Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PENGKAJIAN KELUARGA

MAHASISWA KEPERAWATAN KELUARGA


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
Anggota :
1. Maulia Trijuliani P
2. Nanik Sariyati H
3. Permata Regina Sonia

I. Pengkajian
Skenario :

Keluarga Tn K (32 th) memiliki seorang istri yaitu Ny. D dan 2 org anak. Yaitu An H
(4 th) dan An A(2 th). Kegiatan sehari-hari Tn. H bekerja sebagai karyawan swasta di sebuah
perusahaan swasta. Ny. D merupakan wanita yang aktif mengikuti kegiatan organisasi
masyarakat seperti arisan. Berdasarkan kondisi keluarga Tn. K maka keluarga termasuk dalam
tipe keluarga inti atau nuclear family. Suku bangsa Tn. K adalah melayu. Seluruh anggota
keluarga beragama islam. Keluarga Tn. K memiliki komunikasi terbuka Hal ini terbukti pada
Ny. D yang selalu meluangkan waktu untuk bercerita bersama dengan Tn. K, An. H dan An.
A. Tahap perkembangan keluarga Tn. K saat ini adalah tahap perkembangan keluarga dengan
anak childbearing. An H dan An A suka bermain, Tn K dan Ny D selalu mengawasi mereka
agar tidak main terlalu jauh dan memperbolehkan main dalam jarak yang mudah diawasi.

Ny. N mengatakan bahwa An. H malas sikat gigi ( satu kali dalam sehari dan
sukajanan manis seperti coklat dan es krim. Ny. N juga mengatakan An. H pernah sakit gigi
dan rewel bila sakit gigi. Ketika ditanya tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala, dan
cara pencegahan serta perawatan, Ny. H mengatakan pernah mendengar namun tidak begitu
paham cara merawat dan membersihkan gigi dengan benar.

A. Data Umum
1. Nama Kepala Keluarga : Tn.K
2. TTL/Umur : Igal , 24-19-1988/32 tahun
3. Pendidikan : S1
4. Alamat : Jl. Padat karya perumahan panorama indraloka
Blok M no. 8
5. Nomor Telepon : 08527155****
6. Komposisi Keluarga :

No NAMA JK Hubungan dengan KK TTL/Umur Pendidikan


1 Ny. D P Istri Bente, 16-12-1991/29 tahun SI
2 An. H P Anak Pekanbaru, 16-04-2016/4 Belum sekolah
tahun
3 An. A P Anak Pekanbaru. 05-01-2018/2 Belum sekolah
tahun

Genogram :

Keterangan:

= Laki - Laki = Pasien (anak Preschool)

= Perempuan = Tinggal serumah

Penjelasan genogram :

Tn. K merupakan anak ke dua dari tujuh bersaudara TN. K menikah dengan Ny. D dan
memiliki dua orang anak yaitu An. K dan anak An. A. Saat ini Tn. H tinggal dirmah
bersama satu orang istri dan dua orang anaknya. Kegiatan sehari-hari Tn. H bekerja sebagai
karyawan swasta di sebuah perusahaan swasta. Pada saat dilakukan pengkaian kesehatan
oleh mahasiswa tidak terdapat riwayat penyakit pada keluarga Tn. K.
7. Tipe keluarga
Berdasarkan kondisi keluarga Tn. K maka keluarga termasuk dalam tipe keluarga
inti atau nuclear family. Menurut Friedman (2013), nuclear family adalah suatu rumah
tangga yang terdiri dari suami, istri dan anak kandung atau anak adopsi. Menuurut Tn.
K masalah keluarga dalam tipe keluarga ini tidak ada.
8. Suku
Suku bangsa Tn. K adalah melayu . Pola atau kebiasaan makan keluarga baik,
yaitu sering mengkonsumsi lauk pauk, sayuran dan buah dan tidak ada pantangan
makanan. Sehari-hari bahasa yang digunakan adalah bahasa indonesia dan bahasa
melayu.
9. Agama
Seluruh anggota keluarga beragama islam. Tn. K selalu melaksanakan shalat lima
waktu, dan menanamkan ajaran agama kepada anaknya.Ny D juga mengajarkan anak-
anaknya untuk menghafal al-qur’an seperti surah-surah pendek sejak dini
10. Status sosial ekonomi
Keluarga Tn. K tinggal ditempat dengan penduduk yang padat. Keluarga Tn. K
memiliki sosialisasi yang baik dengan tetangganya. Tn. K saat ini bekerja sebagai
karyawan swasta di sebuah perusahaan, Ny. D merupakan wanita yang aktif mengikuti
kegiatan organisasi masyarakat seperti arisan. Keluarga mengatakan penghasilan yang
didapatkan perbulan mencapai lebih dari Rp. 2.500.000 per bulan. Tn. H mengatakan
jumlah yang didapatkan sudah dapat memenuhi kebutuhan anak dan kebutuhan rumah
tangga.
11. Aktivitas rekreasi
Tn. K mengatakan bahwa aktivitas rekreasi yang biasanya dilakukan saat waktu
cuti bersama mengajak keluarga jalan-jalan dan liburan keluar kota.

