. 35 Tahun 2010
tentang Petunjuk Teknis Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, diantaranya :

1. Menyusun kurikulum pembelajaran pada satuan pendidikan;


2. Menyusun silabus pembelajaran;
3. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP);
4. Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5. Menyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6. Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar pada mata pelajaaran di kelasnya;
7. Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
8. Melaksanakan pembelajaran/perbaikan dan pengayaan dengan memanfaatkan hasil
penilaian dan evaluasi;
9. Melaksanakan bimbingan dan konseling di kelas yang menjadi tanggungjawabnya
(khusus guru kelas);
10. Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap proses dan hasil belajar tingkat
sekolah/ madrasah dan nasional;
11. Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12. Membimbing siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler proses pembelajaran;
13. Melaksanakan pengembangan diri
14. Melaksanakan publikasi ilmiah dan/atau karya inovatif; dan
15. Melakukan presentasi ilmiah.

FUNGSI GURU :
Fungsi guru yang dimaksudkan disini juga sudah termasuk dalam tugas guru yang telah dijabarkan diatas,
namun terdapat beberapa fungsi lain yang terkandung dalam poin d dan e Pasal 20 Undang-Undang No.
14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen serta poin a, b dan c Pasal 40 Ayat (2) Undnag-Undang No.
20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yakni :
1. Memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa;
2. Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta
nilai-nilai agama dan etika;
3. Menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis dan
dialogis;
4. Memelihara komitmen secara profesional untuk meningkatkan mutu pendidikan; dan
5. Memberi teladan dan menjaga nama baik lembaga, profesi, dan kedudukan sesuai
dengan kepercayaan yang diberikan kepadanya

Tugas utama guru dalam pembelajaran

Dalam undang-undang guru dan dosen, ada tujuh tugas utama guru. Ketujuh tugas tersebut
adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik. Apa saja maksud dari ketujuh tugas utama guru tersebut?

1. Mendidik

7
Mendidik adalah mengajak, memotivasi, mendukung, membantu dan menginspirasi orang lain untuk
melakukan tindakan positif yang bermanfaat bagi dirinya dan orang lain atau lingkungan. Mendidik lebih
menitikberatkan pada kebiasaan dan keteladanan.

2. Mengajar
Mengajar adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh guru untuk membantu atau memudahkan siswa
melakukan kegiatan belajar. Prosesnya dilakukan dengan memberikan contoh kepada siswa atau
mempraktikkan keterampilan tertentu atau menerapkan konsep yang diberikan kepada siswa agar menjadi
kecakapan yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

3. Membimbing
Suatu proses yang dilakukan oleh guru untuk menyampaikan bahan ajar untuk mentransfer ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni dengan pendekatan tertentu yang sesuai dengan karakter siswa.
Membimbing juga dimaksudkan untuk membantu siswa agar menemukan potensi dan kapasitasnya,
menemukan bakat dan minat yang dimilikinya sehingga sesuai dengan masa perkembangan dan
pertumbuhannya.

4. Mengarahkan
Mengarahkan adalah suatu kegiatan yang dilakukan guru kepada peserta didik agar dapat mengikuti apa
yang harus dilakukan agar tujuan dapat tercapai. Mengarahkan bukan berarti memaksa, kebebasan peserta
didik tetap dihormati dengan tujuan agar tumbuh kreativitas dan inisiatif peserta didik secara mandiri.

5. Melatih
Menurut Sarief (2008), melatih pada hakekatnya adalah suatu proses kegiatan untuk membantu orang lain
(atlet) mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya dalam usahanya mencapai tujuan tertentu. Dalam dunia
pendidikan tugas guru adalah melatih siswa terhadap fisik, mental, emosi dan keterampilan atau bakat.

6. Menilai
Menurut (BSNP 2007: 9), penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis,
dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Tugas guru adalah menilai siswa pada aspek keterampilan, sikap dan pengetahuan. Tujuannya untuk
mengukur sejauhmana kompetensi siswa setelah proses belajar mengajar selesai dilaksanakan.

