Hafizhah Hamdah KD 3.11
Hafizhah Hamdah KD 3.11
DAMPAKNYA
A. KOMPETENSI DASAR
3.11 Menganalisis sistem tata surya,rotasi dan revolusi bumi,rotasi dan revolusi
bulan,serta dampaknya bagi kehidupan di bumi
B. INDIKATOR
C. MATERI PEMBELAJARAN
Sumber : Pixelstalk.com
Gambar 1. Tata Surya
Tata surya (solar system) termasuk dalam bagian alam semesta yang sangat
luas. Tata surya terletak di dalam salah satu galaksi dari sekian banyak galaksi
yang ada di ruang angkasa, yaitu galaksi Bimasakti (Milky Way). Kata Bimasakti
berasal dari tokoh pewayangan yang memiliki kulit berwarna hitam. Hal itu
dikarenakan orang jawa kuno menganggap bintang-bintang di langit membentuk
gambar Bima yang dililit ular naga.
Sistem tata surya tersusun menjadi beberapa bagian yaitu matahari, 4 planet
luar, 4 planet dalam, sabuk asteroid (main asteroid belt), dan dibagian terluar
terdapat sabuk Kuiper. Hanya enam dari delapan planet itu yang memiliki satelit
alami sedangkan 2 lainnya yaitu Venus dan Merkurius tidak mempunyai satelit
alami.
Sumber : Pixabay.com
Gambar 2. Bintang
Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat
istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya
terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu
bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah matahari.
Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan
kehidupan di bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas
yang berguna bagi seluruh makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sedangkan panas dari matahari berguna
untuk menghangatkan permukaan bumi.
Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain
yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya
gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya
beredar pada lintasan tertentu. Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis
edar berbentuk elips dengan matahari sebagai pusatnya.
b. Planet-planet
Sumber : Pixabay.com
Gambar 3. Planet-planet
Bintang merupakan salah satu anggota tata surya yang memiliki sifat
istimewa karena bisa memancarkan cahaya sendiri. Di dalam sistem tata surya
terdapat banyak sekali bintang yang tidak dapat dihitung jumlahnya. Salah satu
bintang yang paling kita rasakan pengaruhnya adalah matahari.
Matahari merupakan bintang yang sangat bermanfaat bagi keberlangsungan
kehidupan di bumi. Matahari berguna sebagai sumber cahaya dan sumber panas
yang berguna bagi seluruh makhluk hidup. Cahaya matahari dimanfaatkan oleh
tumbuhan untuk proses fotosintesis. Sedangkan panas dari matahari berguna
untuk menghangatkan permukaan bumi.
Matahari memiliki massa yang paling besar dibanding bintang-bintang lain
yang terdapat dalam sistem tata surya kita. Karena massanya yang inilah, gaya
gravitasi matahari mampu membuat planet-planet dan benda-banda langit lainnya
beredar pada lintasan tertentu. Peredaran objek-objek langit itu, terjadi pada garis
edar berbentuk elips dengan matahari sebagai pusatnya.
Pengelompokan Planet-planet
Satelit merupakan anggota tata surya yang selalu mengitari planet. Semua
satelit akan bergerak mengelilingi matahari bersama dengan planet yang
diputarinya. Selain melakukan itu, satelit juga berputar pada porosnya dan
memutari planet yang diiringinya.
Satelit di tata surya dapat dibagi menjadi 2 jenis berdasarkan keberadaannya
yaitu satelit alami dan satelit buatan. Satelit alami merupakan satelit yang
diciptakan oleh Tuhan dan bisa bergerak dengan sendirinya tanpa bantuan tangan
manusia.
1) Satelit Alami
Total
No. Planet Nama Satelit
Satelit
1. Merkurius
–
2. Venus
–
3. Bumi Bulan 1
2) Satelit Buatan
Satelit buatan merupakan satelit yang dibuat oleh manusia dan semua
gerakannya telah diatur oleh manusia. Sehingga bisa bergerak di tata surya sesuai
dengan tujuan pembuatannya.
Sebagian besar satelit buatan dibuat dengan tujuan penelitian dan untuk
mengamati objek-objek langit yang ada di ruang angkasa. Salah satu satelit yang
ibuat manusia adalah satelit palapa yang merupakan satelit komunikasi domestik
Indonesia. Berikut penjelasan mengenai beberapa jenis satelit buatan beserta
fungsinya.
1. Satelit komunikasi yang berfungsi sebagai stasiun pemancar ruang angkasa.
Sebagai contoh adalah Echostar 3 yang beroperasi di Amerika dan satelit
Palapa yang ada di Indonesia.