B. Riwayat dan Tahap Perkembangan Keluarga


1. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini
Tahap perkembangan keluarga Tn. K saat ini adalah tahap perkembangan
keluarga dengan anak childbearing, di mana anak Tn. K berusia 4 tahun dan berusia 2
tahun.Tujuan utama pada tahap ini adalah mengorganisasi kembali keluarga untuk
tetap berperan dalam membantu anak untuk bersosialisasi dengan tetangga sekolah
dan lingkungannya.An H dan An A suka bermain, Tn K dan Ny D selalu mengawasi
mereka agar tidak main terlalu jauh dan memperbolehkan main dalam jarak yang
mudah diawasi.
Keluarga Tn. K merupakan tipe keluarga kecil. Keluarga Tn. K memiliki
komunikasi terbuka Hal ini terbukti pada Ny. D yang selalu meluangkan waktu untuk
bercerita bersama dengan Tn. K, An. H dan An. A.
2. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi
Tugas perkembangan keluarga dengan anak usia dini yang belum terpenuhi
adalah mempertahankan keintiman pasangan.
3. Riwayat Keluarga Inti
Ny. D menikah dengan Tn. K dan memiliki 2 orang anak yaitu An. H dan An. A.
Tn. K dan Ny. D menikah pada tahun 2015.Layanan kesehatan yang biasa digunakan
yaitu praktek dokter dan Rumah Sakit. Keluarga mengatakan tidak memiliki
pengalaman yang negatif terhadap pelayanan kesehatan selama pengobatan keluarga
selalu mendapatkan pengalaman yang baik.
4. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Orang tua Tn. K maupun Ny. D masih hidup dan tidak ada mengalami penyakit.

C. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
Keluarga Tn. A memiliki jenis rumah bulatan dengan tipe (36) dan permanen.
Rumah yang ditempati memiliki 2 kamar, 1 ruang tamu, 1 ruang keluarga, 1 dapur dan
1 kamar mandi. Jumlah jendela pada rumah ini sebanyak 5 buah. Setiap 2 akan
dimanfaatkan oleh keluarga. Rumah ini memiliki penerangan yang cukup pada siang
dan malam hari.Siang hari jendela yang ada di rumah keluarga Di buka sehingga
pertukaran udara dalam rumah ini baik.rumah keluarga memiliki lantai keramik.
Lantai tampak bersih terlihat sering dibersihkan.Perabot yang ada di rumah keluarga
tampak tertata rapi.Keluarga memperoleh sumber air dari sumur yang ada di rumah
tetapi untuk minum menggunakan air galon, air sumur tersebut dimanfaatkan untuk
mandi mencuci dan memasak.

