Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PERAWATAN EMERGENCY COVID-19

DAN PENGKAJIAN PADA KLIEN DENGAN COVID-19

Dosen Pembimbing :

Joko Suwito, Skp.M.Kes

Disusun Oleh :
1. Jasmin Abbabil (P27820119021)
2. Lovita Salsabila B. (P27820119022)
3. Maftuhah (P27820119023)
4. Mohammad Rizal M. (P27820119024)
5. Mohammad Zamroni (P27820119025)
6. Nabila Febiayuni (P27820119026)
7. Nadia Damara Putri (P27820119027)
8. Nella Astania Eka P. (P27820119028)
9. Nesti Arifiana F. (P27820119029)
10. Nur Fatmawati (P27820119030)
Tingkat I Reguler A

PRODI DIII KEPERAWATAN KAMPUS SOETOMO SURABAYA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
TAHUN AKADEMIK
2019/2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Perawatan Emergency Covid-19 dan Pengkajian pada Klien dengan Covid-19”

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah
ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi
terhadap pembaca.

Surabaya, 25 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah......................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................................2
1.4 Manfaat......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
2.1 Pengertian Covid 19...................................................................................................3
2.2 Gejala ........................................................................................................................3
2.3 Keluhan Klien ...........................................................................................................4
2.4 Hal-hal yang Harus Dikaji.........................................................................................4
2.5 Prosedur Pengkajian...................................................................................................5

BAB III PENUTUP.......................................................................................................10

3.1 Kesimpulan..............................................................................................................10
3.2 Saran........................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penyakit coronavirus (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
coronavirus yang baru ditemukan.Sebagian besar orang yang terinfeksi virus COVID-19
akan mengalami penyakit pernapasan ringan hingga sedang dan sembuh tanpa
memerlukan perawatan khusus. Orang yang lebih tua, dan mereka yang memiliki masalah
medis mendasar seperti penyakit kardiovaskular, diabetes, penyakit pernapasan kronis,
dan kanker lebih mungkin mengembangkan penyakit serius.Cara terbaik untuk mencegah
dan memperlambat penularan diberitahukan dengan baik tentang virus COVID-19,
penyakit yang disebabkannya dan bagaimana penyebarannya. Perlindungan diri dan orang
lain dari infeksi saat ini adalah dengan mencuci tangan atau sering menggunakan hand
sanitizer dan tidak menyentuh wajah.Virus COVID-19 menyebar terutama melalui tetesan
air liur atau keluar dari hidung ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin, jadi penting
untuk juga berlatih etiket pernapasan (misalnya, dengan batuk pada siku yang tertekuk).
Saat ini, tidak ada vaksin atau perawatan khusus untuk COVID-19. Namun, ada banyak
uji klinis yang sedang berlangsung mengevaluasi perawatan potensial. (WHO, 2020)
Orang yang memiliki kondisi medis yang mendasarinya dan mereka yang berusia di
atas 60 tahun memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit parah dan kematian.Gejala
umum meliputi:demam, kelelahan, batuk kering.Gejala lain termasuk:sesak napas, sakit
dan nyeri, sakit tenggorokandan sangat sedikit orang akan melaporkan diare, mual atau
pilek.Orang dengan gejala ringan yang dinyatakan sehat harus mengisolasi diri dan
menghubungi tenaga medis atau saluran informasi COVID-19 untuk nasihat tentang
pengujian dan rujukan.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh WHO, telah terkonfimasi sebanyak 416.686
kasus dengan jumlah kematian 18.589 di 197 negara di dunia. Sedangkan di Indonesia,
jumlah terpapar COVID-19 sebanyak 893 orang dinyatakan positif, 35 orang dinyatakan
sembuh, dan 78 orang meninggal dunia. (26 Maret 2020)
Dengan mengetahui informasi mengenai COVID-19 maka mahasiswa harus mampu
mengidentifikasi dan kritis terhadap masalah klinis klien dengan COVID-19. Hal-hal yang
berkaitan dengan COVID-19 ini diharapkan mampu menambah pengetahuan mahasiswa
dalam melakukan proses keperawatan.