2. Satelit cuaca yang berfungsi untuk memonitor cuaca pada permukaan bumi.
Sebagai contoh adalah satelit TIROS yang dioperasikan oleh NOAA.
3. Satelit pencitraan Sumber Daya Alam yang berfungsi untuk memetakan
permukaan bumi. Sebagai contoh adalah LANDSAT dan Vanguard milik
Amerika.
4. Satelit global positioning System (GPS) yang berfungsi untuk menentukan
posisi garis bujur, garis lintang, dan ketinggian suatu tempat di permukaan
bumi secara akurat.
5. Satelit penelitian yang diluncurkan dan berada pada orbit yang sesuai
dengan objek penelitiannya. Sebagai contoh adalah satelit SOHO yang
diluncurkan untuk meneliti matahari.
Sumber : Pixabay.com
Gambar 5. Asteroid
Asteroid adalah benda astronomi yang berbentuk pecahan kecil dan beredar
pada lintasan yang terletak di antara orbit planet Mars dan Yupiter. Proses
terbentuknya asteroid terjadi secara bersamaan dengan proses terbentuknya planet
yang sesuai dengan susunannya.
Pada tahun 1801 seorang ilmuwan italia melakukan penelitian asteroid di tata
surya untuk pertama kalinya. Nama ilmuwan itu adalah Guiseppa Piazzi dan
asteroid yang diteliti diberi nama ceres.
Komet adalah benda langit yang berukuran kecil. Material penyusun komet
terdiri dari sejumlah partikel-partikel bebatuan, kristal, es, dan gas. Komet
biasanya sering terlihat seperti sebuah benda langit yang bercahaya dan berbentuk
memanjang menyerupai ekor. Olah karena itu orang-orang sering menyebutnya
sebagai bintang berekor.
Tubuh komet terdiri dari 3 bagian yaitu bagian inti, koma, dan ekor. Inti
komet terbuat atas kristal es dan gas yang membeku dengan diameter kira-kira
sebesar 10 km. Bagian koma komet memiliki diameter yang panjangnya dapat
mencapai 100.000 km, ukurannya jauh lebih besar dibanding intinya.
Bagian ekor merupakan bagian terbesar yang bisa mencapai panjang 100 juta
km dan tersusun atas gas hasil penguapan kristal es pada bagian intinya. Ekor
komet selalu menghadap ke arah yang berlawanan dengan arah matahari.
Dikarenakan partikel-partikelnya terdorong oleh radiasi matahari.
Komet yang memiliki lintasan paling pendek adalah komet Enche. Panjang
lintasannya hanya 3,3 km, sehingga komet ini sering berada di dekat matahari.
Periode kemunculan komet sangatlah bervariasi. Komet yang paling terkenal
adalah komet Halley yang muncul setiap 76 tahun sekali. Terakhir kali
kemunculannya adalah pada tahun 1986.
Komet yang memiliki periode kemunculan paling lama adalah komet
Kohoutek. Komet ini pertama kali muncul pada tahun 1974 dan ditemukan oleh
seorang ahli astronomo dari Ceko bernama Lubos Kohoutek. Diperkirakan komet
ini sebelumnya tampak pada 150.000 tahun yang lalu dan kemunculan berikutnya
sekitar 75.000 tahun lagi.
Meteor adalah benda langit yang bergerak cepat dan memiliki lintasan yang
tidak teratur. Jika Anda pernah mendengar istilah bintang jatuh, itu merupakan
sebuah meteor yang bisa dilihat oleh manusia. Peristiwa sebenarnya yang terjadi
saat seseorang melihat bintang jatuh adalah meteor yang bergerak bebas di tata
surya tertarik oleh gaya gravitasi Bumi.
Saat jatuh menuju permukaan bumi meteor bergesekan dengan atmosfer bumi
dan memancarkan cahaya. Karena gesekan tersebut, suhu meteor semakin naik
dan terbakar sampai akhirnya menguap. Saat meteor terbakar dan memancarkan
cahaya, pada saat itulah manusia bisa melihatnya secara langsung.
Pemandangan ini kemudian lenyap saat meteor itu menguap. Secara umum,
meteor yang memasuki atmosfer bumi akan terbakar dan menguap. Namun, ada
juga meteor yang berhasil bertahan sehingga masuk ke dalam atmosfer dan
mencapai permukaan bumi sebelum habis terbakar. Benda inilah dikenal dengan
nama meteorid.