7. Mengevaluasi
Mengevaluasi dapat dimaknai sebagai suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat
keputusan sampai sejauh mana tujuan program telah tercapai (Gronlund, 1985, dalam Djaali dan Pudji
M). Evaluasi ditujukan untuk mendapatkan data dan informasi yang dijadikan dasar untuk mengetahui
taraf kemajuan, perkembangan, dan pencapaian belajar siswa, serta keefektifan pengajaran guru. Evaluasi
pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian

8
Jawaban. No 5
Format 1: Evaluasi Diri Guru
Nama Sekolah: smp n 4 pesawaran Nomor Statistik Sekolah:
Alamat: way ratay padang Kecamatan: padang Cermin Kabupaten/Kota: Aman Sejahtera
cermin kab. Pesawaran
Nama Guru: Edi Santoso,s.s Tahun Ajaran:2018-2019 Tanggal:25 November 2018
A. Dimensi Tugas Utama/Indikator Kinerja Evaluasi diri terhadap kompetensi terkait
Guru (Kekuatan dan kelemahan yang dimiliki guru
terhadap kompetensi terkait) dalam pelaksanaan
tugas utama dan jika ada eviden (bukti) terhadap
kekuatan dan kelemahan tersebut
I. Perencanaan Pembelajaran
1. Kemampuan memformulasikan tujuan Saya kesulitan dalam memahami dan menuliskan
pembelajaran dalam RPP sesuai dengan tujuan pembelajaran yang memperhatikan karakter
kurikulum/silabus dan memperhatikan peserta didi
karakteristik peserta didik
2. Kemampuan menyusun bahan ajar secara Saya belum terbiasa menyusun bahan ajar, selama ini
runut, logis, kontekstual dan mutakhi saya menggunakan buku dari penerbit
3. Kemampuna merencanakan kegiatan Saya sudah merencakan pembelajaran siswa aktif dan
pembelajaran yang efektif efektif
4. Pemiilihan sumber belajar/ media Saya tidak mengalami kesulitan dalam memilih sumber
pembelajaran sesuai dengan materi dan belajar, sudah menggunakan berbagai sumber
strategi pembelajaran belajar/media/alat peraga dll
II. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran Yang Aktif Dan Efektif
Kagiatan Pendahuluan
1. Keterampilan memulai pembelajaran saya masih merasa kesulitan dalam memilih strategi
dengan efektif untuk membangkitlan motivasi siswa. Kadang masih
sering tertukar kegiatan apersepsi dengan motivasi
Kegiatan Inti
1. Penguasaan materi pelajaran Secara umum saya tidak ada masalah dalam
penguasaan materi pelajaran karena secara rutin saya
mengakses modul-modul suplemen dari P4TK
2. Kemampuan menerapkan Tidak ada masalah, PAKEM sudah diterapkan, hanya
pendekatan/strategi pembelajaran yang saja saya masih kebingungan dalam menuliskan
efektif eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi dalam RPP.
3. Pemanfaatan sumber belajar/media dalam Saya sudah menggunakan berbagai sumber belajar/
pembelajaran media termasuk lingkungan sebagai sumber belajar

4. Kemampuan memicu dan/atau memelihara Tidak ada masalah, karena secara situasional saya
keterlibatan siswa dalam pembelajaran sering mengganti formasi tempat duduk dan
memperhatikan siswa secara individu, sehingga siswa
tertib dan aktif mengikuti pembelajaran
5. Kemampuan bahasa yang benar dan tepat Kadang-kadang saya masih menggunakan bahasa
dalam pembelajaran daerah untuk memperjelas pemahaman siswa

