Anda di halaman 1dari 27

TATA SURYA,ROTASI DAN REVOLUSI BUMI DAN BULAN DAN

DAMPAKNYA

A. KOMPETENSI DASAR

3.11 Menganalisis sistem tata surya,rotasi dan revolusi bumi,rotasi dan revolusi
bulan,serta dampaknya bagi kehidupan di bumi

B. INDIKATOR

1. Mendefinisikan pengertian tata surya


2. Menjelaskan susunan dan anggota tata surya
3. Mendeskripsikan kondisi bumi
4. Mendeskripsikan kondisi bulan
5. Menganalisis keterkaitan peristiwa gerhana dengan kedudukan bumi dan
bulan
6. Menganalisis dampak dari rotasi dan revolusi bumi dan bulan bagi kehidupan
bumi

C. MATERI PEMBELAJARAN

1. Pengertain Tata Surya

Tata surya adalah susunan benda-benda langit yang berputar mengelilingi


matahari sebagai pusatnya. Benda-benda langit tersebut terdiri dari 8 planet
dengan orbit berbentuk elips, satelit alami, komet, asteroid, dan meteroid. Planet-
planet tersebut senantiasa bergerak memutari matahari dikarenakan adanya
pengaruh dari gaya gravitasi matahari.Pernahkah Anda melihat ke arah langit pada
malam hari? Anda pasti melihat langit berwarna hitam dengan bintang yang
berkelap-kelip. Bintang merupakan sebuah benda langit yang mengeluarkan
cahaya. Bintang di langit terlihat seperti titik-titik cahaya dengan jumlahnya yang
sangat banyak.Di tata surya juga terdapat bintang yang biasa kita sebut matahari.

Sumber : Pixelstalk.com
Gambar 1. Tata Surya

Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat
luas. Tata surya terletak di dalam salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi
yang ada di ruang angkasa, yaitu galaksi Bimasakti (Milky Way). Kata Bimasakti
berasal dari tokoh pewayangan yang memiliki kulit berwarna hitam. Hal itu
dikarenakan orang jawa kuno menganggap bintang-bintang di langit membentuk
gambar Bima yang dililit ular naga.
Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa bagian yaitu matahari, 4 planet
luar, 4 planet dalam, sabuk asteroid (main asteroid belt), dan dibagian terluar
terdapat sabuk Kuiper. Hanya enam dari delapan planet itu yang memiliki satelit
alami sedangkan 2 lainnya yaitu Venus dan Merkurius tidak mempunyai satelit
alami.

2. Susunan dan Anggota Tata Surya


Apabila diamati dari ruang angkasa, maka bumi terlihat seperti sebuah bola
kecil yang bergerak mengelilingi sebuah bintang yaitu matahari. Selain bumi, ada
juga planet-planet lain yang bergerak mengelilingi matahari. Tidak hanya planet
saja yang memutari matahari, tetapi ada juga benda-banda langit lainnya yang
melakukan hal yang sama. Objek langit tersebut adalah satelit alami, asteroid,
meteor, dan komet.
Semua benda-benda astronomi tersebut tersusun menjadi satu kesatuan dan
membuat sebuah sistem yang sangat teratur. Sehingga antara planet satu dengan
planet yang lain tidak mengalami tabrakan. Sebuah sistem sempurna yang disebut
sebagai tata surya. Berikut adalah penjelasan mengenai berbagai benda langit
yang menjadi anggota tata surya.

a. Bintang di Tata Surya

Sumber : Pixabay.com
Gambar 2. Bintang

Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat
istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya
terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu
bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah matahari.
Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan
kehidupan di bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas
yang berguna bagi seluruh makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sedangkan panas dari matahari berguna
untuk menghangatkan permukaan bumi.
Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain
yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya
gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya
beredar pada lintasan tertentu. Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis
edar berbentuk elips dengan matahari sebagai pusatnya.

b. Planet-planet

Sumber : Pixabay.com
Gambar 3. Planet-planet

Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat
istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya
terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu
bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah matahari.
Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan
kehidupan di bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas
yang berguna bagi seluruh makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sedangkan panas dari matahari berguna
untuk menghangatkan permukaan bumi.
Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain
yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya
gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya
beredar pada lintasan tertentu. Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis
edar berbentuk elips dengan matahari sebagai pusatnya.
Pengelompokan Planet-planet

Para ilmuwan membagi 8 planet di tata surya menjadi beberapa kelompok


berdasarkan berbagai faktor yang dimiliki oleh setiap planet. Berikut 3 susunan
atau urutan planet yang dibuat oleh para ahli astronomi.

1. Pertama, pengelompokan berdasarkan posisi planet yang dilihat dari orbit


bumi dapat dibagi menjadi planet inferior dan planet luar superior. Planet
inferior adalah planet yang terletak di dalam orbit bumi, yaitu Merkurius dan
Venus. Sedangkan, planet superior adalah planet yang berada di luar orbit
bumi, yaitu planet Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus.

