NIM : A031181345
Faktor yang membentuk penipuan: 1) tekanan keadaan, 2) adanya peluang, dan 3) karakteristik
pribadi.
Penyebab terjadinya penipuan (peluang) yang mengakibatkan kerugian terbagi atas gender,
posisi, umur, pendidikan, dan kolusi.
Beberapa katagori umum cara penipuan yang dinyatakan oleh ACFE yaitu :
1) Laporan Tipuan. Yang didasari oleh masalah-masalah seperti kurangnya independensi auditor,
kurangnya independensi direktur, skema kompensasi eksekutif yang meragukan, dan praktik
akuntansi yang tidak tepat.
2) Korupsi. ACFE mengidentifikasikan empat jenis umum korupsi yaitu penyuapan ( bribery), hadiah
ilegal (illegal gratuity), konflik kepentingan (conflict of interest), dan pemerasan secara ekonomi
(economic extortion).
3) Penyalahgunaan Aktiva. Meliputi pembebanan ke akun beban, gali lubang tutup lubang ( lapping),
penipuan transaksi (transaction fraud), dan penipuan komputer (computer fraud).
PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian internal adalah suatu sistem yang disusun sedemikian rupa sehingga antara
bagian yang satu secara otomatis akan mengawasi bagian lainnya, dan merupakan suatu pengujian
kebenaran data yang dilakukan dengan mencocokkan berbagai angka dan transaksi yang
dilaksanakan oleh petugas berbeda.
1. Konsep Pengendalian Internal (Internal Control System), terdiri atas beberapa kebijakan, praktik,
dan prosedur yang diterapkan oleh perusahaan untuk mencapai empat tujuan umumnya: 1)
menjaga aktiva perusahaan, 2) memastikan akurasi dan keandalan catatan serta informasi
akuntansi, 3) mendorong efisiensi dalam operasional perusahaan, dan 4) mengukur kesesuaian
dengan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan oleh pihak manajemen.
2. Memodifikasi Asumsi, terdiri atas tanggung jawab pihak manajemen, jaminan yang wajar, dan
metode pemrosesan data.
3. Eksposur Dan Risiko. Eksposur dapat mengekspos perusahaan ke satu atau lebih jenis risiko
berikut ini: 1) penghancuran aktiva, 2) pencurian aktiva, 3) kerugian informasi atau sistem
informasi, dan 4) gangguan sistem informasi.
4. Model Pengendalian Internal
a. pengendalian pencegahan (preventive control), adalah teknik pasif yang desain untuk mengurangi
frekuensi terjadinya peristiwa yang tidak diinginkan.
b. pengendalian pemeriksaan (detective control), mengungkap berbagai jenis kesalahan tertentu
memalui perbandingan kejadian sesungguhnya dengan standar yang ditetapkan.
c. pengendalian perbaikan (corrective control), adalah tindakan yang diambil untuk membalik
berbagai pengaruh kesalahan yang terdeteksi dalam tahap sebelumnya.
5. Pernyataan Standar Audit
Standar audit dibagi menjadi tiga bagian : standar klasifikasi umum, standar kegiatan lapangan,
dan standar laporan.