30000117410025
Tugas Mata Kuliah Ekologi dan Ilmu Lingkungan
PENDAHULUAN
Kota Semarang merupakan ibukota Provinsi Jawa Tengah yang memiliki 16 wilayah
Kecamatan dan 177 kelurahan dengan luas wilayah 373,70 km2. Dalam kurun 5 tahun terakhir
(2011-2016), kepadatan penduduk di Kota Semarang cenderung naik seiring dengan kenaikan
jumlah penduduk.
Penurunan tanah (Land subsidence) merupakan bahaya alam yang semakin besar di Kota
Semarang yang bervariasi dengan rata-rata penurunan tertinggi 14.7 cm/th (Marfai,2003).
Berdasarkan beberapa literatur (Kahar dkk, 2010) menjelaskan bahwa fenomena banjir rob
kawasan pantai Semarang merupakan akibat dari beberapa peristiwa berikut:
1 Perubahan penggunaan lahan di wilayah pantai: lahan tambak, rawa dan sawah yang dulu
secara alami dapat menampung pasang air laut telah berubah menjadi lahan permukiman,
kawasan industri dan pemanfaatan lainnya dengan cara menguruk tambak, rawa dan
sawah sehingga air pasang laut tidak tertampung lagi kemudian menggenangi kawasan
yang lebih rendah lainnya (Bappeda Pemkot Semarang,2000).
2 Penurunan muka tanah di kawasan pantai.
3 Penurunan permukaan air tanah sebagai akibat dari penggunaan air tanah yang berlebihan
dan recharge air tanah pada kawasan konservasi yang buruk.
4 Kenaikan muka air laut (sea level rise) sebagai efek pemanasan global.
Definisi penurunan muka tanah berdasarkan beberapa referensi dapat didefinisikan sebagai
berikut: terjadi pada skala regional yaitu meliputi daerah yang luas atau terjadi secara lokal yaitu
hanya sebagian kecil permukaan tanah. Hal ini biasanya disebabkan oleh adanya rongga di
bawah permukaan tanah, biasanya terjadi di daerah yang berkapur (Whittaker dan Reddish,
1989) atau turunnya kedudukan permukaan tanah yang disebabkan oleh kompaksi tanah (Wei,
2006).
KAJIAN LITERATUR
PEMBAHASAN
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik Kota Semarang. 2017. Kota Semarang Dalam Angka 2017
Kahar, S., Purwanto, P., & Hidajat, W. K. (2010). Dampak Penurunan Tanah dan Kenaikan Muka Laut
Terhadap Luasan Genangan Rob di Semarang. Jurnal Presipitasi: Media Komunikasi dan
Pengembangan Teknik Lingkungan, 7(2), 83-91.
Marfai, M. A. [2003]:. “GIS Modelling of River and Tidal Flood Hazards in a Waterfront City Case study
: Semarang City, Central Java, Indonesia.” Master Science in Geo-Information Science and
Earth Observation, Natural Hazard Studies specialization.
Wei, L. (2006). Land Subsidence And Water Management In Shanghai. Master Thesis. TU Delft, The
Netherlands, p.1-79.
Whitaker, B.N. dan Reddish. (1989). Subsidence Occurrence, Prediction, and Control. Elsevier Science
Publishing Company INC, Netherland.