Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

Perkembangan ilmu dan teknologi dalam bidang kesehatan dewasa ini serta

bervariasinya masalah kesehatan yang ada di masyarakat, menuntut pula adanya

perubahan atau penyesuaian dalam pelayanan kesehatan di rumah sakit. Banyak

faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu pelayanan di rumah sakit,

misalnya tenaga medis yang ahli dalam bidangnya, tersedianya sarana dan prasarana

yang cukup memadai, kerja tim kesehatan yang sangat dinamis serta tak kalah

pentingnya adalah pemberian asuhan keperawatan yang komprehensif oleh perawat.

Bervariasinya lulusan tenaga keperawatan saat ini akan menghasilkan bermacam

perawat dengan jenjang pendidikan yang berbeda sehingga mungkin akan

memberikan persepsi yang berbeda dalam memberikan asuhan keperawatan yang

didasari pada perbedaan tingkat pengetahuan perawat. Perbedaan tingkat pendidikan

tersebut janganlah dibuat sebagai suatu perbedaan akan tetapi jadikanlah suatu modal

untuk dapat bekerja secara tim yang kompak dan solid sehingga dapat memberikan

asuhan keperawatan yang berkualitas dan berdampak pada kemampuan perawat

dalam memberikan tingkat kepuasan pada pasien.

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional kepada pasien yang diberikan oleh

perawat yang telah dibekali ilmu pengetahuan, ketrampilan dan sikap melalui proses

pendidikan dan pengalaman belajar yang memadai. Pelayanan yang diberikan

perawat merupakan pelayanan humanistik, bersifat holistik dan komprehensif, segala


kegiatan yang dilakukan berdasarkan kiat dan ilmu keperawatan, serta berdasar pada

etika dan standar profesi keperawatan. Hal ini sesuai dengan yang disampaikan pada

lokakarya nasional keperawatan pada tahun 1983, bahwa keperawatan adalah bentuk

pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayan kesehatan,

dimana kegiatan keperawatan yang dilakukan berdasarkan ilmu dan kiat yang bersifat

bio psiko sosio dan spiritual yang diberikan pada sistem klien dalam rentang sehat

sakitnya. Kegiatan ini diberikan kepada pasien karena adanya kelemahan fisik dan

mental, keterbatasan pengetahuan dan kurangnya kemampuan dan kemauan untuk

mandiri.

Peningkatan dan keberhasilan keperawatan sangat didukung oleh pengembangan

teori-teori keperawatan, salah satu teori yang turut membantu keberhasilan

keperawatan adalah teori “Twenty one Nursing Problems” yang disampaikan oleh

Faye Glenn Abdellah.

Selama perawat berinteraksi dengan pasien perawat akan berupaya menemukan

masalah keperawatan pasien melalui proses pengkajian dan menyelesaikan masalah

tersebut dengan memberikan asuhan keperawatan yang holistik. Setiap pasien pasti

mempunyai masalah yang berbeda, hal ini tergantung dari respon pasien dalam

menghadapi penyakitnya, untuk menggali masalah tersebut dituntut kemampuan

perawat dalam melakukan pengkajian.


Banyak faktor yang dapat mempengaruhi respon pasien terhadap masalah

keperawatan yang dihadapi antara lain adalah umur, jenis kelamin, tingkat

pendidikan, pekerjaan dan riwayat sakit sebelumnya. Ada sebagian pasien yang mau

mengungkapkan permasalahannya tetapi ada beberapa pasien yang enggan

menyampaikan masalahnya. Pada saat itulah perawat dengan menggunakan persepsi,

kesadaran diri, pengetahuan dan ketrampilannya mampu mengungkap twenty one

nursing problems yang dikemukanan oleh Abdellah tersebut sehingga masalah pasien

dapat diatasi dengan asuhan keperawatan.