1
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Covid 19?
b. Apasaja gejala yang tampak pada pasien dengan Covid 19?
c. Apa saja keluhan yang dialami oleh pasien dengan Covid 19?
d. Apa hal-hal yang harus dikaji dalam penegakan diagnosis keperawatan pasien
dengan Covid 19?
e. Bagaimana prosedur pengkajian pada pasien dengan Covid 19?
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa memahami tentang konsep dasar tindakan keperawatan pada
pasien dengan Covid-19.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa mampu memahami konsep medis tentang Covid 19.
b. Mahasiswa mampu mengidentifikasi hal-hal yang perlu dikaji dalam penegakan
diagnosis keperawatan pasien pada pasien dengan Covid 19.
c. Mahasiswa mampu menetapkan diagnosis keperawatan pada pasien dengan Covid 19.
1.4 Manfaat
Memperoleh pengetahuan dalam mengidentifikasikan hal-hal yang perlu dikaji
dalam penegakan diagnosis dan menegakkan diagnosis keperawatan pada pasien dengan
Covid 19.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Corona Virus (COVID-19)


Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah jenis baru yang dapat menyebabkan penyakit
pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti pneumonia dan
pada akhirnya dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok yang rentan seperti
orang tua, ana-anak, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang kurang adekuat.
Infeksi virus ini disebut COVID-19 dan pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina,
pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan cepat dan telah menyebar ke
wilayah lain di Cina dan ke beberapa negara, termasuk Indonesia.
Coronavirus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu.
Namun, virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-
paru (pneumonia), Middle-East Respiratory Syndrome (MERS), dan Severe Acute
Respiratory Syndrome (SARS).
2.2 Gejala yang Tampak pada Pasien Dengan Covid 19
Gejala umum adalah demam, rasa letih, dan batuk kering. Beberapa pasien mungkin
merasakan nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau diare.
Gejala-gejala yang dialami biasanya bersifat ringan dan muncul secara bertahap.
Namun, bila mengalaminya tidak berarti Anda terkena virus corona karena gejala-gejala
itu mirip dengan flu biasa. Sebagian besar orang yang terinfeksi virus corona ada yang
sembuh ada yang sembuh. Kelompok lansia (lanjut usia) dan meleka yang memiliki
masalah kesehatan, memiliki resiko yang lebih besar. Segera kontak sarana kesehatan
untuk keonsultasi lebih lanjut.
a. Kelompok lansia
Lanjur usia, dan orang dengan masalah kesehatan menahun (kronis) seperti
panyakit jantung, diabetes dan penyakit paru berisiko mengalami sakit yang
serius.
b. Jika anda merasa tidak sehat dan demam 38 derajat celcius disertai batuk/pilek,
istirahatlah yang cukup diruma dan cukup minum air putih yang banyak. Bila
keluhan berlanjut, atau disertai dengan esulitan bernapas (sesak atau napas cepat),
segera berobat ke fasilitas layanan kesehatan.
c. Jaga jarak setidaknya 1 meter dari anggota rumah tangga lainnya.

3
d. Pada saat berobat ke fasilitas layanan kesehatan gunakan masker, ikuti etika
batuk/bersin yang benar dengan menutup mulut dan hidung cengan siku terlipat
atau tisu yang langsung dibuang ke tempat sampah tertutup.
e. Usahakan tidak menggunakan transportasi umum
2.3 Keluhan yang Dialami oleh Pasien dengan Covid 19
Keluhan pasien penderita positif corona kebanyakan mengeluh seperti apa yang
sudah dijelaskan diatas, sama persis mengalami gejala-gelaja yang disebutkan, misalnya:
a. Demam tinggi
b. Batuk
c. Sesak napas
d. Dll
Namun, dokter spesialis paru Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Erlina
Burhan, mengemukakan, seorang pasien positif terjangkit virus corona (Covid-19) punya
harapan besar sembuh bila penanganan medis dilakukan secara dini. "Jadi, Anda jangan
salah bahwa kalau positif lalu fatal dan kalau positif meninggal. Itu hoaks," kata Erlina di
RSUP Persahabatan Jakarta Timur, Sabtu (7/3/2020), sebagaimana dikutip dari Antara.
Erlina mengatakan, dari total 90.000-an kasus corona di China, saat ini sebanyak 59.000
di antaranya telah dinyatakan pulih total.

