Anda di halaman 1dari 6

TEORI TERBENTUKNYA

BUMI/ALAM SEMESTA

ASFIRA ANUGRAH

1815140007

GEOGRAFI SAINS

JURUSAN GEOGRAFI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
TAHUN 2020
 Teori Terbentuknya Bumi/Alam Semesta Secara Umum

1. Teori Kabut Nebula


Teori pembentukan Bumi yang pertama adalah teori Kabut Nebula. Teori ini telah
dikemukakan oleh Immanuel Kant pada tahun 1755. Kemudian disempurnakan Piere de
Laplace pada tahun 1796. Sehingga, teori ini juga disebut dengan teori Kant-Laplace.
Dilansir dari Space, jika pada 4,6 miliar tahun yang lalu, tata surya adalah sebuah awan
debu dan gas yang disebut dengan nebula matahari. Gravitasi meruntuhkan materi ke
dalam dirinya saat mulai berputar.
Kemudian membentuk matahari di tengah nebula. Dengan arti kata, teori ini
menyebutkan adanya gas yang terdapat di alam semesta dan berkumpul dan terjadi gaya
tarik menarik antar gas
Kemudian membentuk kumpulan kabut yang lebih besar lalu berputar sangat cepat.
Dengan adanya perputaran ini, dapat menjadikan materi kabut pada bagian khatulistiwa
tersebut terlempar lalu terpisah. Sehingga memadat dan mengalami pendinginan.
2. Teori Big Bang (Ledakan Besar)
Teori pembentukan Bumi ini disebut juga dengan teori ledakan besar. Kemudian menjadi
teori yang paling populer tentang proses pembentukan bumi. Dari teori ini dapat
diketahui jika Bumi dibentuk selama kurun waktu puluhan miliar tahun yang lalu.
Pada awalnya, terdapat gumpalan kabut yang melakukan rotasi atau berputar pada
porosnya. Dengan putaran tersebut mengakibatkan bagian-bagian paling kecil serta
ringan menjadi terlempar ke luar putaran dan berkumpul menjadi sebuah cakram raksasa.
Pada suatu ketika, gumpalan tersebut meledak dan membentuk galaksi serta nebula-
nebula. Selanjutnya selama miliaran tahun, nebula-nebula tersebut mengalami
pendinginan dan membeku.
Sehingga, mereka membentuk galaksi Bima Sakti yang kemudian di dalamnya memiliki
tata surya. Sementara itu, bagian yang ringan terlempar keluar tersebut mengalami
kondensasi. Kemudian membentuk gumpalan yang juga mendingin lalu memadat. Yang
akhirnya, mereka membentuk planet-planet, termasuk adalah Bumi.
3. Teori Bintang Kembar
Teori pembentukan Bumi ini disebut dengan teori Bintang Kembar. Awal mula adanya
teori ini adalah seorang ahli astronomi yang mencetuskannya, yakni Raymond Arthur
Lyttleton.
Ia berpendapat jika galaksi adalah kombinasi bintang kembar. Kemudian, salah satu dari
bintang tersebut meledak lalu mengakibatkan banyak material terlempar. Sementara
bintang yang tidak meledak tersebut memiliki gaya gravitasi yang sangat kuat.
Maka pecahan atau material yang terlempar tersebut berputar mengelilinginya. Kemudian
bintang yang tidak meledak tersebut dikenal dengan matahari. Sedangkan pecahan yang
terlempar dan berputar tersebut adalah planet-planet, salah satunya adalah Bumi.
4. Teori Tidal (Pasang Surut Gas)
Teori ini dikemukakan oleh Harold Jeffrey dan James Jeans pada tahun 1918. Dalam
teori ini mereka mengemukakan jika beratus-ratus juta tahun silam terdapat bintang yang
mendekat dan menuju matahari.
Sehingga, terjadi sebuah proses pasang surut di matahari serta mengakibatkan munculnya
gunung-gunung raksasa di matahari. Kemudian pada teori pembentukan Bumi ini,
gunung-gunung yang terdapat di tubuh matahari tersebut membuat lidah pijar yang
merentang memanjang. Selanjutnya, lidah tersebut membentuk perapatan pada gas-gas
yang menjadi terpecah belah. Kemudian terbentuklah planet-planet yang kini dikenal.
Salah satunya adalah planet Bumi.
5. Teori Planetisimal
Teori ini dikemukakan oleh seorang ahli astronomi Amerika Forest Ray Moulton dan ahli
geologi Thomas C. Chamberlain. Mereka menyebut jika matahari tersusun antara gas
yang memiliki massa yang besar.
Hingga pada suatu ketika, terdapat bintang lain yang memiliki ukuran hampir sama besar
dan melintas mendekati matahari. Kemudian keduanya hampir bertabrakan dan
mengakibatkan materi dan gas di tepi kedua bintang tersebut saling tertarik.
Materi yang akhirnya terlempar menyurut dan akhirnya membentuk gumpalan yang
disebut dengan planetesimal. Kemudian teori pembentukan Bumi ini menyebutkan jika
planetesimal tersebut memadat dan mendingin dan akhirnya menjadi planet-planet yang
mengelilingi matahari.
 Teori Terbentuknya Bumi/Alam Semesta Menurut Pandangan Agama