BAB II

KONSEP TEORI ABDELLAH

A. DASAR TERBENTUKNYA “ TWENTY ONE NURSING PROBLEMS “

Faktor terpenting yang telah dikemukan oleh Abdellah adalah supaya ilmu perawatan

dapat meraih status profesional penuh dan otomoni maka basis pengetahuan yang

kuat menjadi sangat penting. Keperawatan juga harus beralih dari pengendalian

pengobatan menuju ke filosofi perawatan yang lengkap yang berpusat pada pasien.

Tipologi twenty one nursing problems pertama muncul di dalam buku Patient-

centered Approaches to Nursing, edisi tahun 1960 dan berdampak pada hasil yang

luas untuk profesi keperawatan.

Pratek keperawatan dan pendidikan pada tahun tersebut menghadapi masalah utama

yang dihasilkan dari kemajuan teknologi dan perubahan sosial. Metode lama yang

menyangkut persiapan pendidikan dan praktek keperawatan yang didasarkan pada

fungsi-fungsi dan pelayanan medis tidak cukup lagi untuk memenuhi kebutuhan-

kebutuhan pasien yang berubah cepat, sehingga definisi ilmu keperawatan menjadi

kabur. Salah satu hambatan terbesar yang membatasi ilmu perawatan dari status

profesional adalah kurangnya ilmu pengetahuan ilmiah tentang tubuh khususnya

untuk perawatan.

Abdellah menyusun modelnya sebagai bantuan dalam masalah-masalah yang

dihadapi bidang perawatan. Tipologi duapuluh satu masalah keperawatan dan

keahlian-keahlian dibuat untuk mengangkat pengetahuan khusus atas tubuh yang


sedang dirawat. Pengetahuan pendekatan problem solving bagi masalah-masalah

keperawatan akan memberikan suatu metode terhadap perubahan kemajuan

teknologi. Berikut adalah tipologi Twenty one Nursing Problems :

