Hipertiroidsme
Oleh:
Agiel Fahlevie CN
dr. Tjahja Aryasa EM, Sp. An
i
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................... iii
TERAPI OBAT UNTUK HIPOTIROIDSME DAN HIPERTIROIDISME ... 1
Hipotiroidisme .......................................................................................... 1
Tiroksin Sintetis ................................................................................... 1
Formulasi T3 ........................................................................................ 2
Hipertiroidisme ......................................................................................... 2
Thionamide .......................................................................................... 2
Efek Samping ....................................................................................... 3
Iodium .................................................................................................. 4
Iodium Radioaktif ................................................................................ 5
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 6
iii
Terapi Obat Untuk Penatalaksanaan Hipotiroidisme dan
Hipertiroidisme
Diterjemahkan dari: “Drugs For the Treatment of Hypothyroidsm
and Hyperthyroidsm”
Vivek K. Moitra
dalam buku: Flood P, Rathmell JP, Shafer S. Stoelting’s Pharmacology &
Physiology in Anesthetic Practice 5th Edition. Wolter Kluwer Health. 2016;
Chapter 39 Halaman 758-760
HIPOTIROIDISME
Terapi utama untuk mengatasi hipotiroidisme dengan terapi pengganti hormon.
Pada hipotiroidisme primer, konsentrasi Thyroid-stimulating hormone (TSH) bisa
digunakan sebagai acuan untuk memantau terapi. T4 bebas adalah indikator yang
kurang sensitif dan bisa berada pada batas normal walaupun TSH dihambat.
Namun, pengukuran T4 bebas bisa menjadi acuan pada hipotiroidisme sekunder
ketika pengeluaran TSH terganggu. Tujuan dari terapi hipotiroidisme adalah
mengoreksi hipotiroidisme menjadi kondisi eutiroid (mengurangi gejala dan
normalisasi sekresi TSH), mengurangi ukuran gondok dan/atau prevensi
kambuhnya kanker tiroid.
1
pasien tidak dapat makan lebih dari seminggu, T4 parenteral (80% dari dosis oral
pasien) bisa diberikan.
Formulasi T3 (Liothyronine)
Liothyronine adalah isomer levorotasi dari T3 yang bersifat 2.5 sampai 3.0 kali
lebih poten dari levothyroxine. Onsetnya yang cepat dan durasi kerja yang singkat
menyebabkan penggunaan Liothyronine untuk terapi penggantian tiroid jangka
panjang jarang dilakukan. Terapi kombinasi T4-T3 dapat memperbaiki gejala
pada sekelompok kecil pasien dengan polimorfisme deiodinasi tipe 2, dimana T4
diubah menjadi T3.
HIPERTIROIDISME
Pengobatan untuk hipertiroidisme adalah dengan menggunakan obat anti-tiroid,
radioiodine dan/atau pembedahan. Kadar TSH berguna untuk mendiagnosis
hipertiroidisme, namun tidak dapat menentukan tingkat keparahannya. Oleh sebab
itu, pengukuran kadar T3 dan T4 bebas sangatlah diperlukan untuk menilai
efektivitas dari terapi. Sejumlah besar substansi dapat mengganggu sintesis dari
hormon tiroid ataupun mengurangi jumlah jaringan tiroid. Senyawa tersebut
adalah (a) Thionamide, (b) Penghambat transpor iodida, (c) Iodida, dan (d)
Iodium Radioaktif.
Efek Samping
Efek samping minor dari terapi thionamide terlihat pada sekitar 5% dari pasien,
yaitu urtikaria atau ruam kulit berbentuk makula, arthralgia dan gangguan
gastrointestinal.6 Granulositopenia dan agranulositosis adalah salah satu efek
samping yang serius namun jarang terjadi, dan paling sering timbul pada 3 bulan
pertama setelah dilakukannya terapi obat anti-tiroid.6 Pengukuran sel darah putih
secara berkala, meskipun sangat bermanfaat untuk mendeteksi kenaikan jumlah
leukosit, namun tidak dapat dijadikan acuan untuk mendeteksi agranulositosis
karena komplikasi tersebut berlangsung sangat cepat. Demam atau faringitis bisa
menjadi manifestasi awal dari perkembangan agranulositosis. Pemulihan akan
terjadi ketika obat antitiroid ini di stop ketika tanda pertama dari efek samping ini
muncul. Toksisitas pada hepar juga pernah dilaporkan setelah penggunaan
thionamide, secara khusus propiltiourasil.7,8 Methimazole dapat melewati plasenta
dan ditemukan pada ASI. Akan tetapi, jalur plasenta ini tidak bisa dilewati oleh
propiltiourasil, sehingga membuat obat ini menjadi pilihan bagi pasien yang akan
melahirkan.6
1. Dong BJ, Hauck WW, Gambertoglio JG, et al. Bioequivalence of generic and
brand-name levothyroxine products in the treatment of hypothyroidism.
JAMA. 1997; 277: 1205–1213.
2. American Thyroid Association, Endocrine Society, American Association of
Clinical Endocrinologists. Joint statement on the U.S. Food and Drug
Administration’s decision regarding bioequivalence of levothyroxine sodium.
Th roid. 2004;14:486.
3. Sawin CT, Herman T, Molitch ME, et al. Aging and the thyroid. Decreased
requirement for thyroid hormone in older hypothyroid patients. Am J Med.
1983;75:206–209.
4. Abalovich M, Guiterrez S, Alcaraz G, et al. Overt and subclinical
hypothyroidism complicating pregnancy. Th roid. 2002;12:63–68.
5. Panicker V, Saravanan P, Vaidya B, et al. Common variation in the DIO2
gene predicts baseline psychological well-being and response to combination
thyroxine plus triiodothyronine therapy in hypothyroid patients. J Clin
Endocrinol Metab. 2009;94:1623–1629.
6. Cooper DS. Antithyroid drugs. N Engl J Med. 2005;352:905–917.
7. Cooper DS. The side effects of antithyroid drugs. Endocrinologist.
1999;9:457– 476.
8. Williams KV, Nayak S, Becker D, et al. Fifty years of experience with
propylthiouracil-associated hepatotoxicity: what have we learned? J Clin
Endocrinol Metab. 1997;82:1727–1733.
9. Feek CM, Stewart J, Sawers A, et al. Combination of potassium iodide and
propranolol in preparation of patients with Grave’s disease for thyroid
surgery. N Engl J Med. 1980;302:883–885.
10. Erbil Y, Ozluk Y, Giris M, et al. Effect of lugol solution on thyroid gland
blood flow and microvessel density in the patients with Graves’ disease. J
Clin Endocrinol Metab. 2007;92:2182–2189.
11. Philippou G, Koutras DA, Piperingos G, et al. The effect of iodide on serum
thyroid hormone levels in normal persons, in hyperthyroid patients, and in
hypothyroid patients on thyroxine replacement. Clin Endocrinol.
2002;36:573–578. 12. Burch HB, Burman KD, Cooper DS. A 2011 survey of
clinical practice patterns in the management of Graves’ disease. J Clin
Endocrinol Metab. 2012;97:4549–4558. 13. Franklyn JA. The management of
hyperthyroidism. N Engl J Med. 1994;330:1731–1738.