3. Kondisi Bumi
Sumber : Gurupendidikan.co.id
Gambar 8. Bumi
a. Pengertian bumi
Bumi, merupakan salah satu planet di tata surya yang juga berpusat pada
matahari. Sama dengan planet yang lain, Bumi juga melakukan revolusi bumi dan
juga rotasi bumi. Bumi menduduki posisi ketiga (jarak dari matahari) setelah
planet Merkurius dan planet Venus. Mengenai Bumi sendiri, saya yakin pasti
semua orang telah mengenal dengan baik, karena bumi sendiri merupakan rumah
dimana manusia (kita) tinggal.
b. Ciri-ciri bumi
1. Berikut adalah ciri-ciri planet Bumi.
2. Berwarna biru (laut) dan putih (awan).
3. Jarak Bumi ke Matahari adalah 149,6 juta km.
4. Satu-satunya planet yang terdapat kehidupan di dalamnya.
5. Memiliki diameter sebesar 12.742 km dan volume sebesar 1,08×1012 km3.
6. Planet terbesar dalam golongan planet kebumian dan planet dalam.
7. Sebagian besar permukaan dipenuhi oleh air dan sisanya berupa daratan yang
membentuk pulau-pulau dan benua. Pada bagian kutub permukaan Bumi
diselimuti oleh lapisan es dan gunung-gunung es.
8. Suhu pada permukaan Bumi minimal -89 ºC, maksimal 57 ºC, dan rata-
ratanya 15 ºC.
9. Memiliki atmosfer yang tersusun atas nitrogen 70%, oksigen 21%, dan gas
lainnya.
10. Periode rotasi 24 jam (1 hari) dan periode revolusi 365 hari (1 tahun).
11. Memiliki 1 buah satelit alami bernama Bulan.
c. Rotasi Bumi
Rotasi bumi adalah gerakan bumi berputar pada sumbu porosnya. Meskipun
bumi berputar, namun penduduk bumi tidak merasakan adanya perputaran ini. Hal
ini dikarenakan adanya gravitasi bumi dan kecepatan rotasi bumi yang sangat
cepat. Sehingga, penduduk bumi tidak merasakan adanya perputaran ini.
Waktu yang dibutuhkan bumi, disebut kala rotasi bumi, untuk berputar pada
porosnya dalam satu kali putaran membutuhkan waktu 23 jam 56 menit 41 detik,
dibulatkan menjadi 24 jam dalam satu hari.
Perputaran bumi pada porosnya ini tidak dirasakan oleh sebagian besar
penduduk bumi, bahkan semuanya. Namun, akibat pergerakan ini dapat
menimbulkan beberapa kejadian yang dapat diamati oleh penduduk bumi. Contoh
kejadian yang paling sering dialami dan dapat diamati dengan mudah oleh
penduduk bumi adalah adanya pergantian siang dan malam.
Sumber : Ruangguru.com
Gambar 9. Rotasi bumi
d. Revolusi bumi
matahari untuk satu putaran adalah 365 hari. Biasanya, dalam satu tahun
digenapkan menjadi 365 hari. Hasil pembulatan ini kemudian digenapkan menjadi
satu pada setiap tahun kabisat, yaitu tahun yang dapat dibagi empat. Tahun kabisat
terjadi setiap empat tahun sekali.
Pada tahun kabisat, ada penambahan jumlah hari pada bulan Februari. Pada
tahun biasa, jumlah hari pada bulan Februari adalah 28. Sedangkan pada tahun
kabisat, jumlah hari pada bulan Februari adalah 29. Hasil pembulatan hari
selama empat tahun.
4. Kondisi Bulan
Sumber: Gurupendidikan.co.id
Gambar 10. Bulan
a. Pengertian Bulan
Dalam bahasa Inggris, nama untuk satelit alami Bumi adalah moon. Kata
benda moon berasal dari kata moone yang juga berkembang dari kata mone.
Sebutan lain untuk bulan dalam bahasa Inggris adalah lunar, yang berasal dari
bahasa Latin Luna. Sedangkan sebutan lain yang jarang digunakan adalah selenic
yang berasal dari bahasa Yunani Kuno Selene. Bulan merupakan benda angkasa
berbentuk bulat yang beredar mengelilingi bumi dalam suatu lintasan yang disebut
garis edar atau orbit tertentu. Oleh karena bulan selalu bergerak mengelilingi bumi
kemanapun bumi bergerak maka bulan merupakan satelit bumi (satelit artinya
pengikut). Selain bumi, planet-planet lain yang memiliki satelit adalah Mars,
Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Diameter bulan lebih kurang 3.476 km
atau sekitar 1/4 diameter bumi, jarak rata-ratanya ke bumi sekitar 384.000 km.