1. Untuk menjaga kesehatan yang baik dan kesenangan jasmaniah ( fisikal )

2. Untuk mengembangkan aktivitas secara optimal : berlatih, istirahat dan tidur

3. Untuk mengembangkan rasa aman melalui pencegahan kecelakaan, luka atau

trauma lain dan melalui pencegahan menyebarnya infeksi

4. Untuk menjaga gerakan tubuh yang baik dan mencegah serta membetulkan

kelainan bentuknya

5. Untuk memudahkan terjaganya persediaan oksigen bagi seluruh sel tubuh

6. Untuk memudahkan pemeliharaan nutrisi bagi seluruh sel tubuh

7. Untuk memudahkan terpeliharanya pembuangan ( eliminasi )

8. Untuk memudahkan terpeliharanya cairan dan keseimbangan elektrolit

9. Untuk mengenali respon-respon fisiologis tubuh atas kondisi penyakit patologis,

fisiologis dan compensatory

10. Untuk memudahkan pemeliharaan keteraturan mekanisme dan fungsi-fungsi

11. Untuk memudahkan pemeliharaan fungsi-fungsi alat indera ( sensor )

12. Untuk mengenali dan menerima ekspresi positif dan negatif, mengenali dan

menerima ekspresi positif dan negatif, perasaan-perasaan serta reaksi-reaksi

13. Untuk mengenali dan menerima saling keterkaitan antara emosi dan penyakit

organis

14. Untuk memudahkan mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal secara

efektif
15. Mengembangkan hubungan yang produktif antar individu

16. Memudahkan atau memfasilitasi pencapaian perkembangan tujuan spiritual

pribadi

17. Untuk membuat dan/atau mempertahankann environment yang menyembuhkan

18. Memudahkan kesadaran diri sendiri sebagai individu yang memiliki fisik, emosi

dan kebutuhan pengembangan yang berbeda

19. Untuk menerima tujuan-tujuan optimal yang mungkin dengan sedikit keterbatasan

emosi dan fisik

20. Untuk menggunakan sumber daya masyarakat sebagai suatu bantuan dalam

memecahkan masalah yang muncul dari penyakit

21. Untuk memahami prinsip dari masalah-masalah sosial sebagai factor yang

mempengaruhi penyebab suatu penyakit

B. KONSEP UTAMA DAN DEFINISI

1. Nursing

Pelayanan kepada individu, keluarga dan masyarakat yang didasarkan pada ilmu

dan seni yang membentuk sikap, kecakapan intelektual dan ketrampilan teknis

seorang perawat menjadi kehendak dan kemampuan untuk menolong orang sakit

atau sehat mengatasi kebutuhan-kebutuhan kesehatan mereka dan mungkin

dilakukan dibawah pengarahan medis secara umum maupun spesifik. Abdellah

mengembangkan citra bahwa seorang perawat tidak hanya mempunyai sikap

baik dan perhatian tetapi juga cerdas, cakap dan secara teknis telah dipersiapkan

dengan baik untuk memberikan pelayanan kepada pasien.


2. Nursing Problems

Masalah keperawatan yang ditampakkan pasien adalah kondisi yang dihadapi

pasien atau keluarga dimana perawat dapat membantunya melalui pelaksanaan

fungsi-fungsi profesionalnya. Masalah tersebut bisa masalah yang nampak jelas

atau yang tersembunyi

Indentifikasi dan klasifikasi masalah keperawatan Abdellah dibagi menjadi tiga

bagian :

1) Kebutuhan-kebutuhan fisik, sosiologis dan emosional

2) Tipe-tipe hubungan antar individu perawat dan pasien

3) Elemen-elemen yang umum dalam perawatan pasien

3. Problem Solving

Proses identifikasi masalah baik yang nyata maupun yang tersembunyi dan

menafsirkannya, menganalisa serta memilih tindakan yang tepat untuk

menyelesaikan masalah. Perawat harus bisa memecahkan masalah atau persoalan

supaya dapat memberikan penanganan perawatan secara profesional dan terbaik.

Dimana proses ini meliputi identifikasi masalah, pemilihan data, merumuskan,

menguji dan merevisi hipotesis-hipotesis. Diagnosis perawatan merupakan sebuah

sub konsep dari problem solving .

C. PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT ABDELLAH

1. Keperawatan

Adalah profesi memberikan pertolongan. Nursing care adalah melakukan sesuatu

untuk atau kepada seseorang atau memberikan informasi untuk seseorang dengan
tujuan memenuhi kebutuhan-kebutuhan, meningkatkan atau mengembalikan

kemampuan menolong diri sendiri atau meringankan suatu penderitaan.

Penentuan strategi penanganan keperawatan yang hendak dijalankan didasarkan

pada pendekatan problem solving. Proses perawatan dipandang sebagai problem

solving dan identifikasi masalah perawatan merupakan perhatian yang penting.

2. Manusia

Sebagai orang-orang yang memiliki kebutuhan-kebutuhan fisik, emosional dan

sosiologis. Kebutuhan ini dapat berupa yang nampak jelas seperti sejumlah besar

kebutuhan fisik, atau yang tersembunyi seperti kebutuhan emosional dan sosial.

Tipologi nursing problem berkembang dari mengenali suatu kebutuhan untuk

pendekatan patient centered ke perawatannya sendiri. Semua orang memiliki

kemampuan untuk mandiri dan kemampuan untuk belajar, dimana keduanya

berbeda untuk individu satu dengan yang lainnya.

3. Lingkungan

Lingkungan merupakan konsep yang paling sidikit dibahas dalam model ini.

Apabila reaksi perawat kepada pasien adalah bermusuhan atau negatif, suasana di

dalam ruangan mungkin juga negatif ( bermusuhan ).

Hal ini menunjukan bahwa pasien berinteraksi dan merespon terhadap

lingkungan mereka serta bahwa perawat adalah bagian dari lingkungan.