Gambar denah rumah :

Dapur Kamar Pakaian

WC

Ruang Tamu

Ruang Keluarga
Ruang
Kamar

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW


Komunitas ke tangga keluarga Tn. K terdiri dari beberapa suku bangsa yaitu suku
Minang, Melayu dan banjar.Keluarga tinggal di wilayah Perumaha panorama
indraloka, kel.Pematangan kapau, Kec.Tenayan raya, Kabupaten pekanbaru yang
cukup padat penduduknya.Keluarga mengatakan tetangga di dekatnya aktif
bersosialisasi dengan keluarga Tn. K. Lingkungan tempat tinggal keluarga memiliki
warga yang rukun dan tidak ada pertengkaran sesama warga.

3. Mobilitas Geografis Keluarga


Tn. K menikah dengan Ny. D tahun 2015. Tn. K bekerja di kantor gubernur dan
membangun rumah di jl. Padat karya perumahan panorama indraloka.
4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat
Ny. R mengikuti kegiatan keagamaan seperti wirid dan kegiatan sosial berupa
kunjungan tetangga yang sakit, arisan.
5. Sistem Pendukung Keluarga
Keluarga memiliki 3 anggota keluarga yaitu Ny. D, An. H dan An. A. Pada saat
keluarga mendapatkan permasalahan, Tn. K mendiskusikannya dengan istri. keluarga
Tn. K saling mendukung memberikan kasih sayang serta memenuhi kebutuhan
keluarga, dan komunikasi keluarga sudah termasuk komunikasi terbuka.

D. Struktur Keluarga
1. Pola Komunikasi Keluarga
Tn. K mengatakan pola komunikasi yang sering dan biasa dilakukan oleh
keluarga adalah komunikasi dua arah.Keluarga Tn. K saling mendiskusikan masalah
yang terjadi dan saling menghargai dan menyayangi sesama anggota keluarga.
2. Struktur Kekuatan Keluarga
Sumber kekuatan keluarga ini adalah Tn. K yang merupakan kepala
keluarga.Beliau cukup bijaksana dalam pengambilan keputusan.Tipe kekuasaan
keluarga bersifat otoritas yaitu pengambilan keputusan dikendalikan oleh Tn. K
sebagai kepala keluarga.
3. Struktur Peran
Tn. K berperan sebagai kepala keluarga yang membantu keuangan keluarga dan
memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari.Tugas kepala keluarga yaitu mencari
nafkah, mengatur kehidupan rumah tangga, memenuhi kebutuhan anak, pendidikan
dan pelindung serta anggota kelompok sosial.Di dalam keluarga ini Tn. K sudah
memenuhi perannya sebagai kepala keluarga dan beliau tidak ada mempermasalahkan
tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh Nya sebagai kepala keluarga.Ny. D berperan
sebagai istri yang juga membantu keuangan keluarga dengan menjadi guru TK,
mengurus rumah tangga dan mengurus anak.
4. Nilai dan Norma Budaya
Keluarga Tn. K menerapkan aturan-aturan yang sesuai dengan nilai dan norma
yang berlaku di masyarakat terutama di keluarga. Nilai atau norma budaya yang dianut
oleh keluarga adalah saling menyayangi, menghormati dan menghargai anggota
keluarga. Keluarga juga menerapkan peraturan untuk patuh kepada orang tua dan
menghormati orang yang lebih tua.

E. Struktur Keluarga
1. Fungsi Afektif
Keluarga Tn. K saling menghargai, saling menyayangi dan saling menjaga
keharmonisan keluarga. Tn. K dan Ny. D selalu memperhatikan kebutuhan dan
kesehatan anaknya. Tn. K dan Ny. D memberikan kasih sayang kepada anaknya,
keluarga Tn. K sering menghabiskan waktu luang bersama saat ada kesempatan atau
saat libur. Anggota keluarga Tn. K menghormati Tn. K sebagai kepala keluarga
dengan cara mematuhi norma keluarga seperti menghormati orang yang lebih tua.
2. Fungsi Sosialisasi
Selama tinggal di perumahan panorama indraloka, Fungsi Perawatan Keluarga