2. Kedua, pengelompokan berdasarkan material penyusunnya yang dapat


dibagi menjadi 2, yaitu planet terrestial dan planet jovian. Planet terrestial adalah
planet dengan ukuran yang relatif kecil, berbatu, dan memiliki atmosfer
yang tipis. Planet yang tergabung adalah Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars.
Sedangkan, sisanya termasuk planet jovian. Yaitu planet dengan
permukaan yang tersusun dari gas, cairan, es tebal, dan ukurannya relatif besar.

3. Ketiga, pengelompokan berdasarkan letaknya yang dilihat dari orbit asteroid.


Planet dapat dibagi menjadi palnet luar dan planet dalam. Planet dalam
adalah planet yang berada didalam orbit asteroid, yaitu Merkurius, Venus, Bumi
dan Mars. Sedangkan sisanya termasuk planet luar.

c. Satelit di Tata Surya


Sumber : Pixabay.com
Gambar 4. Satelit

Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua
satelit akan bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang
diputarinya. Selain melakukan itu, satelit juga berputar pada porosnya dan
memutari planet yang diiringinya.
Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan keberadaannya
yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang
diciptakan oleh Tuhan dan bisa bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan tangan
manusia.
1) Satelit Alami

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, satelit alami merupakan benda langit


yang bergerak mengelilingi sebuah planet. Hampir semua planet di tata surya
memiliki satelit alami. Hanya Venus dan Merkurius sajalah planet yang tidak
mempunyai satelit alami. Berikut daftar nama-nama satelit alami setiap planet di
tata surya.

Total
No. Planet Nama Satelit
Satelit
1. Merkurius

2. Venus

3. Bumi Bulan 1

4. Mars Phobos dan Demos 2

5. Yupiter Metis, Andrastea, Almathea, Thebe, Io, 16


Europa, Ganymede, Calistio, Leda, Himalia,
Lysithea, Elara, Aananke, Carme, Pasiphea,
Sinope, dan 3 lagi belum ada namanya.

6. Saturnus Atlas, 1980 S27, 1980 S26, Euphemetheus, 21


Janus, Mimas, Coorbital, Encelandus, Tethys,
Telesto, Calypso, Dione, Dione coorbital,
1980 S5, 1980 S6, Rhea, Titan, Hyperion,
Lapetus, Phoebe.
7. Uranus Ariel, Umbriel, Titania, Oberon, Miranda, 15
Puck, Cordelia, Ophelia, Bianca, Cresida,
Desemona, Juliet, Portia, Rosalin, Belinda.

8. Neptunus Triton, Nereid, Naiad, Thalasa, Despina, 8


Galatea, Larissa, Proteus.

2) Satelit Buatan
Satelit buatan merupakan satelit yang dibuat oleh manusia dan semua
gerakannya telah diatur oleh manusia. Sehingga bisa bergerak di tata surya sesuai
dengan tujuan pembuatannya.
Sebagian besar satelit buatan dibuat dengan tujuan penelitian dan untuk
mengamati objek-objek langit yang ada di ruang angkasa. Salah satu satelit yang
ibuat manusia adalah satelit palapa yang merupakan satelit komunikasi domestik
Indonesia. Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis satelit buatan beserta
fungsinya.
1. Satelit komunikasi yang berfungsi sebagai stasiun pemancar ruang angkasa.
Sebagai contoh adalah Echostar 3 yang beroperasi di Amerika dan satelit
Palapa yang ada di Indonesia.
2. Satelit cuaca yang berfungsi untuk memonitor cuaca pada permukaan bumi.
Sebagai contoh adalah satelit TIROS yang dioperasikan oleh NOAA.
3. Satelit pencitraan Sumber Daya Alam yang berfungsi untuk memetakan
permukaan bumi. Sebagai contoh adalah LANDSAT dan Vanguard milik
Amerika.
4. Satelit global positioning System (GPS) yang berfungsi untuk menentukan
posisi garis bujur, garis lintang, dan ketinggian suatu tempat di permukaan
bumi secara akurat.
5. Satelit penelitian yang diluncurkan dan berada pada orbit yang sesuai
dengan objek penelitiannya. Sebagai contoh adalah satelit SOHO yang
diluncurkan untuk meneliti matahari.

d. Asteroid di Tata Surya

Sumber : Pixabay.com
Gambar 5. Asteroid

Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar
pada lintasan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses
terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet
yang sesuai dengan susunannya.
Pada tahun 1801 seorang ilmuwan italia melakukan penelitian asteroid di tata
surya untuk pertama kalinya. Nama ilmuwan itu adalah Guiseppa Piazzi dan
asteroid yang diteliti diberi nama ceres.

e. Komet (Bintang Berekor)