2.4 Hal-hal yang Harus Dikaji dalam Penegakan Diagnosis Keperawatan Covid 19
1. Pemeriksaan Mikroskop
Pemeriksaan dengan mikroskop cahaya dan elektron dapat dengan cepat
memberikan informasi pertama tentang agen penyebab potensial dalam bahan
klinis. Namun pengujian selanjutnya diperlukan untuk mengidentifikasi patogen.
2. Kultur
Kultur virus sering dianggap sebagai "standar emas" untuk diagnosis laboratorium
infeksi virus saluran pernapasan. Laboratorium dengan pengalaman dan fasilitas
yang sesuai, dapat untuk mengisolasi virus. Rekomendasi ini tidak mencakup
prosedur isolasi virus. Kultur virus yang memiliki implikasi keamanan hayati yang
penting, tergantung pada jenis virus, patogenisitas dan mekanisme penyebarannya.
3. Pemeriksaan molekuler
Sejumlah metode dan sistem untuk identifikasi cepat dan sensitif dari urutan
genetik patogen baru telah dikembangkan dan disempurnakan. Berbagi informasi
urutan gen semacam itu di antara kolaborator sangat penting untuk mengidentifikasi
patogen dengan cepat dan untuk mengembangkan diagnostik spesifik. Selain
4
mengidentifikasi patogen baru, data sekuens juga dapat memberikan informasi
berharga untuk memahami asal-usul virus dan bagaimana penyebarannya. WHO
telah menerbitkan Draft kode etik untuk penanganan Data Urutan Genetik terkait
wabah
4. Pemeriksaan serologi
Pengujian serologis mungkin berguna untuk mengkonfirmasi tanggapan imunologis
terhadap patogen dari kelompok virus tertentu, misal coronavirus. Hasil terbaik dari
pengujian serologis membutuhkan pengumpulan sampel serum berpasangan (dalam
fase akut dan pemulihan) dari kasus yang sedang diselidiki.
5. Rapid Test
Seperti diketahui sampel yang diambil dalam rapid test ini adalah sampel darah.
Sampel diambil untuk melihat kadar immunoglobulin atau sejenis antibodi (sistem
imun) yang akan muncul dalam darah saat virus memasuki tubuh. Sayangnya,
immunoglobulin tidak akan langsung terbentuk saat virus masuk kurang dari 7 hari.
Itulah sebabnya hasil tes bisa saja menunjukkan negatif. Alhasil pemerintah perlu
melakukan pemeriksaan kembali setelah 10 hari sebagai bentuk penegasan.

2.5 Prosedur Pengkajian pada Pasien COVID-19


Pengkajian pada pasien Covid 19 harus mencakup:
a. Sejarah perjalanan. Penyedia layanan kesehatan harus mendapatkan riwayat
perjalanan yang terperinci untuk pasien yang dievaluasi dengan demam dan
penyakit pernapasan akut.
b. Pemeriksaan fisik. Pasien yang mengalami demam, batuk, dan sesak napas dan
yang telah melakukan perjalanan ke Wuhan, Cina baru-baru ini harus ditempatkan
di bawah isolasi segera.

Syarat pemeriksaan mandiri

Sayangnya, tidak semua orang bisa memeriksakan dirinya secara langsung. Ada
beberapa kriteria yang harus dipenuhi berdasarkan tingkat urgensinya. Kategori
tersebut dapat dibagi menjadi:
1. Tidak disarankan untuk memeriksakan diri secara mandiri jika:
 Pernah melakukan perjalanan dari negara terjangkit corona dan tidak
menunjukkan gejala apa pun
 Memiliki risiko rendah karena sempat melakukan kontak erat dengan pasien
dalam pengawasan tapi tidak menunjukkan gejala
5
Untuk kedua kategori di atas, dianjurkan untuk melakukan monitoring diri
sendiri dan mengkarantina diri di rumah selama 14 hari terlebih dahulu. Selain
itu, laporkan juga ke dinas kesehatan setempat bahwa klien baru pulang dari
negara terjangkit corona atau berkomunikasi langsung dengan  pasien ODP.
2. Disarankan untuk memeriksakan diri jika klien termasuk ke dalam
kategori:
Pasien dalam pengawasan (PDP) dengan kriteria:

