BAB IV Full Dan Direk Costing
BAB IV Full Dan Direk Costing
BAB IV
KONSEP PENENTUAN HARGA POKOK PRODUKSI
Penjualan Rp. xx
Harga pokok penjualan :
Persediaan awal Rp. xx
Produksi Rp. xx +
jumlah persediaan Rp. xx
Persediaan akhir Rp. xx
Harga pokok penjualan yang dibebankan Rp. xx
Selisih kapasitas Rp. xx
harga pokok penjualan sesungguhnya Rp. xx _
laba kotor Rp. xx
Biaya Operasional :
Biaya pemasaran Rp. xx
Biaya administirasi & umum Rp. xx +
Rp. xx _
Laba bersih sebelum pajak Rp. xx
34
Merupakan suatu metoda penentuan harga pokok yang mana hanya biaya
produksi variabel saja dibebankan sebagai bagian dari harga pokok produksi,
dari Dengan menyajikan informasi biaya yang bersifat variabel sesuai dengan
prilakunya dalam perubahan kegiatan perusahaan, maka laporan keuangan yang
disusun mempunyai manfaat untuk :
1. Perencanaan laba jangka pendek
2. Pengendalian biaya
3. Pengambilan keputusan.
Pada harga pokok produksi variabel costing, mengalokasikan biaya periode dan
biaya produksi tetap dan susunan laporan laba rugi dapat dilakukan sebagai
berikut :
1. Biaya periode
Dalam metoda penentuan harga pokok variabel, bahwa yang dimaksud biaya
periode yaitu biaya yang setiap periode harus tetap dikeluarkan tanpa harus
dipengaruhi perubahan kapasitas kegiatan, contoh : biaya penyusutan, biaya
gaji manajer, biaya produksi bulanan.
2. Biaya produksi tetap
Merupakan biaya yang harus dibayar tanpa dipengaruhi oleh kapasitas, oleh
karena itu biaya produksi tetap tidak dimasukkan sebagai elemen harga
pokok produksi. maka harga pokok produksinya diperhitungkan sebagai
berikut :
PT. X
Laporan Laba Rugi
Per, xx
Penjualan Rp. xx
Harga pokok penjualan :
Contoh soal :
1. PT. Ananda mempunyai data operasi pada tahun 20xx sebagai berikut :
Produk yang dihasilkan 1.000 unit
Penjualan 995 unit
Harga jual Rp. 1.000,-
Biaya bahan per unit Rp. 250,-
Biaya tenaga kerja per unit Rp. 200,-
Biaya overhead pabrik per unit Rp. 175,-
Biaya overhead pabrik tetap Rp. 30.000,-
Biaya pemasaran per unit dari penjualan Rp. 25,-
Biaya administrasi dan umum per unit yang
di produksi Rp. 50,-
Biaya administrasi dan umum tetap Rp. 55.000,-
Biaya pemasaran tetap Rp. 15.000,-
Penyelesaian
1. Harga pokok produksi
PT. Ananda
Laporan Laba dan Rugi
Per, 31 Desember 20xx
Biaya variabel :
Biaya pemasaran dari penjualan
995 unit x Rp. 25 Rp. 24.875,-
Biaya adm dan umum dari yang
di produksi 1000 unit x Rp. 50 Rp. 50.000,-
Biaya tetap :
Biaya overhead pabrik Rp. 30.000,-
Biaya pemasaran Rp. 15.000,-
Biaya administrasi dan umum Rp. 55.000,-
Total biaya tetap Rp. 100.000,-
Laba sebelum pajak Rp. 198.250,-
40
Latihan Soal
1. Apa yang dimaksud penentuan harga pokok full costing dan penentuan harga
pokok variabel costing.
2. Jelaskan perbedaan yang mendasar antara full costing dan variabel costing.
3. Sebutkan dan jelaskan manfaat full costing dan variabel costing.
4. Dalam hal apa saja variabel costing tidak dapat digunakan
5. PT. Angkasa bergerak di bidang produksi, mempunyai informasi operasi sebagai
berikut :
a. Kapasitas fasilitas terpasang normal 100.000 unit pertahun atau 25.000
unit per triwulan.
b. Biaya produksi per unitnya :
1. Biaya bahan baku .. Rp. 1.500,-
2. Upah langsung …… Rp. 750,-
3. BOP variabel……… Rp. 250,-
4. BOP tetap………… Rp. 200,- (Rp.5.000.000,- / triwulan)
Harga pokok produksi Rp. 2.700,-
5.000 unit
20.000 unit 28.000 unit
25.000 unit 24.000 unit
4.000 unit
Dari data tersebut diatas buatlah laporan laba rugi dengan metode full costing
dan direct costing .
Biaya variabel :
Biaya operasi Variabel
25.000 unit x Rp. 250 Rp. 6.250
Total biaya variabel Rp. 63.750
Contribusi margin RP. 74. 250,-
Biaya tetap :
Biaya overhead pabrik Rp. 5.000,-
Biaya operasional Rp. 1.000
Total biaya tetap Rp. 6.000,-
Laba sebelum pajak Rp. 68.250,-
FULL COSTING
43