Lingkungan juga merupakan rumah dan masyarakat tempat asal pasien


4. Kesehatan

Suatu kondisi tidak tersangkut paut dengan penyakit. Sehat didefinisikan secara

implisit sebagai suatu kondisi ketika seseorang tidak memiliki kesinkronan

kebutuhan-kebutuhan dan tidak ada kelemahan-kelemahan aktual atau yang harus

diantisipasi.
BAB III

APLIKASI TEORI DALAM KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN

Dalam tahap pengkajian nursing problems dipakai sebagai petunjuk dalam

pengumpulan data. Prinsip utama dalam pendekatan pemecahan masalah adalah

mengindentifikasi masing-masing masalah, hasil dari data yang dikumpulkan.

Kemudian mengidentifikasi kedalam 21 masalah keperawatan yang sesuai dengan

data. Misalnya status nutrisi dapat dikaji tentang berat badan, intake makanan, ukuran

tubuh, keluhan-keluhan yang terkait dengan nutrisi. Untuk pengumpulan data dapat

dikelompokan sesuai dengan klasifikasi yang disampaikan Abdellah yaitu

dikelompokkan menurut :

1. Basic to all patients

2. Sustenal care needs

3. Remedial care needs

4 Restorative care needs

B. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Tahap berikutnya adalah diagnosa keperawatan, diagnosa yang muncul bersumber

dari twenty one nursing problems .


C. PERENCANAAN

Dari keduapuluh satu masalah keperawatan akan berdampak besar terhadap rencana

tindakan keperawatan. Dari masalah tersebut ditetapkan atau dibuat tujuan

keperawatan, masing-masing masalah mempunyai tujuan yang berbeda. Banyak

masalah keperawatan dapat dipertimbangkan tujuannya dari perawat atau pasien.

Pembuatan tujuan akan memberikan pedoman dan dapat berkembang ke rencana

tindakan.

D. TINDAKAN KEPERAWATAN

Tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan rencana tindakan yang berpedoman

pada nursing problems. Tindakan keperawatan dilakukan sesuai dengan kebutuhan

pasien.

E. EVALUASI

Sesuai dengan American Nurses’ Association’s Standart of nursing practice rencana

evaluasi mengikuti perkembangan kondisi atau keadaan pasien atau perkembangan

dari pencapaian tujuan.

Stages Nursing Problems Classification Nursing Criterion


of illness and Interventions Measures
Approach
Basic to 1.Untuk menjaga Masalah Tindakan Berhubungan
all patient kesehatan yang terbuka, kebutuhan dengan tindakan
baik dan masalah personal atau perawatan
kesenangan tertutup atau hygiene, pencegahan
jasmaniah ( fisikal keduanya kenyamanan
) fisik,
Pendekatan aktivitas,
2.Untuk langsung, istirahat dan
mengembangkan pendekatan tidur,
aktivitas secara tidak kenyamanan
optimal : berlatih, langsung atau dan
istirahat dan tidur keduanya penagturan
posisi
3.Untuk
mengembangkan
rasa aman melalui
pencegahan
kecelakaan, luka
atau trauma lain
dan melalui
pencegahan
menyebarnya
infeksi

4.Untuk menjaga
gerakan tubuh
yang baik dan
mencegah serta
membetulkan
kelainan
bentuknya

Sustenal 5.Untuk Biasanya Tindakan Berhubungan


care needs memudahkan masalah kebutuhan dengan sustenal
terjaganya terbuka dan pemberian and restorative
persediaan pendekatan oksigen, care needs,
oksigen bagi langsung nutrisi, keadaan normal
seluruh sel tubuh eliminasi, dan bagian tubuh
keseimbangan yang terganggu
6.Untuk cairan dan dalam proses
memudahkan elektrolit, vital untuk
pemeliharaan teknik mempertahankan
nutrisi bagi pengaturan, hidup
seluruh sel tubuh fungsi
sensori,
7.Untuk kenalkan
memudahkan respon tubuh
terpeliharanya terhadap
pembuangan penyakit
( eliminasi )

8.Untuk
memudahkan
terpeliharanya
cairan dan
keseimbangan
elektrolit

9.Untuk mengenali
respon-respon
fisiologis tubuh
atas kondisi
penyakit
patologis,
fisiologis dan
compensatory