Sumber : Pixabay.com
Gambar 6. Komet

Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet
terdiri dari sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet
biasanya sering terlihat seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk
memanjang menyerupai ekor. Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya
sebagai bintang berekor.
Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. Inti
komet terbuat atas kristal es dan gas yang membeku dengan diameter kira-kira
sebesar 10 km. Bagian koma komet memiliki diameter yang panjangnya dapat
mencapai 100.000 km, ukurannya jauh lebih besar dibanding intinya.
Bagian ekor merupakan bagian terbesar yang bisa mencapai panjang 100 juta
km dan tersusun atas gas hasil penguapan kristal es pada bagian intinya. Ekor
komet selalu menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah matahari.
Dikarenakan partikel-partikelnya terdorong oleh radiasi matahari.
Komet yang memiliki lintasan paling pendek adalah komet Enche. Panjang
lintasannya hanya 3,3 km, sehingga komet ini sering berada di dekat matahari.
Periode kemunculan komet sangatlah bervariasi. Komet yang paling terkenal
adalah komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali. Terakhir kali
kemunculannya adalah pada tahun 1986.
Komet yang memiliki periode kemunculan paling lama adalah komet
Kohoutek. Komet ini pertama kali muncul pada tahun 1974 dan ditemukan oleh
seorang ahli astronomo dari Ceko bernama Lubos Kohoutek. Diperkirakan komet
ini sebelumnya tampak pada 150.000 tahun yang lalu dan kemunculan berikutnya
sekitar 75.000 tahun lagi.

f. Meteor atau Meteorid


Sumber : Pixabay.com
Gambar 7. Meteor

Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang
tidak teratur. Jika Anda pernah mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan
sebuah meteor yang bisa dilihat oleh manusia. Peristiwa sebenarnya yang terjadi
saat seseorang melihat bintang jatuh adalah meteor yang bergerak bebas di tata
surya tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.
Saat jatuh menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi
dan memancarkan cahaya. Karena gesekan tersebut, suhu meteor semakin naik
dan terbakar sampai akhirnya menguap. Saat meteor terbakar dan memancarkan
cahaya, pada saat itulah manusia bisa melihatnya secara langsung.
Pemandangan ini kemudian lenyap saat meteor itu menguap. Secara umum,
meteor yang memasuki atmosfer bumi akan terbakar dan menguap. Namun, ada
juga meteor yang berhasil bertahan sehingga masuk ke dalam atmosfer dan
mencapai permukaan bumi sebelum habis terbakar. Benda inilah dikenal dengan
nama meteorid.

3. Kondisi Bumi
Sumber : Gurupendidikan.co.id
Gambar 8. Bumi
a. Pengertian bumi
Bumi, merupakan salah satu planet di tata surya yang juga berpusat pada
matahari. Sama dengan planet yang lain, Bumi juga melakukan revolusi bumi dan
juga rotasi bumi. Bumi menduduki posisi ketiga (jarak dari matahari) setelah
planet Merkurius dan planet Venus. Mengenai Bumi sendiri, saya yakin pasti
semua orang telah mengenal dengan baik, karena bumi sendiri merupakan rumah
dimana manusia (kita) tinggal.

Bumi merupakan planet yang paling istimewa. Dikatakan paling istimewa


karena planet bumi merupakan satu- satunya planet yang cocok untuk dihuni
makhluk hidup. Bukan hanya manusia, namun juga binatang dan tumbuh-
tumbuhan. Suhu udara di Bumi tidak panas, namun juga tidak dingin. Bumi
mendapatkan perlindungan dari atmosfer, sehingga suhu di bumi tidak terlalu
panas, namun hangat. Karena letaknya yang tidak terlalu jauh dengan matahari,
maka Bumi juga memperoleh sinar matahari cukup, sehingga mendukung proses
kehidupan makhluk hidup. Selain perihal suhu dan juga kecukupan sinar matahari,
yang membuat bumi menjadi planet istimewa adalah ketersediaan air sebagai
salah satu sumber daya yang paling vital bagi makhluk hidup. Tanpa adanya jenis
air,  manusia, binatang dan tumbuh- tumbuhan tidak akan bisa bertahan hidup
lama. Planet- planet yang lain hanya mempunyai ketersediaan air yang terbatas.
Sementara Bumi mempunyai air yang melimpah yang mempunyai siklus.
Sehingga sebanyak apapun air yang digunakan, ketersediaannya tetaplah
mencukupi. Inilah yang membuat makhluk hidup dapat bertahan hidup di Bumi.

b. Ciri-ciri bumi
1. Berikut adalah ciri-ciri planet Bumi.
2. Berwarna biru (laut) dan putih (awan).
3. Jarak Bumi ke Matahari adalah 149,6 juta km.
4. Satu-satunya planet yang terdapat kehidupan di dalamnya.
5. Memiliki diameter sebesar 12.742 km dan volume sebesar 1,08×1012 km3.
6. Planet terbesar dalam golongan planet kebumian dan planet dalam.
7. Sebagian besar permukaan dipenuhi oleh air dan sisanya berupa daratan yang
membentuk pulau-pulau dan benua. Pada bagian kutub permukaan Bumi
diselimuti oleh lapisan es dan gunung-gunung es.
8. Suhu pada permukaan Bumi minimal -89 ºC, maksimal 57 ºC, dan rata-
ratanya 15 ºC.
9. Memiliki atmosfer yang tersusun atas nitrogen 70%, oksigen 21%, dan gas
lainnya.
10. Periode rotasi 24 jam (1 hari) dan periode revolusi 365 hari (1 tahun).
11. Memiliki 1 buah satelit alami bernama Bulan.

c. Rotasi Bumi

Rotasi bumi adalah gerakan bumi berputar pada sumbu porosnya. Meskipun
bumi berputar, namun penduduk bumi tidak merasakan adanya perputaran ini. Hal
ini dikarenakan adanya gravitasi bumi dan kecepatan rotasi bumi yang sangat
cepat. Sehingga, penduduk bumi tidak merasakan adanya perputaran ini.