Periode revolusi bulan terhadap bumi sekitar 27,3 hari, sedangkan periode
rotasinya sama dengan revolusinya, yaitu 27,3 hari atau satu bulan sideris, yaitu
peredaran bulan mengelilingi bumi dalam suatu lingkaran penuh (360°).
c. Struktur Bulan
1) Kerak Bulan
Kerak bulan yaitu suatu lapisan bulan yang paling luar yang melindungi
lapisan dibawahnya.
2) Mantel bulan
Matel bulan merupakan salah satu lapisan dibawah kerak bulan yang
menyelimuti lapisan inti.
3) Inti
Inti bulan berbeda dengan benda langit lainnya. Inti bulan terbagi menjadi
dua yaitu inti luar dan inti dalam. Inti dalam bulan kaya akan besi yang berada
pada radius sekitar 240 km. Sedangkan inti luarnya berupa fluida (cair) yang
tersusun dari besi cair, dengan radius sekitar 300 km.
Sumber: Gurupendidikan.co.id
Gambar 11. Rotasi bulan
e. Revolusi bulan
Revolusi Bulan adalah peredaran Bulan mengelilingi Bumi dari satu arah
Barat ke Timur. Satu kali penuh revolusi Bulan memerlukan waktu rata-rata 27
hari 7 jam 43 menit 12 detik. Periode waktu ini disebut satu bulan Sideris atau
Syahr Nujumi.14 Gerakan Bulan inilah yang dijadikan perbandingan antara
gerakan semua harian Matahari yang diakibatkan oleh gerakan revolusi Bumi
dengan gerakan hakiki harian Bulan. Gerakan semu harian Matahari memakan
waktu 0o 59’ 5.83” perharinya 360o : 365.5 hari, sedangkan gerakan hakiki
harian Bulan adalah 360o : 27.321661 = 13o 10’ 34.89”. dengan demikian
gerakan hakiki Bulan lebih cepat +12o per harinya dari pada gerakan semu
Matahari. 15 Perhitungan Bulan qamariyah didasarkan pada gerak revolusi Bulan,
tetapi waktu yang digunakannya bukan waktu Sideris., melainkan waktu Sinodis
atau Syahr Iqtironi yang lama rata-ratanya adalah 29 hari 12 jam 44 menit 2.8
detik Pada saat Bulan memisahkan diri dari konjungsinya dengan Matahari, Bumi
juga melakukan gerak revolusi yang menimbulkan kesan seolah-olah Matahari
juga bergerak ke Timur di antara Bintang-bintang yang setiap hari menempuh
jarak sejauh 59’ 5.83” sehingga dalam waktu satu Bulan, Matahari sudah terpisah
dari Bintang ke arah Timur hampir sebanyak 30o .
Sumber: Gurupendidikan.co.id
Gambar 12. Revolusi bulan
Gerhana merupakan gejala alam biasa yang berulang akibat sifat edar Bumi
dan Bulan terhadap Matahari. Gerhana merupakan gejala saling menutupi antar
benda langit. Bulan bergerak di kubah langit di antara kedua belahan langit, utara
dan selatan di sepanjang daerah Zodiak. ketika Bulan sedang ber-oposisi terhadap
Matahari (Bumi diapit Matahari dan Bulan) atau penampakan fase purnama,
Bulan dapat memasuki bayang-bayang Bumi, sehingga terjadi gerhana Bulan.
Gerhana ini dapat berupa Gerhana Bulan Total (GBT), Gerhana Bulan Sebagian
(GBS), atau Gerhana Bulan Penumbra (samar/GBP).
Sumber:Ruangguru.com
Gambar.13
Rotasi bumi mengakibatkan terjadinya siang dan malam. Hal ini terjadi
karena ada dua bagian bumi yang sebagian menghadap matahari dan sebagian lagi
membelakangi matahari.Bagian yang menghadap matahari mengalami waktu
siang; bagian yang membelakangi matahari mengalami waktu malam.
Matahari menjadi pusat tata surya yang dikelilingi oleh planet-planet di dalam
orbitnya, termasuk bumi. Peristiwa itu disebut gerak semu harian matahari.
Pergerakan semu harian matahari disebabkan oleh rotasi bumi yang membuat
matahari seolah-olah mengelilingi bumi. Matahari merupakan bintang yang
menghasilkan energi atau cahaya sendiri.
3. Perbedaan Waktu
Angin mengakibatkan terjadinya arus laut. Pada belahan bumi selatan, arah
arus laut berbelok searah perputaran jarum jam. Pada belahan bumi bagian utara,
arah arus laut berbelok berlawanan dengan arah putaran jarum jam. Gerak
pembelokan arah angin dan pembelokan arus laut disebut efek Coriolis.