F. Stress dan Koping Keluarga


1. Stressor Jangka Pendek
Menurut keluarga permasalahan yang dipikirkan selama 6 bulan terakhir tidak
ada. Karena jika ada masalah di keluarga Tn. K biasanya masalah tersebut langsung
diselesaikan.
2. Stressor Jangka Panjang
Tn. K mengatakan hal yang selalu dipikirkannya adalah masalah pendidikan yang
terbaik untuk anaknya.
3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap Masalah
Jika ada masalah di keluarga, Tn. K sering berdiskusi dengan Ny. R untuk
memecahkan masalah tersebut.
4. Strategi Koping yang Digunakan
Sebagai kepala keluarga, Tn. Kakan mencari solusi untuk memecahkan masalah
yang terjadi. Namun sebelum mengambil keputusan, Tn. Kakan berdiskusi dengan Ny.
D.
5. Strategi Adaptasi Disfungsional
Keluarga tidak memiliki strategi adaptasi disfungsional dalam menghadapi dan
menyelesaikan masalah. Keluarga selalu melakukan komunikasi terbuka untuk
menyelesaikan masalahnya.

G. Harapan Keluarga
Keluarga Tn. K mengatakan senang jika mendapatkan perhatian dan pelayanan
kesehatan yang diadakan di rumah, sehingga bisa menyampaikan apa yang sedang
dialami oleh keluarga. Keluarga berharap pelayanan di rumah berkelanjutan, karena ini
sangat membantu keluarga untuk mengenali masalah yang terjadi.
I. PENGKAJIAN FISIK
18. Pemeriksaan fisik Tn K
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. TB : 165 cm
BB : 58 kg
IMT : 21,3
d. Tanda-tanda vital :
1. TD : 120/90 mmHg
2. N : 85x/m
3. RR : 22x/m
4. S : 36,5oC
e. Kepala
1. Rambut : keadaan bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam
2. Mata : konjungtiva tidak anemis, penglihatan jelas
3. Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Telinga : simetris, keadaan bersih, pendengaran baik
5. Mulut : keadaan bersih, mukosa bibir lembab, tidak ada kelainan
f. Dada/Thorax
1. I : pergerakan dada terlihat simetris
2. P : tidak ada nyeri tekan
3. P : suara paru sonor, bentuk jantung dalam batas normal
4. A : tidak ada suara tambahan, suara paru vesikuler
g. Perut/Abdomen
1. I : tidak ada pembesaran hepar
2. A : peristaltic usus 20x/m
3. P : ukuran normal, tidak ada benjolan
4. P : timpani
h. Genitalia/Anus : tidak terkaji
i. Ekstremitas : Gerakan tak terbatas, mampu fleksi/ ekstensi tanpa rasa
nyeri, tidak ada benjolan, bengkak, kemerahan, kekuatan otot normal, mampu

19. Pemeriksaan fisik Ny. NS


a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. TB : 156 cm
BB : 50 kg
IMT : 20,5
d. Tanda-tanda vital :
1. TD : 120/80 mmHg
2. N : 78x/m
3. RR : 20x/m
4. S : 36,8oC
e. Kepala :
1. Rambut : keadaan bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam
2. Mata : konjungtiva tidak anemis, penglihatan jelas
3. Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Telinga : simetris, keadaan bersih, pendengaran baik
5. Mulut : keadaan bersih, mukosa bibir lembab, tidak ada kelainan
f. Dada/Thorax :
1. I : pergerakan dada terlihat simetris
2. P : tidak ada nyeri tekan
3. P : suara paru sonor, bentuk jantung dalam batas normal
4. A : tidak ada suara tambahan, suara paru vesikuler
g. Perut/Abdomen :
1. I : tidak ada pembesaran hepar
2. A : peristaltic usus 20x/m
3. P : ukuran normal, tidak ada benjolan
4. P : timpani
h. Genitalia/Anus : tidak terkaji
i. Ekstremitas : Gerakan tak terbatas, mampu fleksi/ ekstensi tanpa rasa
nyeri, tidak ada benjolan, bengkak, kemerahan, kekuatan otot normal, mampu