Waktu yang dibutuhkan bumi, disebut kala rotasi bumi, untuk berputar pada
porosnya dalam satu kali putaran membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 41 detik,
dibulatkan menjadi 24 jam dalam satu hari.

Perputaran bumi pada porosnya ini tidak dirasakan oleh sebagian besar
penduduk bumi, bahkan semuanya. Namun, akibat pergerakan ini dapat
menimbulkan beberapa kejadian yang dapat diamati oleh penduduk bumi. Contoh
kejadian yang paling sering dialami dan dapat diamati dengan mudah oleh
penduduk bumi adalah adanya pergantian siang dan malam.
Sumber : Ruangguru.com
Gambar 9. Rotasi bumi

d. Revolusi bumi

Revolusi bumi adalah gerakan bumi mengelilingi matahari sesuai garis


edarnya. Waktu yang dibutukan bumi untuk mengelilingi matahari disebut kala
revolusi bumi. Lamanya waktu yang dibutuhkan bumi untuk mengelilingi

matahari untuk satu putaran adalah 365  hari. Biasanya, dalam satu tahun
digenapkan menjadi 365 hari. Hasil pembulatan ini kemudian digenapkan menjadi
satu pada setiap tahun kabisat, yaitu tahun yang dapat dibagi empat. Tahun kabisat
terjadi setiap empat tahun sekali.

Pada tahun kabisat, ada penambahan jumlah hari pada bulan Februari. Pada
tahun biasa, jumlah hari pada bulan Februari adalah 28. Sedangkan pada tahun

kabisat, jumlah hari pada bulan Februari adalah 29. Hasil pembulatan   hari
selama empat tahun.

4. Kondisi Bulan
Sumber: Gurupendidikan.co.id
Gambar 10. Bulan
a. Pengertian Bulan
Dalam bahasa Inggris, nama untuk satelit alami Bumi adalah moon. Kata
benda moon berasal dari kata moone yang juga berkembang dari kata mone.
Sebutan lain untuk bulan dalam bahasa Inggris adalah lunar, yang berasal dari
bahasa Latin Luna. Sedangkan sebutan lain yang jarang digunakan adalah selenic
yang berasal dari bahasa Yunani Kuno Selene. Bulan merupakan benda angkasa
berbentuk bulat yang beredar mengelilingi bumi dalam suatu lintasan yang disebut
garis edar atau orbit tertentu. Oleh karena bulan selalu bergerak mengelilingi bumi
kemanapun bumi bergerak maka bulan merupakan satelit bumi (satelit artinya
pengikut). Selain bumi, planet-planet lain yang memiliki satelit adalah Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Diameter bulan lebih kurang 3.476 km
atau sekitar 1/4 diameter bumi, jarak rata-ratanya ke bumi sekitar 384.000 km.
Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode
rotasinya sama dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu
peredaran bulan mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh (360°).

b. Ciri – Ciri Bulan


Jaraknya dari bumi tidak konstan (kekal), tetapi berubah-ubah
diantaranya :
1) Jarak rata-rata 384.000 km dari bumi.
2) Jarak terjauh 405.500 km dari bumi.
3) Jarak terdekat 363.000 km dari bumi.
4) Garis tengahnya adalah 4.480 km.
5) Massanya adalah 1/8 x bumi.
6) Volumenya adalah 1/50 dari bumi.
7) Rotasi bulan (mengelilingi sumbunya) ialah 27 1/3 hari (sideris) dan 29 1/2
(sinodis).
8) Revolusi bulan (mengelilingi bumi) yaitu 27 1/3 (sideris) dan 29 1/2 hari
(sinodis).

c. Struktur Bulan
1) Kerak Bulan
Kerak bulan yaitu suatu lapisan bulan yang paling luar yang melindungi
lapisan dibawahnya.
2) Mantel bulan
Matel bulan merupakan salah satu lapisan dibawah kerak bulan yang
menyelimuti lapisan inti.
3) Inti
Inti bulan berbeda dengan benda langit lainnya. Inti bulan terbagi menjadi
dua yaitu inti luar dan inti dalam. Inti dalam bulan kaya akan besi yang berada
pada radius sekitar 240 km. Sedangkan inti luarnya berupa fluida (cair) yang
tersusun dari besi cair, dengan radius sekitar 300 km.