9
Kegiatan Penutup
1. Ketrampilan mengakhiri pembelajaran Saya sering lupa melakukan refleksi dan
dengan efektif menyampaikan materi yang akan dipelajari pada
pertemuan yang akan datang karena diakhir pelajaran
sering waktunya tidak cukup.
III. Penilaian Pembelajaran
1. Perancangan alat evaluasi untuk mengukur Saya masih kebingunan memilih alat evaluasi yang
kemajuan dan keberhasilan belajar peserta sesuai dengan materi pembelajaran dan terutama
didik menyusun alat evaluasi untuk mengukur keberhasilan
dalam ranah afektif
2. Penerapan berbagai strategi dan metode Saya masih kurang menguasai dalam menerapkan
penilaian untuk memantau kemajuan dan metode penilaian, umumnya saya hanya mengambil
hasil belajar peserta didik dalam mencapai soal dari buku atau LKS saja
kompetensi tertentu sebagaimana yang
tertulis dalam RPP
3. Pemanfaatan berbagai hasil penilaian Saya sudah menggunakan hasil penilaian untuk
untuk memberikan umpan balik bagi umpan balik, namun saya masih belum puas
peserta didik tentang kemajuan belajarnya
dan bahan penyusunan rancangan
pembelajaran selanjutnya
B. Berbagai hal terkait dengan pelaksanaan
tugas utama guru
1. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk Secara rutin saya berdiskusi dengan rekan sejawat
memenuhi dan mengembangkan dan aktif hadir di KKG untuk saling belajar
kompetensi (tugas utama guru) tersebut.

2. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi Setelah belajar sering lupa karena saya tidak rajin
dan mengembangkan pelaksanaan tugas mendokumentasikan hasil kegiatan di KKG
utama

3. Keberhasilan yang saya capai setelah Belum banyak keberhasilan yang saya raih, masih
mengikuti pengembangan keprofesian biasa-biasa saja. Prestasi belajar siswa ada yang
berkelanjutan untuk memenuhi dan bagus, namun beberapa masih ada yang kurang
mengembangkan kompetensi (tugas utama
guru) tersebut
4. Pengembangan keprofesian berkelanjutan Saya membutuhkan materi pengembangan penilaian
yang masih saya butuhkan dalam memenuhi pembelajaran dan pemantapan dalam menyusun RPP
dan mengembangkan kompetensi (tugas yang sesuai dengan standar proses
utama guru) tersebut.
C. Kompetensi menghasilkan Publikasi
Ilmiah
1. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk Belum ada
memenuhi dan mengembangkan
kompetensi untuk menghasilkan publikasi

10
ilmiah
2. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi Belum mencoba dan kebingungan jika ada masalah
dan mengembangkan kompetensi untuk bertanya kepada siapa
menghasilkan publikasi ilmiah
3. Keberhasilan yang saya capai setelah Belum ada
mengikuti pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk memenuhi dan
mengembangkan kompetensi untuk untuk
menghasilkan publikasi ilmiah
4. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk Terus belajar walau hasilnya kurang maksimal
memenuhi dan mengembangkan kompetensi
untuk menghasilkan publikasi ilmiah
D. Kompetensi menghasilkan Karya Inovatif
1. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk Saya mengembangakan beberapa alat peraga
memenuhi dan mengembangkan menggunakan bahan bekas pakai dalam membantu
kompetensi untuk menghasilkan karya pemahaman siswa
inovatif
2. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi Kurang dukungan dari sekolah, terutama pendanaan
dan mengembangkan kompetensi untuk
menghasilkan karya inovatif
3. Keberhasilan yang saya capai setelah Belum ada
mengikuti pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk memenuhi dan
mengembangkan kompetensi untuk untuk
menghasilkan karya inovatif
4. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk Saya akan mencoba menuliskan apa yang telah saya
memenuhi dan mengembangkan kerjakan, kemudian akan saya ajukan untuk PAK
kompetensi untuk menghasilkan karya
inovatif
E. Kompetensi untuk penunjang
pelaksanaan pembelajaran berkualitas
(TIK, Bahasa Asing, dsb)
1. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk Sudah menggunakan TIK
memenuhi dan mengembangkan
kompetensi penunjang pelaksanaan
pembelajaran yang berkualitas.
2. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi LCD di sekolah hanya satu, kadang gentian dengan
dan mengembangkan kompetensi guru lain, padahal sudah dipersiapkan pembelajaran
penunjang pelaksanaan pembelajaran yang dengan TIK
berkualitas.
3. Keberhasilan yang saya capai setelah Belum ada
mengikuti pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk memenuhi dan
mengembangkan kompetensi penunjang
pelaksanaan pembelajaran yang berkualitas
4. Pengembangan keprofesian berkelanjutan Memperdalam program-program TIK untuk