10.Untuk
memudahkan
pemeliharaan
keteraturan
mekanisme dan
fungsi-fungsi

11.Untuk
memudahkan
pemeliharaan
fungsi-fungsi alat
indera ( sensor )

Remedial 12.Untuk mengenali Biasanya Tindakan Berhubungan


care needs dan menerima masalah untuk dengan
ekspresi positif tertutup dan memberikan kebutuhan
dan negatif, , pendekatan kebahagiaan rehabilitasi,
perasaan-perasaan tidak bagi pasien bagian
serta reaksi-reaksi langsung dan keluarga menyertakan
selama reaksi emosional dan
13.Untuk mengenali emosional kesulitan
dan menerima muncul akibat berhubungan
saling keterkaitan penyakitnya dengan orang
antara emosi dan lain
penyakit organis

14.Untuk
memudahkan
mempertahankan
komunikasi
verbal dan non
verbal secara
efektif
15.Mengembangkan
hubungan yang
produktif antar
individu

16.Memudahkan
kesadaran diri
sendiri sebagai
individu yang
memiliki fisik,
emosi dan
kebutuhan
pengembangan
yang berbeda

17.Untuk membuat
dan/atau
mempertahankann
environment yang
menyembuhkan

18.Memudahkan
kesadaran diri
sendiri sebagai
individu yang
memiliki fisik,
emosi dan
kebutuhan
pengembangan
yang berbeda

Restorative 19.Untuk Masalah Tindakan Berhubungan


care needs menerima tujuan- terbuka dan mengkaji dengan
tujuan optimal masalah koping pasien perawatan pasien
yang mungkin tertutup dan disosial dan
dengan sedikit keluarganya komunitas
keterbatasan Pendekatan akibat sakit
emosi dan fisik langsung dan dan perlu
pendekatan penyesuaian
20.Untuk tidak langsung hidup
menggunakan
sumber daya
masyarakat
sebagai suatu
bantuan dalam
memecahkan
masalah yang
muncul dari
penyakit

21.Untuk
memahami
prinsip dari
masalah-masalah
sosial sebagai
factor yang
mempengaruhi
penyebab suatu
penyakit
BAB IV
PEMBAHASAN

Tipologi twenty one nursing problems sangat membantu perawat bekerja secara
sistematis dan terorganisir. Dengan bersumber masalah keperawatan tersebut diatas
memberikan pedoman bagi perawat tentang permasalahan yang muncul dan kebutuhan
apa yang diperlukan oleh pasien. Dengan demikian perawat dituntut untuk dapat
menerapkan proses perawatan agar dapat mengatasi masalah pasien tersebut. Langkah
pertama perawat adalah pengkajian, perawat harus kritis dalam melakukan pengkajian,
harus mampu menggali data yang ada pada pasien baik yang nampak atau tidak nampak.
Munculnya data-data dari pasien merupakan respon pasien terhadap masalah yang ada,
perawat bertanggung jawab mengungkap masalah tersebut dan membantu
menyelesaikannya melalui tindakan keperawatan. Selain itu juga akan terhindar dari tidak
terkajinya suatu data yang ada pada pasien, yang akan berdampak pada tidak munculnya
dalam masalah keperawatan.

Serangkaian data yang ada dikelompokan menjadi nursing problems sesuai dengan
tingkat gangguan yang ada pasa pasien. Adanya nursing problems sangat membantu
perawat dalam menyusun diagnosa dan adanya problems solving sanagt membantu
perawat dalam membuat rencana tindakan yang akan dilakukan sehingga tindakan
keperawatan yang dilakukan dapat membantu mengatasi masalah pasien dan keluarga.
Langkah-langkah tersebut dapat dilakukan secara sistematis berkat adanya teori Abdellah
ini. Perawat menjadi lebih berpikir kritis dan selalu berpijak kepada kaidah ilmiah dalam
setiap melakukan asuhan keperawatan.