d. Sifat dan Karakteristik Bulan


1) Permukaan Bulan
kita dapat melihat bulan dari bumi dengan cukup jelas tanpa teleskop dan
binokular. Dapat dilihat bahwa Bulan memiliki permukaan yang kecerahannya
tidak sama, tedapat bagian yang terang dan bagian yang gelap. Secara kasat mata,
Bulan seperti memiliki permukaan yang halus. Namun hal itu terbantahkan karena
Galileo mendapati bahwa permukaan Bulan tidaklah rata, tetapi berbukit-bukit
dan memiliki banyak kawah. Dan karakteristik permukaan Bulan itu juga
berhubungan dengan kecerahannya. Daerah yang tampak terang memiliki
permukaan yang berbukit-bukit (dataran tinggi) dan penuh kawah, sedangkan
daerah yang tampak lebih gelap adalah permukaan yang memiliki sedikit kawah.
Dataran tinggi dibulan disebut mare.
2) Medan Gravitasi Bulan
Sebelumnya telah dilakukan pengukuran medan gravitasi bulan dengan
menggunakan pelacakan pergeseran Doppler pada sinyal radio yang dipancarkan
oleh pesawat ruang angkasa yang mengorbit Bulan. Gravitasi bulan berbentuk
konmas, anomali gravitasi positif yang terkait dengan beberapa basin tubrukan
besar, sebagian disebabkan oleh aliran lava basaltik mare padat yang memenuhi
basin tersebut. Sering terjadi perdebatab mengenai gravitasi Bulan karena lava
yang mengalir dengan sendirinya tidak bisa menjelaskan bentuk gravitasi Bulan,
dan beberapa konmas yang ada sama sekali tidak terkait dengan vulkanisme mare.
3) Medan Magnet Bulan
Medan magnet yang dimiliki oleh bulan jauh lebih kecil dibandingkan
dengan medan magnet bumi. Medan magnet eksternal bulan sekitar 1–100
nanotesla. Bulan tidak memiliki medan magnet dipolar global, medan magnetnya
dihasilkan oleh geodinamo inti logam cair, dan hanya memiliki magnetisasi kerak.
4) Atmosfer Bulan
Jika bumi memiliki atmosfer maka bukan sangat berbeda dengan bumi
karena tidak memiliki atmosfer. Hal ini disebabkan karena bagian dalam Bulan
terlalu dingin untuk hadirnya aktivitas vulkanik. Aktivitas vulkanik termasuk
salah satu penghasil gas dan pembentuk atmosfer di masa awal pembentukannya.
Penyebab lain adalah karena massa Bulan terlalu kecil sehingga gaya gravitasi
yang dihasilkan tidak cukup untuk menahan gas-gas yang terbentuk. Kecepatan
lepas di Bulan hanyalah 2,4 km/detik, bandingkan dengan kecepatan lepas di
Bumi yang sebesar 11,2 km/detik. Dengan kecepatan lepas sekecil itu, gas yang
ada di Bulan dapat bergerak lepas dari pengaruh gravitasi Bulan, sehingga tidak
ada udara di permukaannya.
5) Musim Bulan
Bulan memiliki kemiringan sumbu eliptika yang kecil hanya sekitar
1,5424°. Hal ini menyebabkan variasi iluminasi surya pada Bulan memiliki
musim yang jauh lebih sedikit, dan detail topografi memiliki peran penting dalam
efek perubahan musim. Di bulan terdapat empat wilayah pegunungan di pinggiran
kawah Peary di kutub utara Bulan, yang diduga tetap disinari oleh Matahari di
sepanjang hari Bulan, menciptakan puncak cahaya abadi. Sedangkan dikutub
selatannya tidak terdapat wilayah seperti itu. Selain hal tersebut, di bulan juga
terdapat wilayah yang tidak menerima cahaya secara permanen di bagian bawah
kawah kutub, dan kawah-kawah gelap ini suhunya sangat dingin. Suhu musim
panas terendah di kawah kutub selatan mencapai 35 K dan ketika musim dingin
suhunya hampir 26 K di kawah Hermite di kutub utara.
6) Rotasi bulan
Rotasi Bulan adalah perputaran Bulan pada porosnya dari arah Barat ke
Timur. Satu kali berotasi memerlukan waktu sama dengan satu kali revolusinya
mengelilingi Bumi. Akibatnya permukaan Bulan yang terlihat dari Bumi relatif
tetap. Adanya sedikit perubahan permukaan Bulan yang menghadap ke Bumi juga
diakibatkan oleh adanya gerak angguk bulan pada porosnya.