Menurut pandangan Al Quran, penciptaan alam semesta dapat dilihat pada surat Al
Anbiya ayat 30: “Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit
dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, Kemudian kami pisahkan antara
keduanya. dan dari air kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka mengapakah mereka
tiada juga beriman?”
Menurut ayat di atas dikatakan bahwa langit dan bumi dahulunya merupakan satu kesatuan
yang padu.
“Kemudian Dia menuju langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata
kepadanya dan kepada bumi, “ Datanglah kamu keduanya menuruti perintah-Ku dengan
suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab, “Kami datang dengan suka hati”
“ Maka Dia menjadikannya 7 langit dalam 2 masa dan Dia mewahyukan pada tiap-tiap
langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang
dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya`” ( Fushshilat 11-12).
Surat ini menerangkan bahwa yang pertama kali Allah ciptakan sebelum ada bintang-bintang
dan galaksi, adalah bumi, kemudian Allah swt siapkan makanan di bumi bagi subject utama
penciptaan alam semesta , yaitu manusia. Baru setelah itu Allah ciptakan langit dan bintang-
bintang dalam enam masa. Seperti diterangkan dalam Surat Al A’raf ayat 54, alam semesta
ini diciptakan selama 6 masa.
Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam
enam masa, lalu Dia bersemayam di atas 'Arsy. Dia menutupkan malam kepada siang yang
mengikutinya dengan cepat, dan (diciptakan-Nya pula) matahari, bulan dan bintang-bintang
(masing-masing) tunduk kepada perintah-Nya. Ingatlah, menciptakan dan memerintah
hanyalah hak Allah. Maha Suci Allah, Tuhan semesta alam.
Bumi sebelumnya adalah planet yang mati dan Allah menghidupkannya dengan menu-
runkan air dari langit.
“ Dan Allah menurunkan dari langit air dan dengan air itu dihidupkannya bumi sesudah
matinya.”. (QS`An Nahl ; 65). Pertanyaannya adalah darimana air ini berasal ? Padahal
waktu itu belum ada awan yang bisa menghasilkan hujan, belum ada langit yang bisa
menahan uap air. Maka satu-satunya kemungkinan asal air adalah dari Arasynya Allah.
“ Dan Kami turunkan air dari langit menurut suatu ukuran; lalu Kami jadikan air itu
menetap di bumi, dan sesungguhnya Kami benar-benar kuasa menghilangkannya.”( QS Al-
Mu’minun ; 18 )
Perhatikan kalimat “lalu Kami jadikan air itu menetap di bumi” , ini menerangkan bahwa
air bukanlah pemukim asli bumi tetapi pendatang (alien).
“ ……….Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup, Maka mengapakah
mereka tiada juga beriman “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
“ …. Maka Kami tumbuhkan dengan air itu berjenis-jenis tumbuhan yang bermacam-
macam “ ( QS Tha Ha ; 53)
“ Dan Allah telah menciptakan semua jenis hewan dari air … (QS An Nur ; 45).
Ketiga ayat tersebut makin menjelaskan kepada kita bahwa setelah air diturunkan ke bumi,
maka sebelum Allah ciptakan hewan , tentunya yang terlebih dahulu Allah cipakan adalah
tumbuh-tumbuhan sebagai cadangan makanan hewan. Kemudian hewan-hewan ada juga
yang menjadi cadangan makanan untuk hewan-hewan predator. Semua jenis hewan, baik
burung maupun hewan darat, ternyata menurut ilmu pengetahuan memang asal-usulnya dari
hewan air.
Misteri berikutnya adalah dikatakan dalam Al Qur’an bahwa langit dan bumi dulunya
adalah suatu yang padu. Jadi bukan bumi dan bintang-bintang yang dulunya sesuatu yang
padu.
“ ………bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu,
kemudian kami pisahkan antara keduanya……. “ ( QS. Al-Anbiya ;30 ).
Selanjutnya Allah Swt katakan menciptakan langit dari asap (lihat kembali surat Al
Fushilat ayat 11). Bumi, sebelum Allah swt hidupkan dengan menurunkan air dari langit,
pada mulanya adalah sebuah bola api yang sangat panas. Ilmu pengetahuanpun mengakui hal
tersebut. Tetapi tanpa perlu pembuktian, kita tahu bahwa perut bumi masih mengandung
lumpur dan lahar yang sangat panas sampai saat ini. Sebuah benda yang panas, seperti
sebatang besi yang membara misalnya, apabila disiram air akan menyebabkan munculnya
asap dan uap air. Demikian juga dengan bola panas bumi pada waktu air diturunkan maka dia
mengeluarkan asap dan uap air. Apa bedanya asap dengan uap air ? Asap bersifat adhesive
(mengikat) sedangkan uap bersifat kohesip (tidak mengikat). Asap dari bumi inilah yang
kemudian Allah swt ciptakan menjadi langit yang tujuh lapis. Kemudian dalam tempurung
langit yang pertama Allah ciptakan bintang-bintang. Darimana Allah swt ciptakan bintang-
bintang. Wallahu a’lam, tidak ada penjelasan dalam Al Qur’an. Allah swt Kuasa
menciptakan segala sesuatunya dari yang tiada menjadi ada.

Anda mungkin juga menyukai