20. Pemeriksaan fisik An. H


a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. TB : 103 cm
BB : 16,3 cm
IMT : 15,36
d. Tanda-tanda vital :
1. TD : 100/76 mmHg
2. N : 90x/m
3. RR : 22x/m
4. S : 37oC
e. Kepala :
1. Rambut : keadaan bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam
2. Mata : konjungtiva tidak anemis, penglihatan jelas
3. Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Telinga : simetris, keadaan bersih, pendengaran baik
5. Mulut : mukosa bibir lembab, gigi kotor dan kuning, karang gigi, gigi
berlubang
f. Dada/Thorax :
1. I : pergerakan dada terlihat simetris
2. P : tidak ada nyeri tekan
3. P : suara paru sonor, bentuk jantung dalam batas normal
4. A : tidak ada suara tambahan, suara paru vesikuler
g. Perut/Abdomen :
1. I : tidak ada pembesaran hepar
2. A : peristaltic usus 20x/m
3. P : ukuran normal, tidak ada benjolan
4. P : timpani
h. Genitalia/Anus : tidak terkaji
i. Ekstremitas : Gerakan tak terbatas, mampu fleksi/ ekstensi tanpa rasa
nyeri, tidak ada benjolan, bengkak, kemerahan, kekuatan otot normal, mampu

21. Pemeriksaan fisik An. A


a. Keadaan umum : baik
b. Kesadaran : compos mentis
c. TB : 85 cm
BB : 10,5 kg
IMT : 15.42
d. Tanda-tanda vital :
1. TD : 110/73 mmHg
2. N : 100x/m
3. RR : 25x/m
4. S : 37,5oC
e. Kepala :
1. Rambut : keadaan bersih, tidak ada ketombe, warna rambut hitam
2. Mata : konjungtiva tidak anemis, penglihatan jelas
3. Hidung : simetris, tidak ada secret, tidak ada pernafasan cuping hidung
4. Telinga : simetris, keadaan bersih, pendengaran baik
5. Mulut : bibir lembab
f. Dada/Thorax :
1. I : pergerakan dada terlihat simetris
2. P : tidak ada nyeri tekan
3. P : suara paru sonor, bentuk jantung dalam batas normal
4. A : tidak ada suara tambahan, suara paru vesikuler
g. Perut/Abdomen :
1. I : tidak ada pembesaran hepar
2. A : peristaltic usus 20x/m
3. P : ukuran normal, tidak ada benjolan
4. P : timpani

h. Genitalia/Anus : tidak terkaji


i. Ektremitas : Gerakan tak terbatas, mampu fleksi/ ekstensi tanpa rasa
nyeri, tidak ada benjolan, bengkak, kemerahan, kekuatan otot normal, mampu
II. ANALISA DATA

Anggota :

1. Ranti Marisa
2. Maidenni Fortuna

NO DATA ETIOLOGI MASALAH


KEPERAWATAN

1. Ds : Ketidakmampuan Defisit perawatan diri (gigi pada


keluarga merawat keluarga Tn. K) khususnya An.
- Ny. N mengatakan anggota keluarga A berhubungan dengan ketidak
bahwa An. H malas dengan karies gigi mampuan keluarga merawat
sikat gigi ( satu kali anggota keluarga dengan karies
dalam sehari dan gigi.
sukajanan manis
seperti coklat dan es
krim.
- Ny. N juga mengatakan
An. H pernah sakit
gigi dan rewel bila
sakit gigi
- Ketika ditnya tentang
pengertian, penyebab,
tanda dan gejala, dan
cara pencegahan serta
perawatan, Ny. H
mengatakan pernah
mendengar namun
tidak begitu paham
cara merawat dan
membersihkan gigi
dengan benar.

