Pembentukan akhlak adalah suatu proses dinamis di dalam diri yang terus menerus dilakukan terhadap sistem psikofisik (fisik dan mental), sehingga terbentuk pola penyesuaian diri yang unik atau khas pada setiap orang terhadap diri sendiri, orang lain dan lingkungannya. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi bentuk akhlak itu meliputi : Faktor Internal (Insting, kehendak dan keturunan) dan Faktor Eksternal (adat kebiasaan, keluarga, lingkungan, dan pendidikan. Faktor Internal : 1) Faktor Insting ( naluri ) : Instink (naluri) adalah pola perilaku yang tidak dipelajari, mekanisme yang dianggap ada sejak lahir dan juga muncul pada setiap spesies.53 Sendangkan Menurut sebagian ahli bahwa akhlak tidak perlu dibentuk karena akhlak adalah insting (garizah)54 yang dibawa manusia sejak lahir. Para psikolog juga menjelaskan bahwa insting (naluri) berfungsi sebagai motivator penggerak yang mendorong lahirnya tingkah laku Setiap perbuatan manusia lahir dari suatu kehendak yang di peragakan oleh naluri atau insting. Naluri merupakan tabiat dari sejak lahir, naluri merupakan faktor pembawaan dari manusia Dalam hal ini psikologi menerangkan berbagai naluri yang ada pada manusia yang menajadi pendorong tingkah laku manusia, diantaranya a) Naluri makan dan minum b) Naluri berjodoh c) Naluri keibu-bapakan d) Naluri berjuang e) Naluri bertuhan f) Naluri memiliki sesuatu g) Naluri ingin tahu dan memberi tahu h) Naluri merasa takut atau bahagia i) Naluri suka bergaul j) Naluri suka meniru Insting tersebut merupakan jiwa yang pertama dalam pembentukan akhlak dan masih bersifat primitif, tetapi tidak dapat dibiarkan begitu saja namun wajib di didik dan diasuh. Salah satu cara mendidiknya adalah dengan menolak atau menerimanya