o Seseorang dengan Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) atau


pneumonia berat di dalam negeri maupun luar negeri yang dilaporkan
adanya kasus corona
o Mengalami demam atau ISPA dan memiliki riwayat kontak dengan kasus
kemungkinan corona atau yang sudah terkonfirmasi corona
o Mengalami ISPA berat dan memerlukan perawatan rumah sakit.

Orang dalam pemantauan (ODP) dengan kriteria:

o Mengalami demam atau gejala gangguan pernapasan


o Memiliki riwayat dari luar atau dalam negeri yang areanya terkonfirmasi
ada kasus virus corona.

Orang yang memiliki kontak erat dengan risiko tinggi yang memiliki kriteria:

o Seseorang tanpa gejala


o Tetapi mengalami kontak dengan pasien yang kemungkinan atau sudah
dikonfirmasi terkena corona.

Jika Anda termasuk ke dalam salah satu ketegori yang disarankan di atas, maka
Anda dapat segera memeriksakan diri ke lembaga-lembaga terkait sesuai dengan
prosedur yang telah ditetapkan.

Prosedur pemeriksaan corona

Berikut adalah prosedur pemeriksaan corona di Indonesia:

6
1. Langkah awal jika Anda ingin memeriksakan diri, yaitu dengan mendatangi
fasilitas layanan kesehatan terdekat. Anda dapat pergi ke puskesmas, rumah
sakit, klinik, atau praktik dokter.
2. Selanjutnya jika memang menurut diagnosis dokter Anda patut dirujuk, maka
dokter akan memberikan surat pengantar pemeriksaan untuk diberikan ke
fasilitas rujukan.
3. Mendatangi fasilitas rujukan. Untuk Anda yang memenuhi kriteria sebagai PDP
maupun ODP, saat ini sudah ada 132 Rumah sakit menerima rujukan COVID-
19, yang tersebar di seluruh Indonesia.

Di antara beberapa daftar di atas, pemeriksaan hanya dapat dilakukan bagi orang
yang termasuk kategori memiliki kontak erat dengan risiko tinggi dan bukan ODP
maupun PDP. Oleh karena itu, disarankan untuk menghubungi lembaga tersebut
terlebih dahulu.

Alur pemeriksaan corona

Berikut alur pemeriksaan corona yang sejauh ini diterapkan di Indonesia:

1. Alur pemeriksaan Pasien Dalam Pengawasan (PDP)

Mengacu pada Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19 yang


diterbitkan oleh Kementrian Kesehatan RI, begini alurnya:

 Pasien akan diberi pengobatan sesuai gejala yang dialaminya terlebih dahulu di
fasilitas layanan kesehatan pertama yang didatangi oleh pasien
 Jika gejala berlanjut maka akan dirujuk ke rumah sakit rujukan
 Pasien diisolasi di rumah sakit
 Pengambilan sampel spesimen
 Sampel akan diperiksa sesuai koordinasi dengan Dinkes setempat
 Pemantauan gejala pasien
 Komunikasi risiko berupa wawancara atau pengisian kuisioner terkait gejala
dan riwayat pasien.

7
2. Alur pemeriksaan Orang Dalam Pemantauan (ODP)

 ODP akan diberi pengobatan sesuai gejala yang dialaminya terlebih dahulu di
fasilitas layanan kesehatan pertama yang didatangi oleh pasien
 Pemantauan gejala oleh fasilitas layanan kesehatan
 ODP diminta untuk pulang
 Dilakukan pemantauan kembali terkait gejala
 Pengambilan sampel spesimen
 Bila hasil lab positif dan gejala berlanjut maka akan dirujuk ke RS sebagai
pasien dalam pemantauan.