Do :

- Gigi an. H terlihat


kotor dan kuning
- Gigi an. H terlihat
ada karang gigi
- Gigi an. H tampak
gigi berlubang

III. DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Defisit perawatan diri (gigi pada keluarga Tn. K) khususnya An. H
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga merawat anggota keluarga dengan
karies gigi

IV. SKORING

NO KRITERIA SKOR BOBOT NILAI PEMBENARAN

1. Sifat masalah : 3 1 3/3x 1 Masalah adalah ancaman, dilihat


ancaman =1 dari riwayat an. H pernah
kesehatan menderita sakit gigi, gigi kotot
Aktual dicemaskan akan menyebabkan
infeksi pasa gusi atau mulut
bahkan saluran pencernaan.

2. Kemungkinan 1 2 1/2x2 Ny. N merasa mampu untuk


masalah dapat =1 mengawasi An. H untuk menyikat
dirubah : gigi di malam hari sebelum tidur.
sebagian Ny. N juga percaya bahwa akan
bias mengatasi jajanan An. H yang
suka manis.

Potensi 3 1 3/3x1 Ny. N yang berperan sebagai ibu


masalah dapat =1 dibutuhkan peranan besar dalam
dicegah : tinggi pembentukan perilaku anak. Ny.
Dapat memberikan perannya
dalam membentuk kebiasaan An.
H untuk menjaga kebersihan gigi
nya.

4. Menonjiolnya 2 1 2/2x1 Ny. N menyadari bahwa gigi


masalah : berat, =1 geraham An. H yang telah
perlu ditangani berlubang sangat mengganggu
segera terlebih ketika sakit gigi An. H
kambuh, An. H akan sangat rewel
dan ingin gigi An. H bersih dan
sehat

Total 4
V. INTERVENSI KEPERAWATAN
Nama Kelompok :
1. Novitasari Wijayanti Silalahi
2. Jhodi Ibrahim

No Diagnosa NOC (Nursing Outcomes NIC (Nursing Interventions


. Keperawatan Classification) Classification)
1. Defisit Perawatan Setelah dilakukan 1. Diskusikan dengan
Diri (gigi) pada pertemuan sebanyak 3x45 keluarga pengertian karies
Keluarga Tn.K menit diharapkan: gigi
khususnya An.H 2. Identifikasi kemampuan
1. Keluarga dapat
berhubungan keluarga
mengenal tentang karies
dengan 3. Diskusikan penyebab
gigi :
ketidakmampuan karies gigi
a. Menjelaskan
keluarga merawat 4. Beri kesempatan keluarga
pengertian karies gigi
anggota keluarga bertanya
dengan bahasa yang
dengan karies gigi 5. Bantu keluarga
sederhana
mengidentifikasi penyebab
b. Menyebutkan
karies gigi pada keluarga
penyebab karies gigi
6. Diskusikan tanda dan
c. Menyebutkan tanda
gejala karies gigi
dan gejala karies gigi
7. Bantu keluarga
2. Keluarga mampu
mengidentifikasi tanda dan
mengambil keputusan
gejala karies gigi yang ada
untuk segera mengatasi
dalam keluarga
karies gigi pada An. H
8. Jelaskan akibat yang bisa
dengan :
terjadi bila keluarga tidak
a. Menjelaskan akibat
mengambil keputusan
yang terjadi bila untuk mengatasi karies gigi
karies gigi tidak 9. Gali pendapat keluarga
diatasi dengan baik tentang Karies gigi yang
b. Mengambil dialami oleh An.H
keputusan yang tepat 10. Bimbing dan bantu
untuk segera merawat keluarga untuk mengambil
An. H yang keputusan yang tepat
menderita karies gigi. 11. Beri kesempatan keluarga
3. Keluarga dapat memikirkan kembali
menyebutkan cara keputusan yang diambil
mencegah : 12. Diskusikan dengan
a. Menjelaskan cara keluarga cara mencegah
mencegah karies gigi terjadinya karies gigi.
dirumah 13. Gali pengalaman keluarga
b. Menjelaskan cara merawat karies gigi selama
mengatasi karies gigi ini
4. Keluarga mampu 14. Diskusikan dengan
memanfaatkan fasilitas keluarga beberapa cara
pelayanan kesehatan merawat karies gigi
yang ada untuk 15. Diskusikan jenis fasilitas
mengatasi karies gigi kesehatan yang tersedia
a. Menyebutkan fasilitas dilingkungan keluarga
yang tersedia 16. Bantu keluarga memilih
b. Menyebutkan manfaat fasilitas kesehatan yang
fasilitas kesehatan sesuai dengan kondisi
c. Memanfaatkan keluarga
fasilitas kesehatan 17. Anjurkan keluarga
yang ada untuk memanfaatkan fasilitas
mengatasi karies gigi kesehatan sesuai pilihan
18. Klarifikasi pengetahuan
keluarga tentang manfaat
fasilitas kesehatan
19. Diskusikan manfaat
fasilitas kesehatan

