Oleh
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Ynag Maha Esa, penulis
mempersembahkan makalah Visi Misi calon Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sulawesi
Utara Periode Tahun 2021-2024.
Cerdas dalam menyikapi media massa ialah hal yang amat penting menjadi peran
masyarakat sebagai pelaku dan penikmat media. Tak perlu menutup diri terhadap keberadaan
media yang terus berkembang namun berani bersikap tegas terhadap media masa lah tindakan
yang tepat. Sebarkan informasi positif dan kritisi dengan benar informasi yang negatif. Oleh
karena itulah penulis mengangkat Visi “Mewujudkan Sistem Penyiaran Yang Sehat Dan
Mendidik Dalam Memajukan Daerah Sulawesi Utara” yang akan di paparkan dalam makalah
ini, semoga dapat memberi manfaat bagi pembaca dan terlebih khusus bagi Lembaga
penyiaran di Sulawesi Utara.
Pemakalah,
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penulisan
Hakikat sistem komunikasi dari analogi Parson adalah suatu pola hubungan yang
saling melengkapi antar sistem dalam sistem komunikasi. Hubungan antar unsur bersifat
satu dan tak terpisahkan antara satu sama lain. Ini berarti unsur yang lebih rendah
memberikan andil yang sangat besar bagi berjalannya sistem yang lebih besar.
Kehidupan sosial masyarakat yang hampir tiap waktu tidak lepas dari yang
namanya penyiaran baik radio maupun televisi. Kini sudah banyak radio yang
mengudara hingga tengah malam bahkan lebih, dengan berbagai program yang
ditawarkan dari talkshow, acara musik, sampai obrolan-obrolan penghibur. Begitu pula
yang terjadi pada penyiaran televisi, di mana penyiaran televisi saat ini jauh lebih maju
dari pada zaman sebelumnya. Penyiaran televisi pula saat ini dapat menampilkan
tayangannya hingga 24 jam non-stop. Dunia pertelevisian Indonesia yang saat ini dihiasi
oleh berbagai channel dalam setiap programnya, membawa kemajuan yang sangat pesat
dalam dunia pertelevisian sendiri.
B. Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan makalah ini adalah memaparkan tentang sistem penyiaran
khususnya di Sulawesi Utara meliputi penyiaran radio dan penyiaran televisi yang
sehat dan membangun dalam memajukan daerah Sulawesi Utara
C. Manfaat Penelitian
Melalui karya tulis ini diharapkan dapat memberikan sumbangsi pemikiran bagi
lembaga-lembaga penyiaran agar dapat memberikan edukasi serta penyiaran yang
sehat dan mendidik bagi masyarakat
BAB II
KAJIAN TEORI
1. Sistem
“Sistem adalah kumpulan dari komponen-komponen yang saling berhubungan
yang saling berinteraksi untuk melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu
tujuan”(Williams dan Sawyer, 2007 : 552). Sistem (O'Brian dan Marakas, 2009 :
24) adalah kumpulan komponen yang saling berhubungan dengan batasan yang
jelas, dan bekerja sama untuk mencapai tujuan dengan menerima input dan
menghasilkan output dalam suatu proses transformasi yang terorganisasi. Dalam
sistem terdapat 3 komponen dasar yang terdapat didalamnya (O'Brian dan
Marakas, 2009 : 24), seperti: 1. Input, memasukkan elemen-elemen (data mentah)
yang akan diproses. 2. Process, proses transformasi input menjadi output. 3.
Output, mengirimkan elemen-elemen (data mentah) yang telah diproses ke
tujuannya. Jadi, sistem adalah sekumpulan komponen yang saling terkait dan
bekerja sama melakukan suatu tugas untuk mencapai suatu tujuan.
2. Penyiaran
Penyiaran atau dalam bahasa Inngris dikenal sebagai broadcasting adalah
keseluruhan proses penyampaian siaran yang dimulai dari penyiapan materi
produksi,produksi, penyiapan bahasn siaran, kemudian pemancaran sampai
kepada penerimaan tersebut oleh pendengar/pemirsa di suatau tempat. Dari
definisi umum ini, tampak bahwa arti penyiaran berbeda dengan pemancaran.