11
yang masih saya butuhkan dalam memenuhi pengembangan sumber belajar dan membuat media
dan mengembangkan kompetensi missal tentanf flash
penunjang pelaksanaan pembelajaran yang
berkualitas
F. Kompetensi untuk melaksanakan tugas
tambahan (misalnya Kepala Sekolah,
Kepala Perpustakaan, dsb)
1. Usaha-usaha yang telah saya lakukan untuk Saya guru biasa jadi belum ada
memenuhi dan mengembangkan
kompetensi untuk melaksanakan tugas
tambahan tersebut
2. Kendala yang saya hadapi dalam memenuhi
dan mengembangkan kompetensi untuk
melaksanakan tugas tambahan tersebut
3. Keberhasilan yang saya capai setelah
mengikuti pengembangan keprofesian
berkelanjutan untuk memenuhi dan
mengembangkan kompetensi untuk
melaksanakan tugas tambahan tersebut
4. Pengembangan keprofesian berkelanjutan
yang masih saya butuhkan dalam memenuhi
dan mengembangkan kompetensi untuk
melaksanakan tugas tambahan tersebut
Tanda tangan Guru: Tanda tangan Kepala Sekolah:

Edi Santoso,S.S Dra. Uniroh,S.Pd

12
HASIL PENILAIAN KINERJA

Nama Sekolah: Smp n 4 Pesawaran Nomor Statistik Sekolah:


Alamat: Jl. Way Ratay Kecamatan: Padang Cermin Kabupaten/Kota: Pesawaran
padangcermin ,Pesawaran
Nama Guru: Edi Santoso,S.S Tahun Ajaran:2018-2019 Tanggal:

NO TUGAS UTAMA / INDIKATOR KIERJA GURU NILAI KINERJA


I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Guru memformulasikan tujuan pembelajaran dalam RPP sesuai dengan
1
kurikulum/silabus dan memperhatikan karakteristik peserta didik
2. Guru menyusun bahan ajar secara runut, logis, kontekstual dan mutakhir 1
3. Guru merencanakan kegiatan pembelajaran yang efektif 3
4. Guru memilih sumber belajar/ media pembelajaran sesuai dengan materi dan
3
strategi pembelajaran
Sub Total Nilai Kinerja Perencanaan Pembelajaran 8
II. PELAKSANAAN KEGIATAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF
A. Kegiatan pendahuluan
5. Guru memulai pembelajaran dengan efektif 2
B. Kegiatan inti
6. Guru menguasai materi pelajaran 3
7. Guru menerapkan pendekatan/strategi pembelajaran yang efektif 3
8. Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam pembelajaran 3
9. Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan siswa dalam pembelajaran
3

10. Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam pembelajaran 1
C. Kegiatan penutup
11. Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif 1
Sub Total Nilai Kinerja Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran yang Aktif dan
Efektif 16