.
VI. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
Nama Kelompok :
1. Netty Ami Ruhama F.S
2. Vivi Dwiyani
3. Mei Indah Novayani

Tanggal No DX/ Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf

Dan Jam TUK

01 Maret Defisit Perawatan Diri (gigi) pada TUK 1-2: Subjektif: Kel 3
2020 Keluarga Tn.K khususnya An.H - Keluarga dapat menyebutkan
1. Mendiskusikan dengan keluarga
berhubungan dengan kembali pengertian karies gigi
Pukul 10.00 tentang;
ketidakmampuan keluarga yaitu penyakit infeksi yang
 Pengertian karies gigi
Dx.1 merawat anggota keluarga merusak struktur gigi. Penyakit
 Penyebab karies gigi
dengan karies gigi ini menyebabkan gigi
 Tanda dan gejala karies gigi
berlubang.
 Akibat karies gigi - Keluarga dapat menyebutkan
kembali Penyebab karies gigi

2. Memberi pendidikan kesehatan yaitu keberadaan bakteri dalam

pada keluarga tentang Pengertian mulut yang dapat mengubah


karies gigi, Penyebab karies gigi, makanan terutama gula
Tanda dan gejala karies gigi, menjadi plak, yang kemudian
Akibat karies gigi tidak dibersihkan sehingga
menimbulkan karies gigi.
3. Memberi kesempatan pada - Keluarga dapat menyebutkan
keluarga untuk mengiden-tifikasi kembali tanda dan gejala
Pengertian karies gigi, Penyebab karies gigi yaitu : gigi
karies gigi, Tanda dan gejala berlubang, gigi berwarna hitam,
karies gigi, Akibat karies gigi, nyeri jika gigi berlubang
semakin dalam, ngilu saat
makan makanan yang
4. Memberikan reinforcement positif
panas, /dingin atau manis,
seperti pujian atas kemampuan
bengkak (jika tidak ada
keluarga mengidentifikasi
penanganan lebih lanjut akibat
Pengertian karies gigi, Penyebab
infeksi)
karies gigi, Tanda dan gejala
- Keluarga dapat menyebutkan
karies gigi, Akibat karies gigi,
akibat karies gigi seperti : napas
tak sedap, pengecapan buruk,
5. Mengevaluasi pengetahuan penampilan gigi tampak buruk
keluarga dan memberikan dan kotor, nyeri dan bengkak,
kesempatan pada keluarga untuk demam sebagai proses infeksi.
membandingkan pengetahuan
yang dimiliki keluarga dengan
standar Objektif:
 Keluarga tampak
memperhatikan dengan
seksama saat diskusi
berlangsung
 Terjadi kontak mata saat
berinteraksi dengan perawat
 Keluarga tampak sekali-
kali menganggukkan kepala
tanda mengerti penjelasan
yang perawat berikan
 Keluarga tersenyum
senang saat diberikan pujian
oleh perawat

Analisa:
Masalah teratasi dimana
keluarga memahami tentang
pengertian karies gigi, penyebab
karies gigi, tanda dan gejala
karies gigi, akibat karies gigi
Perencanaan:
Lanjutkan TUK 3 & 5