3. Alur pemeriksaan orang yang memiliki kontak erat dengan risiko tinggi

 Mendatangi fasilitas layanan kesehatan untuk meminta rujukan


 Menghubungi lembaga terkait yang menerima kategori orang yang memiliki
kontak erat dengan risiko tinggi
 Akan dilakukan pemeriksaan sampel spesimen pada hari ke-1
 Karantina di rumah selama 14 hari
 Pada hari ke-14, sampel spesimen akan diambil dan diperiksa kembali.

Proses pengambilan sampel pemeriksaan corona

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC)


merekomendasikan pengumpulan dan pengujian swab nasofaring pernapasan
atas (NP) sebagai diagnostik awal untuk COVID-19. Begini prosesnya:

a. Tes swab

Tes swab merupakan serangkaian proses pengambilan sampel lendir dari saluran
pernapasan. Caranya dengan mengusap tenggorokan melalui mulut dan hidung.

b. Sampel spesimen di bawa ke laboratorium

Sebanyak 2-3 ml sampel akan dimasukan ke dalam tabung steril dan segera
dikirim ke laboratorium untuk dilakukan pengujian. Penyimpanan suhu sampel
harus berkisar antara 2-8 °C dan tidak boleh melebihi 72 jam masa simpan. Jika

8
lewat dari masa itu, virus dan materi genetik yang kemungkinan berada dalam
spesimen akan menurun dan bisa menyebabkan hasil yang kurang valid.

c. Pengujian sampel

Setelah sampai di laboratorium, para laboran akan melakukan serangkaian uji


tes pada sampel spesimen dengan prosedur RT-PCR. Spesimen tersebut
kemudian akan ditelusuri apakah mengandung jejak genetik dari virus corona
atau tidak.

d. Hasil test

Umumnya hasil tes corona dengan metode RT-PCR akan keluar dalam waktu
kurang dari 24 jam.

9
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Coronavirus 2019 (COVID-19) adalah jenis baru yang dapat menyebabkan penyakit
pernapasan mulai dari flu biasa hingga penyakit yang lebih parah seperti pneumonia dan
pada akhirnya dapat menyebabkan kematian terutama pada kelompok yang rentan seperti
orang tua, ana-anak, dan orang-orang dengan kondisi kesehatan yang kurang
adekuat.Gejala umum adalah demam, rasa letih, dan batuk kering. Beberapa pasien
mungkin merasakan nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, sakit tenggorokan atau
diare.Hal-hal yang harus dikaji dalam penegakan diagnosis keperawatan pada pasien
Covid-19 antara lain, pemeriksaan mikroskop, kultur, pemeriksaan molekuler,
pemeriksaan serologi, rapid test. Sebelum melakukan pemeriksaan di layanan kesehatan
terkait, perlu dilakukan pemeriksaan sendiri yaitu dengan karantina di rumah selama
kurang lebih 10-14 hari.
3.2 Saran
Dengan mengetahui dan memahami pengertian COVID-19 serta hal-hal yang perlu
dikaji dari pasien dengan COVID-19 diharapkan mahasiswa mampu
mengimplementasikannya dalam proses keperawatan. Kurangnya data yang valid dan
terkini menimbulkan ketimpangan informasi dalam makalah ini. Mengetahui hal tersebut,
diharapkan untuk perbaikan dan tambahan informasi untuk makalah selanjutnya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Situs WHO. 2020. https://www.who.int/health-topics/coronavirus#tab=tab_1 (26 Maret 2020)

Situs WHO. 2020. https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019 (26


Maret 2020)

Situs Resmi BNPB. 2020. https://www.covid19.go.id/2020/03/25/infografis-covid-19-25-


maret-2020/ (26 Maret 2020)

Nerslicious. 2020. Manajemen dan Asuhan Keperawatan Covid-19[Online]

Tersedia:https://www.nerslicious.com/asuhan-keperawatan-covid-19/ (26 Maret 2020)

Rafiqua, Nurul. 2020.Prosedur Pemeriksaan Corona Berdasarkan Peraturan Pemerintah


[Online]

Tersedia:https://www.sehatq.com/artikel/prosedur-pemeriksaan-corona-berdasarkan-
peraturan-pemerintah(26 Maret 2020)

11

Anda mungkin juga menyukai