Hal ini sesuai dengan pendapat Abdellah yang menyampaikan bahwa keperawatan adalah
profesi yang memberikan pertolongan, dimana perawat melakukan sesuatu untuk atau
kepada seseorang (pasien dan keluarga) atau memberikan informasi untuk seseorang
dengan tujuan memenuhi kebutuhan, meningkatkan atau mengembalikan kemampuan
menolong diri sendiri atau meringankan suatu penderitaan.Pernyataan tersebut diatas
telah sesuai dan telah dilakukan oleh perawat saat ini dalam melakukan asuhan
keperawatan.

Pandangan Abdellah tentang manusia telah menggambarkan secara lengkap siapa itu
individu dan apa kebutuhannya. Karena Abdellah telah membahasnya bahwa manusia itu
adalah orang yang memiliki kebutuhan fisik, emosional dan sosiologis. Asuhan
keperawatan yang kita berikan adalah bersumber dari kebutuhan-kebutuhan tersebut,
yang sebenarnya kebutuhan tersebut bisa nampak jelas atau tersembunyi, hal ini dituntut
kejelian perawat dalam menggali data. Pendekatan yang kita berikan kepada pasien
adalah pendekatan patient centered, dimana segala sesuatu harus bersumber dari pasien
dan pasienlah yang menjadi sentral atau fokus pelayanan. Bahwa dengan memecahkan
masalah, seseorang akan kembali ke kondisi sehat atau kondisi lain dimana ia dapat
mengatasi sendiri. Pasien selalu diberikan pendidikan kesehatan dan diajarkan untuk
lebih mandiri, hal ini sesuai dengan model Abdellah bahwa semua orang memiliki
kemampuan mandiri dan kemampuan untuk belajar, dimana keduanya berbeda antara
individu yang satu dengan yang lainnya.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Lahirnya suatu teori keperawatan pada dasarnya sangat membantu perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien. Pelayanan keperawatan dewasa ini
adalah merupakan dasar perkembangan ilmu dan teori keperawatan karena dengan
adanya teori keperawatan membantu memberikan pengetahuan dan ketrampilan bagi
perawat sehingga dapat meningkatkan mutu praktek keperawatan. Perawat akan
selalu dituntut untuk dapat berpikir kritis dan bertindak secara ilmiah, dengan
penegtahuan yang cukup dapat memberikan dasar atau alasan mengapa perlu
melakukan suatu tindakan keperawatan. Selain teori keperawatan juga dapat
memberikan kemandirian atau otonomi bagi keperawatan, sehingga segala yang
dilakukan perawat dapat bersumber dari teori tersebut.

Demikian juga dengan lahirnya teori dari Abdellah tentang Twenty one nursing
problems. Teori ini dapat dijadikan pedoman bagi perawat dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien, dan dengan tidak menutup kemungkinan digabungkan
dengan teoti-teori keperawatan yang lainnya. Teori Abdellah memberikan arahan
kepara perawat untuk bekerja secara terorganisir dan sistematis dengan adanya
tipologi 21 masalah keperawatan, nursing problems dan problems solving.

B. SARAN
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi juga akan berdampak kepada
perkembangan ilmu dan teori keperawatan. Untuk dapat mengikuti perkembangan
ilmu keperawatan seorang perawat harus mau belajar dan berkembang dalam
meningkatkan pengetahuan bidang keperawatan agar dapat memberikan asuhan
keperawatan yang berkualitas.
Untuk mendapatkan hasil asuhan yang komprehensif perawat perlu menggabungkan
berbagai disiplin ilmu dan teori keperawatan yang ada untuk dijadikan suatu pedoman
atau arahan dalam memberikan asuhan keperawatan.
DAFTAR PUSTAKA

George, J.B, (1995), Nursing theories : The base for professional nursing practice, fourth
edition, Appleton and Lange

Tomey and Alligood, (2006), Nursing theory and their work, sisxth editon, St. Louis
Mosby Company

Anda mungkin juga menyukai