02 Maret
2020 TUK 3:
Defisit Perawatan Diri (gigi) pada
Subjektif:
Pukul 13.00 Keluarga Tn.K khususnya An.H 1. Memberi pendidikan kesehatan
Kel 3
berhubungan dengan mengenai cara mengatasi karies - Keluarga dapat menyebutkan
Dx.1
ketidakmampuan keluarga gigi di rumah kembali cara mengatasi karies
merawat anggota keluarga gigi yaitu : konsultasikan gigi
dengan karies gigi 2. Memotivasi keluarga untuk ke dokter, menggosok gigi
mendemonstrasikan kembali apa dengan baik dan benar,
yang telah diajarkan kurangi makanan yang manis
manis, kompres dengan
menggunakan kassa jika
terjadi bengkak, berikan obat
3. Memberi reinforcement positif atas analgetik (asam mefenamat)
upaya dan kemampuan keluarga jika terdapat nyeri
- Keluarga dapat menyebutkan
kembali cara mencegah karies
4. Memberi pendidikan kesehatan
gigi : tidak banyak makan
pada keluarga tentang cara
mencegah penyakit karies gigi makanan yang mengandung
gula (permen, coklat),
menyikat gigi segera setelah
makan dan sebelum tidur,
memeriksakan gigi setiap
minimal 6 bulan sekali, banyak
mengkonsumsi sayur-sayuran
dan buah-buahan,
menggunakan pasta gigi saat
menyikat gigi, biasakan
meminum susu sebelum tidur,
bukan untuk menemani saat
tidur.

Objektif:
 Keluarga tampak
memperhatikan dengan
seksama saat diskusi
berlangsung
 Terjadi kontak mata saat
berinteraksi dengan perawat
 Keluarga tampak sekali-
kali menganggukkan kepala
tanda mengerti penjelasan
yang perawat berikan
 Keluarga tersenyum
senang saat diberikan pujian
oleh perawat

Analisa:

 Masalah teratasi

Perencanaan:

 Motivasi keluarga untuk


mengatasi karies gigi dan
04 Maret Defisit Perawatan Diri (gigi) pada
berperilaku hidup sehat
2020 Keluarga Tn.K khususnya An.H
TUK 5:
berhubungan dengan
Pukul 15.00
ketidakmampuan keluarga 1. Mendiskusikan dengan keluarga
Subjektif:
Dx.1 merawat anggota keluarga tentang fasilitas kesehatan yang
- Keluarga dapat menyebutkan Kel 3
dengan karies gigi tersedia
fasilitas kesehatan yang
dapat digunakan oleh
b. Mendiskusikan dengan keluarga keluarga untuk mencegah
untuk menyebutkan manfaat
fasilitas kesehatan karies gigi, yaitu : Rumah
sakit, Puskesmas, dokter gigi
praktek (klinik).
5. Mendorong keluarga untuk
- Keluarga dapat menyebutkan
memanfaatkan fasilitas kesehatan
manfaat fasilitas kesehatan
untuk mengatasi karies gigi
seperti: memberikan informasi
kesehatan, memberikan
6. Memberi reinforcement seperti pengobatan, memberikan
pujian terhadap kemampuan pelayanan konseling,
keluarga menyebutkan kembali membantu meningkatakan
manfaat fasilitas kesehatan kesehatan, keluarga
mengatakan pernah
membawa An. R yang
7. Memberi kesempatan keluarga
mengalami karies gigi ke
bertanya tentang hal yang belum
fasilitas kesehatan yang ada
jelas
a. Objektif:
 Keluarga tampak antusias
bertanya tentang manfaat
fasilitas kesehatan
 Keluarga tampak
memperhatikan dengan
seksama saat diskusi
berlangsung
 Terjadi kontak mata saat
berinteraksi dengan perawat
 Keluarga tampak sekali-
kali menganggukkan kepala
tanda mengerti penjelasan
yang perawat berikan
 Keluarga tersenyum
senang saat diberikan pujian
oleh perawat
Analisa:
 Masalah teratasi oleh
keluarga dengan fasilitasi dari
perawat keluarga
Planning:
Mempertahankan dan
meningkatkan kemampuan
keluarga untuk menggunakan
fasilitas kesehatan jika karies
giginya kambuh

Anda mungkin juga menyukai