III. PENILAIAN PEMBELAJARAN


12. Guru merancang alat evaluasi untuk mengukur kemajuan dan keberhasilan
2
belajar peserta didik

13
13. Guru menggunakan berbagai strategi dan metode penilaian untuk memantau
kemajuan dan hasil belajar peserta didik dalam mencapai kompetensi tertentu 2
sebagaimana yang tertulis dalam RPP
14. Guru memanfatkan berbagai hasil penilaian untuk memberikan umpan balik
bagi peserta didik tentang kemajuan belajarnya dan bahan penyusunan 3
rancangan pembelajaran selanjutnya

Sub Total Nilai Kinerja Penilaian Pembelajaran 9

TOTAL NILAI KINERJA GURU 33

KATEGORI NILAI KINERJA GURU SEDANG

Format 2: Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Individu Guru


Rencana Pengembangan Strategi Pengembangan Keprofesian
Keprofesian Berkelanjutan Berkelanjutan (diisi dengan memberi
A. Kompetensi yang akan dilakukan Guru tanda √)
untuk peningkatan kompetensi 5
1 2 3 4 6
terkait a b
I. PERENCANAAN PEMBELAJARAN
1. Kemampuan memformulasikan
tujuan pembelajaran dalam RPP
sesuai dengan kurikulum/silabus
dan memperhatikan karakteristik
peserta didik
2. Kemampuan menyusun bahan
ajar secara runut, logis,
kontekstual dan mutakhi

3. Kemampuna merencanakan
kegiatan pembelajaran yang
efektif
4. Pemiilihan sumber belajar/
media pembelajaran sesuai
dengan materi dan strategi
pembelajaran
II. KEGIATAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN YANG AKTIF DAN EFEKTIF
Kagiatan Pendahuluan
1. Ketrampilan memulai
pembelajaran dengan efektif
Kegiatan Inti
1. Penguasaan materi pelajaran
2. Kemampuan menerapkan
pendekatan/strategi
pembelajaran yang efektif

14
3. Pemanfaatan sumber
belajar/media dalam
pembelajaran
4. Kemmpuan memicu dan/atau
memelihara keterlibatan siswa
dalam pembelajaran
5. Kemampuan bahasa yang benar
dan tepat dalam pembelajaran
Kegiatan Penutup
1. Ketrampilan mengakhiri
pembelajaran dengan efektif
2. Komunikasi dengan sesama
guru, tenaga kependidikan,
orang tua, peserta didik, dan
masyarakat
III. PENILAIAN PEMBELAJARAN
1. Perancangan alat evaluasi
untuk mengukur kemajuan dan
keberhasilan belajar peserta
didik
2. Penerapan berbagai strategi dan
metode penilaian untuk
memantau kemajuan dan hasil
belajar peserta didik dalam
mencapai kompetensi tertentu
sebagaimana yang tertulis
dalam RPP

3. Pemanfaatan berbagai hasil


penilaian untuk memberikan
umpan balik bagi peserta didik
tentang kemajuan belajarnya
dan bahan penyusunan
rancangan pembelajaran
selanjutnya
B. Kompetensi menghasilkan
Publikasi Ilmiah
C. Kompetensi menghasilkan Karya
Inovatif
D. Kompetensi untuk penunjang
pelaksanaan pembelajaran
berkualitas (TIK, Bahasa Asing,
dsb)
E. Kompetensi untuk melaksanakan
tugas tambahan (misalnya Kepala
Sekolah, Kepala Perpustakaan,
dsb)
Tanda tangan Guru: Tanda tangan Kepala Sekolah:

15
Format 3: Rencana Final Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (diisi oleh Koordinator Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan)

DIMENSI/TUGAS UTAMA GURU Kompetensi Kompetensi


Kompetensi
menghasil penunjang
Pelaksanaan Pembelajaran Penilai melaksanakan
No Nama Guru Perencanaan Publikasi Ilmiah pembelajaran
Pd Inti Pt an tugas tambahan
dan Karya Inovatif berkualitas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14

Tanda tangan Koordinator Diketahui oleh Kepala Sekolah:


Pengembangan Keprofesian
Berkelanjutan:

16

Anda mungkin juga menyukai