Anda di halaman 1dari 1

A.

LABIOPALATOSCHIZIS
1. PENGERTIAN
Labio palatoshcizis atau sumbing bibir langitan adalah cacat bawaan
berupa celah pada bibir atas, gusi, rahang dan langit-langit (Fitri Purwanto, 2001).
Labio palatoshcizis merupakan suatu kelainan yang dapat terjadi pada
daerah mulut palato shcizis (sumbing palatum) labio shcizis (sumbing  pada bibir)
yang terjadi akibat gagalnya perkembangan embrio (Hidayat, 2005).
Labio palatoschizis adalah merupakan congenital anomaly yang berupa
adanya kelainan bentuk pada wajah  ( Suryadi SKP, 2001).
Berdasarkan ketiga pengertian di atas maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
labio palatoschizis adalah suatu kelainan congenital berupa celah pada bibir atas,
gusi, rahang dan langit-langit yang terjadi akibat gagalnya perkembangan embrio.
Kelainan ini dapat dilihat ketika bayi berada di dalam kandungan, melalui alat
yang disebut USG atau Ultrasonografi. Setelah bayi lahir kelainan ini tampak
jelas pada bibir dan langit –langitnya.
2. PENYEBAB
a. Faktor Genetik
Merupakan penyebab beberapa palatoschizis, tetapi tidak dapat ditentukan dengan
pasti karena berkaitan dengan gen kedua orang tua. Diseluruh dunia ditemukan
hampir 25 – 30 % penderita labio palatoscizhis terjadi karena faktor herediter.
Faktor dominan dan resesif dalam gen merupakan manifestasi genetik yang
menyebabkan terjadinya labio palatoschizis. Faktor genetik yang menyebabkan
celah bibir dan palatum merupakan manifestasi yang kurang potensial dalam
penyatuan beberapa bagian kontak.

b. Faktor lingkungan. Beberapa faktor lingkungan yang dapat menyebabkan Labio


palatoschizis, yaitu:
• Zat kimia (rokok dan alkohol). Pada ibu hamil yang masih mengkonsumsi rokok
dan alkohol dapat berakibat terjadi kelainan kongenital karena zat toksik yang
terkandung pada rokok dan alkohol yang dapat mengganggu pertumbuhan organ
selama masa embrional.
• Gangguan metabolik (DM). Untuk ibu hamil yang mempunyai penyakit
diabetessangat rentan terjadi kelainan kongenital, karena dapat menyebabkan
gangguan sirkulasi fetomaternal. Kadar gula dalam darah yang tinggi dapat
berpengaruh padatumbuh kembang organ selama masa embrional.h
• Penyinaran radioaktif. Untuk ibu hamil pada trimester pertama tidak dianjurkan
terapi penyinaran radioaktif, karena radiasi dari terapi tersebut dapat
mengganggu proses tumbuh kembang organ selama masa embrional.

Anda mungkin juga menyukai