Sumber: Gurupendidikan.co.id
Gambar 11. Rotasi bulan
e. Revolusi bulan
Revolusi Bulan adalah peredaran Bulan mengelilingi Bumi dari satu arah
Barat ke Timur. Satu kali penuh revolusi Bulan memerlukan waktu rata-rata 27
hari 7 jam 43 menit 12 detik. Periode waktu ini disebut satu bulan Sideris atau
Syahr Nujumi.14 Gerakan Bulan inilah yang dijadikan perbandingan antara
gerakan semua harian Matahari yang diakibatkan oleh gerakan revolusi Bumi
dengan gerakan hakiki harian Bulan. Gerakan semu harian Matahari memakan
waktu 0o 59’ 5.83” perharinya 360o : 365.5 hari, sedangkan gerakan hakiki
harian Bulan adalah 360o : 27.321661 = 13o 10’ 34.89”. dengan demikian
gerakan hakiki Bulan lebih cepat +12o per harinya dari pada gerakan semu
Matahari. 15 Perhitungan Bulan qamariyah didasarkan pada gerak revolusi Bulan,
tetapi waktu yang digunakannya bukan waktu Sideris., melainkan waktu Sinodis
atau Syahr Iqtironi yang lama rata-ratanya adalah 29 hari 12 jam 44 menit 2.8
detik Pada saat Bulan memisahkan diri dari konjungsinya dengan Matahari, Bumi
juga melakukan gerak revolusi yang menimbulkan kesan seolah-olah Matahari
juga bergerak ke Timur di antara Bintang-bintang yang setiap hari menempuh
jarak sejauh 59’ 5.83” sehingga dalam waktu satu Bulan, Matahari sudah terpisah
dari Bintang ke arah Timur hampir sebanyak 30o .

Sumber: Gurupendidikan.co.id
Gambar 12. Revolusi bulan

5. Keterkaitan peristiwa gerhana dengan kedudukan bumi dan bulan.

Gerhana merupakan gejala alam biasa yang berulang akibat sifat edar Bumi
dan Bulan terhadap Matahari. Gerhana merupakan gejala saling menutupi antar
benda langit. Bulan bergerak di kubah langit di antara kedua belahan langit, utara
dan selatan di sepanjang daerah Zodiak. ketika Bulan sedang ber-oposisi terhadap
Matahari (Bumi diapit Matahari dan Bulan) atau penampakan fase purnama,
Bulan dapat memasuki bayang-bayang Bumi, sehingga terjadi gerhana Bulan.
Gerhana ini dapat berupa Gerhana Bulan Total (GBT), Gerhana Bulan Sebagian
(GBS), atau Gerhana Bulan Penumbra (samar/GBP).
Sumber:Ruangguru.com
Gambar.13

proses terjadinya gerhana dapat dijabarkan sebagai berikut. Bulan dan


Bumi tidak bercahaya sendiri. Jadi ketika mendapat cahaya dari Matahari
keduanya memiliki bayang-bayang. Bentuk bayangannya berupa kerucut karena
ukuran Matahari jauh lebih besar. Pada bayangan itu terdapat daerah gelap
(umbra) dan bagian samar (penumbra). Ketika terjadi Gerhana Matahari,
bayangan Bulan jatuh ke permukaan Bumi dan bergerak sepanjang daerah tertentu
yang disebut daerah lintasan gerhana. Daerah ini terdiri atas daerah gerhana total
dan daerah gerhana sebagian. Daerah GMT dilalui oleh bayangan umbra Bulan
dan daerah GMS hanya dilalui oleh bayangan penumbranya. Tempat yang
mengalami gerhana berbeda dari satu kejadian ke kejadian berikutnya, akibat dari
sistem peredaran Bumi terhadap Matahari dan peredaran Bulan sebagai satelit
Bumi.
Proses atau Tahapan Gerhana Bulan To tal pada Tanggal 4 April 2015
Sumber:Ruangguru.com
Gambar 14

6. Dampak Rotasi dan Revolusi Bumi dan Bulan Bagi Kehidupan


a. Dampak rotasi dan revolusi bumi
Dampak Rotasi Bumi

1. Terjadinya Siang dan Malam

Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Hal ini terjadi
karena ada dua bagian bumi yang sebagian menghadap matahari dan sebagian lagi
membelakangi matahari.Bagian yang menghadap matahari mengalami waktu
siang; bagian yang membelakangi matahari mengalami waktu malam.

2. Gerak Semu Harian Matahari

Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh planet-planet di dalam
orbitnya, termasuk bumi. Peristiwa itu disebut gerak semu harian matahari.

Pergerakan semu harian matahari disebabkan oleh rotasi bumi yang membuat
matahari seolah-olah mengelilingi bumi. Matahari merupakan bintang yang
menghasilkan energi atau cahaya sendiri.
3. Perbedaan Waktu

Rotasi bumi juga berpengaruh pada perbedaan waktu di bagian-bagian bumi.


Terdapat 24 daerah waktu yang ada di bumi.Pusat waktu berada di kota
Greenwich, Inggris yang terletak pada bujur 0⁰. Setiap selisih bujur 15⁰,
perbedaan waktu mengalami selisih satu jam.Bagian bumi di sebelah timur
Greenwich mengalami waktu yang lebih cepat dari Greenwich, sedangkan bagian
bumi di sebelah barat Greenwich mengalami waktu yang lebih lambat.

4. Perbedaan Percepatan Gravitasi Bumi

Rotasi bumi mengakibatkan gerakan yang arahnya menjauhi pusat.


Akibatnya, bumi menjadi tidak bulat sempurna.Ada bentuk tidak baku di kedua
kutubnya dan mengembang pada khatulistiwa, sehingga diameter kutub bumi
lebih kecil daripada diameter khatulistiwa.Hal ini berakibat pada percepatan
gravitasi di daerah kutub lebih besar dibandingkan khatulistiwa.