Rotasi bumi juga dapat membuat satelit buatan menjadi berfungsi dengan
semestinya. Satelit- satelit buatan manusia dibuat dengan tujuan untuk bidang
komunikasi dan informasi.Sehingga ketika bumi berputar maka daerah yang
dijangkau satelit bisa berganti- ganti, dan satelit bisa menyampaikan informasi
kepada berbagai daerah.
Negara-negara di belahan bumi utara memliki lama waktu siang dan malam
yang berbeda dengan negara-negara di belahan bumi selatan. Di Indonesia, waktu
siang dan malam hampir sama. Hal ini dikarenakan Indonesia terletak di daerah
khatulistiwa. Inilah yang menyebabkan waktu siang di Indonesia hampir sama
dengan waktu malamnya.
Di daerah yang dekat kutub, perbedaan antara siang dan malam dapat diamati
secara lebih jelas. Pada musim dingin, waktu siang akan lebih singkat dari waktu
malam. Kondisi sebaliknya terjadi pada musim panas, waktu siang akan lebih
lama dari waktu malam.
Hal ini terjadi karena dalam gerakan perputaran bumi mengelilingi matahari,
revolusi bumi, ada daerah yang terletak di apotema atau hipotema. Apotema
adalah titik terjauh bumi dengan matahari sedangkan hipotema kebalikannya
yakni titik terdekat bumi dengan matahari.
Fenomena lain yang dapat diamati akibat dari revolusi bumi adalah adanya
perubahan rasi bintang. Rasi bintang di langit akan terlihat berbeda pada setiap
bulannya. Hal ini terjadi dikarenakan akibat revolusi bumi. Rasi bintang yang
terlihat di langit akan terlihat berbeda dari satu waktu ke waktu lainnya.
Dampak dari rotasi dan revolusi yang pertama adalah terjadinya air pasang
naik, permukaan air laut turun. Sebaliknya jika laut pasang surut, maka
permukaan air laut akan menurun.
Revolusi bulan terhadap bumi dapat mengakibatkan posisi air laut di bumi
akan menghadap ke bulan, karena tertarik oleh gaya gravitasi bulan sehingga
dapat menimbulkan pasang naik.Sebaliknya jika air laut, dibagian bumi yang
posisinya tidak menghadap ke bulan akan mengalami pasang surut.
Ketika bulan mengalami rotasi dan revolusi, hal ini juga akan berpengaruh
kepada penampaka bulan ketika mengelilingi bumi, nah inilah teman-teman yang
dinamakan dengan fase bulan.
Berikut ini adalah tabel mengenai fase-fase bulan dan tanggalnya yang bergerak
melalui siklus 29 hari.
NO Tanggal
Nama Fase Bulan
. Terjadi
Fase Waxing Cresent (Hilal Awal bulan atau Bulan Sabit 1, 2 dan
2.
Awal) 3
6, 7 dan
3. Fase Fist Quarter (Paruh Awal)
8
10, 11
4. Fase Waxing Gibbous (Cembung Awal)
dan 12
13, 14
5. Full Moon (Bula Purnama)
dan 15
17, 18
6. Wanning Gibbous (cembung akhir)
dan 19
21, 22
7. Thrid Quarter (parauh Akhir)
dan 23
27, 28
8. Wanning Cresent (Hilal akhir bulan atau bulan sabit akhir)
dan 29
Dalam perhitungan kalender Hijriah terdapat 29,5 hari dan hal ini
menyebabakan ditemukannya tahun kabisat.Berbeda dengan kalender Masehi,
kalender Hijriah lebih cepat 11 hari dan menimbulkan beberapa hari besar dalam
keagamaan umat islam pada setiap tahunnya berubah-ubah dengan lebih cepat 11
hari dari tahun sebelumnya pada kalender Masehi.
Gerhana bulan terjadi pada saat sebagian atau keseluruhan penampakan bulan
tertutupi oleh bayangan bumi.Gerhana bumi terjadi bila bumi yang berada
dianatara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama.
Gerahana bulan juga bisa dikatakan dengan ketika bulan melakukan revolusi
yang posisinyaberada di belakang bumi, sehingga sinar matahari yang seharusnya
diterima oleh bulan terhalang oleh bumi dan yang terjadi adalah bulan berada di
bayang-bayang bumi.
DAFTAR PUSTAKA
Foster, Bob. 2000 Fisika SMU Kelas 2. Jakarta : Penerbit Erlangga Kanginan,
Marthen. 2005 Seribu Pena Fisika SMA untuk kelas X. Jakarta : Penerbit
Erlangga
Kusaka, Jitsuo, 1983 Alam Semesta dan Cuaca (terjemahan) Jakarta : Tira Pustaka