Pemancaran sendiri berarti proses transmisi siaran, baik melalui media udara
maupun medi kabel koaksial atau slauran fisik yang lain.(Wahyudi, 1994 :6)
Sebagaimana bahasa aslinya, broadcasting , penyiaran bersifat tersebar ke
semua arah (broad) yang dikenal sebagai omnidirectional. Dari definisi sifat
penyiaran ini bisa diketahui bahwa semua sistem penyiaran yang alat penerima
sinyalnya harus dilengkapi dengan satu unit decoder ,adalah kurang dengan
definisi broadcasting. Oleh karena itu pada nama sistemnya diberi penambahan
kata “terbatas”, sehingga menjadi sistem penyiaran terbatas. Pasal 1 butir 2,
Ketentuan Umum Undang-undang No.32/2002 tentang Penyiaran, memberikan
definisi khusus penyiaran sebagai kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana
pemancaran dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan
bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran.
Definisi khusus yang dimaksudkan di sini adalah berkaitan dengan fungsi
regulasi yang diamanatkan oleh UU tersebut, sehingga definisinya dibatasi mulai
dari kegiatan pemancarluasan siaran yang tentunya telah menggunakan spektrum
frekuensi penyiaran, telah melangsungkan proses komunikasi massa, dan
sebagainya. Sementara proses produksi siaran tersebut, seperti produksi paket
siaran, belum masuk ke wilayah publik atau masih bersifar intern stasiun
penyiaran yang bersangkutan dan karenanya tidak termasuk dalam pengaturan UU
tersebut. Oleh karena itu stasiun penyiaran bebas menentukan apakah paket itu
akan diproduksi sendiri atau dari rumah produksi (production house). Tetapi bila
bahan content tersebut kemudian disiarkan yang berarti masuk ke ruang publik,
dia harus mengikuti aturan tentang content yang disusun oleh KPI (Komisi
Penyiaran Indonesia).
BAB III
PEMBAHASAN VISI DAN MISI
Generasi muda adalah satu penggolongan usia manusia dimana proses pencarian
indentitas akan sangat menentukan baik dalam kehidupan pribadi, keluarga,kelompok,
masyarakat dan Negara. Berkenaan dengan penyiaran televisi dan radio, mereka adalah
golongan pemirsa yang cukup banyak menerima pengaruh, selain anak-anak. Pengaruh itu
bermacam-macam, seperti iklan, adegan-adegan kekerasan,glamour dan bahkan seks.
Suka atau tidak, media ini telah menjadi bagian dari kehidupan.Tinggal sikaplah yang
menentukan apakah akan dijadikan komplomen atau alternatif. Beberapa kegiatan penelitian
yang dilakukan tentang hubungan pengaruh penyiaran terhadap perubahan sikap dan perilaku
masyarakat didapatkan hasil secara konsisten bahwa televise dan radio bukan merupakan
causing factor atau Faktor utama melainkan sebagai disting factor atau Faktor antara.
Melalui Visi dan misi seorang Komisi Penyiaran Indonesia Daerah tentunya akan
sangat membantu dalam memberikan solusi bagi dampak penyiaran di Daerah. Adapun Visi
dan Misi seorang Calon KPID dijelaskan dalam bab ini.
VISI :
MISI :
Misi merupakan rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan dalam
mewujudkan sebuah Visi dengan cara-cara yang efektif dan efisien.
Suatu rumusan Misi menjadi alasan utama suatu organisasi harus berdiri dengan
membawa komitmen dan konsistensi kinerja yang terus dijaga oleh segenap pelaku
penyiaran.
Berdasarkan visi diatas serta identifikasi penjabaran secara umum, maka ditetapkan
misi KPID sebagai berikut:
- Mengembangkan Media Penyiaran yang sehat, terpercaya dan bermanfaat.
- Mendorong masyarakat memiliki daya kritis terhadap isi siaran Radio dan
Televisi.
- Mengatur dan mengawasi media penyiaran sesuai peraturan perundang-
undangan yang berlaku
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bentuk dari penyiaran yang ada saat ini sangat beragam mulai dari radio,
televisi dan surat kabar yang tak hanya berbentuk media cetak namun juga media
online. Tak hanya berikan hiburan dan informasi, penyiaran juga memiliki pengaruh
dalam membentuk dan merubah perilaku masyarakat. Oleh sebab itu masyarakat perlu
cerdas dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka melalui media penyiaran agar
tidak mudah dipengaruhi akan tetapi menjadi bijak dalam memilah isi berita dan
sajian informasi yang di berikan.
B. Saran
Penulis menyarankan bagi para lembaga penyiaran untuk dapat mengkaji
dengan cermat isi informasi dan berita yang disajikan agar tidak berdampak buruk
bagi masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA
J. B. Wahyudi. 1994. Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran. Jakarta: Gramedia.
(2015). Internet Users in the World Distribution by World Regions – 2015. .(29
September 2015). electronic commerce (e-commerce) (Lena & Lina, 2009: 49).Nilai