5. Pembelokan Arah Arus Laut

Angin mengakibatkan terjadinya arus laut. Pada belahan bumi selatan, arah
arus laut berbelok searah perputaran jarum jam. Pada belahan bumi bagian utara,
arah arus laut berbelok berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Gerak
pembelokan arah angin dan pembelokan arus laut disebut efek Coriolis.

6. Terjadinya Pembelokan Arah Angin

Rotasi bumi yang merupakan pergerakan bumi pada porosnya, juga


menimbulkan dampak salah satunya adalah menyebabkan pembelokan arah angin.
Angin merupakan hal yang tidak bisa dihindari di Bumi.Hal ini karena angin
adalah udara yang bergerak. Setiap daerah dengan daerah lainnya mempunyai
tekanan dan massa udara yang berbeda, maka dari itulah keberadaan angin sangat
sulit untuk dihindari.Angin yang bergerak lurus tanpa mengalami pembelokan
akan membawa sifat yang kurang baik.
Dengan adanya rotasi bumi, maka arah angin bisa dibelokkan sehingga tidak
hanya satu daerah saja yang dapat terkena angin, namun juga daerah lainnya juga
dapat merasakan adanya angin.Terutama bila angin yang terjadi adalah angin yang
bersifat merugikan. Angin yang dibelokkan akan mempunyai tingkat kecepatan
yang berkurang, sehingga dapat mengurangi resiko kerusakan yang ada.

7. Terjadinya Perbedaan Ketebalan Atmosfer

Rotasi bumi juga berdampak pada ketebalan lapisan atmosfer. Sehingga


atmosfer yang ada di bumi mempunyai ketebalan berbeda beda di setiap
daerahnya.

8. Berfungsinya Satelit Buatan

Rotasi bumi juga dapat membuat satelit buatan menjadi berfungsi dengan
semestinya. Satelit- satelit buatan manusia dibuat dengan tujuan untuk bidang
komunikasi dan informasi.Sehingga ketika bumi berputar maka daerah yang
dijangkau satelit bisa berganti- ganti, dan satelit bisa menyampaikan informasi
kepada berbagai daerah.

9. Bentuk Bumi Menjadi Bulat dengan Pepat di Kedua Kutubnya

Pergerakan bumi yang berputar pada porosnya tenyata tidak hanya


memberikan pengaruh bagi makhluk hidup dan juga kondisi kehidupan di
bumi.Rotasi bumi yang selalu berlangsung ini ternyata juga mempengaruhi bentuk
dari planet bumi itu sendiri. Salah satunya adalah menyebabkan bentuk planet
bumi tidak bulat sempurna.Namun bentuk planet bumi yang ada adalah bulat
dengan pepat di kedua kutubnya. Hal ini tidak lain dan tidak bukan karena gaya-
gaya yang dihasilkan dari rotasi bumi ini.Bahkan tidak hanya bumi saja, namun
planet lain pun juga demikian. Bagaimanapun kecepatan berotasi mereka sangat
mempengaruhi bentuk planet.Misalnya adalah planet Saturnut. Karena kala rotasi
(waktu rotasi) nya yang sangat cepat, yakni sekitar 10 jam lebih sedikit, maka
bentuk planet Saturnus sampai seperti datar di permukaannya. Hal ini tidak bisa
kita amati apabila kita tidak melihatnya secara utuh sebagai sebuah planet.
Akibat Revolusi Bumi

1. Adanya Perbedaan Lamanya Waktu Siang dan Malam

Negara-negara di belahan bumi utara memliki lama waktu siang dan malam
yang berbeda dengan negara-negara di belahan bumi selatan. Di Indonesia, waktu
siang dan malam hampir sama. Hal ini dikarenakan Indonesia terletak di daerah
khatulistiwa. Inilah yang menyebabkan waktu siang di Indonesia hampir sama
dengan waktu malamnya.

Di daerah yang dekat kutub, perbedaan antara siang dan malam dapat diamati
secara lebih jelas. Pada musim dingin, waktu siang akan lebih singkat dari waktu
malam. Kondisi sebaliknya terjadi pada musim panas, waktu siang akan lebih
lama dari waktu malam.

Hal ini terjadi karena dalam gerakan perputaran bumi mengelilingi matahari,
revolusi bumi, ada daerah yang terletak di apotema atau hipotema. Apotema
adalah titik terjauh bumi dengan matahari sedangkan hipotema kebalikannya
yakni titik terdekat bumi dengan matahari.

2. Adanya Perubahan Rasi Bintang

Fenomena lain yang dapat diamati akibat dari revolusi bumi adalah adanya
perubahan rasi bintang. Rasi bintang di langit akan terlihat berbeda pada setiap
bulannya. Hal ini terjadi dikarenakan akibat revolusi bumi. Rasi bintang yang
terlihat di langit akan terlihat berbeda dari satu waktu ke waktu lainnya.

