Dosen Pengampu:
Pokok Bahasan:
Masalah Penelitian
Oleh:
KELOMPOK 2
Universitas Udayana
2018
BAB I
PENDAHULUAN
2. Masalah Penelitian
Menemukan masalah merupakan sesuatu yang sangat sulit, baik bagi peneliti pemula maupun
peneliti yang sudah berpengalaman. Setiap penelitian yang dilakukan oleh peneliti harus
didasarkan atas masalah yg ada, sehingga hasil penelitiannya akan bermanfaat baik bagi
pengembangan ilmu pengetahuan maupun bagi masyarakat/ organisasi ataupun perusahaan
dimana penelitian tersebut dilakukan.
c) Ada pengaduan
d) Ada kompetisi
e) Pengalaman pribadi
f) Perasaan intuitif
Permasalahan dapat berasal dari berbagai sumber. Menurut James H. MacMillan dan
Schumacher (Hadjar, 1996 : 40 – 42), masalah dapat bersumber dari :
Observasi
Masalah dalam penelitian dapat diangkat dari hasil observasi terhadap hubungan tertentu
yang belum memiliki penjelasan memadai dan cara-cara rutin yang dalam melakukan
suatu tindakan didasarkan atas otiritas atau tradisi.
Dedukasi dari teori
Teori merupakan konsep-konsep yang masih berupa prinsip-prinsip umum yang
penerapannya belum dapat diketahui selama belum diuji secara empiris. Penyelidikan
terhadap masalah yang dianggap dari teori berguna untuk mendapatkan penjelasan
empiris praktik tentang teori.
Kepustakaan
Hasil penelitian mungkin memberikan rekomendasi perlunya dilakukan penelitian ulang
(replikasi) baik dengan atau tanpa variasi. Replikasi dapat meningkatkan validitas hasil
penelitian dan kemampuan untuk digeneralisasikan lebih luas. Laporan penelitian sering
juga menyampaikan rekomendasi kepada peneliti lain tentang apa yang perlu diteliti lebih
lanjut. Hal ini juga menjadi sumber untuk menentukan masalah yang menentukan
masalah yang perlu diangkat untuk diteliti.
Masalah sosial
Masalah sosial yang ada di sekitar kita atau yang baru menjadi berita terhangat (hot
news) dapat menjadi sumber masalah penelitian. Misalnya :
a. Adanya perkelahian antar sekolah menimbulkan berbagai dampak bagi sekolah
dan warga sekitar.
b. Penggalakan program 3 M (menguras, mengubur, menimbun) sebagai upaya
pencegahan penyakit demam berdarah.
Penemuan masalah penelitian, sekali lagi, bukan merupakan pekerjaan yang mudah.
Ada sejumlah kriteria yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penemuan masalah
ppenelitian, antara lain :
Seacara umum kriteria pemilihan masalah penelitian ada 4 yaitu sebagai berikut :
1. Managable
Masalah yang dipilih oleh peneliti haruslah telah mempertimbangkan latar belakang
kemampuan, maupun keahlian peneliti. Demikian pula biaya yang tersedia memadai,
batas waktu yang diberikan cukup, dan ada kemungkinan kerjasama dengan pihak-pihak
lain dalam menyelenggarakan riset.
2. Obtainable
Guna membahas topik atau menjawab masalah penelitian harus cukup tersedia bahan-
bahan. Kepustakaan yang diperlu kan bagi pengembangan hipotesis lengkap. Faktor-
faktor yang merintangi pe ngumpulan data seperti masalah letak daerah, dan penguasaan
bahasa dapat diatasi.
3. Significance
Topik atau masalah penelitian cukup penting untuk diselidiki yaitu suatu peneliti an
yang dilakukan harus memberikan sumbangan baik bagi ilmu pengetahuan maupun bg
masyarakat secara langsung. Diharapkan penelitian tersebut akan dapat memberikan
cara pemecahan yang baru dan bukan hanya sekedar duplikasi dari penelitian
sebelumnya.
4. Interested
Topik atau masalah yang diteliti harus dpt mengaktifkan minat yang pasif, tanpa ada
hadiah-hadiah yang tersembunyi atas kesuksesan penelitiannya. Menarik minat untuk
dibahas yang diteliti, yang timbul dari keinginan ilmiah dan bukan karena sikap
berprasangka untuk membuktika kebenaran pendapat pribadi.
Proses pemilihan terhadap masalah yang penting untuk diteliti disebut dengan proses
pelingupan atau scoping. Mukayat (1994) menyebutkan beberapa pertimbangan yang perlu
diperhatikan dalam melihat apakah suatu masalah layak atau penting untuk diteliti, sebagai
berikut:
a. Apakah benar suatu masalah yang ditentukan tersebut belum pernah dicari jawabannya
(orisinalitas penelitian)?
b. Apakah masalah yang ditentukan itu benar-benar penting untuk dipecahkan pada waktu
penelitian dikerjakan (aktualitas penelitian)?
c. Apakah masalah yang ditentukan itu memenuhi 5 W yaitu what (apa), where(dimana),
why (mengapa), when (bilamana), dan how (bagaimana)
d. Apakah masalah yang dipilih itu memiliki relevansi dengan gerak pembangunan
(memiliki kemanfaatan praktis)
e. Apakah dana yang tersedia cukup memadai untuk mencari jawaban masalah yang
ditentukan sehingga dapat menghasilkan suatu pengatahuan yang bulat.
.
