TETANUS
TETANUS
No. Revisi :1
Pengertian Tetanus adalah penyakit pada system syaraf yang disebabkan oleht etanospasmin.
Tetanospasmin adalah neurotoksin yang dihasilkan oleh Clostridium tetani,
ditandai dengan spasme tonikpersisten disertai dengan serangan yang jelas dan
keras. Spasme hamper selalu terjadi pada ototl eher dan rahang yang
menyebabkan penutupan rahang (trismus, lockjaw), serta melibatkan tidak hanya
otot ekstremitas, tetapi juga tot-otot batangtubuh.
Keluhanutama:
Tetanus local meliputi kekakuan dan spasme yang menetap disertai rasa sakit
pada otot disekitar proksimal luka. Tetanus local dapat berkembang menjadi
tetanus umum.
Tetanus sefalik adalah tetanus local yang mengenai wajah dengan masa
inkubasi 1-2 hari, yang disebabkan oleh luka pada daera hkepala atau otitits
media kronis. Gejala berupa trismus, disfagia, rhesus sardonikus dan
disfungsi nervikranialis. Tetanus sefal jarang terjadi, dapat berkembang
menjadi tetanus umum dan prognosisnya biasanya jelek.
PemeriksaanFisik:
Pada tetanus neonatorum ditemukan kekakuan dan spasme dan posisi tubuh
klasik, kekakuan pada tot-otot punggung, bayi mempertahankan
ekstremitasatas fleksi pada siku dengan tangan mendekap dada, pergelangan
tangan leksi, jari mengepal, ekstremitas bawah hiperekstensi dengan
dorsofleksipada pergelangan danf leksijari-jari kaki
Tujuan Agar petugas dapat memahami dan memberikan penanganan yang tepat pada
pasien Tetanus
Kebijakan Sebagai pedoman bagi petugas dalam menangani pasien dengan Tetanus
Referensi Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer
2014.
1) Manajemen Luka
3) Diet cukup kalori dan protein 3500 - 4500 kalori per hari dengan 100-150 gr
protein
4) Oksigenasi
5) Anti konvulsan diberikan secara titrasi, sesuai kebutuhan dan respon klinik.
Diazepam 6-8 mg/hari. Bila pasien dating dalam keadaan kejang diberikan
diazepam dosis 0,5 mg/kgBB/kali i.v. perlahan-lahan dengan dosis optimum
10mg/kali diulang setiap kali kejang. Kemudian diikuti pemberian diazepam
oral dengan dosis 0,5mg/kgBB/kali sehari diberikan 6 kali. Dosis maksimal
240 mg/hari.
7) Eliminasi bakteri, diberikan prokain penicillin 1,2 juta unit IM atau IV setiap
6 jam selama 10 hari. Jika alergi diberikan tetrasiklin, 500 mg PO atau IV
setiap 6 jam selama 10 hari. Jika alergitetrasiklin dapat diberikan Eritromisin
50mg/KgBB/jam selanjutnya 7,5 mg/KgBB tiap 6 jam
8) Pemberian TT dapat diberikan bersamaan dengan ATS tetapi pada sisi yang
berbeda dan menggunakan alat suntik yang berbeda
Diagram Alir
Melakukan anamnesis pada melakukan vital sign menegakan diagnose
pasien dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
IGD
Rawat Inap
Dokumen Terkait :
Rekam Medik
Register
Blanko Resep
Tanggal Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan
TETANUS
Tidak
N
Langkah Kegiatan Ya Tidak Berlak
o
u
sekunder
9. Apakah Petugas menulis hasil anamnesis, pemeriksaan fisik, diagnose dan
terapi ke dalam rekam medic ?
CR.................................................%.
Talaga , ……………………..
Pelaksana / Auditor
.................................