3.Adanya Gerak Semu Tahunan Matahari


Kejadian gerak semu tahunan matahari diamati melalui posisi matahari dalam
satu tahun. Suatu waktu, sobat idschool melihat matahari terbit dari timur agak
sedikit ke utara. Suatu waktu, kadang sobat idschool akan melihat matahari terbit
dari timur agak ke selatan. Kejadian ini terjadi akibat dari revolusi bumi.

4. Adanya Perubahan Musim

Indonesia terletak di daerah khatulistiwa, sehingga hanya mempunyai dua


musim, yaitu musim panan dan musim hujan. Beberapa negara yang terletak dekat
dengan kutub bumi, baik utara atau selatan, mempunyai empat musim. Keempat
musim tersebut adalah musim dingin, musim semi, musim gugur, dan musim
panas. Musim ini akan selalu berganti sepanjang tahun karena bumi akan terus
berputar mengelilingi matahari, akibat revolusi bumi.

b. Dampak rotasi dan revolusi bulan


1. Terjadinya Pasang dan Naik Air Laut

Dampak dari rotasi dan revolusi yang pertama adalah terjadinya air pasang
naik, permukaan air laut turun. Sebaliknya jika laut pasang surut, maka
permukaan air laut akan menurun.

Revolusi bulan terhadap bumi dapat mengakibatkan posisi air laut di bumi
akan menghadap ke bulan, karena tertarik oleh gaya gravitasi bulan sehingga
dapat menimbulkan pasang naik.Sebaliknya jika air laut, dibagian bumi yang
posisinya tidak menghadap ke bulan akan mengalami pasang surut.

2. Terjadinya Macam-macam Fase Bulan dan Pergerakannya

Ketika bulan mengalami rotasi dan revolusi, hal ini juga akan berpengaruh
kepada penampaka bulan ketika mengelilingi bumi, nah inilah teman-teman yang
dinamakan dengan fase bulan.

Terdapat 8 fase bulan yang terjadi.


Fase-fase bulan

Berikut ini adalah tabel mengenai fase-fase bulan dan tanggalnya yang bergerak
melalui siklus 29 hari.

NO Tanggal
Nama Fase Bulan
. Terjadi

1. Fase New Moon (Bulan Baru)

Fase Waxing Cresent (Hilal Awal bulan atau Bulan Sabit 1, 2 dan
2.
Awal) 3

6, 7 dan
3. Fase Fist Quarter (Paruh Awal)
8

10, 11
4. Fase Waxing Gibbous (Cembung Awal)
dan 12

13, 14
5. Full Moon (Bula Purnama)
dan 15

17, 18
6. Wanning Gibbous (cembung akhir)
dan 19

21, 22
7. Thrid Quarter (parauh Akhir)
dan 23

27, 28
8. Wanning Cresent (Hilal akhir bulan atau bulan sabit akhir)
dan 29

3. Perubahan Jumlah Hari Setiap Bulan di Kalender Hijriah

Revolusi bulan digunakan oleh umat manusia dalam menentukan perhitungan


atau permulaan dalam penentuan kalender Hijriah atau yang disebut dengan
kalender Komariah.Jumlah hari yang ada pada kalender Hijriah adalah 30 hari dan
29 hari.

Dalam perhitungan kalender Hijriah terdapat 29,5 hari dan hal ini
menyebabakan ditemukannya tahun kabisat.Berbeda dengan kalender Masehi,
kalender Hijriah lebih cepat 11 hari dan menimbulkan beberapa hari besar dalam
keagamaan umat islam pada setiap tahunnya berubah-ubah dengan lebih cepat 11
hari dari tahun sebelumnya pada kalender Masehi.

4. Terjadinya Gerhana Matahari

Gerhana matahari adalah peristiwa tertutupnya matahari oleh bulan yang


dapat mengakibatkan terhalangnya sinar matahari untuk bisa sampai ke
permukaan bumi.Ketika terjadi gerhana matahari, posisi bayangan umbra dan
panumbra bulan berada pada bayangan matahari atau menutupi laju sinar
matahari.Singkatnya Posisi bulan yang berada diantara bumi dan matahari.

5. Terjadinya Gerhana Bulan

Gerhana bulan terjadi pada saat sebagian atau keseluruhan penampakan bulan
tertutupi oleh bayangan bumi.Gerhana bumi terjadi bila bumi yang berada
dianatara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama.

Gerahana bulan juga bisa dikatakan dengan ketika bulan melakukan revolusi
yang posisinyaberada di belakang bumi, sehingga sinar matahari yang seharusnya
diterima oleh bulan terhalang oleh bumi dan yang terjadi adalah bulan berada di
bayang-bayang bumi.

DAFTAR PUSTAKA

Foster, Bob. 2000 Fisika SMU Kelas 2. Jakarta : Penerbit Erlangga Kanginan,
Marthen. 2005 Seribu Pena Fisika SMA untuk kelas X. Jakarta : Penerbit
Erlangga

Kusaka, Jitsuo, 1983 Alam Semesta dan Cuaca (terjemahan) Jakarta : Tira Pustaka

Anda mungkin juga menyukai