2.3 Pedoman Merumuskan Masalah penelitian
Fraenkel dan Wallen (1990,dalam Sugiono, 2000) mengemukakan bahwa masalah penelitian
yang baik memenuhi hal-hal barikut:
Masalah harus feasible, dalam arti masalah tersebut harus dapat dicari jawabannya
melalui sumber yang jelas, tidak banya menghabiskan dana, tenaga dan waktu
Masalah harus jelas, dalam arti semua orang memberikan persepsi yang sama
terhadap masalah tersebut
Masalah harus signifikan, dalam arti jawaban atas masalah tersebut harus
memberikan kontribusi terhadap pengembangan ilmu dan pemecahan masalah dalam
kehidupan praktis.
Masalah bersifat etis, yaitu tidak berkenaan denagn hal-hal yang bersifat etika, moral,
nilai-nilai keyakinan, dan agama.
Tidak ada aturan umum dalam perumusan masalah. Sumadi (1989) senada denagan
Tuckman (dalam Sugiono, 2000) menyarankan perumusan masalah sebagai berikut:
1) Masalah sebaiknya dirumuskan dalam bentuk pertanyaan
2) Rumusan masalah harus jelas dan padat sehingga tidak memunculkan interpretasi yang
berbeda.
3) Rumusan masalah harus menjadi dasar dalam merumuskan judul penelitian
4) Rumusan masalah harus menjadi dasar dalam merumuskan tujuan penelitian. Hal ini
berarti rumusan tujuan penelitian dibuat setelah ada rumusan masalah penelitian.
5) Rumusan masalah harus menjadi dasar dalam hipotesis penelitian. Hal ini juga berarti
bahwa peneliti akan dapat merumuskan hipotesis dlm penelitiannya jika peneliti telah
merumuskan rumusan masalahnya secara benar.
a) Masalah deskriptif
b) Masalah komparatif
c) Masalah asosiatif
Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian (research question) yaitu suatu pertanyaan yang menekankan pada
fakta dan pengumpulan informasi. Terkait dengan kegagalan bank dalam memperoleh
keuntungan lebih tinggi, dapat diajukan beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:
a) Faktor utama apa yang menyebabkan kegagalan bank dalam mencapai pertumbuhan yang
lebih tinggi dalam tingkat tabungannya?
b) Seberapa baik bank menjalankan hal-hal berikut?
c) Bagaimana mutu lingkungan kerjanya?
d) Seberapa baik efisiensi operasi dibandingkan dengan standar industri perbankan?
e) Bagaimana keadaan keuangan dibandingkan dengan standar industri perbankan?
Pertanyaan Manajemen
Pertanyaan manajemen adalah pertanyaan yang mencerminkan suatu keputusan yang
harus dibuat seorang manajer dan merupakan masalah yang menyebabkan penelitian dilakukan.
Suatu pertanyaan yang menunjukkan pertanyaan manajemen seperti misalnya ”bagaimana
meningkatkan keuntungan?” Dalam hal ini tidak terlihat jenis penelitian yang akan dilakukan.
Pertanyaan Investigative
Pertanyaan investigative merupakan pernyataan yang harus dijawab peneliti untuk dapat
menanggapi pernyataan umum secara memuaskan. Tujuannya adalah untuk mengambil
pertanyaan penelitian yang lebih umum dan merincinya menjadi pertanyaan–pertanyaan yang
lebih rinci. Pertanyaan investigative terkait dengan pertanyaan penelitian tersebut di atas dapat
diajukan:
a) Bagaimana kedudukan masyarakat berkaitan dengan jasa keuangan dan pemanfaatannya?
Jasa-jasa keuangan khusus apa yang dipakai?
Sejauh mana bebagai jasa sedemikian menarik?
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi seseorang untuk menggunakan jasa
tertentu?
b) Bagaimana posisi persaingan bank tersebut?
Bagaimana pola geografis dari nasabah-nasabahnya?
Sejauh mana masyarakat tahu mengenai usaha-usaha promosi yang dilakukan
oleh bank?
Bagaimana pertumbuhan dalam jasa-jasa bila dibandingkan dengan lembaga-
lembaga saingannya?
Pertanyaan Pengukuran
Pertanyaan pengukuran (measurement question) dalam survei pertanyaan-pertanyaan
pengukuran adalah pertanyaan yang sebenarnya diajukan kepada responden. Pertanyaan-
pertanyaan ini muncul dalam kuesioner. Contoh: bagaimana penilaian anda terhadap kualitas dan
harga produk A?
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Setiap penelitian pasti bertitik tolak dari suatu masalah. Ketika akan melakukan
penelitian, pertama yang harus dicari adalah masalahnya,bukan apa judulnya. Satu masalah bisa
melahirkan banyak judul tetapi satu judul hanya berisi satu masalah. Setiap permasalahan berupa
sebuah pertanyaan yang harus dicari jawabannya. Sehingga munculah rumusan masalah yang
merupakan pemetaan faktor atau variabel yang terkait dengan fokus masalah. Adanya rumusan
masalah akan menjadi petunjuk bagi penulis untuk memformulasikan secara ringkas, jelas dan
tajam tentang permasalahan yang akan diteliti. Sehingga peneliti bisa dengan jelas mendapatkan
jawaban dari masalah yang diteliti
DAFTAR PUSTAKA
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. 2014. Metodologi Penelitian Bisnis: Untuk Akuntansi
dan Manajemen. BPFE: Yogyakarta.
Setyawan, Dodiet Aditya. 2013. Metodologi Penelitian: Data dan Metode Pengumpulan Data
Penelitian.
http://henrich27.blogspot.com/2013/11/masalah-penelitian.html
https://www.eurekapendidikan.com/2015/09/definisi-masalah-dan-jenis-jenis-dalam-
penelitian.html